Business Plan
Business Plan
Menggeluti bisnis makanan selain menghasilkan keuntungan yang tinggi, makanan juga menjadi
kebutuhan pokok bagi setiap orang. Jadi, dimanapun kita pasti membutuhkan makanan sebagai sumber
pokok kehidupan. Menekuni bisnis pembuatan makanan memang membutuhkan ketekunan dan
keuletan yang tinggi. Karena yang menjadi pertimbangan utama dalam menekuni bisnis ini adalah cita
rasa masakan itu sendiri. Salah satu bisnis yang bisa digeluti dari bisnis makanan adalah usaha catering
rumahan. Usaha catering rumahan merupakan usaha penyediaan aneka makanan untuk jumlah yang
cukup besar. Usaha catering rumahan saat ini cukup diminati karena kebutuhan akan makanan tidak
akan pernah ada habisnya, apalagi untuk penyediaan makanan dalam jumlah yang besar. Selain itu jika
dilihat dari sudut pandang efisiensi dan biaya, usaha ini banyak menghemat biaya investasi usaha.
Seperti tempat, dan peralatan rumah tangga dapat menggunakan yang telah ada sebagai langkah awal.
1. Perencanaan ide
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien.
Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk
memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga
walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah saya mempunyai ide untuk membuat bisnis
catering makanan.
2. Perencanaan Usaha
Dalam memulai usaha kita wajib melakukan perencanaan usaha seperti menentukan lokasi yang akan
kita pilih sebagai sarana usaha yang kita buat. usahakan untuk mencari lokasi yang strategis agar lebih
dikenali oleh semua orang dan tentunya akses menuju lokasi usaha yang kita dirikan sangatlah mudah.
Sebenarnya dalam usaha ini bisa didirikan dimana saja, baik didesa maupun dikota, namun dengan
syarat lokasi harus strategis karena dengan lokasi yang strategis akan banyak orang yang menggunakan
jasa catering kita. Lokasi strategis disini adalah lokasi yang ramai dengan jumlah penduduk yang padat.
Rencana yang akan saya pilih untuk lokasi usaha catering ini adalah rumah saya sendiri. Karena
kebetulan rumah saya sangat strategis dengan padatnya penduduk, lagi pula rumah saya sendiri sangat
dekat dengan pasar jadi akan memudahkan saya dalam membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan
tentunya menghemat tenaga karena tak perlu jauh-jauh untuk berbelanja.
Perencanaan usaha juga meliputi persiapan dalam melengkapi peralatan yang dibutuhkan. Dalam
usaha catering kita akan sangat membutuhkan banyak peralatan dapur, seperti peralatan masak, tetapi
menurut saya, saya tidak harus mengeluarkan biaya banyak untuk membeli peralatan dapur karena saya
mendirikan usaha dirumahan jadi saya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli peralatan dapur,
dengan memanfaatkan alat-alat memasak yang ada dirumah yang masih layak digunakan dalam waktu
jangka panjang. jadi jika ingin membeli peralatan maka dipilah pilah terlebih dahulu. Jika masih ada
dirumah, gunakan dulu yang ada dirumah untuk menghemat biaya pengeluaran.
Peralatan makan
Peralatan makan yang dibutuhkan untuk setiap usaha cetering tidak sama, tergantung pada konsep
katering itu sendiri. Untuk usaha catering pesta peralatan makan yang wajib dimiliki adalah piring,
sendok, garpu, aneka alat pemanas lauk, mangkuk, meja dll. Sedangkan untuk catering rantangan,
peralatan yang wajib dimiliki adalah rantang makan, box atau wadah laiinya yang dapat memuat nasi
dan lauknya. Karena kali ini saya ingin mendirikan usaha baru maka saya memilih usaha catering
rantangan terlebih dahulu setelah itu baru melebar ke usaha kateringan untuk pesta. Karena usaha
cateringan untuk pesta sangat membutuhkan dana yang lebih besar.
Untuk jenis usaha katering yang saya dirikan ternyata tidak perlu mendirikan izin karena dalam
peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/PER/VI/2011 ternyata usaha catering rumahan
termasuk dalam golongan A. Dan golongan A sendiri tidak membutuhkan izin karena usaha yang
didirikan termasuk dalam usaha kecil dan dapat berjalan tanpa badan usaha. Dan jika diperjelas usaha
yang saya dirikan termasuk dalam Sub Golongan A2 karena saya akan mempekerjakan tenaga kerja.
Sub Golongan A1 =
Kebutuhan masyarakat
umum dengan pengolahan
makanan yang
menggunakan dapur rumah
tangga dan dikelola oleh
keluarga.
Untuk usaha katering ini sendiri saya dan keluarga sepakat untuk memberi nama TASTY CATERING
dengan Motto = KUALITAS MANTAP, HARGA RAKYAT, RASA NIKMAT
Visi : Menyajikan makanan siap saji yang berkualitas, terjamin dan terbaik untuk konsumen.
Misi : membuat berbagai macam makanan sesuai dengan pemesanan konsumen, yang berorientasi
kepada kepuasan konsumen.
Ini adalah Logo dan merk untuk perusahaan catering kami. Dengan adanya logo ini diharapkan semua
masyarakat dapat mengingat dan mengenali usaha katering kami
.
3. Perencanaan Pemasaran
Target Market
Untuk sasaran dari produk ini adalah semua kalangan masyarakat dari mulai untuk anak-anak,
remaja dan orang dewasa sehingga sasaran pemasaran dari produk makanan ini bisa cukup luas.
Untuk daerah pemasaran produk ini yaitu baru sekitar wilayah area proses produksi dan tempat-tempat
tertentu khusussnya di daerah Kendal karena masih dalam tahap promosi.
Analisa SWOT :
1. Strength ( Kekuatan )
Membuka usaha makanan seperti nasi box saat ini cukup menjanjikan karena dewasa ini masyarakat
yang cenderung konsumtif dan memperhatikan efisiensi waktu, tempat dan tenaga, mereka lebih
memilih hal seperti ini ditangani oleh pihak tertentu yang kompeten.
2. Weaknesses ( Kelemahan )
Kelemahan pada usaha ini terdapat pada pemasarannya. Pemasaran yang hanya mengandalkan
pesanan terkadang hanya berpatok pada waktu tertentu. Jadi kami harus handal melobi pihak yang
menjadi target pasar.
3. Opportunities( Peluang )
Peluang bisnis ini aka sangat menjanjikan sekali, hal ini dikarenakan saingan untuk usaha ini dikatakan
belum terlalu banyak. Selain itu kita juga dapat mengurangi jumlah pengangguran didaerah tempat kita
tinggal. Karena kita dapat mempekerjakan orang-orang disekitar kita untuk membantu usaha yang
sedang kita jalankan ini.
4. Threats( Ancaman )
Ancaman untuk usaha ini sendiri adalah makanan ini akan cepat basi. Hal ini dapat disebabkan pada saat
pemasaaran makanan tersebut sudah dimasukan dalam kemasan karena proses pemasaran tidak
dilakukan dengan cara produksi langsung ditempat/pasar. Ancaman yang lain adalah akan banyaknya
pihak lain yang meniru usaha kita ini. Hal ini tentu akan membuat saingan yang baru bagi kita.
terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Kita mesti mensurvai para pesaing-
pesaing kita . Misalnya saja, menentukan apa, 10 menu terpopuler untuk katering di tempat kita .
Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa
catering yang kita tawarkan bisa lebih murah.
Untuk harga sendiri kami menawarkan berbagai harga tergantung banyaknya lauk itu sendiri. Dengan
mempertimbangkan segala aspek kami memilih suplier bahan yang terjamin dan murah. Jadi kami bisa
menjual produk kami semurah mungkin.
Mie
Kering tempe
Rp.8.000
Ayam goreng
Perkedel
Kerupuk udang
Nasi putih
Urap urap
Trancaman
Rp. 8.000
Ayam bumbu rujak
rempeyek
Untuk Sistem Promosi sendiri kami mempromosikan usaha kami kepada masyarakat terdekat terlebih
dahulu. mengenalkan usaha kami dan produk-produk makanan apa saja yang dapat kami buat. tidak
tanggung-tanggung juga kami akan mempersiapkan dan menyajikan berbagai menu dalam setiap acara
arisan keluarga, RT, atau perkumpulan yang kami ikuti. Dan kami tentunya akan meminta komentar
dengan senang hati. Menurut saya dari sini kepercayaan kepada kami akan muncul dan akan tersebar
dari mulut ke mulut, dan terkadang ini lebih efektif dibandingkan kita menyebar brosur. Tetapi jika
usaha sudah mulai berjalan kami akan mulai menyebarkan brosur dan mungkin memasang spanduk
iklan ditempat-tempat yang strategis agar lebih dikenali oleh semua orang.
Anggaran Usaha
Untuk modal awal memulai usaha ini relatif sedikit dana yang dikeluarkan, karena usaha ini merupakan
home industries maka hanya diperlukan biaya sebesar Rp.5000.000,- yang diperoleh dari dana pribadi.
Strategi keuangan
Dana berasal dari modal pribai, apabila terjadi lonjakan permintaan/konsumen maka akan dicoba
menambah modal melalui pinjaman dana melalui lembaga keuangan bukan bank atau dari bank
sekaligus.
4. Perencanaan SDM
Strategi Operasional
Untuk menjadi seorang wirausahawan di bidang makanan tidak harus menjadi ahli masak dulu, tetapi
yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang dapat memasak
akan dilakukan perekrutan.
5. Perencanaan produksi
Kegiatan usaha yang akan kami kembangkan meliputi pembuatan catering ini dibuat sendiri dan
pemasaran produk yang dipasarkan dengan cara pemesanan dan jasa lain terkait dengan produk-produk
tersebut.
Untuk pembuatan produk sendiri kami mengerjakannya secara bersih, higienis dan tentunya terjamin
karena kami mementingkan kebersihan dan kesehatan makanan.
Kami juga menyediakan pesanan berupa snack seperti kue, jajanan pasar untuk kebutuhan rapat, acara
pengajian, dll.
Jumlah
Rp. 6.500.000 Rp. 6.500.000
Modal usaha ini kami peroleh dari dana pribadi sebesar Rp.5.000.000,- untuk membeli perlengkapan
yang dibutuhkan, kami mengeluarkan uang sebesar Rp.1.000.000. untuk membeli peralatan kami
mengeluarkan uang sebesar Rp.500.000.
Untuk proyeksi penjualan selama 1 bulan kami menargetkan minimal mendapat 4 kali pesanan yaitu :
Kas
Laporan Laba/Rugi
Beban-beban:
Jadi dalam sebulan kita bisa mendapat untung sebesar Rp.800.000 untuk 4 kali pesanan. Jika bisa
diusahakan lebih maka keuntungan yang akan didapat akan jauh lebih besar.
Kesimpulan :
Usaha catering rumahan memang sangat menggiurkan, selain mendapatkan keuntungan yang besar kita
juga dapat menyalurkan hobbie kita yang suka dengan memasak. Memang dalam membuat atau
memulai bisnis usaha catering ini kita memang tidak memerlukan dana yang terlalu besar karena bisnis
catering rumahan ini dapat kita dirikan dirumah kita sendiri. Walaupun menggunakan biaya yang tidak
begitu besar tetapi kita perlu persiapan dan perlu sebuah perencanaan bisnis (business plan).
Perencanaan bisnis ini diperlukan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang dimasa mendatang
nanti. Dengan adanya perencanaan bisnis ini paling tidak kita bisa meminimalisir masalah yang akan
datang nantinya. Dan dengan adanya perencanaan bisnis ini kita menjadi jelas tentang alur usaha yang
akan kita jalankan seperti apa untuk kedepannya.