ITS Undergraduate 9466 4201109012 Paper PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

1

PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTEM AIR CONDITIONING UNTUK KAPAL PENUMPANG


Oleh:
Andrian Bayanullah (4201 109 012)

ABSTRAK
Pemborosan energi yang terjadi di kapal PAX 500 PALINDO JAYA terletak pada system Air Conditioning
yang tidak sedang menangani beban puncak sehingga konsumsi daya listriknya tetap tinggi dengan beban yang
relatif rendah. Upaya untuk penghematan energi pada sistem pendingin adalah dengan beberapa cara; memperbaiki
efisiensi kompresor, memvariasikan putaran kompresor.Dengan hasil pengujian dan perhitungan perbedaan suhu
12C di chiler water plant,629 Amper menghasilkan kapasitas pendingin sebesar 17356 watt perhari. Dengan
Pengaruh perbandingan kompresi terhadap efisiensi volumetrik sebesar 83,5 %
Kata kunci: sistem refrigerasi
Pemborosan energli listrik lainnya terjadi
BAB I pada saat AC (Air Conditioning) tidak sedang
PENDAHULUAN menangani beban puncak, atau pada saat sedang
beban rendah (partial load), AC (Air Conditioning)
tetap harus bekerja pada full load, sehingga konsumsi
daya listrik oleh AC (Air Conditioning) relatif tetap
1.1. Latar Belakang tinggi.

Minyak bumi Indonesia perlahan mulai habis. Pada sistem AC (Air Conditioning)
Minyak bumi yang dulu menjadi sumber pendapatan konvensional, motor hanya mengenal dua kondisi
devisa asing, sekarang justru menghabiskan devisa berdasarkan setting temperatur. Jika temperatur ruang
asing karena jumlah minyak yang kita impor telah lebih besar dari setting temperatur maka motor akan
melebihi ekspor, sementara harga BBM domestik beroperasi (On) dan sebaliknya akan tidak beroperasi
masih banyak disubsidi. Dengan harga minyak (Off) jika temparatur ruang lebih kecil dari setting
internasional yang berkisar antara US$ 50 per barel, temperatur. Penghematan pada sistem ini akan
Indonasia harus mengeluarkan sekitar US$ 7 triliun diperoleh pada selang waktu motor tidak beropersi.
setiap tahun untuk subsidi. Jumlah ini lebih besar Semakin sering terjadinya fluktuasi akibat beban
daripada gabungan anggaran tahunan untuk pendinginan akan semakin kecil kemampuan untuk
Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan menghemat energi.
Nasional kita. Namun, minyak tetap mendominasi
sumber energi Indonesia, dan masih menjadi Upaya untuk penghematan energi pada sistem
kontributor yang besar di antaranya bagi perusahaan pendingin adalah dengan beberapa cara; memperbaiki
pemilik kapal di Indonesia (panduan program efisiensi kompresor, memvariasikan putaran
panduan efisiensi energi di hotel2005. kompresor, mencari refrigeran alternatif,
memvariasikan putaran fan, dan sistem kontrol
Karena sadar banyak yang bisa dibuat refrigeran.
dengan subsidi BBM, pemerintah secara perlahan
mulai mengurangi subsidi serta menetapkan harga
energi primer dan sekunder pada tingkat I.2. Perumusan Masalah
ekonomisnya, bahkan mendekati harga Internasional. Berdasarkan uraian latar belakang
Pengalaman telah mengajarkan bahwa harga energi permasalahan di atas, maka yang menjadi
yang murah tidak memberikan insentif bagi kita permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :
untuk menggunakan energi secara efisien. Dengan 1. Memperbaiki efisiensi Sistem Pendingin
menghapus subsidi, meski mengakibatkan naiknya untuk sistem Air Conditioning di kapal
harga energi, kita akan dipaksa untuk berprilaku lebih penumpang merupakan salah satu cara yang
efisien. tepat dalam tahap penghematan daya, karena
kompresor merupakan jantung dari sistem
Di kapal,merupakan tempat yang banyak pendingin.
menyerap tenaga listrik, apakah itu untuk 2. Dengan melakukan analisa awal perhitungan
penerangan, Sistem Pendingin Ruangan (Air beban pendingin, untuk menentukan
Conditioning-AC), dan motor-motor penggerak spesifikasi peralatan yang susuai dengan
lainnya. Dari katagori peralatan tersebut, pemakaian beban pendingin yang di butuhkan,hal ini
energi untuk AC mencapai 72% dari total pemakaian untuk menghindari beban berlebih.
listrik. Artinya, ada pemborosan investasi karena AC
dirancang melebihi kapasitas dari kebutuhan yang I.3. Batasan Masalah
diperlukan. Adapun batasan masalah yang diambil dalam
menyelesaikan tugas akhir ini adalah sebagai berikut
:
2

a. Jenis kapal yang dianalisa dalam


perhitungan sistem air conditioning adalah
PAX 500 CRUISE Printis PT.PAL.
b. Melakukan analisa data pada sistem Air
Conditioning di kapal PAX 500 CRUISE
Printis PT.PAL.

I.4. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui kebutuhan beban pendingin
pada sistem Air Conditioning untuk kapal
penumpang.
2. Untuk mengetahui ke ekonomisan daya pada
sistem Air Conditioning yang digunakan pada kapal
penumpang.
Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB II hidrokarbon jenis PIB sangat bagus digunakan dalam


TINJAUAN PUSTAKA satu sistem refrigerasi. Menurut Syahrani, Awal
Mektek, 7(2) Mei 2006: 62-67.

II.1. Prinsip Penghematan Energi pada Sistem II.2 Sifat Termodinamika


Pendingin Suatu sifat termodinamika adalah
Pengkondisian udara pada suatu ruang karakteristik atau ciri dari bahan yang dapat dijajaki
mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan secara kualitatif, seperti suhu, tekanan, dan rapat
pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini massa. Suatu sifat adalah segala sesuatu yang
bertujuan memberikan kenyamanan, sehingga dimiliki bahan kerja dan perpindahan panas adalah
mampu mengurangi keletihan pengendara yang hal yang dilakukan terhadap suatu sistem untuk
efeknya untuk meningkatkan keamanan bagi mengubah sifat-sifat kerja dan kalor yang dapat
pengendara itu sendiri. Sistem pengkondisian udara diukur hanya pada pembatas sistem dan jumlah
pada suatu ruang umumnya terdiri dari evaporator, energi yang dipindahkan tergantung pada cara
kondensor, receiver dan kadang-kadang dilengkapi terjadinya perubahan.
elemen pemanas yang tergabung menjadi satu dalam Dalam laporan tugas akhir ini sifat-sifat
evaporator housing.(BejoNugroho 2002). termodinamika yang diutamakan adalah tekanan,
suhu, volume spesifik, kalor spesifik, entalpi, entropi
Untuk mengatur kecepatan motor, dan sifat cair serta sifat uap dari suatu keadaan.
digunakan inverter. Yang dapat memfariasikan Definisi sifat-sifat termodinamika adalah dijelaskan
putaran berdasarkan perubahan frekuensi, sedangkan sebagai berikut:
tegangan dan arus motor tidak mengalami perubahan. 1. Suhu atau Temperatur ( t )
Karena pada sistem inverter, frekuensi akan Suhu dari suatu bahan menyatakan
sebanding perubahannya terhadap putaran, tegangan, keadaan termalnya dan kemampuannya
arus dan daya listrik. Dengan peralatan tersebut, untuk bertukar energi dengan bahan lain
motor dapat berubah-ubah kondisi sesuai dengan yang bersentuhan dengannya. Jadi suatu
keperluan dan tidak mengalamai gangguan bahan yang bersuhu lebih tinggi akan
kerusakan. Menurut Henry Nasution dan Mat Nawi memberi energi kepada bahan lain yang
Wan Hassan (2003). suhunya lebih rendah.
Suhu Absolut = t K
Dari suatu penelitian dapat = t C + 273
disimpulkan,semakin lama suatu sistem refrigerasi
Satuan Suhu = K,
bekerja maka temperatur hasil pendinginan semakin
turun,temperatur hasil pendinginan dengan C, F, R
menggunakan refrigerant hidrokarbon jenis PIB 2. Tekanan ( P )
hampir sama dengan yang menggunakan R-12,yang Tekanan adalah gaya normal (tegak lurus)
mana arus listrik yang digunakan pada refrigerant yang diberikan oleh suatu fluida persatuan
jenis PIB lebih rendah dibandingkan dengan R-12, luas benda yang terkena gaya tersebut.
COP dan efisiensi yang dihasilkan PIB lebih rendah Tekanan Absolut = Tekanan
dibandingkan dengan menggunakan R-12, Pada (gauge)+Tekanan (atmosfir)
penggantian jenis refrigerant dari R-12 ke Tekanan 1 Atm = 101,325 Kpa
hidrokarbon tidak ada komponen - komponen dari
sistem yang diganti atau diubah, refrigeran dari 3.Kalor Spesifik (C)
3

Kalor spesifik suatu bahan adalah jumlah menjadi lebih dingin jika dibiarkan mengembang.
energi yang diperlukan untuk menaikkan Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang
suhu satu satuan bahan tersebut sebesar t ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber
K atau sebesar t C. Dua besaran yang dingin diluar (contoh udara diluar) dan gas yang
umum adalah kalor spesifik pada volume mengembang akan menjadi lebih dingin daripada
tetap (Cv) dan kalor spesifik pada tekanan suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini,
tetap (Cp). fluida digunakan untuk mendinginkan lingkungan
Contoh : bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan
Cp udara (pada 300K) = 1,0035 yang bersuhu tinggi.
Kj K
Kg Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki
dua keuntungan. Pertama, sejumlah besar energi
Cv adara (pada 300K) = 0,7165 panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap,
Kj K dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang
Kg dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat
4.Entalpi isothermal penguapan membolehkan pengambilan
Entalpi merupakan kandungan energi panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu
termal yang dimiliki suatu benda, yang berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju
besarnya dipengaruhi pleh suhu ( t ) dan perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin
tekanan ( P ). dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya
5.Entropi akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.
Entropi adalah sifat gas yang mengukur Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 1 dan 2
derajat keacakan atau ketidak pastian dan dapat dibagi menjadi tahapantahapan berikut:
pada tingkat mikroskopis. Apabila
dikaitkan dengan hukum termo 1 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap
dinamika kedua maka entropi bisa panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan
dipakai untuk menyatakan arah proses lain. Selama proses ini cairan merubah
berlangsungnya suatu proses. Hukum bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran
termo dinamika kedua mengharuskan evaporator gas ini diberi pemanasan
produk entropi bernilai 0 sehingga berlebih/superheated gas.
dapat ditulis sebagai berikut:
2 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju
kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga
S > S 2 S1 akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju
S 0 proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
Bila ; DS > 0, maka proses akan
berlangsung 3 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari
DS = 0, maka proses akan ideal kompresor menuju kondenser.Bagian
awal proses refrigerasi menurunkan panas
DS < 0,maka proses takmungkin superheated gas sebelum gas ini dikembalikan
berlangsung menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini
6.Rapat Massa (r) dan Volume Spesifik biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air.
() Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan
Rapat massa adalah massa persatuan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan refrigeran
volume. Sedangkan Volume Spesifik didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini
adalah volume persatuan massa. menuju alat ekspansi.
r = m dan =
v 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan
v tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang
m mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan
dimana; m : massa aliran menuju
(Kg,Gr,Lbm,dsb)
: volume (m, Cm,
Liter,dsb)

II.3 Sistim Refrigerasi Kompresi Uap


Siklus refrigerasi kompresi mengambil
keuntungan dari kenyataan bahwa fluida yang
bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung
4

Gambar 2.1 Kondisi Refrigeran di setiap


Komponen
II.3.2. Efisiensi isentropik kompresor
Menurut definisinya efisiensi isentropik
mencerminkan penyimpangan proses kerja teoritis
kompresor isentropik perancangan dengan kerja
aktual yang sebenarnya terjadi. Berikut analisa dari
proses-proses siklus terbuka mesin.

1 2; Kompresi / kerja berih

Gambar 2.2 Gambaran skematis siklus refrigerasi Gambar 2.4 Balans Energi Kompresor
termasuk perubahan tekanannya
(Biro Efisiensi Energi, 2004)

Kondenser harus mampu membuang panas gabungan


yang masuk evaporator dan kondenser. Dengan kata 2 3; Kondensor isobaric (pelepasan panas)
lain: (1 - 2) + (2 - 3) harus sama dengan (3 - 4).
Melalui alat ekspansi tidak terdapat panas yang
hilang maupun yang diperoleh.

II.3.1 Parameter-Parameter Prestasi dari Mesin


Pendingin
Besarnya energi yang masuk bersama aliran
dititik 1 ditambah dengan besarnya energi yang
ditambahkan berupa kalor dikurangi dengan besarnya
energi yang ditambahkan berupa kalor dikurangi
dengan besarnya energi yang meninggalkan sistem Gambar 2.5 Balans Energi Kondensor
pada titik 2 sama dengan besarnya perubahan energi
didalam volume kendali. Ungkapan matematik untuk
keseimbangan energi ini adalah dirumuskan sebagai
berikut. 3 4; Proses ekspansi (Throttling)
Pada kondisi ini proses penurunan tekanan dilakukan
tidak terlalu besar, sehingga P yang terjadi kecil.
Tujuannya untuk mendapatkan tekanan tabung diatas
tekanan atmosfir lokal. Sehingga uap air yang
terdapat diudara tidak berdifusi (perpindahan massa)
pada dinding tabung karena tekanan dalam tabung
lebih besar.
Kerja Isentropik kompresor (WS), dapat dinyatakan :

Gambar 2.3 Keseimbangan Energi pada sebuah


Volume Atur yang Mengalami Dimana h2S diamabil dari P2 dengan pengandaian
Laju Aliran steady bahwa kompresor bekerja isentropic pada S2S = S1.
Sehingga efisiensi isentropik kompresor (William C.
Reynolds) :
5

II.3.3. Faktor Prestasi / Perfomance Factor ( PF )


Kerja mesin ini bekerja hampir sama dengan prinsip
pompa kalor. Kerja berguna mesin ini yaitu pada
proses pelepasan panas di kondensor. Indek prestasi
ini dapat dinyatakan dengan performance factor (PF). II.4 Kebetuhan Beban Pendingin
Indeks prestasi ini didefinisikan sebagai kerja Beban panas yang paling mempengaruhi
bemanfaat yang diinginkan dibagi dengan masukan pengkondisian ruangan adalah:
kerja (Wilbert F.Stoecker). 4.1 Radiasi surya
Melalui kaca (bidang tembus cahaya),
perolehan panas melalui jendela dapat di
hitung dengan persamaan:

Keterangan:
Kerja bermanfaat (QK) pada siklus mesin ini yaitu A = luas total jendela
proses pelepasan panas dari refrigeran ke lingkungan It = radiasi matahari pada daerah
di kondensor. Masukan kerja (WK) yaitu proses tertentu
kompresi di kompresor yang menyebabkan t = faktor transmisi
temperatur dan tekanan refrigeran naik. shading = faktor bayangan

II.3.4. Efisiensi Pemurnian Massa Refrigeran


Merupakan perbandingan jumlah massa refrigeran
yang di recovery, recycle dan recharging dari mesin
pendingin siklus kompresi uap dengan jumlah massa
refrigeran hasil recycle-nya. Nilai efisiensi ini
merupakan hasil dari unjuk kerja proses pemurnian
yang dilakukan mesin.

Gambar 2.6 Radiasi yang melalui sebuah kaca

Melalui dinding, Panas yang mengalir


II.3.5. Efektifitas Perpindahan Panas
menuju ruangan adlah akibat dari
Efektifitas perpindahan panas merupakan
perbedaan suhu antara ruang muat dengan
perbandingan laju perpindahan panas yang
udara luar. Besarnya panas yang timbul di
sebenarnya terhadap laju perpindahan maksimum
pengaruhi oleh beberapa hal antara lain:
yang mungkin terjadi. Panas yang diserap oleh
letak, bahan material dan udara sekeliling.
evaporator untuk mendidihkan refrigeran sebesar
Perhitungan beban panas yang melalui
jumlah efektifitas perpindahan panas yang diberikan
dinding ruang muat
oleh udara. Sehingga menaikan suhu refrigeran
Qx = U A t
sebagai penyebab turunnya temperatur udara pada
keluaran evaporator.Besarnya nilai efektifitas
dimana :
perpindahan panas dapat dihitung dengan persamaan
Qx = laju perpindahan panas (Btu/hr)
sebagai berikut : [William C Reynolds, Hendryc. hal.
U = Koefisien panas menyeluruh (Btu/hr Ft2
519] o
F)
A = luas dinding (Ft2)
t = perbedaan suhu luar dan dalam ruangan
(oF)
Untuk menghitung nilai U dapat di tentukan
dengan menggunakan rumus sebagai beriukut:

1/U = 1/fo + X1/K1 + X2/K2 + +


1/f
dimana :
6

K = Konduktivitas thermal (Btu in/hr Ft2 oF) 1) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,50C ~
X = Tebal material (in) 22,80C.
fo = Koefisien konveksi sisi luar (Btu /hr Ft2 oF) f1 = 2) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,80C
Koefisien konveksi sisi dalam (Btu /hr Ft2 oF) ~ 25,80C.
3). hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,80C
4.2. Manusia ~ 27,10C.
Persamaan umum yang di gunakan untuk
menghitung beban pendingin sensibel penghuni: 5.1.2. Kelembaban Udara Relatif.
a) Kelembaban udara relatif dalam ruangan adalah
Asumsi yang diambil : perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung
jumlah penghuni (pnumpang). oleh udara tersebut dibandingkan dengan jumlah
jumlah orang yang keluar/masuk. kandungan uap airpada keadaan jenuh pada
jenis pekerjaan. temperatur udara ruangan tersebut.

beban pendinginan sensibel penghuni (watt) = b). Untuk daerah tropis, kelembaban udara relatif
perolehan per orang (tabel 0.6) xjumlah orang x yang dianjurkan antara 40% ~ 50%,
CLF tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya padat
seperti ruang pertemuan, kelembaban udara relatif
4.3. Lampu masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%
Panas yang diberikan lampu pada beban perolehan .
panas dapat ditulis dengan persamaan: 5.1.3. Pergerakan Udara (Kecepatan Udara).
Asums yang di ambil: a). Untuk mempertahankan kondisi nyaman,
Jumlah lampu. kecepatan udara yang jatuh diatas kepala
Daya terpasang. tidak boleh lebih besar dari 0,25 m/detik dan
Jenis lampu. sebaiknya lebih kecil dari 0,15 m/detik.

b). Kecepatan udara ini dapat lebih besar dari 0,25


4.4. Peralatan listrik (komputer, kipas angin, m/detik tergantung dari temperatur
kulkas) udara kering rancangan (tabel 4.1.3).
Panas yang dialirkan dari peralatan listrik yang
digunakan: Tabel 4.1.3.: Kecepatan udara dan kesejukan

Q = Daya input (Watt) x loss dalam bentuk


panas ke lingkungan
c). Gambar 5.1.3. menunjukkan kebutuhan
peningkatan kecepatan udara untuk
mengkompensasi kenaikan temperatur udara kering
4.5. Aliran udara yang mengalir melalui pintu,
agar tingkat kenyamanannya tetap terpelihara.
ventilasi, infiltrasi
Dalam proses bongkar muat selalu membuka dan
menutup pintu. Hal ini menimbulkan masuknya
5.1.4. Radiasi Permukaan yang Panas.
sejumlah kalor dari luar kedalam ruang pendingin.
a). Apabila di dalam suatu ruangan dinding - dinding
Karena udara luar lebih panas ruang pendingin
sekitarnya panas, akan mempengaruhi kenyamanan
maka terjadi beban pendingin atau yang lebih di
seseorang di dalam ruangan tersebut, meskipun
kenal dengan infiltrasi.
temperatur udara disekitarnya sesuai dengan tingkat
kenyamannya (misalnya di dekat oven atau dapur).
Beban = (Vol.ruangan) (pertukaran udara)
(0.075) (h0-h1) b). Usahakan temperatur radiasi rata-rata sama
dengan temperatur udara kering ruangan.
II.5. Kriteria Kenyamanan. c). Apabila temperatur radiasi rata-rata lebih tinggi
5.1. Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan dari temperatur udara kering ruangan,maka
Termal Orang. temperatur udara ruangan rancangan dibuat lebih
rendah dari temperatur rancangan biasanya.
5.1.1. Temperatur Udara Kering.
a). Temperatur udara kering sangat besar
pengaruhnya terhadap besar kecilnya kalor yang
dilepas melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi.
b). Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis
dapat dibagi menjadi :
7

mempunyai titik didih -41,4oF (-40,8oC).


refrigeran ini telah banyak digunakan untuk
menggantikan R-12 dikarenakan biaya
kompresornya yang lebih murah. Dalam
penulisan ini refrigeran yang digunakan
adalah R-22.

2. Refrigeran sekunder adalah fluida yang


membawa kalor dari bahan yang sedang
didinginkan ke evaporator pada system
refrigerasi. Refrigeran sekunder mengalami
perubahan suhu bila menyerap
II. 6. Penentuan Spesifikasi Peralatan kalor dan membebaskannya pada evaporator, tetapi
II.6.1. Penentuan refrigerant tidak mengalami perubahan fase.
Secara umum refrigerant dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu: Secara teknis air dapat digunakan sebagai
1. Refrigeran Primer, yaitu refrigeran yang dipakai refrigeran sekunder, namun yang paling sering
dalam system kompresi uap dan mengalami digunakan adalah larutan garam (brine) dan larutan
perubahan fase selama proses refrigerasinya. anti beku (antifreezes) yang merupakan larutan
Meliputi: dengan suhu beku dibawah 0oC. larutan anti beku
yang sering digunakan adalah larutan air dan glikol
1. Udara etilen, glikol propilen, atau kalsium klorida. Glikol
Penggunaan umum udara sebagai refrigeran propilen mempunyai keistimewaan tidah berbahaya
adalah di pesawat terbang, system udara bila terkena bahan makanan.
yang ringan menjadi kompensasi bagi COP- Salah satu contoh refrigeran sekunder adalah
nya rendah. R-11 (CCl3F). R-11 adalah salah satu kelompok
2.Amonia fluorocarbon dari gas metana. Mempunyai titik didih
Amonia adalah satu-satunya refrigeran pada tekanan atmosfir sebesar 74,7oF (23,7oC)
selain kelompok fluorocarbon yang masih dengan operasi tekanan standar 2,94 psia (0,2 bar)
digunakan sampai saat ini. Walaupun dan 18,19 psia (1,25 bar).
ammonia beracun dan kadang-kadang
mudah terbakar atau meledak pada kondisi
tertentu, namun ammonia biasa digunakan
pada instalasi-instalasi suhu rendah pada II.6.2. Kompresor
industri besar, seperti pabrik es, ice skating, Kapasitas suatu kompresor refrigerasi
dan fasilitas cold storage. umumnya dinyatakan dengan kkal/jam (BTU/jam)
3.Karbondioksida (CO2) atau dalam ton refrigerasi pada suhu evaporatif yang
Karbondioksida merupakan refrigeran diinginkan. Pemilihan kompresor yang diinginkan,
pertama dipakai seperti halnya ammonia. perlu mempertimbangkan faktor beban panas total
Refrigeran ini kadang-kadang digunakan yang dihitung, lamanya jam aktual operasi
untuk pembekuan dengan cara sentuhan kompresor, kapasitas yang dihitung dari kompresor,
langsung dengan bahan makanan. Tekanan suhu refrigeran di dalam evaporator dan jenis atau
pengembunannya yang tinggi biasanya tipe yang tersedia (Ilyas, 1983).
membatasi penggunaannya hanya pada Kompresor unit terdiri atas motor penggerak
bagian suhu rendah, untuk suhu tinggi dan kompresor. Kompresor berugas untuk menghisap
digunakan refrigeran lain. dan menekan refrigerant sehingga refrigerant beredar
4.Refrigeran-12 dalam unit mesin pendingin.
Refrigeran ini biasa dilambangkan R-12 dan Berdasarkan penggeraknya, kompresor dibagi atas:
mempunyai rumus kimia CCl2F2 (Dichloro 1.Open type unit
Difluoro Methane). Refrigeran ini Disini kompresor dan motor penggerak
merupakan yang paling sering digunakan masing-masing berdiri sendiri untuk memutarkan
pada saat ini, terutama digunakan untuk kompresor dipergunakan ban (belt). Motor
kompresor torak. R-12 mempunyai titik penggeraknya biasanya motor listrik atau motor
didih -21,6oF (-29,8oC). Untuk melayani diesel.
refrigerasi rumah tangga dan didalam 2.Semi Hermetic unit
pengkondisian udara kendaraan otomotif. Disini kompresor dan motor juga berdiri
sendiri-sendiri tetapi dihubungkan sehingga seolah-
5.Refrigeran-22 olah menjadi satu bagian.
Refrigeran ini biasa dilambangkan R-22 dan 3.Hermetic unit
mempunyai rumus kimia CHClF2. R-22
8

Disini kompresor dan kondensor menjadi BAB III


satu unit yang tertutup. METODOLOGI

II.6.3. Kondensor
Kondensor merupakan satu bagian penting Metode yang digunakan dalam pengerjaan tugas
dari sistem pendinginan. Dalam kondensor panas akhir ini adalah :
dipindahkan dari refrrigeran ke medium pendinginan, III.1. Study litelatur
air atau udara. Kondensor harus menghilangkan Pengumpulan bahan referensi penunjang
semua panas yang ditimbulkan refrigeran dalam yang dapat membantu penulis baik itu melalui jurnal ,
sistem refrigerasi. Panas ini ditimbulkan dari paper, buku-buku serta e mail (internet source).
evaporator (dari beban pendinginan) dan panas yang
ditimbulkan dari proses kompresi gas refrigerant. III.2. Pengambilan Data
Metode Tugas Akhir ini menggunakan data
sekunder yang berasal dari berbagai sumber, antara
II.6.4. Evaporator lain :
Evaporator adalah suatu alat dimana bahan a. Perusahaan pemilik Kapal.
pendingin menguap dari cair menjadi gas. Dari perusahaan pemilik kapal terkait dapat
Perpindahan panas dari ruangan sekitar atau beban diketahui data data tentang system
yang didinginkan ke dalam sistem. Panas tersebut pendingin yang digunakan serta kebutuhan
lalu dibawa ke kompresor dan dikeluarkan lagi oleh daya untuk system Air Conditioning.
kondensor. b. General Arrangement ( Rencana Umum
dari kapal )
Untuk mengetahui volume atau kapasitas
dari ruang muat untuk menghitung beban
pendingin.
III.3. Menentukan kapasitas pendinginan
Dari data-data yang diperoleh maka langkah
selanjutnya adalah dengan menghitung kapasitas
pendingin yang akan direncanakan, mengacu pada ke
Ekonomisan Sistem. Kapasitas didasarkan pada
volume ruang muat kapal penumpang.
Halaman ini sengaja dikosongkan
III.4. Analisa Teknis
Setelah kapasitas ruang muat ditentukan
maka dilanjutkan dengan pengkajian secara teknis.
Dimulai dengan data ruang muat yang berupa
kapasitas, kemudian menentukan beban pendingin
yang baru berdasarkan jenis dan kapasitas ruang
muat,dan membandingkan hasil data yang
sebelumnya digunakan. Tahap ini dimaksudkan
untuk mengetahui efisiensi kerja pada condensor,
evaporator dan compresor serta spesifikasi teknis lain
yang dibutuhkan.

III.5. Kesimpulan dan Saran.


Memberikan anlisa dan saran dari sistem
pendingin yang digunakan sebagai pertimbangan di
waktu yang akan datang mengenai Penghematan
Energi atau efisiensi kerja pada Air Conditioning
khususnya untuk Kapal Penumpang.
9

Flowcart pengerjaan Tugas Akhir


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
MULA

- General
Arrangement
IV.1. Spesifikasi data yang Diperoleh dari
Studi Literatur dan
Pengambilan Data - Data Cuaca dan Lapangan
Iklim
B b di

- Menganalisa Sistem
Analisa Teknis Pendingin
- Menganalisa Effisiensi
Kerja Peralatan Sistem
Pendingin(Kompresor,Kon

Sistem
Pengkondisian
Udara
Optimasi Pemakaian Energi

Pemakaian
Energi < Standar

PAX 500 PALINDO JAYA

Kesimpulan dan
Saran

SELESAI

Gambar 3.1 Flowchart pengerjaan Tugas Akhir

Halaman ini sengaja dikosongkan


10

- Suhu gas keluar : 72 C


- Kapasitas : 50 %

Panel indikator pada Generator Set,dimana daya


untuk generator di sini adalah masing-masing 1000
KVA, terdapat 4 Generator. Panel di samping di
gunakan untuk pembacaan arus yang di set oleh
Regulator. Arus yang terbaca pada panel generador
set disini adalah 380A.

Panel untuk pengaturan Arus motor untuk sistem Air


Conditioning,dimana pada perubahan arus akan
berpengaruh pada frekuensi. Pada panel ini terdapat
switch Regulator untuk pengaturan arus.

IV.1.1.spesifikasi Panel-panel pendukung untuk


pengoprasian system Air Conditioning

Panel untuk supply air temperature,disini terbaca


pada indikator adalah 6 C ,terdapat 17 switch yang
mana ini berarti terdapat 17 chiler water plant unit.

IV.1.2.Spesifikasi peralatan dalam system air


conditioning central

Kompresor
Panel indicator kerja kompresor,pada indicator ini
terbaca:
Pada frekuensi 50 Hz dengan beban motor 380 A ;
- Tekanan Isap : 5.6 bar
- Tekanan Keluar : 15 bar
- Minyak pelumas :3.5 Mpa
- Suhu Pelumas : 78 C
11

Cara kerja kompresor pada system pendingin bekerja


membuat perbedaan tekanan, sehingga cairan
pendingin dapat mengalir dari satu bagian ke bagian
lain dari system. Karena adanya perbedaan tekanan
antara tekanan tinggi dan sisi tekan rendah, maka
bahan pendingin cair dapat mengalir melalui katup
ekspansi ke evaporator.
Kondensor

Kondensor berfungsi mengembunkan uap mampat


yang berasal dari kompresor dengan cara membuang
sumua panas pada cairan pendingin diantaranya;
-panas yang diserap selama menguap di evaporator
-panas yang diberikan kompresor pada waktu
pemampatan.

Chiler water plant

IV.2. Perhitungan beban pendingin


Pada perhitungan beban pendingin akan
dicari nilai Heat Load Calculation and Air Flow
Balance yang seimbang sehingga alur proses yang
terjadi pada sistem Air Conditioning di kapal PAX
500 Palindo Jaya tidak terjadi losess energi pada
kerja Sistem Air Conditioning dalam
pengoprasiannya.
Secara prinsip cara kerjanya sama namun Pada kasus ini data yang digunakan sebagai
kondensornya didinginkan dengan air,bukan gas pembanding adalah menfariasikan suhu pada chiller
Freon.AC jenis ini menggunakan menara pendingin. waterplant dengan suhu ruangan yang tetap yaitu 24
Secara umum, AC jenis ini digunakan sebagai system C. Sebagai pertimbangan dalam menfariasikan suhu
penyejuk udara yang tersentralisasi sehingga pada chiller waterplant mengacu pada siklus
Evaporatornya tidak secara langsung mengatur udara refrigerasi termasuk perubahan tekanannya (Biro
namun mendinginkan air. Udara didinginkan oleh Efisiensi Energi,2004,)gambar 2.2,yang menjelaskan
Evaporator kemudian mengalir ke FCU dan AHU bahwa kondensor harus mampu membuang panas
untuk mengatur suhu di ruangan. gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.
Ada pula rumus yang digunakan dalam
perhitungan beban pendingin sebagai berikut:
Gambar 4.1. Sistem Refrigeration External Window
Qsen = area {U value (outside condition roomcondition ) + solar }

Walls and Roof


Qsen = area U value EQTD

Internal walls and Ceilings


Qsen = area U value EQTD

Internal Heat
Light Load
Qsen = EQTD roomarea
12

Equipment Load
Qsen = Wsensibel xtotal equipment
People
Qsen = total people xWsensibel ( people )

Qlaten = total people xWlaten ( people )

Supply air quantity

totalroomload / 0,335
=
temperaturediffernt
x

freshairx people x(volume xtot. people )
0,65 room

Freshairquantity

= {( peoplexF .a.q.)x (S .a.q.x 0,65 )}

Qsen = (conditionoutside roomcondition )x F .a.q.x1,2


3,6

(condition outside room condition )entalpy



Qlaten = sup plyF .a.q
(cond .outside room condt . )x1,2 x 3,6

Dari rumus perhitungan beban pendingin di atas


maka didapat haisl beban pendingin pada tiap-tiap
deck sebagai berikut:

1.-Room Condition : 24C


-Supplay Air Temperature different : 8C
13

2.-Room Condition : 24C 3. -Room Condition


-Supplay Air Temperature different : 6C : 24C
-Supplay Air Temperature different
: 12C
14

-Supplay Air Temperature different : 12C

Dari data hasil perhitungan di lapangan diperoleh


kebutuhan daya pada AC : 414.141 KW
Maka didapat : 474.141 KW/TR = 118.3
414.141 KW = 4969692
Btu/jam
EER = 4969692/1000
= 4969.692

COP = EER/66.272
= 4969.692/118.3
= 42
Panduan : Semakin tinggi nilai
EER dan COP semakin hemat AC/Chiller.
(ref.panduan program panduan efisiensi
energi di hotel;hal 69)

Konsumsi energi adalah hasil kali daya


motor terhadap waktu (t), dengan persamaan :

dimana :
I (Ampere) : arus.
V (Volt) : tegangan.
PF : faktor daya.

Untuk menghitung arus nominal dengan peralatan


motor yang di oprasikan adalah jenis motor 3 phase,
IV.3.Menentukan Kinerja Sistem Air disajikan dalam rumus:
Conditioning P
Dari data perhitungan beban pendingin di I= (Ampere)
masing-masing deck dengan supplay air temperatur 380 x 3 x cos
12C di chiler water plant,dengan temperatur ruangan I = 629 Amper
24C, didapat hasil sebagai berikut: Besarnya tegangan:
Metode yang digunakan dalam perhitungan p
V= (volt)
kinerja system air conditioning dengan menentukan I
koefisien kinerja atau yang lazim dikenal dengan V = 658 watt
COP (Coefficient of Performance). COP adalah rasio Factor daya:
antara jumlah panas (dalam satuan KW) yang
dipindahkan dari Evaporator untuk setiap satuan Kerjabermanfaat Qk
PF = =
energi yang dikonsumsi (KW). Dengan kata masukan ker ja Wk
lain,COP adalah rasio antara kapasitas dari
kompresor (KW) dan setiap ton freon yang
dipanaskan (TR) yang bisa diserap oleh Evaporator. Kerja bermaanfaat = h2 h3
Dimana ; h2 = 46 C : 720 Kj/Kg
Metode lain yang bisa digunakan adalah h3 = 12 C : 556 Kj/Kg
dengan menguji rasio effisiensi energi (EER). EER
adalah rasio antara kapasitas panas yang digunakan kerja bermanfaat = 720 - 556
untuk mendinginkan (dalam BTU) per jam dan = 164 Kj/Kg
konsumsi Energi (dalam watt).
1. Pada spesifikasi AC/chiller adalah
1 KW/TR = 3.5 Masukan kerja = h2 h1
1 KW = 12.000 Btu/jam Dimana; h1 = 17.5C : 558 Kj/Kg
-Room Condition : 24C
15

-Supplay Air Temperature different : 6C

Masukan kerja = 720 - 558 Dari data hasil perhitungan beban pendingin
= 162 Kj/Kg diperoleh kebutuhan daya pada AC : 565.618 KW
Maka; Maka didapat : 565.618 KW/TR = 161.6
164 565.618 KW = 6787416 Btu/jam
PF = EER = 6787416/1000
162
= 6787.416
= 1.01 Kj/Kg
Maka energi yang digunakan dalam sistem Air
COP = EER/161.6
Conditioning per hari adalah:
= 42
Panduan : Semakin tinggi nilai
629 x658 x1.01x1.73 EER dan COP semakin hemat AC/Chiller.
Energi = x 24
1000 (ref.panduan program panduan efisiensi
energi di hotel;hal 69)
= 17356 watt
Konsumsi energi adalah hasil kali daya
Faktor lain yang berpengaruh terhadap motor terhadap waktu (t), dengan persamaan :
efisiensi volumetrik adalah hubungan antara tekanan
suction dan tekanan discharge. Untuk memperoleh
efek refrigerasi yang memuaskan, maka suhu
evaporasi dan suhu kondensasi harus dijaga pada
tingkatan tertentu. Seperti diketahui bahwa suhu
evaporasi dan suhu kondensasi berbanding lurus dimana :
dengan tekanan suction dan tekanan discharge. I (Ampere) : arus.
Selanjutnya perbandingan tekanan discharge dan V (Volt) : tegangan.
tekanan suction secara absolut disebut perbandingan PF : faktor daya.
kompresi.
Untuk menghitung arus nominal dengan peralatan
Dimana data di lapangan untuk kerja motor yang di oprasikan adalah jenis motor 3 phase,
kompresor adalah: disajikan dalam rumus:
Tekanan Discharge : 18 bar
Tekanan Suction : 6.5 bar P
I= (Ampere)
380 x 3 x cos
I = 859 Amper
Besarnya tegangan:
p
V= (volt)
I
Maka: V = 658 watt

18bar Kerjabermanfaat Qk
Perbandingan Kompresi (Rc) = PF = =
6.5bar masukan ker ja Wk

= 2.7 bar Kerja bermaanfaat = h2 h3


Pengaruh perbandingan kompresi terhadap Dimana ; h2 = 40 C : 658 Kj/Kg
efisiensi volumetrik dapat dilihat dalam tabel h3 = 6 C : 525 Kj/Kg
efisiensi volumetrik tabel 1.1,dengan mengacu pada
nilai perbandingan kompresi pada kompresor dalam
sistem air conditioning dimana dalam kasus ini kerja bermanfaat = 658 - 525
kompresor bekerja dengan arus yang di set pada = 133 Kj/Kg
generator adalah 629 A.
Masukan kerja = h2 h1
2. Pada spesifikasi AC/chiller adalah
Dimana; h1 = 11.5C : 552 Kj/Kg
1 KW/TR = 3.5
1 KW = 12.000 Btu/jam
-Room Condition : 24C
16

Masukan kerja = 658 - 552 p


= 106 Kj/Kg V= (volt)
Maka; I
V = 658 watt
133
PF =
106 Kerjabermanfaat Qk
= 1.25 Kj/Kg PF = =
masukan ker ja Wk
Maka energi yang digunakan dalam sistem Air
Conditioning per hari adalah: Kerja bermaanfaat = h2 h3
Dimana ; h2 = 42 C : 659 Kj/Kg
859 x658 x1.25 x1.73
Energi = x 24 h3 = 8 C : 458 Kj/Kg
1000
kerja bermanfaat = 659 - 458
= 29335 watt = 201 Kj/Kg
3. Pada spesifikasi AC/chiller adalah
1 KW/TR = 3.5 Masukan kerja = h2 h1
1 KW = 12.000 Btu/jam Dimana; h1 = 13.5C : 502 Kj/Kg
-Room Condition : 24C
-Supplay Air Temperature different: 8C Masukan kerja = 659 - 502
= 157 Kj/Kg
Dari data hasil perhitungan beban pendingin Maka;
diperoleh kebutuhan daya pada AC : 500.990 KW 201
PF =
Maka didapat : 500.990 KW/TR = 143.1 157
500.990 KW = 6011880 Btu/jam = 1.28 Kj/Kg
EER = 6011880/1000
= 6011.88 Maka energi yang digunakan dalam sistem Air
Conditioning per hari adalah:
COP = EER/143.1
= 42
761x658 x1.28 x1.73
Panduan : Semakin tinggi nilai Energi = x 24
EER dan COP semakin hemat AC/Chiller. 1000
(ref.panduan program panduan efisiensi
energi di hotel;hal 69) = 26612 watt

Konsumsi energi adalah hasil kali daya


motor terhadap waktu (t), dengan persamaan : Disini terlihat perbedaan supply energi pada sistem
Air Conditioning;
1.-Room Condition : 24C
-Supplay Air Temperature different : 8C
Tekanan Discharge Kompresor: 16.5 bar
Tekanan Suction Kompresor : 6 bar

dimana :
I (Ampere) : arus. 761x658 x1.28 x1.73
Energi = x 24
V (Volt) : tegangan. 1000
PF : faktor daya.
= 26612 watt
Untuk menghitung arus nominal dengan peralatan
motor yang di oprasikan adalah jenis motor 3 phase,
disajikan dalam rumus: 2.-Room Condition : 24C
-Supplay Air Temperature different : 6C
P Tekanan Discharge Kompresor : 16 bar
I= (Ampere)
380 x 3 x cos Tekanan Suction Kompresor :5.5 bar
I = 761 Amper
Besarnya tegangan:
17

859 x658 x1.25 x1.73 DAFTAR PUSTAKA


Energi = x 24
1000 1995 ASHRAE HANDBOOK : APPLICATION,
ASHRAE, Inc.
= 29335 watt BOCA, International Energy Conservation Code,
2000 ASHRAE, ASHRAE
Handbook, Fundamentals, 1993.
3.-Room Condition : 24C 1997 ASHRAE HANDBOOK : FUNDAMENTALS,
-Supplay Air Temperature different : 12C ASHRAE,Inc.
Tekanan Discharge Kompresor : 18 bar Sumanto.1985. Dasar-Dasar Mesin Pendingin.
Tekanan Suction Kompresor : 6.5 bar Yogyakarta:
Penerbit Andi
629 x658 x1.01x1.73 Buku panduan Efisiensi energi,ISBN 979-98399-2-0
Energi = x 24 INTERNASIONAL STANDARD ISO 7547-1985
1000 (E)
Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan
= 17356 watt gedung
SNI 03 6390 2000
Dari perhitungan di atas terjadi perbedaan energi dari Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan
sistem Air Conditioning dengan melakukan variasi gedung
perbedaan suhu pada supply air temperature diferent SNI 03 6390 2001
yang mana dalam menvariasikan suhu tersebut perlu Gator Priowirjanto 2003,Komponen Kontrol
dilihat balans energi pada perhitungan heat load Refrigerasi
calculation. Refrigerasi dan sistem penyejuk AC
Handbook.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kapal penumpang dengan menggunakan
system air conditioning central atau
terpusat, salah satu cara dengan
menfariasikan suhu di chiler waterplant,
dapat memberikan penghematan energi hal
ini dapat memberikan kontribusi
penghematan bahan bakar pada konsumsi
generator set nya. Karena kerja generator
pada kapal bekerja secara kontinyu.
2. Pada kerja compresor akan menghasilkan
efisiensi volumetrik yang tinggi apabila
balance energi pada heat load calculation
tercapai

V.2. Saran
Pada pengesetan suhu di ruang penumpang
khususnya agar tidak mengeset suhu ruangan yang
terlalu rendah,masih dalam tarap kenyamanan
penghuni.
Pada pengaturan suhu pada supply air
temperature different di chiller water plant, perlu
dilihat balans energi pada perhitungan heat load
calculation yangmana hasil dari supply fresh air nya
harus balans dengan return air flownya,hingga
tercapai sirkulasi energi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai