Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN DAN METODE KERJA


I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN BONGKARAN
a.Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan lokasi dari pohon-pohon/semak,
sampah, sisa bangunan dan lain-lain yang sekiranya dapat mengganggu dalam
pengukuran dan pemasangan bouplank.

b. Uitzet Dan Bouplank


Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pengukuran ulang lokasi dan dilanjutkan
dengan pembuatan berita acara MC 0% dan dilanjutkan dengan pembuatan
Bouplank sebagai acuan posisi bangunan. Pembuatan bouplank meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, cat meni, benang
- Tenaga yang dipakai : Mandor, Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama sampai selesai

c. Papan Nama Proyek


Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pemasangan papan nama proyek sesuai
dengan kegiatan dan pekerjaan yg ada dalam kontrak , papan nama diletakkan pada
tempat yg mudah dilihat dan terbaca. Pembuatan papan nama meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, banner
- Tenaga yang dipakai : Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama

II. PEKERJAAN TANAH


1. Galian Tanah Pondasi
Setelah melakukan pengukuran dan bouplank dilanjutkan dengan penggalian
pondasi Batu kali dan pondasi plat beton dengan menggunakan tenaga manusia
dengan memakai seperangkat alat gali.
Pekerjaan galian tanah meliputi :
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong,
dan lain-lain
- Tenaga ; diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan ( minggu ke II
dan ke III )
- Cara pelaksanaan ; peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar dan teknis
penggalian berdasarkan petunjuk mandor.

2. Urugan tanah kembali


Setelah melakukan penggalian dan kerataan sudah tercapai, sambil melajutkan
proses pekerjaan pondasi, pekerjaan urugan tanah dan urugan tanah kembali dapat
dilakukan.
- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong dan
lain-lain
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah pekerjaan pondasi

3. Urugan Pasir
Setelah melakukan penggalian pondasi dan kedalaman pondasi sudah sesuai dengan
gambar dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan pasir setebal seperti dalam
gambar. Urugan pasir ini meliputi : Urugan pasir dibawah pondasi dan urugan pasir
dibawah lantai.
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata alat
pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan galian pondasi dan peninggian lantai.

4. Urugan Sirdas Peninggian Lantai


Setelah melakukan Pemasangan pondasi dan pondasi sudah sesuai dengan gambar
dan petunjuk teknis, dilanjutkan dengan urugan Sirdas untuk peninggian lantai
setebal seperti dalam gambar. Urugan sirtu ini meliputi :
- Alat yang digunakan ; sekop, cangkul, keranjang/kotak takar, alat perata alat
pemadat
- Tenaga yang dipakai ; pekerja dan mandor
- Waktu pelaksanaan ; setelah pekerjaan pondasi.

III. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH/KALI


Pasangan batu kali meliputi Pekerjaan Anstamping batu terdiri dari pasir urug dan batu
kali yang ditata sedemikian yang sisi yang kosong diisi dengan urugan pasir dan di siram
dengan air sampai mengisi sela-selabatu yang yang satu dengan yang lain sampai padat.
Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dengan campuran 1 : 4 sesuai
dengan gambar baik ketinggian dan lebar pondasi.
1. Syarat syarat material semen, agreat halus ( pasir ) dan air adalah sama dengan pada
peraturan ini.
a. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar, seperti pasangan
batu atau lapisan batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen
menurut persetujuan direksi / pengawas dan bersih dari campuran besi, noda noda ,
lubang pasir, cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari
sumber yang disetujui direksi.
b. Pasangan batu
Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecah dengan palu secara kasar dan
berukuran sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus
berukuran antara 6kg s/d 15 kg, akan tetapi batu yang yang lebih kecil dapat dipakai
atas yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan direksi, ukuran maksimum harus
memperhatikan tebal dinding. Tetapi juga harus memperhatikan batasan berat seperti
tercantum diatas.
c. Alas dan sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dulu sebelum dipakai dan
harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu
harus diberi alas adukan ( speci), semua sambungan diisi padat dengan adukan speci
pada pekerjaan berlangsung tebal adukan speci tidak lebih dari 50 mm lebarnya. Serta
tidak boleh ada batu berhimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah
semua batu selesai dipasang.
d. Penyelesaian sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan dengan adukan ( speci ) semen : pasir = 1 : 5
yang kelihatan harus disiar rata dan halus pada waktu pekerjaan sedang berlangsung
dengan menjaga supaya dijamin adanya keserafgaman warna. Semua sambungan yang
tidak kelihatan harus diiisi rata dengan adukan.
e. Perlindungan perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pasangan batu dalam cuaca tidak menguntungkan
dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Pemborong harus
memenuhu persyaratan-persyaratan yang lazim dipakai atau ditentukan oleh direksi.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan cukup lama
sehingga mengakibatkan speci larut. Speci yang telah dipasang dan larutkarena hujan,
harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan.
Pekerjaan batu kosong yang belum mantap.

2. Semua pekerjaan pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai gambar gambar dan
syarat-syarat yang ditentukan. Pekerjaan pasang batu kali baru boleh dikerjakan apabila
galian tanah telah diperiksa ukuiran kedalamannya dan telah disetujui oleh direksi /
pengawas. Jika pasangan batu kali terpaksa dihentikan, maka ujung penghentian
pasangan batu kali harus bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang
kokoh dan sempurna, didalam pasangan batu kali sama sekali tidak boleh terdapat
rongga-rongga atau cela-cela.
3. Adukan yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah 1 PC : 4 PS. Pasangan batu
kali yang terletak pada tanah urug harus didasari dengan lantai kerja, diurug pasir dan
dipadatkan setebal sesuai dengan gambar rencana, setelah tanah urug dibawahnya
mengalami proses stabilisasi tanah.

IV. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


Pekerjaan pasangan bata merah ini meliputi pekerjaan dinding. Untuk pasangan bata
merah/batu bata, sebelum pemasangan dimulai dipersiapkan bata merah dalam keadaan
dibasahi dengan air, untuk mendapatkan hasil yang lurus dan rata pada pemasangan bata
merah tiap baris ada tarikan benang dan waterpas, juga diperhatikan untuk campuran
pasangan bata merah seperti yang ada dalam gambar dan RAB. Untuk pemasangan
dinding dengan campuran 1pc : 4psr, pasangan bata ini meliputi :
- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC:4PS
2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus utuh ( tidak
patah ) sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurus dengan siar-siar yang
sama.
3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.
4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk tiap-tiap hari
kerja dan maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis
5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC : 4 PS dipasamg
diatas sloof setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan tempat tempat lain
sesuai dengan gambar atau yang dianggap perlu oleh direksi.

V. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan setelah pasangan beta merah selesai
dilaksankan, pasangan dinding terbebas dari kotoran dan disiram dengan air, ketebalan
plesteran 1,5 cm rata lurus dan tidak bergelombang, campuran adukan 1 Pc : 4 Psr untuk
plesteran transraam dan 1 Pc : 4 Psr untuk plesteran tembok/dinding atasnya .
Penyelesaian akhir plesteran dinding harus diaci dengan semen kental sedemikan rupa
sehingga permukaan dinding menjadi rata, halus dan tidak retak. Untuk mendapatkan
hasil plesteran yang baik atau rata dan siku harus dibuatkan kepala plesteran serta cara
meratakan plesterannya dengan menggunakan mistar aluminium atau kayu yang lurus
dan rata. Untuk menyelesaikan sudut-sudut, sponing ( benangan ) acian dilaksankan
dengan lurus dan tajam.
- Alat yang digunakan ; molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul,
keranjang/kotak takar, cetok, benang, waterpas
- Tenaga yang dipakai ; pekerja, Tukang batu dan mandor
- Bahan yang digunakan ; pasir semen dan air.
1. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan memakai kapur
2. Plesteran dinding bata tebalnya tidak boleh kurang 0,8 cm atau lebih dari 2 cm, kecuali
ditetapkan lain. Dinding bata yang akan diplester harus dibasahi dahulu dengan air
yang bersih sesuai dengan ketentuan
3. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
4. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah dengan adukan pasangan 1 PC : 2 PS
untuk Trasram dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan ( plesteran dinding dengan
bata ).
5. Jika hasil plesteran memungkinkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata,
tidak lurus, adanya pecahan atau retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali
untuk diperbaiki.
6. Pada permukaan beton yang halus / rata hendaknya dibuat kasar permukaannya atau
diberi adukan semen baru dilakukan pekerjaan plesteran ( 1 pc : 2 ps ).
VI. PEKERJAAN BETON BERTULANG
a. Pekerjaan Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu/papan yang baik, kokoh dan kuat untuk menahan saat
pekerjaan pengecaoran dilaksanakan, bekisting yang baik menghasilkan cetakan beton
yang baik pula. Oleh karena itu sebelum pengecoran dimulai diteliti dahulu bentuk
hasil yang diinginkan dan kekuatan dari pada kayu dan penyangga bekisting untuk
menerima adukan beton.

b. Pekerjaan Pembesian / Tulangan


Besi tulangan harus dengan kualitas baik dan tidak karatan, setiap ujung sambungan
dibengkokkan, sedang bentuk dan jumlah serta dimensi besi tulangan harus sesuai
dengan gambar dan bestek yang ada.
Pekerjaan beton bertulang Pada pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan Pondasi Plat beton
- Pekerjaan Sloof 15/20
- Pekerjaan kolom 30/30
- Pekerjaan Kolom 25/25
- Pekerjaan Kolom praktis
- Pekerjaan Balok latei
- Pekerjaan Balok ring
- Pekerjaan plat beton atap dan plat leuvel kanopi
- Pekerjaan Rabatan.

c. Pekerjaan Beton
Adukan Beton terdiri dari komposisi Semen ( PC ). Agregat Halus ( Pasir ) dan Agregat
Kasar ( Krikil / Koral ) serta air dengan perbandingan tertentu untuk menentukan
mutu beton yang diinginkan. Agregat halus dan Kasar keadaanya harus bersih dari
kotoran, tanah. agar menghasilkan mutu beton yang maksimal. Dalam proses
pengeringan sambil menunggu beton kering setiap hari beton harus disiram /
diseleb / dilembabkan dengan air bersih.
1. Standart-standart dan persyaratan-persyaratan yang dipakai dalam spesifikasi teknis
ini adalah PBI 71 atau SKSNI T.15-1991.
2. Bahan-bahan beton yang terdiri dari semen, agregat halus (pasir) dan kasar (kerikil),
air dan baja tulangan harus memenuhi syarat syarat pada pasal 30 peraturan ini .
3. Kualitas beton
a. Syarat kualitas
beton yang dipakai untuk konstruksi harus memenuhi standart mutu 25 Mpa
( kubus ) dengan mengingat syarat-syarat lain dalam PBI 1971 atau SKSNI T.15-
1991. untuk itu pemborong harus membuat campuran-campuran percobaan
( mix design ) yang kemudian harus diperiksa di laboratorium yang disetujui
direksi / pengawas dengan b iaya pemborong, sesuai mutu beton 25 Mpa ( kubus )
b. Kontrol kualitas
kontrol kualitas harus dilaksanakan terus menerus selam pekerjaan berlangsung
dimana pemgomtrolan tersebut harus memenuhi PBI-71 atau SKNI-T.15-1991
c. Untuk beton praktis dipergunakan campuran 1PC : 2 PS : 3KR
4. Acuan ( bekisting )
a. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk, garis
dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar
rencana serta uraian dan syarat syarat teknis pelaksanaan. Acuan harus cukup
kokoh sehingga mampu mencegah kebocoran adukan.
b. Kayu acuan ( bekisting ) digunakan kayu meranti, berkwalitas baik dengan ukuran
tebal 2 cm ( papan ) dan untuk penguatnya dipakai kayu 5/7 atau 4/6
c. Semua sambungan-sambungan dalam pekerjaan acuan antara papan-papan dan
tidak boleh bocor.
d. Bekisting harus sedemikian kuatnya sehingga dapat menahan gaya tekan ke arah
luar yang diakibatkan oleh bertambahan bahan adukan yang dituangkan
kedalamnya
e. Sebelum pengecoran dimulai akan diadakan pengecekan bekisting
f. Lantai kerja harus bersih dari kotoran, sisa n sisa kerja dan sebagainya, dibasahi
permukaannya sebelu, beton dicor.

VII. PEKERJAAN RANGKAP ATAP DAN PENUTUP ATAP


1. Pekerjaan Konstruksi Atap
Untuk pekerjaan konstruksi atap, menggunakan konstruksi atap baja ringan yaitu jenis ,
galvalum UK 100 tbl 0,55 mm dengan reng 36, dan konstruksi pendukung lainnya,
sedang untuk pemasangan konstruksi Rangka atap Galvalum memakai sub kontraktor
khusus konstruksi baja ringan/galvalum yang bersertifikat, pemasangan semua sesuai
dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
2. Pekerjaan Penutup Atap
Atap untuk Bangunan ini menggunakan genteng bambe model karangpilang model
kodok sedangkan untuk bubungan memakai bubungan bambe Model Karangpilang.
Untuk genteng harus mengajukan contoh kepada pengawas / direksi untuk mendapatkan
persetujuan.

2. Pekerjaan Kalsiplank
Untuk Bangunan ini menggunakan listplank kalsiplank dengan rangka hollo pekerjaan
listplank harus mendapat persetujuan dari pengawas / direksi untuk mendapatkan
persetujuan.

VIII. PEKERJAAN RANGKA PLAFOND


1. Pekerjaan rangka Plafon dan penutup plafond
Untuk pekerjaan plafond menggunakan rangka plafond galvalum hollo dengan penutup
plafond memakai gypsumboard tebal 9 mm dan list plafond menggunakan list gypsum,
motif menyesuaikan dengan gambar kerja dan penutup plafond yang dipakai.

IX. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, perakitan/pembuatan dan pemasangan kusen pintu
dan jendela dimana menggunakan Aluminium coklat 4 dengan kualitas baik. Pekerjaan
kusen pintu dan jendela dibuat sesuai dengan gambar rencana, baik bentuk, ukuran
maupun jumlahnya. Sedang untuk daun pintu menggunakan rangka daun pintu
aluminium warna coklat denga isian kaca 8 mm, dan daun jendela memakai daun jendela
rangka aluminium dengan isian kaca. Dan daun pintu Aluminium untuk KM .
Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela dan Penggantung dan Kunci meliputi :
- Kusen aluminium
- Pintu template 12 mm kaca ryben
- Daun pintu rangka alauminium warna coklat isian kaca ryben 8 mm
- Daun jendela kaca ranka aluminium
- Daun pintu Aluminium u/Kamar Mandi
- Kunci tanam, kunci silinder KM
- Engsel pintu, engsel jendela ,Grendel pintu dan grendel jendela, hag angin
- Kaca polos 5 mm
- Kaca polos 8 mm
- Door closer
Pekerjaan kusen maupun daun-daun jendela harus dilaksanakan dengan halus, rapi, siku-
siku dan baik, sehingga dapat dipasang secara waterpas dan tegak lurus
Semua pekerjaan pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe yang semuannya terlihat
pada gambar rencana (ukuran) sesuai gambar/ keadaan terpasang

X. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN DINDING KERAMIK


Pekerjaan lantai dalam pekerjaan ini terdiri dari Keramik lantai. Dimana sesudah urugan pasir
lantai dilakukan pekerjaan keramik yang terpasang kuat dan tidak amblas ataupun pecah.
Serta rabatan lantai setebal 5 cm
Keramik direndam dalam air bersih selanjutnya dilakukan pemasangan keramik dengan spesi
1 pc dan 2 pasir, tenaga yang dipakai Tukang batu/keramik, mandor dan pekerja, bahan
keramik yang digunakan adalah keramik Granit non solid KW I ukuran 60x60 motif dan
untuk dinding menggunakan granit cutting untuk dinding dan portal , sedang untuk KM
untuk dinding memakai keramik 20x25 dan lantai 20x20 warna.
Pekerjaan pasangan lantai keramik dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut dan
dikerjakan sesuai urutan urutan sebagai berikut :
1. Lingkup Pekerjaan
Pasang lantai
a. Pemasangan keramik Lantai granit non solid 60x60 untuk seluruh bangunan
a. Lantai Keramik
1) Sebagai dasar dari lantai keramik adalah beton rabat tebal 5cm
2) Pemasangan bata merah dibawah keramik dilaksanakan setelah
pengurugan dengan pasir urug beton telah rata dan padat.
3) Setelah rabat cukup kuat, maka pelaksanaan pemasangan lantai
keramik dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan.

XI. PEKERJAAN LISTRIK


Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan listrik,
Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan selama masa pemeliharaan.
Petugas/pekerja untuk memasang dan menyambung instalasi listrik harus mempunyai
sertifikat dari PLN setempat dan memperoleh persetujuan dahulu dari direksi. Pekerjaan
listrik ini meliputi :
a. Pasang Instalasi penerangan /titik lampu dan stop kontak
b. Pemasangan lampu SL 18 watt
c. Pemasangan saklar ganda dan saklar tunggal
d. Pemasangan stop kontak,

XII. PEKERJAAN SANITASI


Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan sanitair, antara
lain pemasangan Closet jongkok porselint, pemasangan closet duduk , pemasangan westafel,
bak mandi batu bata, pemasangan avour bak, floor drain, kran air, pemasangan pipa PVC
1/2 untuk instalasi air bersih, 3 untuk instalasi air kotor, dan 4 untuk instalasi air kotoran
serta pemasangan kran air . Pemasangan, Penyambungan dan pengujian serta perbaikan
selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab kontraktor.

XIII. PEKERJAAN PAGAR TEMBOK DAN BESI HOLLO


Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan Las,
Pemasangan, Penyambungan dan pengecatan serta perbaikan selama masa pemeliharaan.
Pekerjaan pagar keliling bangunan ini meliputi :
a. Pasang pintu pagar besi hollo
b. Pasang pagar besi hollo

XIV. PEKERJAAN SALURAN DAN PAVING


Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan Saaluran dan
Paving, antara lain pemasangan Saluran Buis beton U-20 dan U-30 dengan tutup plat beton,
pembuatan bak kontrol dengan tutup plat beton serta perbaikan selama masa pemeliharaan
menjadi tanggung jawab kontraktor.

XV. PEKERJAAN PENGECATAN


a. Pengecatan Tembok/dinding/Kolom dan plafond
Tembok / dinding/ yang sudah di plester dan di Aci siap untuk diplamir begitu juga
dengan plafond eternit, terlebih dahulu dilakukan penghalusan dengan kertas gosok
pada permukaan yang terlihat kasar. Bahan Plamur tembok yang dipakai untuk bagian
luar tembok yaitu, alkasit ditambah semen putih, sedang untuk tembok bagian dalam, 1
kg cat emulsin ditambah 2 kg semen putih dan air secukupnya. Yang termasuk
pekerjaan pengecatan ini adalah semua dinding tembok yang tampak dari luar ataupun
dalam bangunan dan juga permukaan plafond. Kualitas cat tembok yang dipergunakan
harus baik dan harus mendapat persetujuan dari direksi/pengawas. Untuk cat tembok
luar memakai cat tembok weathersield.

b. Pengecatan Kayu dan besi


Dalam pelaksanaan pekerjaan cat Kayu / besi sebelum dimulai mengecat semua bagian
harus dibersihkan dan dimeni terlebih dahulu, kemudian diplamir atau dicat dasar
hingga rata dan bilamana perlu didempul dan digosok dengan kertas gosok. Untuk
warna dan kualitas cat menyesuaikan dengan rencana dan lokasi, apabila ada
perubahan harus mendapatkan persetujuan dari pengawas/direksi. Pekerjaan
pengecatan kayu dan besi terdiri atas ; Pengecatan listplank kayu dan pengecatan teralis
besi.

Untuk ketentuan pengecatan meliputi :


1. Ketentuan-ketentuan umum
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta penyelesaian pada semua
permukaan baik permukaan kayu dari permukaan yang paling sempit sampai permukaan
yang paling luas.
Semua cat harus dipergunakan dan dipualskan betul-betul sesuai dengan intruksi dari
pabriknya, termasuk dempul, plamir dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang
sama. Dalam pelaksanaanya dilarang mencampurkan bahan lain kedalam cat jika tidak
disarankan oleh pabrik cat atau insruksi dari direksi / pengawas untuk cat dinding ex
Decolith dan cat kayu ex Emco
2. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditandangani, pemborong harus secepatnya bekerja, tapi kurang dari 1
( satu ) bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai pemborong harus mengajukan daftar
dari semua bahan yang akan dpakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada
direksi, semua bahan harus disetujuio oleh direksi / pengawas.
3. Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan pegecatan dan plituran, lanai harus dibersihkan dari kotoran
dan diusahakan sedemikian rupa seupaya debu tidak berterbangan, semua pekerjaan yang
akan dicat harus dengan cara yang telah disetujui dan diuraikan dalam ayat terdahulu.
Pengecetan harus diberi waktu secukupnya untuk mengeringkan dan jangan dipuas ( cat )
sampai permukaan betul-betul kering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat
harus diratakan dan diperbaiki dengan plesteran yang sama jenisnya, retak-retak sedikit
harus ditambal denganpenambal kres. Retak-retak yang lebar harus dipotong dengan
pinggir-pinggirnya sebelum dilakukan pengecetan.

Pasuruan, 18 September 2014


Dibuat Oleh :
MANUNGGAL KONSTRUKSI, CV

IR. HM. BAMBANG PARIKESIT


Direktur

Anda mungkin juga menyukai