Gastritis PDF
Gastritis PDF
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Gastritis
2.1.1. Definisi
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti
Menurut Hirlan dalam Suyono (2006), gastritis adalah proses inflamasi pada
protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Gastritis
endoskopi ditemukan eritema mukosa, kerapuhan bila trauma yang ringan saja
Penyebab asam lambung tinggi antara lain : aktivitas padat sehingga telat
makan, stress tinggi yang berimbas pada produksi asam lambung berlebih. Faktor
lain yaitu infeksi kuman (e-colli, salmonella atau virus), pengaruh obat-obatan,
(2005), gastritis adalah suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Gastritis merupakan suatu
misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks
klinis, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik. Harus diingat, bahwa
walaupun dilakukan pembagian menjadi akut dan kronik, tetapi keduanya tidak
(Suyono, 2006).
Gejala gastritis atau maag antara lain: tidak nyaman sampai nyeri pada
saluran pencernaan terutama bagian atas, mual, muntah, nyari ulu hati, lambung
sering kentut serta timbulnya luka pada dinding lambung. Gejala ini bisa menjadi
akut, berulang dan kronis. Disebut kronis bila gejala itu berlangsung lebih dari
satu bulan terus-menerus dan gstritis ini dapat ditangani sejak awal yaitu:
makanan pedas dan asam, berhenti merokok serta minuman beralkohol dan jika
memang diperlukan dapat minum antasida sekitar setengah jam sebelum makan
makanan. Sakit maag sering dihubungkan dengan faktor stress dan makan yang
tidak teratur. Keadaan stress memang bikin makan tidak teratur. Orang masih
cairan asam lambung. Cairan asam lambung ini bisa mengikis dinding lambung
sehingga luka dan terasa perih bila terkena bahan asam. Bila luka lambung
semakin meluas, berisiko melukai pembuluh darah dan terjadi perdarahan yang
tidak ada gunanya dan makanlah secara teratur. Makanan dari lambung akan
disalurkan ke usus untuk dicerna kemudian diserap dan masuk dalam aliran darah
penyebabnya secara organik dengan adanya luka atau kerusakan pada organ.
kurang sehat, tidak teratur, diet yang salah, pengobatan yang menyebabkan
iritasi, infeksi kronis dan hadirnya bakteri dalam saluran pencernaan. Banyak
gangguan pencernaan yang dapat teratasi dengan mengubah gaya hidup dengan
A. Gastritis Akut
menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung akibat terpapar pada zat
iritan. Erosi tidak mengenai lapisan otot lambung. Gastritis akut suatu penyakit
yang sering ditemukan dan biasanya bersifat jinak dan sembuh sempurna
(Suratum, 2010). Inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar kasus
merupakan penyakit yang ringan. Penyebab terberat dari gastritis akut adalah
makanan yang bersifat asam atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa
menjadi ganggren atau perforasi. Pembentukan jaringan parut dapat terjadi akibat
Salah satu bentuk gastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk
penyakit yang berat adalah gastritis erosif atau gastritis hemoragik. Disebut
gastritis hemoragik karena pada penyakit ini akan dijumpai perdarahan mukosa
lambung dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti hilangnya
yang terjadi tidak lebih dalam dari pada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai
di klinik, sebagai akibat efek samping dari pemakaian obat, sebagai penyulit
dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan saja. Diagnosis
Penderita gastritis erosif yang disebabkan oleh bahan toksik atau korosif
dengan etiologi yang dilakukan pada bahan kimia dan bahan korosif antara lain
HCL, H2SO4, HNO3, Alkali, NaOH, KOH dan pemeriksaan klinis dapat
ditemukan antara lain mulut, lidah nampak edema, dyspagia dan nyeri
perhatiakan tanda-tanda vital, respirasi, turgor dan produksi urine serta tentukan
karena minum alkohol atau obat lain yang menimbulkan iritasi pada mukosa
mungkin cukup berat, tapi pendarahan pada kebanyakan pasien akan berhenti
sendiri secara spontan dan mortalitas cukup rendah. Kedua adalah stress gastritis
yang dialami pasien di Rumah Sakit, stress gastritis dialami pasien yang
mengalami trauma berat berkepanjangan, sepsis terus menerus atau penyakit berat
yang timbul dalam keadaan stress fisiologi parah dan tidak berkurang. Berbeda
dengan ulserasi menahun yang biasa pada traktus gastrointestinalis atas, jarang
menembus profunda kedalam mukosa dan tak disertai dengan infiltrasi sel radang
menahun. Tanpa profilaksis efektif, erosi stress akan berlanjut dan bersatu dalam
nyawa.
B. Gastritis Kronik
menahun. Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma
lambung tetapi hubungan sebab akibat antara keduanya belum diketahui. Penyakit
gastritis kronik menimpa kepada orang yang mempunyai penyakit gastritis yang
disembuhkan. Gastritis kronik terjadi infiltrasi sel-sel radang pada lamina propria
dan daerah intra epiteil terutama terdiri dari sel-sel radang kronik, yaitu limfosit
peningkatan jumlah limfosit dan sel plasma pada mukosa lambung. Derajat
ringan pada gastritis kronis adalah gastritis superfisial kronis, yang mengenai
bagian sub epitel di sekitar cekungan lambung. Kasus yang lebih parah juga
mengenai kelenjar-kelenjar pada mukosa yang lebih dalam, hal ini biasanya
intestinal.
Sebagian besar kasus gastritis kronis merupakan salah satu dari dua tipe,
yaitu: tipe A yang merupakan gastritis autoimun adanya antibody terhadap sel
parietal yang pada akhirnya dapat menimbulkan atropi mukasa lambung, 95%
pasien dengan anemia pernisiosa dan 60% pasien dengan gastritis atropik kronik.
atau korpus dan tipe B merupakan gastritis yang terjadi akibat helicobacter pylory
terdapat inflamasi yang difusi pada lapisan mukosa sampai muskularis, sehingga
penebalan mukosa sehingga terjadi perubahan yang timbul yaitu infiltrasi limfosit
dan sel plasma dilamina propia juga ditemukan leukosit nukleir polimorf dilamina
kronik.
limfosit, eosinofil dan sel plasma. Pemeriksaan klinis tidak jelas tetapi pasien
Gastritik kronik atrofik yaitu sel-sel radang kronik yang menyebar lebih
dalam disertai dengan distorsi dan destruksi sel kelenjar mukosa lebih nyata.
lain: mukosa tipis, muskularis atropi, kelanjar-kelenjar menurun dan adanya sel-
sel limfosit.
lambung rasanya penuh, nafsu makan menurun, mual, muntah, anemia peniciosa,
defisiensi Fe dan pellagra. Pengobatan yang harus dijalani adalah istirahat total,
mengkonsumsi makan lunak dan mengkonsumsi vitamin B12, Fe, dan liver
bentuk yaitu:
a. Gastritis gastropati dengan keluhan umum nyeri pada ulu hati, mual,
b. Gastritis spesifik yaitu nyeri pada ulu hati, mual dan muntah. Penyebabnya
karena infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, nematoda dan adanya penyakit
dengan diare, nyeri perut, badan menjadi panas, menggigil, dan kejang
otot.
spesifik berupa perasaan tidak enak pada ulu hati yang disertai mual,
faktor stress.
Gejala yang paling sering dijumpai pada penderita penyakit gastritis adalah
keluhan nyeri, mulas, rasa tidak nyaman pada perut, mual, muntah, kembung,
sering platus, cepat kenyang, rasa penuh di dalam perut, rasa panas seperti
5. Dyspepsia
6. Anorreksia
a. Makan tidak teratur atau terlambat makan. Biasanya menunggu lapar dulu,
baru makan dan saat makan langsung makan terlalu banyak (Puspadewi,
2009).
tersebut hidup di bawah lapisan selaput lendir dinding bagian dalam lamung.
c. Merokok akan merusak lapisan pelindung lambung. Oleh karena itu, orang
yang merokok lebih sensitive terhadap gastritis maupun ulser. Merokok juga
yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih dan kembung. Lama-
kelamaan hali ini dapat menimbulkan luka di dinding lambung (Sari, 2008).
(Advil, Motrin dll), juga naproxen (aleve), yang terlalu sering dapat
menyebabkan penyakit gastritis, baik itu gastritis akut maupun kronis (Aziz,
2011).
mengandung alkohol dan cafein seperti kopi. Hal itu dapat meningkatkan
i. Kondisi yang stressful (trauma, luka bakar, kemoterapi dan kerusakan susunan
j. Asam empedu adalah cairan yang membantu pencernaan lemak. Cairan ini
diproduksi di hati dan dialirkan ke kantong empedu. Ketika keluar dari kantong
pylorus (pada bagian bawah lambung) akan mencegah aliran asam empedu ke
tersebut rusak dan tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau
2010).
i. Serangan terhadap lambung. Sel yang dihasilkan oleh tubuh dapat menyerang
jarang terjadi, tetapi bisa terjadi. Autoimun gastritis sering terjadi pada orang
Patofisiologi Gastritis
melindungi lambung dari autodigesti oleh HCl dan pepsin. Bila mukosa lambung
rusak maka terjadi difusi HCl ke mukosa dan HCl akan merusak mukosa.
pepsin. Pepsin merangsang pelepasan histamine dari sel mast. Histamine akan
cairan dari intra sel ke ekstrasel dan meyebabkan edema dan kerusakan kapiler
Bila lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi akan terjadi
terus menerus. Jaringan yang meradang akan diisi oleh jaringan fibrin sehingga
lapisan mukosa lambung dapat hilang dan terjadi atropi sel mukasa lambung.
Faktor intrinsik yang dihasilkan oleh sel mukosa lambung akan menurun atau
hilang sehingga cobalamin (vitamin B12) tidak dapat diserap diusus halus.
Sementara vitamin B12 ini berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel
darah merah. Selain itu dinding lambung menipis rentan terhadap perforasi
diet makanan yang sesuai. Diet pada penyakit gastritis bertujuan untuk
memberikan makanan dengan jumlah gizi yang cukup, tidak merangsang, dan
asam lambung. Secara umum ada pedoman yang harus diperhatikan yaitu :
a. Makan secara teratur. Mulailah makan pagi pada pukul 07.00 Wib. Aturlah
tiga kali makan makanan lengkap dan tiga kali makan makanan ringan.
d. Pilihlah makanan yang lunak atau lembek yang dimasak dengan cara
e. Jangan makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin karena akan
temperatur tubuh).
f. Hindari makanan yang pedas atau asam, jangan menggunakan bumbu yang
g. Jangan minum minuman beralkohol atau minuman keras, kopi atau teh
kental.
h. Hindari rokok
adalah:
menerimanya.
c. Lemak rendah yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang ditingkatkan
d. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara
bertahap.
f. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara
perorangan).
i. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
dilakukan penyesuaian, frekuensi makan dan minum susu yang sering pada pasien
makan tertentu dapat menimbulkan gastritis misalnya porsi makan terlalu besar,
makan terlalu cepat atau berbaring/tidur segera setelah makan (Almatsier, 2010).
2.1.7 Jenis Makanan yang Boleh dan Tidak boleh diberikan kepada
1. Sumber hidrat arang (nasi Beras, kentang, mie,bihun, Beras ketan, bulgur, jagung
2. Sumber protein hewani. Ikan, hati, daging sapi, Daging, ikan, ayam (yang
digoreng,dikeringkan
atau goreng.
3. Sumber Protein Nabati. Tahu, tempe, kacang Tahu, tempae, kacang merah,
dihaluskan. panggang.
santan encer).
sayuran mentah.
bawang
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah atau
pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk
melakukan kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan
sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
Pola makan yang baik selalu mengacu kepada gizi yang seimbang yaitu
terpenuhinya semua zat gizi sesuai dengan kebutuhan dan seimbang. Tidak
diragukan, terdapat enam unsur gizi yang harus dipenuhi yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak dan protein
merupakan zat gizi makro sebagai sumber energi, sedangkan vitamin dan mineral
Kebutuhan zat gizi tubuh hanya dapat terpenuhi dengan pola makan yang
bervariasi dan beragam, sebab tidak ada satupun bahan makanan yang
semakin bervariasi dan semakin lengkap jenis makanan yang kita peroleh maka
semakin lengkaplah perolehan zat gizi untuk mewujudkan kesehatan yang optimal
(Prita, 2010).
Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan jumlah
makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.
mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan oleh setiap orang
pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau sekelompok
setiap hari yang meliputi jenis makanan dan frekwensi makan yang berdasarkan
1. Budaya
Sebagai contoh nasi untuk orang-orang asia dan orientalis, pasta untuk orang-
orang Italia, carry untuk orang India merupakan makanan pokok, selain makanan-
makanan lain yang mulai ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh
2. Agama/kepercayaan
Sebagai contoh, agama Islam dan Yahudi Ortodoks mengharamkan daging babi,
agama Roma Khatolik melarang makan daging setiap hari, dan beberapa aliran
oleh status social dan ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menengah kebawah
atau orang miskin di desa tidak sanggup membeli makanan jadi, daging, buah dan
kebiasaan makan, misalnya kerang dan seafood disukai oleh beberapa kelompok
4. Personal preference
dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Misalnya, ayah tidak suka ikan, begitu
pula dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak suka makan kerang, begitu juga dengan
anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makan
mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut menyukai acar karena mereka sering
dihidanghkan acar. Lain lagi dengan anak yang suka dimarahi bibinya, akan
tumbuh perasaan tidak suka pada daging ayam yang dimasak bibinya.
mekanisme lapar, nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh system sraf
6. Kesehatan
Sariawan atau gigi yang sakit sering kali membuat individu memilih makanan
yang lembut. Tidak jarang orang yang kesulitan menelan, memilih menahan lapar
daripada makan. Pola makan yang dianjurkan adalah pola yang sumbangan
energinya 60-70% berasal dari karbohidrat , 15-20% dari protein dan 20-30% dari
lemak, disamping cukup akan vitamin, mineral dan serat. Pola makan tersebut
terbagi dalam 3 periode yaitu sarapan, makan siang dan makan malam. Peranan
sarapan tidak boleh diabaikan, karena makanan menentukan kerja tubuh dari pagi
energi yang berguna untuk pertumbuhan, mengganti sel tubuh yang rusak,
serangan penyakit (Uripi, 2004). Tujuan utama dari makanan yang kita makan
adalah untuk menyediakan berbagai nutrisi bagi tubuh. Ada enam kelas utama
nutrisi penting yang ditemukan dalam makanan yaitu: karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air. Nutrisi ini melakukan tiga fungsi dasar yaitu:
sumber bahan pembangun sel dan jaringan tubuh serta menggantikan sel-sel tubuh
yang rusak atau tua, dan pengatur proses yang terjadi di dalam tubuh serta sebagai
tubuh berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Zat yang
berfungsi sebagai bahan pembangun tubuh adalah protein. Zat pengatur dan
pelindung tubuh terdiri dari mineral, vitamin dan air (Wenny, 2010).
makanan tersusun atas bahan-bahan pangan sumber karbohidrat (roti, nasi, seral,
pasta, jagung dan lain-lain), yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 6-11
porsi sehari. Bagian tengah piramida terdiri atas 2-4 porsi buah-buahan, 3-5 porsi
sayur- sayuran, 2-3 porsi daging, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
Sedangkan bagian atas piramida hanya terdiri atas sedikit lemak, minyak dan
Sebagai pedoman secara umum setiap hari dianjurkan makan tiga kali
sehari yang terdiri dari 1 piring nasi atau penukarnya, 1 potong ikan atau
buahan. Kita harus menyeimbangkan jumlah kalori yang masuk dengan jumlah
energy yang dikeluarkan. Porsi merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan
seimbang dengan kebutuhan remaja atau dewasa yang disesuaikan dengan umur
dan porsi ini disesuaikan dengan piramide makanan yaitu karbohidrat 50-60%,
lemak 25-30% dan protein 15-20%. Apabila jumlah kalori yang masuk lebih besar
dari energi yang dikeluarkan maka akan mengalami kelebihan berat badan.
a. Makanan pokok
Makanan pokok berupa nasi, roti tawar dan mie, jumlah atau porsi makanan
pokok terdiri dari nasi 100 gram, roti tawar 50 gram, mie untuk ukuran
b. Lauk pauk
Lauk pauk mempunyai dua golongan lauk nabati dan lau hewani, jumlah
atau porsinya: daging 50 gram, telur 50 gram, ikan 50 gram, tempe 50 gram
c. Sayur
jumlah atau porsi sayuran dari berbagai jenis masakan sayuran antara lain:
d. Buah
Buah merupakan sumber vitamin terutama karoten, vitamin B1, vitamin B6,
vitamin C, dan sumber mineral, jumlah atau porsi buah ukuran buah 100
pagi, makan siang maupun sore hari. Porsi atau jumlah untuk makanan
f. Minuman
air putih dalam sehari lima kali atau lebih per gelas (2 liter perhari), atau
susu 1 gelas (200 gram). Jumlah (porsi) makanan tersebut di atas adalah
Menurut Anonym (2009) bahwa porsi yang tepat pada saat makan
jenis tertentu nakanan yang harus dikonsumsi saat makan. Porsi yang tepat dan
a. Karbohidrat
Setengah cangkir beras, kentang tumbuk atau pasta adalah setara dengan
satu porsi sekitar ukuran satu sendok es cream. Sebuah kentang kecil
dipanggang, wafel atau sepotong roti juga satu porsi. Satu porsi roti jagung
Satu porsi sayuran setara dengan secangkir sayuran yang dimasak atau
cangkir jus sayuran. Satu porsi buah setara dengan setengah cangkir berry,
apel sedang, atau setengah jeruk atau mangga. Sayuran dan buah harus
Satu porsi daging sama dengan tiga ons, sekitar satu dada ayam atau
pon daging ukuran telapak tangan atau setumpuk kartu. Tiga ons ikan
adalah ukuran buku cek. Satu porsi susu sama dengan - 1 ons keju atau
satu cangkir susu atau yoguart. Satu cangkir kacang dimasak sama dengan
d. Satu porsi makanan ringan sama dengan tiga atau empat crackers,
segenggam keripik atau pretzel, satu sendok es criem atau satu ons coklat.
Satu porsi mentega adalah seukuran perangko tetapi setebal jari. Satu porsi
salad dressing sama dengan dua sendok makan seukuran bola ping-pong.
protein, lamak dan nutrient spesifik. Karbohidrat kompleks bisa kita penuhi dari
gandum, beras, terigu, buah dan sayuran. Pilih karbohidrat yang berserat tinggi
dan kurangi karbohidrat yang berasal dari gula, sirup dan makanan yang manis-
makanan utama yang memenuhi kalori tubuh sehari-hari. Makanan ringan atau
makanan selingan atau snack yang terdiri dari makanan ringan kering, basah
makanan utama. Makanan utama terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani
dan nabati, sayur, buah dan minuman. Di alam terdapat berbagai jenis bahan
pangan baik yang berasal dari tanaman maupun yang berasal dari hewan. Diantara
beragam jenis bahan pangan tersebut, ada yang kaya akan satu jenis zat gizi dan
ada yang kekurangan zat gizi karena itu manusia memerlukan berbagai macam
bahan pangan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat
Kebutuhan tubuh akan serat sebanyak lebih dari 25 gram perhari. Untuk
harus lengkap antara protein nabati dan protein hewani. Sumber protein nabati
didapat dari kedelai, tempe dan tahu, sedangkan protein hewani berasal dari ikan,
daging (sapi, ayam, kambing, kerbau). Sumber vitamin dan mineral terdapat pada
vitamin A (hati, susu, wortel dan sayuran), vitamin D (ikan, susu dan kuning
bayam dan wortel), vitamin B (gandum, ikan, susu dan telur), serta kalsium (susu,
ikan dan kedelai). Jenis makanan yang dikonsumsi dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Makanan Utama
makan pagi, makan siang, dan makan malam yang terdiri dari makanan
pokok, seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan minum.Makanan pokok
(Achmad, 2004).
b. Makanan Selingan
Makanan selingan adalah makanan kecil yang dibuat sendiri maupun yang
tubuh tetap sehat. Asupan gizi yang baik tidak akan terpenuhi tanpa makanan
yang sehat. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat
gizi. Zat gizi tesebut di butuhkan tubuh untuk memperoleh energi. Selain itu, zat
gizi digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh serta
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan, air. Berikut ini merupakan
a. Untuk memberikan tenaga atau energi pada tubuh makhluk hidup sehingga
tubuh.
d. Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia.
maka tubuh manusia harus dipenuhi kebutuhan zat-zat makanan atau zat-zat
dalam sehari beberapa kali waktu makan. Frekuensi makan adalah jumlah waktu
makan dalam sehari meliputi makanan lengkap (full meat) dan makan selingan
(snack). Makanan lengkap biasanya diberikan tiga kali sehari (makan pagi, makan
siang dan makan malam), sedangkan makanan selingan biasa diberikan antara
makan pagi dan makan siang, antara makan siang dan makan malam atau setelah
makan malam. Frekuensi makan di suatu institusi berkisar anatara tiga hingga
enam kali sehari tergantung dari biaya tenaga kerja yang tersedian.
maupun kwantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat
pencernaan mulai dari mulut sampai ke usus halus. Lama makanan dalam
lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Umumnya lambung kosong antara
3-4 jam maka jadwal makan inipun menyesuaikan dengan kosongnya lambung
(Okviani, 2011).
satu hari rata-rata remaja/dewasa secara umum orang Indonesia dengan energi
2550 kkl dan protein 60 bagi laki-laki dan bagi perempuan 1900 dan proteinnya
50. (Depkes RI, 2009). Orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah
terserang penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau
sehingga timbul rasa nyeri . Secara alami lambung akan terus memproduksi asam
lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan
biasanya kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga
tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi.
Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi
semakin banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta
menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium. Kebiasaan makan tidak teratur ini
akan membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama,
mukosa pada lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut
dapat menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bisa naik ke
Jadwal makanan sama dengan manusia pada umumnya, yaitu pagi (jam
07.00-08.00), selingan (jam 10.00) siang (jam 13.00-14.00), selingan (jam 17.00)
sore/malam (jam 19.00). Jadwal adalah teratur makan pagi, selingan pagi, makan
siang, selingan siang dan makan malam, makan ini sama dengan manusia pada
umumnya, yaitu pagi, siang dan sore. Disini hanya ditekankan untuk
secara berlebih. Jadi jadwal makan harus teratur, lebih baik makan dalam jumlah
sedikit tapi sering dan teratur daripada makan dalam porsi banyak tapi tidak
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energy
suatu cairan bisa berupa air saja atau air kaldu dalam panci sampai
uap air.
Agar zat-zat gizi yang terdapat dalam makanan tidak banyak rusak atau
lama karena kandungan zat gizinya akan lebih banyak yang hilang.
Pola makan yang baik merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses
f. Makan teratur.
Pada kasus gastritis diawali dengan pola makan yang tidak teratur sehingga
nyeri epigastrium.
2.3 Stres
yang menyebabkan seseorang sakit, tidak saja datang dari satu macam pemicu
kebisingan, dan faktor tugas mencakup kerja malam, beban kerja, resiko
dan bahaya.
2. Faktor struktur dan iklim kelompok adalah terpusat pada ssejauh mana
individu dapat berperan serta pada support sosial. Kurangnya peran serta
fisiologis dan bentuk perilaku terhadap stres adalah hasil dari interaksi
1999).
yaitu:
1. Stres tahap pertama (paling ringan) yaitu stres yang disertai perasaan nafsu
2. Stres tahap kedua, yaitu stres yang disertai keluhan seperti bangun pagi
tidak segar atau letih, cepat lelah pada saat menjelang sore, mudah lelah
sesudah makan, tidak dapat rileks, lambung dan perut tidaknyaman (bowel
discomfort), jantung berdebar, otot tengkuk dan punggung tegang. Hal ini
3. Stres tahap ketiga, yaitu tahapan stres dengan keluhan seperti defekasi yang
tidak teratur, otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah terjaga dan
susah tidur lagi, bangun terlalu pagi, koordinasi tubuh terganggu dan terasa
menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul ketakutan
dan kecemasan.
5. Stres tahap kelima, yaitu tahapan stres yang ditandai dengan kelelahan fisik
6. Stres tahap keenam (paling berat), yaitu tahapan stres dengan tanda-tanda
seperti jantung bedebar keras, sesak nafas, badan gemetar, dingin dan
Davis dan Newstrom dalam Margiati (1999) bahwa stres kerja disebabkan
pekerjaan dan perubahan atau konflik peran. Tugas yang terlalu banyak memang
tidak selalumenjadi penyebab stres, namun akan menjadi sumber stres bila
banyaknya tugas tidak sebanding dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian
dan waktu yang tersedia bagi individu. Dalam kondisi tertentu, pihak atasan
dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan atasan.