Hari : Kamis
Tanggal : 09 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Melakukan kegiatan uji petik Kegiatan uji petik dilakukan dengan maksud
sebagai upaya pengendalian obat dan alat kesehatan
di apotek. Uji petik dilakukan setiap hari tepatnya
pada pagi hari dan diselesaikan sebelum jam 9 pagi.
Uji petik dilakukan dengan cara mengambil 30
macam obat secara acak, 20 obat diambil di bagian
pelayanan dan 10 obat diambil dibagian swalayan.
Kemudian stok fisik dari masing-masing obat tersebut
dihitung dan dibandingkan dengan stok pada
komputer, apakah ada selisih stok atau tidak.
Rumus uji petik : x 100 %
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Membantu pelayanan obat Seperti hari-hari sebelumnya, pelayanan obat
dilakukan berdasarkan resep maupun UPDS.
Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
Menyiapkan obat
Memotong stok pada kartu stok
Membuat etiket
Membuat copy resep
2. Membahas tugas pengkajian Kasus 1
resep 1 dengan Apoteker
Dr. RA, Sp. S
Pendamping. Praktek : Senin-Jumat Pukul 19.00-21.00
Jl. Supratman No. 72 Bandung Telp (022) 123456
Bandung, 24-01-2017
Pro : Ny. D.
Umur : 62 thn
A. Skrining Resep
1) Kesesuaian Administratif
No Uraian Keterangan
1 Nama Pasien Ada
2 Umur Pasien Ada
3 Jenis Kelamin Pasien -
4 Berat Badan Pasien -
5 Alamat Pasien Ada
6 Nama Dokter -
7 SIP Dokter Ada
8 Alamat Dokter Ada
9 Nomor Telpon Ada
10 Paraf Dokter Ada
11 Tanggal Penulisan Resep Ada
2) Kesesuaian Farmasetik
No Uraian Keterangan
1 Nama Obat Ada
2 Kekuatan Obat -
3 Bentuk Sediaan Ada
4 Cara Pemberian Ada
3) Kesesuaian Klinis
No Uraian Keterangan
1 Ketepatan Indikasi Tepat
2 Ketepatan Dosis Obat Tepat
3 Ketepatan Aturan Tepat
Penggunaan Obat
4 Ketepatan Cara Penggunaan Tepat
Obat
5 Ketepatan Lama Penggunaan Tepat
Obat
6 Terdapatnya Duplikasi -
7 Terdapatnya Polifarmasi -
8 Terdapatnya Alergi -
9 Terdapatnya Efek Samping Ada
10 Terdapatnya Kontraindikasi -
11 Terdapatnya Interaksi Obat -
B. Metode PAM
1) Problem
Pasien diduga menderita parkinson yang
disebabkan hipertensi dengan salah satu
gejalanya yaitu kejang.
Levazide dapat menyebabkan kantuk
Waktu penggunaan amlodipin
2) Assesment
Pasien diberikan amlodipin untuk
mengatasi hipertensi
Pasien diberikan levazid untuk mengatasi
parkinsonisme
Pasien diberikan kalsium lactat untuk
mengatasi terapi dan pencegahan
defisiensi kalsium
Pasien diberikan trihexyphenidyl untuk
mengatasi parkinsonisme
Pengunaan amlodipin tekanan darah paling
rendah pada malam hari setelah tidur. Perlu
hati-hati jika obat anti hipertensi diminum
malam hari, karena mungkin terjadi
penurunan tekanan darah yang berlebihan
pada saat tidur.
Disarankan tidak mengemudikan
kendaraan atau mengoprasikan alat berat.
3) Monitoring
Kepatuhan pasien
Monitoring tekanan darah
Monitoring cara penggunaan obat
Monitoring efek samping obat
C. Informasi Obat
1) Trihexyphenidyl
Indikasi : parkinsonisme, gangguan
ekstrapiramidal yang disebabkan obat.
Kontraindikasi : glaukoma sudut sempit,
ileus paralitik, hipertrofiprostat.
Efek samping : konstipasi, pusing, sulit
buang air kecil, mulut kering, pandangan
buram, mual.
Dosis : parkinsonisme Hr-1 : 1 mg, Hr-2 :
2 mg, selanjutnya ditingkatkan 2 mg/hari
dengan interval 3-4 hari, sampai dengan 6-
10 mg/hari terbagi dalam 3-4 dosis.
Parkinson yang diinduksi oleh obat 5-15
mg/hari, disarankan untuk memberi terapi
awal dengan 1 mg dosis tunggal. Pasien
>65 thn perlu dosis lebih kecil.
2) Kalsium lactat
Indikasi : digunakan sebagai terapi dan
pencegahan defisiensi kalsium.
Kontraindikasi : hiperkalsemia dan
hiperkalsiuria, fibrilasi ventrikuler.
Efek samping : obstruksi, mual,
hiperkalsemia, lelah, nyeri otot.
Dosis : 1 kapsul/ hari
3) Amlodipin
Indikasi : hipertensi dan terapi angina
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap
dihidropiridin, angina tak stabil
Efek samping : merasa lelah atau pusing,
jantung berdegup kencang, merasa mual
dan tidak nyaman di bagian perut,
pergelangan kaki membengkak.
Dosis : awal 5 mg 1/hari, dapat
ditingkatkan hingga 10 mg/hari.
4) Levazid
Indikasi : parkinsonisme kecuali
parkinsonisme yang dipicu oleh obat
Kontraindikasi : glaukoma sudut sempit,
kehamilan
Efek samping : pusing, sakit kepala, mual
dan muntah, selera makan hilang, kesulitan
tidur.
Dosis : awal 1 mg/hari, dapat ditingkatkan
hingga 2 mg dengan jarak 3-5 hari.
D. DRP
No Uraian Keterangan
1 Indikasi yang tidak diterapi -
2 Obat tanpa indikasi -
3 Obat tidak tepat -
4 Dosis kurang -
5 Dosis lebih -
6 Reaksi obat yang merugikan +
7 Kegagalan dalam menerima -
obat
8 Interaksi obat -
E. Poin-poin Konseling
1) Salam pembuka
2) Assesment pasien
3) Assesment tentang riwayat penyakit
4) Assesment riwayat alergi dan mengkosumsi
obat lain
5) Konsultasi ke dokter untuk penggantian obat
6) Melakukan Three Prime Question
7) Pemberian edukasi, informasi obat dan
konseling tentang cara penggunaan obat
serta cara penyimpanan obat
8) Melakukan verifikasi tentang penggunaan
obat dan memberikan konseling terapi non
farmakologi
9) Menutup komunikasi dan mengucapkan
terima kasih
3. Membahas tugas pengkajian Kasus 2
resep 2 dengan Apoteker APOTEK KIMIA FARMA 11
Pendamping. Jl. Supratman No. 72 Bandung
Telp. (022)7274964
Apoteker : Aji Sutarmaji, S,Si. Apt.
No. SIPA : 19700131/SIPA-32.73/2014/1145
COPY RESEP
Tanggal, 01/03/2017
Salinan resep No :-
Dokter : Indriani TSE SpKK
Dibuat tanggal : 1/3/2017
Untuk : Tn. Bagus
det 7
p.c.c
Apotek Kimia Farma
A. Skrining Resep
1) Kesesuaian Administratif
No Uraian Keterangan
1 Nama Pasien Ada
2 Umur Pasien -
3 Jenis Kelamin Pasien -
4 Berat Badan Pasien -
5 Alamat Pasien Ada
6 Nama Dokter -
7 SIP Dokter -
8 Alamat Dokter -
9 Nomor Telpon -
10 Paraf Dokter -
11 Tanggal Penulisan Resep Ada
2) Kesesuaian Farmasetik
No Uraian Keterangan
1 Nama Obat Ada
2 Kekuatan Obat Ada
3 Bentuk Sediaan Ada
4 Cara Pemberian Ada
3) Kesesuaian Klinis
No Uraian Keterangan
1 Ketepatan Indikasi Tepat
2 Ketepatan Dosis Obat Tepat
3 Ketepatan Aturan Tepat
Penggunaan Obat
4 Ketepatan Cara Penggunaan Tepat
Obat
5 Ketepatan Lama Penggunaan Tepat
Obat
6 Terdapatnya Duplikasi -
7 Terdapatnya Polifarmasi -
8 Terdapatnya Alergi -
9 Terdapatnya Efek Samping Ada
10 Terdapatnya Kontraindikasi -
11 Terdapatnya Interaksi Obat -
B. Metode PAM
1) Problem
Pasien diduga menderita gonorrhea
Sporetik menyebabkan pusing dan ngantuk
2) Assesment
Pasien diberikan sporetik untuk mengatasi
infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
Pasien diberikan biothicol untuk mengatasi
infeksi saluran kemih misalnya gonorrhea
Disarankan tidak mengemudikan
kendaraan atau mengoprasikan alat berat.
Selama pemakaian biothicol dianjurkan
untuk minum minimal 1,5 liter/hari untuk
mencegah kristaluria
3) Monitoring
Kepatuhan pasien
Monitoring tekanan darah
Monitoring cara penggunaan obat
Monitoring efek samping obat
Monitoring kepatuhan pasien
Monitoring ada masalah atau tidak dalam
meminum obat
C. Informasi Obat
1) Biothicol
Indikasi : demam tifus, pengobatan infeksi
saluran pernapasan, infeksi saluran
pencernaan dan infeksi saluran kemih.
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap
biothicol dan antibiotik derivat
kloramfenikol lainnya, gangguan fungsi
ginjak dan hati, influenza, batuk pilek dan
infeksi lain yang disebabkan oleh virus.
Efek samping : diare, nyeri abdomen,
mual, muntah, dispepsia, kembung,
anoreksia, dada terasa terbakar, konstipasi,
ruam kulit.
Dosis : dewasa anak bayi > 2 minggu 50
mg/kg BB/ hari dalam 3-4 dosis bagi, bayi
< 2 minggu dan prematur 25 mg/ kg BB/
hari dalam 4 dosis
2) Sporetik
Indikasi : infeksi saluran pernapasan,
infeksi saluran kemih tanpa komplikasi,
infeksi kulit, infeksi tulang dan sendi,
pengobatan demam tifoid, antibiotik untuk
mengobati infeksi bakteri yang resisten
terhadap antibiotik golongan penicilin.
Kontraindikasi : penggunaan antibiotik ini
harus dihindari pada pasien dengan riwayat
hipersensitivitas (alergi) pada cefixime dan
antibiotik golongan sefalosforin lainnya.
Efek samping : diskrasia darah, anafilaktik,
urtikaria, gangguan GI, sindroma gray
Dosis : gonorrhea tanpa komplikasi:
digunakan sebagai alternatif jika
ceftriaxone tidak tersedia dosis yang
digunakan, yaitu 400 mg PO sekali
ditambah azitromisin 1 gram PO sekali
atau kombinasi dengan doxycycline 100
mg PO per 12 jam selama 7 hari.
D. DRP
No Uraian Keterangan
1 Indikasi yang tidak diterapi -
2 Obat tanpa indikasi -
3 Obat tidak tepat -
4 Dosis kurang -
5 Dosis lebih -
6 Reaksi obat yang merugikan +
7 Kegagalan dalam menerima -
obat
8 Interaksi obat -
E. Poin-poin Konseling
1) Salam pembuka
2) Assesment pasien
3) Assesment tentang riwayat penyakit
4) Assesment riwayat alergi dan mengkosumsi
obat lain
5) Konsultasi ke dokter untuk penggantian obat
6) Melakukan Three Prime Question
7) Pemberian edukasi, informasi obat dan
konseling tentang cara penggunaan obat serta
cara penyimpanan obat
8) Melakukan verifikasi tentang penggunaan
obat dan memberikan konseling terapi non
farmakologi
9) Menutup komunikasi dan mengucapkan
terima kasih
LAPORAN HARIAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Penyampaian materi dari Pengelolaan Apotek
pembimbing apotek Bapak Paham mengenai lima pilar GPP :
Drs. Aji Sutarmaji, Apt 1) Profesional :
Sertifikat Kompetensi
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
Surat Izin Praktek Apotek (SIPA)
Surat Izin Apotek (SIA)
2) Regulasi
Undang-undang (UU)
Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES)
Kode Etik Kefarmasian
3) Edukasi
Bank data dan informasi obat
Partisipasi sosial dan kesehatan masyarakat
Materi diklat dan pendidikan
4) Quality :
Standar fasilitas
Peralatan
Layanan penunjang
Manajemen mutu (SDM, proses, produk)
5) Apoteker harus hadir di apotek
Ada dua peran apoteker di apotek, yaitu sebagai
berikut :
Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai (manajerial)
Pelayanan farmasi klinis (profesional)
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktik kefarmasian oleh apoteker.
Peran apoteker di apotek harus seimbang antara
profesional dan manajerial. Profesional apoteker di
buktikan dengan sertifikat kompetensi, STRA, SIA,
SIPA yang dimiliki oleh apoteker penanggung jawab
apotek.
Manajerial yaitu pengelolaan apotek dengan baik
secara manajemen. Umumnya berhubungan dengan
laba. Laba merupakan hasil dari pengelolaan apotek
dengan baik. Laba dapat diperoleh apabila harga jual
lebih besar dari harga beli.
Bandung, 06-03-2017
R/ Cripsa XV
S 2 dd 12
R/ Clomifil X
S 2 dd tab 1
Pro : Ny. P A
Umur : -
Alamat : -
B. Skrining Resep
2) Kesesuaian Administratif
No Uraian Keterangan
1 Nama Pasien Ada
2 Umur Pasien -
3 Jenis Kelamin Pasien -
4 Berat Badan Pasien -
5 Alamat Pasien Ada
6 Nama Dokter Ada
7 SIP Dokter Ada
8 Alamat Dokter Ada
9 Nomor Telpon Ada
10 Paraf Dokter -ada
11 Tanggal Penulisan Resep Ada
3) Kesesuaian Farmasetik
No Uraian Keterangan
1 Nama Obat Ada
2 Kekuatan Obat -
3 Bentuk Sediaan Ada
4 Cara Pemberian Ada
4) Kesesuaian Klinis
No Uraian Keterangan
1 Ketepatan Indikasi Tepat
2 Ketepatan Dosis Obat Tepat
3 Ketepatan Aturan Tepat
Penggunaan Obat
4 Ketepatan Cara Penggunaan Tepat
Obat
5 Ketepatan Lama Penggunaan Tepat
Obat
6 Terdapatnya Duplikasi -
7 Terdapatnya Polifarmasi -
8 Terdapatnya Alergi -
9 Terdapatnya Efek Samping Ada
10 Terdapatnya Kontraindikasi -
11 Terdapatnya Interaksi Obat -
C. Metode PAM
4) Problem
Pasien diduga menderita infertilitas akibat
anovulasi
Sporetik dan clomifil dapat menyebabkan
kantuk
Waktu penggunaan sporetik
5) Assesment
Pasien diberikan sporetik untuk mengatasi
infeksi saluran kemih tanpa komplikasi
Pasien diberikan biothicol untuk mengatasi
infeksi saluran kemih misalnya gonorrhea
Disarankan tidak mengemudikan
kendaraan atau mengoprasikan alat berat.
Selama pemakaian biothicol dianjurkan
untuk minum minimal 1,5 liter/hari untuk
mencegah kristaluria
6) Monitoring
Kepatuhan pasien
Monitoring tekanan darah
Monitoring cara penggunaan obat
Monitoring efek samping obat
Monitoring kepatuhan pasien
Monitoring ada masalah atau tidak dalam
meminum obat
E. Informasi Obat
3) Biothicol
Indikasi : demam tifus, pengobatan infeksi
saluran pernapasan, infeksi saluran
pencernaan dan infeksi saluran kemih.
Kontraindikasi : hipersensitif terhadap
biothicol dan antibiotik derivat
kloramfenikol lainnya, gangguan fungsi
ginjak dan hati, influenza, batuk pilek dan
infeksi lain yang disebabkan oleh virus.
Efek samping : diare, nyeri abdomen,
mual, muntah, dispepsia, kembung,
anoreksia, dada terasa terbakar, konstipasi,
ruam kulit.
Dosis : dewasa anak bayi > 2 minggu 50
mg/kg BB/ hari dalam 3-4 dosis bagi, bayi
< 2 minggu dan prematur 25 mg/ kg BB/
hari dalam 4 dosis
4) Sporetik
Indikasi : infeksi saluran pernapasan,
infeksi saluran kemih tanpa komplikasi,
infeksi kulit, infeksi tulang dan sendi,
pengobatan demam tifoid, antibiotik untuk
mengobati infeksi bakteri yang resisten
terhadap antibiotik golongan penicilin.
Kontraindikasi : penggunaan antibiotik ini
harus dihindari pada pasien dengan riwayat
hipersensitivitas (alergi) pada cefixime dan
antibiotik golongan sefalosforin lainnya.
Efek samping : diskrasia darah, anafilaktik,
urtikaria, gangguan GI, sindroma gray
Dosis : gonorrhea tanpa komplikasi:
digunakan sebagai alternatif jika
ceftriaxone tidak tersedia dosis yang
digunakan, yaitu 400 mg PO sekali
ditambah azitromisin 1 gram PO sekali
atau kombinasi dengan doxycycline 100
mg PO per 12 jam selama 7 hari.
F. DRP
No Uraian Keterangan
1 Indikasi yang tidak diterapi -
2 Obat tanpa indikasi -
3 Obat tidak tepat -
4 Dosis kurang -
5 Dosis lebih -
6 Reaksi obat yang merugikan +
7 Kegagalan dalam menerima -
obat
8 Interaksi obat -
F. Poin-poin Konseling
10) Salam pembuka
11) Assesment pasien
12) Assesment tentang riwayat penyakit
13) Assesment riwayat alergi dan
mengkosumsi obat lain
14) Konsultasi ke dokter untuk
penggantian obat
15) Melakukan Three Prime Question
16) Pemberian edukasi, informasi obat dan
konseling tentang cara penggunaan obat serta
cara penyimpanan obat
17) Melakukan verifikasi tentang
penggunaan obat dan memberikan konseling
terapi non farmakologi
Menutup komunikasi dan mengucapkan terima kasih
LAPORAN HARIAN
Hari : Minggu
Tanggal : 12 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Mengerjakan tugas khusus Melakukan survey di apotek Bencmark meliputi uji
studi kelayakan (Feasibility traffic, yaitu menghitung jumlah kendaraan mobil,
Study) motor, sepeda dan pedestrian yang melintas di lokasi
uji. Perhitungan dilakukan pada dua arah, yaitu dari
barat ke timur dan dari timur ke barat. Selain itu,
dilakukan survey terhadap transaksi dan omset apotek
Benchmark. Dalam hal ini yang digunakan sebagai
apotek Benchmart adalah apotek Kimia Farma Kopo
di Jalan Taman Kopo Indah 3, Rahayu, Margaasih,
Bandung.
Berdasarkan survey traffic Jalan Taman Kopo Indah
3 merupakan jalan dengan lalu lintas yang padat
sehingga sangat besar potensi apotek untuk
disinggahi banyak konsumen. Jalan Taman Kopo
Indah 3 juga dilalui transportasi umum sehingga
konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi
juga bisa menjangkau apotek. Akan tetapi
LAPORAN HARIAN
Hari : Selasa
Tanggal : 14 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Mengerjakan tugas khusus Melakukan survey di lokasi calon apotek
studi kelayakan (Feasibility meliputi uji traffic, yaitu menghitung jumlah
Study) kendaraan mobil, motor sepeda dan pedestrian yang
melintas di lokasi calon apotek. Perhitungan
dilakukan pada dua arah, yaitu dari barat ke timur dan
dari timur ke barat. Tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah jalan tersebut ramai dan banyak
dilewati penduduk sebagai calon pelanggan. Semakin
banyak penduduk yang melintasi jalan itu, semakin
banyak calon pelanggan, semakin besar peluang
untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
Selain itu dilakukan survey terhadap fasilitas
kesehatan yang terdapat di sekitar lokasi calon apotek
radius 1-3 km. Fasilitas kesehatan dapat berupa
praktek dokter, klinik dan apotek pesaing. Tujuannya
adalah untuk melihat jumlah penduduk atau pasien
yang membutuhkan apotek di sekitar lokasi calon
apotek.
Berdasarkan survey traffic Jalan Indrayasa No.
120, Cibaduyut, Bojongloa Kidul, Bandung,
merupakan jalan dengan lalu lintas yang padat
sehingga sangat besar potensi apotek untuk
disinggahi banyak konsumen.
LAPORAN HARIAN
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Mengerjakan tugas khusus Melakukan survey di apotek bencmark meliputi uji
studi kelayakan (Feasibility traffic, yaitu ,menghitung jumlah kendaraan mobil,
Study) motor, sepeda dan pedestrian yang ,melintas di lokasi
uji. Perhitungan dilakukan pada dua arah, yaitu dari
barat ke timur dan dari timur ke barat. Selain itu,
dilakukan survey terhadap transaksi dan omset apotek
benchmark. Dalam hal ini yang digunakan sebagai
apotek benchmart adalah apotek Kimia Farma Kopo
di Jalan Taman Kopo Indah 3, Rahayu, Margaasih,
Bandung.
Berdasarkan survey traffic Jalan Taman Kopo
Indah 3 merupakan jalan dengan lalu lintas yang padat
sehingga sangat besar potensi apo-0tek untuk
disinggahi banyak konsumen. Jalan Taman Kopo
Indah 3 juga dilalui transportasi umum sehingga
konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi
juga bisa menjangkau apotek.
LAPORAN HARIAN
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Mengerjakan tugas khusus Melakukan survey di apotek bencmark meliputi uji
studi kelayakan (Feasibility traffic, yaitu ,menghitung jumlah kendaraan mobil,
Study) motor, sepeda dan pedestrian yang ,melintas di lokasi
uji. Perhitungan dilakukan pada dua arah, yaitu dari
barat ke timur dan dari timur ke barat. Selain itu,
dilakukan survey terhadap transaksi dan omset apotek
benchmark. Dalam hal ini yang digunakan sebagai
apotek benchmart adalah apotek Kimia Farma Kopo
di Jalan Taman Kopo Indah 3, Rahayu, Margaasih,
Bandung.
Berdasarkan survey traffic Jalan Taman Kopo Indah
3 merupakan jalan dengan lalu lintas yang padat
sehingga sangat besar potensi apo-0tek untuk
disinggahi banyak konsumen. Jalan Taman Kopo
Indah 3 juga dilalui transportasi umum sehingga
konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi
juga bisa menjangkau apotek.
LAPORAN HARIAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 18 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Melakukan kegiatan uji petik Kegiatan uji petik dilakukan dengan maksud
sebagai upaya pengendalian obat dan alat kesehatan
di apotek. Uji petik dilakukan setiap hari tepatnya
pada pagi hari dan diselesaikan sebelum jam 9 pagi.
Uji petik dilakukan dengan cara mengambil 30
macam obat secara acak, 20 obat diambil di bagian
pelayanan dan 10 obat diambil dibagian swalayan.
Kemudian stok fisik dari masing-masing obat tersebut
dihitung dan dibandingkan dengan stok pada
komputer, apakah ada selisih stok atau tidak.
Rumus uji petik : x 100 %
Bandung, 18-03-2017
R/ Sporetik sy No. I
S 2 dd cth 1 pc
Pro : Ny. R A
Umur : -
Alamat : -
Prosedur peracikan sediaan larutan :
1) Siapkan obat dan etiket sesuai resep
2) Suspensikan dengan menambah 10 ml air, kocok
selama 30 detik
3) Tambahkan lagi 10 ml air, kocok lagi selama 30
detik
4) Beri etiket pada wadah sediaan
LAPORAN HARIAN
Hari : Minggu
Tanggal : 19 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Bimbingan dengan Dalam pertemuan ini membahas tentang
pembimbing tugas khusus pengolahan data-data yang diperoleh dari hasil
Drs. Khairul Mukmin, Apt. survey, baik dari uji traffic, data transakasi dan
omset di apotek bencmark, serta survey fasilitas
kesehatan disekitar lokasi calon apotek.
PP = x 1 tahun.
Indikatornya adalah :
Jika PP yang diperoleh waktunya < dari
maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek
tersebut layak dilaksanakan.
Jika PP yang diperoleh waktunya > lama dari
maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek
tersebut tidak layak dilaksanakan.
Jika PP yang diperoleh waktunya sama dengan
maksimum PP yang ditetapkan, maka proyek
tersebut boleh dilaksanakan dan boleh juga
tidak dilaksanakan.
ROI = x 100 %
Indikatornya adalah :
Jika ROI yang diperoleh > bunga pinjaman,
maka proyek dikatakan layak dilaksanakan.
Jika ROI yang diperoleh < bunga pinjaman,
maka proyek dikatakan tidak layak
dilaksanakan.
Jika ROI yang diperoleh sama dengan bunga
pinjaman, maka proyek boleh dilaksanakan dan
boleh juga tidak.
2. Melakukan pelayanan R/ Trajenta duo 2,5/500 No. LX
informasi obat. S 2 dd 1
Pro : Ny. Y
Hari : Senin
Tanggal : 20 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Membantu pelayanan obat Seperti hari-hari sebelumnya, pelayanan obat
dilakukan berdasarkan resep maupun UPDS.
Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
Menyiapkan obat
Memotong stok pada kartu stok
Membuat etiket
Membuat copy resep
2. Persentase tugas khusus Lokasi calon apotek : Jalan Indrayasa No. 120,
(study kelayakan) Cibaduyut, Bojongloa Kidul, Bandung.
Alasan pemilihan lokasi :
Jalan Indrayasa No. 120, Cibaduyut, Bojongloa
Kidul, Bandung merupakan daerah dengan tingkat
kepadatan penduduknya tinggi. Semakin tinggi
kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin
besar pula potensi pasar apotek.
Keadaan sosial dan ekonomi masyarakat akan
berpengaruh terhadap daya beli konsumen
Jalan Indrayasa No. 120, Cibaduyut, Bojongloa
Kidul, Bandung merupakan jalan dengan lalu lintas
yang padat sehingga sangat besar potensi apotek
untuk disinggahi banyak konsumen
Didekat lokasi banyak klinik, praktek dokter dan
rumah sakit, maka konsumen yang datang juga
semakin ramai
Akses menuju lokasi apotek Jalan Indrayasa No.
120, Cibaduyut, Bojongloa Kidul, Bandung dekat
dengan puteran sehingga pengunjung bisa
menjangkau apotek
Kebersihan lokasi usaha, konsumen tidak akan
mengunjungi sebuah apotek yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa
ragu untuk membeli produk di apotek yang berada
di daerah yang kumuh.
Keberadaan apotek pesaing
Hari : Selasa
Tanggal : 21 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Melakukan pelayanan R/ Rhinofed tab X
informasi obat. S 2 dd 1
Pro : Ny. M Z
Pro : Ny. A K
Hari : Rabu
Tanggal : 22 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Melakukan kegiatan Melakukan kegiatan restock terhadap obat-obat
pengelolaan sediaan dan yang mulai berkurangMelalukan kegiatan restock
pelayanan farmasi klinis. terhadap obat-obat yang mulai berkurang, hampir
kosong atau kosong.
Melakukan pelayanan obat, baik dengan resep
tunai, resep kredit maupun UPDS
Menyiapkan obat dan memberikan etiket
(pelayanan resep)
Melakukan peracikan obat berdasarkan resep
Melakukan Pelayanan Informasi Obat.
LAPORAN HARIAN
Hari : Jumat
Tanggal : 24 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Uji petik Kegiatan uji petik dilakukan dengan maksud sebagai
upaya pengendalian obat dan alat kesehatan di apotek.
Uji petik dilakukan setiap hari tepatnya pada pagi hari
dan diselesaikan sebelum jam 9 pagi. Uji petik
dilakukan dengan cara mengambil 30 macam obat
secara acak, 20 obat diambil di bagian pelayanan dan
10 obat diambil dibagian swalayan. Kemudian stok
fisik dari masing-masing obat tersebut dihitung dan
dibandingkan dengan stok pada komputer, apakah ada
selisih stok atau tidak.
Rumus uji petik : x 100 %
2. Dispensing R/ Tabas syp No. I
S 3 dd 7,5 ml
R/ Curvit Cl No. I
S 1 dd 5 ml
R/ Epexol 34
Simdrol 3 mg
Meptin 40 mcg
Profilas 34
SL qs
Hari : Jumat
Tanggal : 24 Maret 2017
No Kegiatan Pelayanan Uraian
Kefarmasian
1. Melakukan kegiatan uji petik Kegiatan uji petik dilakukan dengan maksud sebagai
upaya pengendalian obat dan alat kesehatan di apotek.
Uji petik dilakukan setiap hari tepatnya pada pagi hari
dan diselesaikan sebelum jam 9 pagi. Uji petik
dilakukan dengan cara mengambil 30 macam obat
secara acak, 20 obat diambil di bagian pelayanan dan
10 obat diambil dibagian swalayan. Kemudian stok
fisik dari masing-masing obat tersebut dihitung dan
dibandingkan dengan stok pada komputer, apakah ada
selisih stok atau tidak.
Rumus uji petik : x 100 %
R/ Neurobion 5000 X
S 1 dd 1
R/ Folavit
S 2 dd 1