Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.
Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal
pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua
dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia
7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.

Pemeriksaan kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan fositif bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan.
Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara
umum sudah diterima bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu.
Menurut World health organizations (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya
mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang.
di Negara miskin berkisar 25 30% kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan
dengan kehamilan dan persalinan.
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997). Sementara menurut
manuaba (2005), kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. menurut Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (sarwono, 2008).
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam
waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan
(sarwono, 2008).
Menurut data umum IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Harni Kusmo berdasarkan hasil survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab kematian ibu secara langsung
diantaranya perdarahan 30%, Eklampsia 25%, infeksi 12%, abortus 5%, Partus lama 5%, Emboli
obstetric 3%, komplikasi masa nifas 16%, penyebab lain 12% sedangkan penyebab tidak
langsungnya seperti terlambat mengenali tanda bahaya karena tidak mengeteahui tanda
kehamilannya dalam resiko tinggi, terlambat untuk mencapai fasilitas untuk persalinan dan
terlambat untuk mendapatkan pelayanan.

Karena latar belakang tersebutlah maka penulis tertarik untuk membahas kasus Ny.N
yang dalam makalah ini berjudul asuhan Kebidanan pada Ny.N hamil 37 minggu 6 hari di
Poliklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang tahun 2011 dengan menggunakan
metode SOAP.
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


Agar mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan di ruang Poliklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Dapat melakukan pengkajian data dalam memberikan Asuhan pada Ny. N di Poloklinik KIA
RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
2. Dapat mengidentifikasi diagnose pada ibu hamil Ny.N di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang.
3. Dapat merencanakan Asuhan yang dibutuhkan dan yang akan dilakukan secara menyeluruh pada
ibu hamil Ny.N di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
4. Dapat menilai keefektifan dalam perencanaan yang telah dibuat pada ibu hamil Ny.N di
Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.

1.3 Waktu dan tempat Pelaksanaan


Pengambilan data dan pengkajian Asuhan pada ibu hamil Ny.N dilakukan pada tanggal 17 -
11- 2011 pada pukul 10.000 WIB di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
2.1.1 Konsep dasar Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005).
Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan adalah kira
kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2002)
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira kira 280 hari (40 minggu)
dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan postmatur.
Kehamilan 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan
mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu
muda mempunyai prognosis buruk (sarwono, 2007).
Menurut sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu)
Kehamilan triwulan kedua (12-18 minggu)
Kehamilan triwulan ketiga (28- 40 minggu)
Dalam triwulan pertama alat alat mulai dibentuk, dalam triwulan kedua alat alat telah
dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Bila hasil konsepsi
dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran),
bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalnan prematur). Kelahiran
dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm (sarwono, 2007).
2.1.2 Jenis-jenis kehamilan
Jenis-jenis Kehamilan menurut prawihardjo adalah :
a. Kehamilan matur , yaitu kehamilan 37-40 minggu
b. Kehamilan Postmatur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu
c. Kehamilan Prematur, yaitu kehamilan antara 28 minggu-36 minggu
(PUSDIKNAKES, 2003)

2.1.3. Perubahan-Perubahan Maternal


Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama itu terjadi perubahan yang
menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan janin. Janin berkembang dari 2 sel kesuatu
bentuk yang mampu hidup diluar uterus. Badan ibu yang berubah untuk mendukung
perkembangan dari kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya janin kedunia luar.( Diluar
rahim ibunya.).(PUSDIKNAKES, 2003).
1. Trimester pertama
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit/
spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika
seseorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum
ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi,
perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa
kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang
terakhir selama tiga bulan berikutnya. morning sickness atau mual dan muntah biasanya dimulai
sekitar 8 minggu dan mungkin terakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu
pertumbuhan uterus diatas simpisis pubis bila dirasakan. Ibu biasanya mengalami kanaikan berat
badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. (PUSDIKNAKES, 2003).
2. Trimester Kedua
Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada
pertengahan antara simpisis pubis dan pusat. Penambahan berat bada sekitar 0,4-0,5 kg/minggu.
Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak anergi. Pada usia kehamilan 20 minggu
fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan
gerakan bayinya, dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulinya meliputi adanya
cloasma, linea nigra, dan strie gravidarum. (PUSDIKNAKES, 2003)
3. Trimester ketiga
Pada usia kehamilan 28 minggu fundus berada pada pertengahan antara pusat dan xipoid. Pada
usia kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus xipoid. Payudara penuh dan nyeri tekan.
Sering kencing kembali terjadi. Sekitar usia kehamilan 38 minggu bayi masuk / turun kedalam
panggul. Sakit punggungSv dan sering kencing meningkat. ibu mungkin menjadi sulit tidur.
Kontraksi braxton hicks meningkat. (PUSDIKNAKES, 2003).
2.1.4 Tanda tanda dan Gejala saat hamil
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumoulan tanda dan gejala yang timbul pada wanita hamil,
baik fisiologis dan psikologi pada masa kehamilan
a. Tanda Tidak Pasti
Perubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.
1. Amenorhoe (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui
dengan tanggal hari pertama haid terkahir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila
persalianan akan terjadi.
2. Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah)
Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah) sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan
ini disebut Morning Sickness.
3. Ngidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
4. Pingsan
Sering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai
pada bulan pertama, akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5. Mammae menjadi tegang dan Membesar
Keadaan ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli di mammae.
6. Anoreksia (Tidak Nafsu Makan)
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
7. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar
keluar dari rongga panggul, pada akhir triwulan gejala bisa tinbul karena janin mulai keruang
panggul dan menekan kembali rongga panggul.
8. Obstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oelh pengaruh hormon steroid.
9. Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas
10. Epulis
Apulis adalah suatu hipertrofi ginggivea, sering terjadi pada triwulan pertama.
11. Varises
Sering terjadi atau dijumpai padatriwulan terakhir.
b. Tanda Mungkin Hamil
Perubahan-perubahan yang di observasi oleh pemeriksa (bersifat obyektif) namun bebrapa dugaan
kehamil saja.
1. Uterus membesar
2. Tanda hegar 3
3. Tanda chadwick
4. Tanda Piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut.
5. Tanda braxton hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi
6. Goodelln sign
7. Reaksi kehamilan positif

c. Tanda Pasti Hamil


Tanda-tanda obyektif yang didapatkan dari pemeriksan yang dapat digunkan unytuk
menegakkan diagnosa pada ibu hamil
1. Terasa gerakan janin
2. Teraba bagian-bagian janin
3. Denyut jantung janin
4. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.

2.2 Asuhan Antenatal (Antenatal care)


2.2.1 Definisi
adalah kunjungan ibu hamil ke bidan tahu dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya
hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada stiap kunjungan antenatal (ANC),
petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya
masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan
kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik,
pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya
(Salmah, 2006).

2.2.2 Tujuan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
8. Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-
baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan
masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi
juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan
untuk:
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan
nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
2.2.3 Perencanaan
Menurut saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan
kehamilan paling sedikit 4 kunjungan selam periode antenatal:
a. Satu kali kunjungan selam trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu).
b. Satu kali kunjungan selam trimester II (usia kehamilan 14 28 minggu).
c. Dua kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke 36 ). Kecuali jika ditemukan faktor
resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu
sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu
satu minggu sekali (Salmah, 2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-
kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu,
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
2.2.4 Pemeriksaan pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara
umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda
vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil
bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya
kelainan bentuk badan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi
Dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah, pucat
atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe.
Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan
perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi
linea alba, serta ada tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan
perineum, ada tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas
untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
2. Palpasi
Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan
metode leopold, yakni :

(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).


a. Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus,
dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu
dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua

tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan


apa yang ada didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.
Gambar : Cara Leopold I
b. Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
Caranya :Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanakan bagian terkecil bayi .(Hidayat,
A.Aziz Alimul, 2008).

Gambar : Cara Leopold II


c. Leopold III
Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah
bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya :
a. Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara lembut dan masuk kedalam
abdomen pasien diatas simpisis pubis.
b. Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

Gambar : Cara Leopold III


d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa
masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya :
a. Letakkan kedua tangan disis bawah uterus lalu
b. Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah romgga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan
apakah bagian presentasi telah masuk .

Gambar : Cara Leopold IV


Pemeriksaan ini dilakukan bila kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap dapat
dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI le atas. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008)
3. Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan stetoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak,
bising tali pusat, gerakan anak, bisisng rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak
dapat didengar pada akhir bulan ke -5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir
bulan ke 3. bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat bila presentasi
kepala. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila
sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali permenit. Bunyi jantung dihitung
dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih
dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin . selain bunyi jantung
anak, dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising
yang frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur. (Hidayat,
A.Aziz Alimul, 2008).
Gambar :Cara Auskultasi
1. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga professional untuk mendapatkan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak
hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi ialah setiap
kontaktenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu
hamil tidak memberikan pelayanan ante natal care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap
sebagai kunjungn ibu hamil (Depkes RI, 2001 : 31)
2. Layanan asuhan Standar Antenatal
Pelayanan asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T (Depkes RI, 2009), terdiri dari :
Timbang Berat Badan
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10 kg selama hamil atau terjadi
kenaikan BB antar 0,5 kg / minggu.
Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmhg, hati hati adanya
hipertensi / preeclampsia.
Nilai Status gizi
Ukur Tinggi fundus uteri
Tentukan presentasi dan denyut jantung janin (DJJ)
Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap
Pemberian Tablet Fe zat besi
Test laboratorium
Test terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan
3. Tanda tanda bahaya selama kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa janin yang
dikandungnya (Saifudin, 2006). Tanda tanda bahaya kehamilan adalah :
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala yang hebat menetap dan tidak menghilang
c) Perubahan vital secara tiba tiba
d) Nyeri abdomen yang hebat
e) Bayi kurang bergerak seperti biasa
f) Pembengkakan wajah dan tangan

Anda mungkin juga menyukai