Anda di halaman 1dari 16

BAB III

DASAR TEORI
3.1 Pengertian Pemboran
Proses pembuatan lubang tegak atau miring ke dalam tanah dengan
bantuan tenaga mesin sehingga dapat menembus masa batuan yang ada pada
titik pemboran untuk pengambilan contoh material dibawah bumi .
Dalam kamus pertambangan umum (P3TM, 1997), pengertian pemboran
adalah pekerjaan untuk menembus batuan dengan mengunakan alat bor.
Pemboran dilakukan sesuai dengan tujuan pemboran untuk mendapatkan hasil
yang optimal.
3.2 Tujuan Pemboran:
Secara umum tujuan pemboran dapat diketahui sebagai berikut :
a. Pemboran Inti, yaitu suatu pemboran yang bermaksud atau bertujuan untuk
memperoleh contoh batuan dalam bentuk inti (core), dari kedalamn 0 sampai
kedalaman tertentu. Pemboran ini biasa juga disebut dengan "diamond
drilling".
b. Pemboran stratigrafi, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengeneai
urut- urutan sratigrafi suatu daerah. Di perminyakan pemboran semacam ini
biasa disebut dengan pemboran lobang kecil ("slimhole drilling") karena
biasanya diameter lobangnya kecil.
c. Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi
suatu tempat.
d. Pemboran Eksplorasi ("wildcat drilling"), yaitu pemboran uji apakah suatu
formasi itu mengandung minyak atau tidak.
Pemboran semacam ini adalah fase yang paling mendebarkan dalam pencarian
minyak bumi.
Pemboran air tanah Berdasarkan gerakannya, pemboran dapat dibagi menjadi
dua :Pemboran tumbuk ("Churn Drilling" atau "Cable took Drilling" atau
"percussion drilling") Pemboran Putar ("Rotary Drilling")
3.3 Mesin bor
Alat utama dalam suatu kegiatan pemboran adalah mesin bor. Alat ini
terdiri dari berbagai alat yang berperan sebagai alat sentral, alat pendukung serta
alat penunjang lainnya.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
pemilihan mesin bor yang digunakan, diantaranya meliputi:
a) Tipe/ model mesin bor
b) Diameter lubang
c) Sliding stroke
d) Berat mesin bor
e) Power unit
f) Kemampuan rotasi/ tumbuk per satuan waktu
g) Hoisting capacity (kapasitas)
h) Dimensi (panjang x lebar x tinggi)
Ada 4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan
penggunaan energi oleh sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan cara
sebagai berikut :
Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utama, mengkonversikan energi
dari bentuk asal (fluida, elektrik, pnuematik, atau penggerak mesin
combustion) ke energi mekanik untuk mengfungsikan sistem.
Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor
(bit).
Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan
secara makanik untuk melakukan penetrasi.
Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu,
mendinginkan bit dan kadang-kadang mengstabilkan lubang bor. Namun
dalam pemboran inti tidak dapat digunakan sirkulasi fluida karena akan
mempengaruhi hasil dari coring.
Ketiga komponen pertama adalah komponen fisik yang mengontrol proses
penetrasi, sedangkan komponen ke empat adalah mendukung penetrasi melalui
pengangkatan cuttings. Mekanisme penetrasi, dapat dikategorikan kedalam 2
golongan secara mekanik yaitu rotasi dan tumbukan (percussion) atau selanjutnya
kombinasi keduanya
Gambaran dari aksi pemboran untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada
gambar di bawah ini

Gambar 3.1. Tipe aksi pemboran dalam memecah batuan


3.4 Bagian Utama Mesin Bor
Bagian utama mesin bor adalah sebagai berikut :
1. Spindel pada mesin bor berfungsi menggerakkan mata bor
2. Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau
potong atau mata bor.
3. Lengan Radial, bagian dari mesin bor radial yang dapat bergerak naik turun
maupun berputar dimana motor penggerak dan drill head terpasang kuat.
4. Motor penggerak, alat ini berfungsi sebagai penggerak bertenaga mesin sehinga
dapat menggerakan rangkaian alat pada mesin bor.

3.5 Jenis Jenis Mesin Bor


a. Mesin Bor Putar Hidrolik
Pada mesin bor putar hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur
oleh sistem hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang
berasal dari berat stang bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini
adalah mengombinasikan tekanan hidrolik, stang bor dan putaran mata bor di atas
formasi batuan.
Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan
melalui rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada
sistem sirkulasi fluida bor yang digunakan.
Adapun contoh mesin bor putar hidrolik adalah:
Bor Putar Hidrolik (Hydraulic Rotary Drill), digunakan untuk membuat
lubang untuk bukaan dengan diameter 4 15 inchi. Untuk mobilitas yang
tingggi, alat ini ditempatkan diatas truck atau trailer.
Bor Intan, cara kerjanya sama dengan sistem rotary drill lainnya, akan tetapi
mata bornya menggunakan intan untuk menembus perlapisan yang sangat
kompak dan keras.
Bor putar spiral (electric auger drill), digunakan untuk operasi pemboran
untuk penambangan atau pengambilan data geologi teknik.

Gambar 3.2. Bor Hidraulik (Australia Drilling Industry, 1996)


b. Bor Tumbuk
Cara kerja dari jenis bor ini adalah mengangkat dan menjatuhkan alat bor
berat secara berulang-ulang kedalam lubang bor, sehingga lubang bor terbentuk
akibat mekanisme tumbukan dan beban rangkaian bor. Pada metode tumbuk,
yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan batuan oleh mata
bor.
Bor tumbuk Kabel, prinsip kerjanya: pipa bor beserta bitnya bekerja naik
turun seperti menumbuk. Kecepatan pemboran sangat tergantung
kemampuan penetrasi mata bor yang dipengaruhi oleh tinggi dan berat
tumbukannya
Bor Tumbur Palu (Hammer Drill), prinsip kerjanya mata bor berkerja
naik turun seperti menumbuk.

Gambar.3.3 Bor Tumbuk (Australia Drilling Industry, 1996)


c. Mesin Tumbuk Putar
Dimana lubang bor dibentuk dari kombinasi antara mekanisme putar
(rotary drill) dengan mekanisme tumbuk (percussive drill). Meknisme ini cocok
digunakan pada perlapisan batuan keras sampai perlapisan yang sangat keras
(kompak).

Adapun jenis dari alat bor dengan metode ini antara lain :
Drifter jack hammer (bor enta datar), dipakai untuk pemboran mendatar
sehingga memerlukan penopang (muonting device), sehingga penyangga
disebut jack leg.
Stoper jack hammer (bor entak atas), digunakan untuk pemboran dengan
arah keatas, sehingga disangga dengan tekscoping tube. Biasa digunakan
pada pemboran di tambang bawah tanah, contohnya pembuatan rise
maupun pembuatan shaft dengan arah keatas.
Sinker jack hammer (bor entak bawah), digunakan untuk pemboran
dengan arah bawah, contohnya pembuatan winze maupun pembuatan
shaft dengan arah kebawah

Gambar 3.4 Mesin Bor Putar (Australia Drilling Industry, 1996)


3.6 Berdasarkan Jenis Alat Pemutarnya (Sumber Tenaganya)
Berdasarkan jenis alat pemutarnya, dapat dibedakan menjadi beberapa
macam diantaranya :
Spindel, pada pemboran ini, bor dimasukkan kedalam tabung spindel dan
dapat berputar karena dipegang atau di chuck oleh baut yang menekan
didinding luar pipa bor. Metode ini juga biasa digunakan dalam
pemboran inti.
Pemutar Rotor (Rotary Top Head), Pipa bor dihubungkan langsung
dengan rotor atau gear box yang diletakkan diatas pipa bor, pipa bor
berputar mengikuti putaran dari gear box. Kecepatan dari gear bok tidak
dapat diubah-ubah.

3.7 Berdasarkan Cara Bergerak dan Transportasinya


Berdasarkan cara bergerak dan transportasinya mesin bor digolongkan
menjadi beberapa macam, antara lain :
Skid Mounted (Menempel Pada Skid)
Mesin bor diletakkan pada suatu rangkaian pipa besi, dan dipindahkan
secara manual. Alat bor ini sangat cocok digunakan pada medan yang
sangat sulit (pada daerah bergunung dan belum ada akses jalan).
Truck Mounted (Menempel Pada Truck)
Mesin bor diletakkan diatas truck, sangat praktis dalam berpindah-pindah
dari suatu lokasi pemboran kelokasi pemboran yang lain. Mempunyai
tenaga yang lebih besar karena sumber tenaga mesin bor bergabung
dengan rangkaian truck, sehingga lubang bor dapat lebih besar dan dalam
dibandingkan skid mounted.
Trailer Mounted (Menempel Pada Trailer)
Mesin bor diletakkan diatas trailer sehingga sangat praktis dalam
berpindah-pindah, serta mempunyai sumber tenaga yang lebih besar dari
jenis truck mounted serta hasil kedalaman lubang bor lebih besar
dibandingkan truck mounted.
Crawler Mounted (Menempel Pada Crawler)
Mesin bor diletakkan diatas roda crawler, cocok digunakan pada daerah
yang berbukit-bukit, cukup curam maupun daerah yang becek.
3.8Peralatan Mesin Bor.
3.8.1 Peralatan Utama
Peralatan utama merupakan bagian terpenting dari semua rangkaian
peralatan pada mesin bor. Keberlasungan suatu kegitan pemboran yang efektif
tergantung pada kelenkapan peralatan pemboran.
Sebagai seorang driller, beberapa peralatan yang harus dipersiapkan dan juga
ang perlu dibawa kelokasi pemboran apabila dibutuhkan.
Sebagai seorang driller harus mengambil keputusan secara tepat dan
bijaksana apabila dilapangan terjadi kendala-kendala teknis yang berkaitan
dengan kegiatan pemboran.
1. Mesin Bor
Mesin bor sebagai motor penggerak dari rangkaian bor merupakan
peralatan penting dalam operasi pengeboran Mesin bor adalah jenis mesin
yang mempunyai mekanisme yang paling sederhana untuk memecahkan
batuan/mineral menjadi kepingan kecil, mata bornya mengandalkan putaran
mesin dan beban rangkaian stang bor.
2. Stang Bor
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa
ujung ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara
dua buah stang bor.Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
a. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh
mesin bor menuju mata bor.
b. jalan keluar masuknya fluida bor
Panjang stang bor yang umum digunakan dalam operasi pemboran adalah
1m,3m dan 9m, tetapi hal ini bisa berubah tergantung dengan tujuan dan
efisiensi pemboran. Kriteria yang harus diperhatiakan dalam pemilihan
ukuran, meliputi:
a. Tujuan pemboran
b. Kedalaman pemboran
c. Kekerasan batuan
d. Metode sirkulasi fluida
e. Diameter lubang bor
3. Cassing
Casing adalah pipa yang digunakan untuk menjaga lubang bor tetap
terbuka (tidak runtuh/collapse). Casing juga digunakan untuk melindungi
peralatan pengeboran dari gangguan-gangguan.
Ada dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
1. Tipe Flash Joint.Dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa
lainya dilakukan secaraLangsung.
2. Tipe Flash Coupled Dimana penghubungan antara pipa
menggunakan sebuah coupling.
Beberapa komponen yang terdapat dalam casing, diantaranya adalah:
1. Casing Swivel
Alat ini untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang bor,
2. Casing Head
Alat ini dipasang di bagian atas casing, untuk melindungi drat casing
bagian atas,
3. Casing Shoe
Alat ini digunakan untuk melindungi casing bagian bawah dari
kerusakan
4. Casing Cutter
Alat ini digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi
masalah, fungsinya untuk memotong casing pada titik yang
diinginkan
5. Casing Band Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama
operassi pengangkatan dan Penurunan.
4. Mata Bor,
Mata bor digunakan untuk mengerus batuan dan membuat lubang
bor (hole making tool). Gaya yang bekerja pada bit agar bit dapat bekerja
sesuai dengan yang diharapkan. secara garis besar terbagi atas du a macam
yaitu gaya dorong (tekan) dan gaya putar.
Keekfetifan penetrasi yang dilakukan pada pemboran tergantung
pada kedua gaya jenis ini. Gaya dorong dapat dihasilkan melalui tumbukan
yang dilakukan pada pemboran tumbuk,pemuatan bit, tekanan dibawah
permukaan. Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme pemboran putar
dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit (setelah
ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan gaya dorong static
mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang
secara tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya
berat dari stang bor dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
a. Ukuran dan bentuk mata bor
b. Ukuran gigi mata bor
c. Berat mata bor
d. Kekerasan matriks.
Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya
a. Mata Bor Rotasi

Gbr 3.5 Mata Bor Pisau

Gbr 3.6 Air Coring Bits

Gbr 3.7 Roller Bits


b. Mata Bor Tumbuk

Gbr. 3.8 Cross Bit

Gbr 3.9 Button Bit

c. Mata Bor Auger

Gbr 3.11 Tipe Kelly


d. Mata Bor pada Pemboran Kabel

Gbr.3.13 Mata Bor Tabung


e. Mata Bor Intan

Gbr 3.15 Mata Bor Formasi Lunak

Gbr 3.16Surface Set Bits

Gbr 3.17 Impregnated Bits


5. Menara
Fungsi utama menara pemboran adalah untuk mendapatkan ruang
vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan rangkaian pipa bor
dan casing ke dalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung. Oleh
karena itu tinggi dan kekuatannya harus disesuaikan dengan keperluan
pemboran.
Adapun contoh gambar menaranya:
a. Menara Onshore
menara onshore merupakan menara pada pemboran darat.

Gambar 3.18 menara onshore


b. menara off shore
menara offshore merupakan menara pemboran yang dipakai pada
pemboran perairan.

Gambar 3.19 menara pemboran offshore


L.C.Moore, Ideco Worl Field, National Card Well, mengemukakan
bahwa ada dua tipe menara, yang pertama adalah Tipe standart (derrick)
dan berikutnya adalah Tipe portable (mast).
1. Menara Tipe Standart (Derrick)
Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi
sistem pendiriannya disambung satu-persatu (bagian-bagian). Demikian
jika dipindah harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut,
kecuali untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan.
Menara jenis ini banyak digunakan untuk pemboran dalam, dimana
membutuhkan lantai yang luas untuk tempat pipa.

Gbr 3.20 Menara tipe standar


2. Menara Tipe Portable (Mast)
Jenis menara ini posisi berdirinya dapat vertikal atau hampir
vertikal, terdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain dengan las atau
sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini dapat didirikan
sebagai unit menara penuh, menara ditahan oleh teleskoping dan
diperkuat oleh tali-tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe menara ini
jika dibandingkan dengan menara standart mempunyai kelebihan, karena
lebih murah, mudah dan cepat untuk mendirikannya, serta biaya
transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada pemboran yang
dangkal.
Gbr 3.21 Mast (Portable Rig)

3. Pompa / kompressor.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pada pompa
diantaranya adalah:
a. Tipe acting piston
b. Diameter piston
c. Power
d. Dimensi
e. Berat
f. Volume/ pressure
g. Working pressure
Adapun hal hal yang penting diperhatikan padakompresor adalah:
a. Tekanan udara yang dihasilkan
b. Volume udara yang dihasilkan per satuan waktu
Pada tahap pemboran lumpur dan kompresor berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mensirkulasikan fluida bor. Jika fluida bor yang digunakan adalah
lumpur, maka sebagai sumber tenaga adalah pompa lumpur, dan jika fluida bor
yang digunakan adalah udara maka sumber tenaganya adalah kompresor.
3.8.2. Peralatan Pendukung
1. Water Swivel
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dll dari
pompa menuju ke dalam stang bor yang berputar.
2. Mechanics Tools
Kegunaannya untuk mengatasi masalah yang mungkin dan sering terjadi
di lapangan, mechanics tools ini merupakan kunci-kunci yang digunakan oleh
mekanik dalam memperbaiki mesin bor, mud pump, dan peralatan lain yang
rusak. alat bantu yang sering digunakan dalam pengeboran ini antara lain:
Kunci Pipa
Hammer
Obeng
Cutter
Meter
Kunci Spana
Kapak
4. Hoisting Plug
Alat ini digunakan ketika proses pengangkatan dan penurunan stang bor
dan pipa casing
5. Snatch Block
Alat ini menyerupai katrol diletakkan di puncak menara pengeboran dan
digunakan untuk mengangkat dan menurunkan stang bor, pipa casing, mata bor
dan hammer SPT.
6. Standar Penetration Test (SPT) Hammer
SPT hammer adalah alat yang digunakan untuk menumbuk ujung atas
dari stang bor sehingga ujung bawah stang bor masuk ke dalam tanah pada saat
melakukan Standar Penetration Test.
7. Standard Penetration Test (SPT) Ujung
SPT ujung digunakan pada ujung stang bor ketika dilakukan Standard
Penetration Test. SPT ujung ini akan masuk menembus tanah ketika ujung atas
stang bor dipukul dengan SPT hammer .
8. Casing Swivel
Alat ini digunakan untuk menghubungkan antara pipa casing dan stang
bor.
9. Plat Besi
Alat ini berfungsi sebagai wadah untuk menampung hasil coring dari
stang bor yang kemudian dipindahkan ke core box.

Anda mungkin juga menyukai