Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERENCANAAN PROGRAM

TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN PROGRAM PKM

DISUSUN OLEH :

NIKMAH YULIYANTI

NIM : A2A215078

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2015
ANALISIS PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN

Perencanaan adalah satu kegiatan pokok dalam manajemen.


Perencanaan perencanaan digunakan untuk memastikan bahwa sumber daya
yang ada saat ini dan masa yang akan datang akan dialokasikan dengan efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan. Dalam tugas mata kuliah pengembangan
PKM ini penulis mengambil lokasi di desa Negaradaha Kec. Bumiayu Kab.
Brebes untuk mendapat gambaran perencanaan program kesehatan dilihat dari
diagnosa sosial, diagnosa epidemiologi dan diagnosa prilaku, agar program yang
ada berjalan dengan efektif dan efisien.

A. ANALISIS SITUASI / LOKASI SASARAN


Desa Negaradaha termasuk dalam Wilayah Kecamatan Bumiayu, dengan
sebagian besar ada di area perbukitan. Luas wilayah Desa Negaradaha
199.060 Ha. Sedangkan batas wilayah dengan daerah lain adalah sebagai
berikut :
Sebelah Barat : Muncang Jatisawit Kecamatan Bumiayu
Sebelah Selatan : Dukuh Waru Pogojengan Kecamatan Paguyangan
Sebelah Timur : Kretek Pagojengan Kecamatan Paguyangan
Sebelah Utara : Karangjati Kalierang Kecamatan Bumiayu

B. DIAGNOSA SOSIAL
Diagnosa sosial diperlukan untuk mengetahui kualitas hidup masyarakat,
menelusuri masalah yang dirasakan masyrakat secara subyektif ,
memahami masalah sosial menurut kacamata masyarakat dan mengenal
persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya.
Jumlah penduduk Desa Negaradaha 4.953 jiwa dengan rincian Laki laki
2514 jiwa dan perempuan 2439 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga
1.347 jiwa dan jumlah rumah 994 rumah. Jumlah penduduk dapat dilihat
dari grafik berikut ini :
Grafik Jumlah Penduduk Desa Negaradaha
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes Tahun 2015

2514
2520
2500
2480
LAKI - LAKI
2460 PEREMPUAN
2439
2440
2420
2400
LAKI - LAKI PEREMPUAN

Mata Pencaharian penduduk Desa Negaradaha dapat dilihat dari grafik


dibawah ini :

Grafik Mata Pencaharian Penduduk


Desa Negaradaha Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes
Tahun 2014
374
400
323
350
300
250
200 154
150 117
100 61
27 17 Jiwa
50 5
0
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan pendidikan di Desa
Negaradaha adalah sebagai berikut :

Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan


di Desa Negaradaha Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes Tahun 2015
2883
3000
2000
178 234 483
1000 16 32 110 60
0 Jiwa

Dari data-data diatas dapat diketahui, bahwa jumlah penduduk lebih


banyak laki-laki, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah
petani, dan tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat masih rendah.
Pemanfaatan sarana kesehatan cukup mudah dengan adanya Puskesmas
Pembantu yang berada di wilayah tersebut.
Sarana air bersih mencukupi dengan telah adanya pamsimas yang
mencakup sebagian besar penduduk.
Merokok sudah menjadi kebiasaan sebagian besar warga.
Dalam masyarakat ada kegiatan kegiatan berupa pengajian2, posyandu
balita dan lansia yang cukup aktif.

Sarana kesehatan di Desa Negaradaha dapat dilihat pada tabel dibawah


ini :

PUSTU = 1
POSYANDU = 5
(Rantasari, Seruni, Mawar,
Melati, Delima )
NAKES
BIDAN = 1
BIDAN RS = 2
PERAWAT PUSK = 1
PERAWAT RS = 2

KADER KESEHATAN = 22

DUKUN BAYI TERLATIH = 1


DUKUN BAYI TIDAK TERLATIH = 2
Dari hasil SMD(survey mawas diri) diperoleh diperoleh masalah masalah
kesehatan sebagai berikut :
- 6 ibu hamil resti
- 3 kasus anak gizi buruk
- Masih rendahnya cakupan pemberian ASI ekslusif
- 20 kasus TBC
- Penyakit tertinggi di pustu negaradaha adalah ISPA
- Kebiasaan merokok sebagian besar warga

PENETUAN PRIORITAS MASALAH

MASALAH URGENSI SERIOUSNES GROWTH JUMLAH


Bumil resti 5 5 3 13
Gizi buruk 4 5 3 12
ASI 3 4 2 9
eksklusif
TBC 5 5 5 15
ISPA 4 3 2 9

Dari tabel tersebut diperoleh prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:


- Penanganan kasus TBC
- Penanganan ibu hamil resti
- Penanganan balita gizi buruk
- Penanganan ISPA
- Pemberian ASI eksklusif

C. DIAGNOSA EPIDEMIOLOGI
Dari tabel prioritas masalah maka ditetapkankan penanganan
masalah TBC menjadi prioritas utama, karena penyakit tersebut bila tidak
ditangani dengan segera akan menular ke penduduk yang lain, TBC juga
merupakan penyakit dengan tingkat morbiditas yang tinggi. Dari hasil
laboratorium dari 20 penderita 15 orang dengan BTA (+) sedangkan
seseorang dengan BTA (+) tiap tahunnya dapat menularkan sekurang-
kurangnya 10-15 orang.
Kebiasaan merokok sebagian besar penduduk memperburuk
kondisi kesehatan masyarakat juga bisa meningkatkan resiko penyakit
TBC. Dari 20 penderita TBC 12 diantaranya adalah perokok aktif.
Sebagian besar penderita berekonomi lemah sehingga bermukim di
rumah yang lembab dan kurang penerangan sehingga hal itu bisa
menjadi tempat berkembang kuman TBC. Kuman TBC cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di
tempat yang gelap dan lembab.
Penderita TBC tersebut sudah berobat dan memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan, keteraturan pemeriksaan dan meminum OAT
selama ini belum terpantau dengan baik.
Tujuan umum :
- Menurunkan angka penderita dan penularan TBC di desa
Negaradaha ditandai dengan menurunnya jumlah kasus pada tahun
2016
Tujuan khusus:
- Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TBC meningkat.
- Keteraturan minum obat oleh penderita TBC dengan pemantauan dari
PMO (pengawas minum obat).
- Kebiasaan merokok dari masyarakat menurun secara bertahap.
- Pemasangan genting kaca pada rumah yang kurang penerangan.

D. DIAGNOSA PRILAKU
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah TBC:
Penyebab non prilaku
- Pendidikan yang rendah
- Ekonomi lemah
Penyebab prilaku
- Kurangnya asupan makanan bergizi.
- Rumah yang kurang ventilasi dan penerangan yang cukup
- Penderita cenderung untuk menghentikan pengobatan bila badan
sudah terasa sehat.
- Kebiasaan merokok
Peringkat perilaku menurut daya berubahnya (Changeability)
- Keteraturan minum obat
- Asupan makanan bergizi
- Penerangan dan ventilasi rumah
- Kebiasaan merokok
Tujuan khusus prilaku
- Semua penderita TBC teratur minum obat anti tuberculosa sampai
dinyatakan selesai pengobatan oleh petugas kesehatan dengan
bantuan keluarga sebagai PMO (Pengawas Minum Obat) selama 6
bulan pengobatan
- Semua penderita TBC dan keluarganya dapat mengkonsumsi
makanan bergizi secara teratur 3 x sehari
- Adanya penerangan yang cukup dengan pemasangan genting kaca
pada semua rumah secara bertahap dalam kurun waktu 6 bulan
- Adanya penurunan kebiasaan merokok sebesar 20% selama 1 tahun
pelaksanaan program.

E. DAFTAR PUSTAKA
- Handout materi Pengembangan Program PKM, Nurina Dyah larasaty,
SKM, M.kes.
- www.tbIndonesia.or.id/eidemiologi-tb-Indonesia
- www.ppti.info/2011/hubungan-rokok-dan-tbc.html
- www.doktersehat.com/wapada-terhadap-penyakit-tuberculosa

Anda mungkin juga menyukai