Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan Apel Akbar Rimbawan Tahun 2017

Kegiatan Apel Akbar Rimbawan dalam rangka memperingati Hari Bhakti


Rimbawan Ke-34, HUT Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur Ke-60, serta Hari Hutan
Internasional Tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 04 April 2017 tepat pada pukul
di halaman parkir GOR Sempaja Kota Samarinda. Kegiatan yang bertema Dengan
Semangat Kerja Nyata, Peran Rimbawan dalam Membangun Hutan Indonesia
untuk Kesejahteraan Masyarakat ini dihadiri oleh kurang lebih 500 peserta yang
berasal dari beberapa instansi di bawah Kementerian Lingukungan Hidup dan
Kehutanan seperti Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3E
Kalimantan), Balai Besar Dipterokarpa, BPHP Wil. XI Samarinda, BPKH Wil. IV
Samarinda, Balai Diklat LHK Samarinda, BPDAS Hutan Lindung Mahakam Berau, SMK
Kehutanan, Balitek SDA Samboja, TN. Kutai, BKSDA Kaltim, serta Balai Gakum.

Bertindak sebagai Inspektur pada kegiatan Apel tersebut adalah Gubernur


Kalimantan Timur, Drs. H. Awang Faroek Ishak, M.M., M.Si., Dalam sambutannya,
beliau menyatakan komitmen Kalimantan Timur untuk mengurangi deforstrasi melalui
penghentian kegiatan tamabang di Kota Samarinda, serta IUP di wilayah Kalimantan
Timur diganti menjadi IUPK agar lebih mudah terkontrol.
Turut hadir Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan antar Lembaga Pusat dan Daerah
KLHK, Dr. Ir. Ilyas Asaad, M.P., M.H. Dalam arahannya pada Kegiatan Apel Rimbawan
dan Rakor KPHP di Samarinda, Pak Ilyas menyempaikan beberapa hal yaitu
1) peran hutan agar dioptimalkan sbg sumber pangan, air, energi dan karbon utk
kesejahteraan masyarakat
2) konteks kehutanan tidak hanya melihat dr tegakan saja tetapi harus memperhatikan
sektor lain
3) selain aspek ekologis, ekonomis harus ada politik kesejahteraan dalam hutan
4) kolaborasi hutan rakyat dgn industry
5) mengatasi karhutla
6) peringatan Harbak sbg refleksi apa yg telah dikerjakan oleh rimbawan,
7) rimbawan harus kuat dlm mempertahankan hutan
8) rimbawan dan KPHP harus mengenali potensi dan permasalahan areal
pengelolaannnya
9) unit KPHP harus mandiri dan profesional (kelembagaan, sdm dan pembiayaan)
10) KPH harus diberi kewenangan penuh dlm pengelolaannya
11) dari Rakor harus menghasilkan rekomendasi dlm rangka perbaikan pengurusan
hutan dan perbaikan KPHP.

Anda mungkin juga menyukai