Anda di halaman 1dari 2

PERLINDUNGAN PROFESI GURU

Pendidikan merupakan proses transformasi seseorang memperoleh


pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan mengubah sikap. Dalam
melaksanakan pendidikan ini ada beberapa faktor yang berperan, salah satunya
adalah instruktur atau dalam arti sesungguhnya disebut dengan guru. Untuk dapat
mewujudkan pendidikan yang berkualitas memerlukan guru yang bekerja secara
profesional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 menyebutkan
definisi guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa
pada jalur pendidikan formal, seperti : pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Namun dalam praktik di lapangan, seorang guru menemui beberapa hambatan
yang harus dihadapi terkait dengan profesinya terutama dalam hal mendidik. Ki Hajar
Dewantara menegaskan proses mendidik murid harus mengedepankan bahasa cinta
kasih dan keteladanan. Sardiman turut menjelaskan dalam bukunya Interaksi dan
motivasi belajar mengajar bahwa mendidik sebagai suatu usaha untuk mengantarkan
anak didik ke arah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu
Mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak
didik.
Tentunya pendidikan tidak berkaitan dengan kekerasan. Adanya tindak
kekerasan menggambarkan seorang pendidik yang masih kurang dalam kompetensi
kepribadian dan pedagogisnya. Bagaimanakah menghadapi kenakalan peserta didik?
Salah satu sub dalam kompetensi pedagogis adalah mengenal karakteristik peserta
didik. Seharusnya guru mampu menerapkan metode mendidik anak dalam berbagai
karakter dengan tauladan yang baik. Sebagian berpendapat mengenai perlindungan
hukum profesi guru bahwa guru tidak bisa dijatuhi tindakan atau sanksi hukum terkait
dengan otoritasnya dalam menyampaikan materi pelajaran dan mentransformasikan
pelajaran tentang moral kebaikan di sekolah. Perlu digaris bawahi bahwa kekerasan
dalam segala bentuk (verbal, fisik, psikologis) merupakan pelanggaran terhadap
esensi pendidikan.
Pelaporan atas dugaan kekerasan guru terhadap anak didik oleh wali murid
sebenarnya bisa dijadikan pelajaran untuk berhati-hati dalam menjalankan amanat
sebagai pendidik. Ketika seseorang memilih menjadi guru, dia harus memahami 4
Perlindungan Profesi Guru - fachrurroxi@gmail.com
kompetensi. Ungkapan kriminalisasi terhadap profesi guru yang sering disuarakan
guru melalui forum media tidak lantas dijadikan pijakan untuk melaksanakan kebijakan
yang mendorong arogansi guru dalam pembelajaran.
Kasus kekerasan terhadap peserta didik bukanlah satu-satunya masalah hukum
terkait profesi guru. Intinya guru haruslah menjadi sosok yang dianggap sempurna
dalam perangai sebagai tauladan. Sehingga sangat perlu dilakukan evaluasi diri atas
kritik masyarakat. Kualitas pembelajaran guru yang sudah mendapat tunjangan
profesi dan hidup sejahtera ternyata masih berjalan di tempat.
Guru sesungguhnya telah mendapat perlindungan hukum atas profesinya. Guru
haruslah bebas dari pengaruh politik. Guru juga tidak mendapat intimidasi terkait
dengan kegiatan belajar mengajar. Guru tidak pula mendapat ancaman kekerasan
terkait dengan tugas pokok dan fungsi sebagai pendidik. Yang perlu disadari, guru
adalah bagian dari warga negara yang harus patuh dan taat kepada hukum.

Perlindungan Profesi Guru - fachrurroxi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai