Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOP (Standart Operasional Procedure)


PT. Petrokimia Gresik

Disusun oleh :
1. Richard Erbachan (141810301003)
2. Rohma Nur Fadilah (141810301014)
3. Citra Nirmalasari (141810301017)
4. M. Ilham Fahruzi (141810301025)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala karunia dan rahmat yang dilimpahkanNya , penulis dapat

menyelesaikan Makalah SOP (Standart Operasional Procedure) yang berjudul

RSUD SIDOARJO.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah

SOP yang sangat diperlukan untuk mengetahui tatacara prosedur suatu rumah

sakit. Dalam proses pendalaman materi SOP ini, tentunya kami mendapatkan

bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-

dalamnya kami sampaikan : Dr. IWAN D. SETYAWAN PH, S.Si., M.Si. , selaku

dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium ,serta rekan-rekan mahasiwa

yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun

untuk penyempurnaan Karya Tulis ini, Akhir kata Penulis mengucapakan

Terima KASIH.

Jember, 01 Maret 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................iii

Daftar Isi.......................................................................................................vi

BAB I. Pendahuluan.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................1-2

1.2. Tujuan Penulisan........................................................................3

1.3. Manfaat Penulisan.....................................................................3-4

1.4. Metode Penulisan.....................................................................4

BAB II. Tinjauan Kepustakaan....................................................................5

2.1. Defenisi Rumah Sakit................................................................5

2.2. Defenisi Rawat Inap.................................................................5


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan suatu intitusi yang fungsi utamanya memberikan

pelayanan kepada pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit

dan masalah kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American

Hospital Association, 1978). Upaya kesehatan dilakukan dengan melakukan

pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan.

Rumah sakit memiliki berbagai bentuk pelayanan, salah satunya pelayanan

rawat inap. Rawat inap merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang

meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan

menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan

swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena

penyakitnya penderita harus menginap. Dalam menjalankan kegiatan di ruang

rawat inap membutuhkan berbagai fasilitas, tenaga medis dan non medis.

Dalam rangka menjalankan fungsi rumah sakit sebagai sarana pelayanan

kesehatan, Khususnya di ruang rawat inap agar sesuai dengan visi dan misi dari

RS maka setiap rawat inap membutuhkan standar operasional prosedur untuk

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat agar sesuai dengan standar

pelayanan kesehatan di Indonesia.


Dalam pelayanan kesehatan, standar sangat membantu tenaga medis juga

tenaga Rumah Sakit untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga para

tenaga medis dan tenaga rumah sakit harus berpikir realistis tentang pentingnya

evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi. Namun

keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada

individu tenaga medis dan tenaga rumah sakit itu sendiri, usaha bersama dari

semua staf dalam suatu organisasi, disamping partisipasi dari seluruh anggota

profesi. Sehingga Standar sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Standar

sangat membantu tenaga medis dan tenaga rumah sakit untuk mencapai asuhan

yang berkualitas.

Keberadaan ruang perawatan VIP DI Rumah Sakit pemerintah,dapat

membuat tenaga kesehatan termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik, sebab

tenaga kesehatan dapat meningkatakan pendapatannya. Pada sisi lain, sebagian

masyarakat percaya mutu merupakan sesuatu yang bersifat mewah dan mahal.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulis merasa perlu untuk mengetahui bagian Rawat Inap di RSUD Kota

Sidoarjo dengan tujuan :

a.Tujuan Umum :

Mengetahui tentang Rawat Inap di RSUD Kota Sidoarjo.

b. Tujuan Khusus :

Mengetahui tentang Standar Operasional Prosedur rawat inap VIP

di RSUD Kota Sidoarjo.


1.3. Manfaat Penulisan

Bagi RSUD :

a. RSUD Kota Sidoarjo , dapat memanfaatkan hasil penulisan ini untuk

pengambilan kebijakan pengembangan RSUD termasuk

pengembangan ruang rawat inap VIP.

b. RSUD Kota Sidoarjo, dapat memanfaatkan hasil penulisan ini untuk

meningkatkan fasilitas dan pelayanan, terutama dalam melaksanakan

Standar Operasional Prosedur di ruang rawat inap VIP.

Bagi Penulis :

a. Sebagai lahan untuk mempraktekkan Ilmu Manajemen Rumah Sakit.

b. Memperoleh pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan keahlian

khusus mengenai analisis kelayakan yang dapat digunakan dan

dikembangkan bila bekerja di rumah sakit.

c. Dapat menambah pengetahuan di bidang Manajemen Rumah Sakit

khususnya mengenai Standar Operasional Prosedur di rawat inap VIP.


BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Defenisi Rumah Sakit

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan

rumah sakit dinyatakan bahwa rumah sakit sebagai sarana pelayanan

kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau

dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya

pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan (Depkes ,RI 2005).

Berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992

pelayanan rumah sakit umum pemerintah Departemen Kesehatan dan

Pemerintah Daerah diklasifikasikan menjadi kelas/tipe A,B,C,D dan E

2.2. Defenisi Rawat Inap

Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien

dirawat dan tinggal untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien dirawat,

rumah sakit harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien

(Analisis pelayanan, 2009).

Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien masuk

rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan observasi,

diagnosa,terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik

lainnya.(Depkes RI,2000).

Kegiatan pelayanan rawat inap

a. Penerimaan pasien
b. Pelayanan Medik

c. Pelayanan Penunjang Medik

d. Pelayanan Perawatan

e. Pelayanan Obat

f. Pelayanan makanan

g. Pealyanan Administrasi dan keuangan.

2.3. Standar Operating Procedure (SOP)

2.3.1. Defenisi Standar Operasional Prosedur.

1. Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan

menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu

proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang

atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan

atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara

efektif dan efisien. (Depkes RI, 2005)

3. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus

dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

2.4. Tujuan Standar Operasional Prosedur :

1. Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim

dalam organisasi atau unit.

2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam

organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas

terkait.

4. Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan

administrasi lainnya.

5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan

inefisiensi

2.5. Manfaat Standar Operasional Prosedur

1. Memperlancar tugas petugas atau tim.

2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.

3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.

4. Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja

5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

2.6. Format Sop Rumah Sakit

1. Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan Medik Spesialistik

YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001, perihal bentuk SOP

2. Mulai diberlakukan Januari 2002

3. Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi sesuai dng ketentuan yg

berlaku di RS yang bersangkutan, kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

2.8. Jenis dan ruang lingkup SOP Rumah Sakit:

1. SOP pelayanan profesi : dalam hal ini terdapat dua kelompok.

a. SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai proses kerja untuk

diagnostik dan terapi, meliputi :


Pelayanan medis, meliputi : Komite medik / SMF, Rawat Inap,

Rawat Jalan, Pelayanan Gawat Darurat, ICCU/ICU, Kamar

Bedah dsb. Contoh : SOP untuk Diagnostik/terapi

Pelayanan penunjang, meliputi : Laboratorium, Radiologi,

Rehabilitasi medis, Farmasi,dsb. Contoh : SOP pemeriksaan

(teknis) Laboratorium

Pelayanan keperawatan. Contoh : SOP/Standar asuhan

Keperawatan, SOP persiapan pasien Operasi.

b. SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai proses kerja yang

menunjang SOP keilmuan dan pelayanan pasien non-keilmuan.

Contoh : Prosedur Dokter Jaga Ruangan, Prosedur Konsultasi Medis

2. SOP administrasi mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi

termasuk hubungan antar unit kerja dan kegiatan kegiatan non medis.

SOP administrasi mencakup:

a. Perencanaan program/kegiatan

b. Keuangan

c. Perlengkapan

d. Kepegawaian
BAB IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan, serta wawancara secara langsung dengan petugas

ruangan Rawat Inap VIP RSUD Kota Sidoarjo di tahun 2015 disimpulkan bahwa :

1. RS RSUD Kota Sidoarjo, terutama bahagian rawat inap ruang VIP memiliki

Standar Operasional Prosedur.

2. Dalam pelaksanaan pelayanan medis, sudah menerapkan Standar Operasional

Prosedur yang telah ditetapkan.

3. Selama kurun waktu Kepala Ruangan menjabat, tidak ditemukan kesalahan dalam

pelaksanaan pelayanan medis yang sesuai dengan standar operasional prosedur.


DAFTAR PUSTAKA

Analisis Pelayanan, Wildan Pahlevi, FKM UI,2009.

Depkes RI, (2000). Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun

2000-2001, Jakarta Depkes RI.

Depkes RI, Standart Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta.2000.

Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Standar

Rumah Sakit Pendidikan, Jakarta . 2005

Anda mungkin juga menyukai