Prof.Dr.
Prof. Dr.Widjajono
WidjajonoPartowidagdo
Partowidagdo
DepartemenTeknik
Departemen TeknikPerminyakan
PerminyakanInstitut
InstitutTeknologi
TeknologiBandung
Bandung
2005
2005
Pendahuluan
Indonesia memiliki beragam energi seperti minyak, gas bumi, batubara,
air, panas-bumi, biomass, dan lain-lain
Masalah Distribusi
Keadilan Atas Kesempatan S S P
Keadilan Atas Pendapatan S P
Kegagalan
Pemerintah
Demokrasi P
Birokrasi P S
Masalah Birokrat P S S S
Desentralisasi S P S
D,F,H D,F,H D,F,H,P D,F,H F,H F,O D,H,P,S D,F,H,O F,H,P F,H,P
Keterangan
Keterangan
Kemampuan Desentralisasi D= Dana
Sosialisasi Partisipasi D= Dana
Nasional F= Fisik
F= Fisik
H= Hukum
H= Hukum
O= Organisasi
O= Organisasi
P= Politik
P= Politik
F,P,S F,P,S D,F,H,O D,F,H,O D,F,H,O D,F,H,O D,F,H,O F,H,O,P D,F,H,O,P S= Distributif
S= Distributif
(Sosial)
(Sosial)
Sasaran
Daerah (Objective)
Subsidi Non Pendi- Daerah
BBM Konservasi Energi dikan Ristek Mana- Kaya Lain
Energi Energi jemen Energi Hambatan
(Constraint)
Program listrik masuk desa yang sejak dulu dimonopoli oleh PLN
menurut maunya PLN (top down) perlu dikaji ulang. Seyogyanya
dana dapat digunakan siapa saja (PLN, universitas, LSM, pesantren,
koperasi) dengan persetujuan masyarakat setempat untuk
memberdayakan masyarakat guna mengelola energi setempat,
dengan subsidi misalnya pinjaman berbunga rendah.
Meningkatkan Kemampuan Nasional
Dunia mendatang adalah dunia kompetisi
Keunggulan komparatif (comparative advantage) tergantung kepada
faktor-faktor sumber daya alam, tenaga kerja, kapital dan iptek. Iptek
sering disebut keunggulan kompetitif (competitive advantage)
Indonesia seyogyanya meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia dan teknologi.
Diperlukan pemerintahan yang adil dan profesional, badan usaha yang
kompetitif serta masyarakat yang pintar.
Peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
Meningkatkan kemampuan nasional dengan meningkatkan pendidikan,
kemampuan iptek dan kemampuan manajemen.
Perlu dilakukan manajemen yang efektif dan efisien di pemerintah
maupun badan usaha
BUMN seyogyanya dibebaskan dari kewajiban sosial yang berlebihan
(membuat tidak transparan dan tidak efisien)
Untuk meningkatkan kemampuan domestik dibidang energi pemerintah
perlu menggunakan depletion premium dari energi tak terbarukan
Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian
dan pemberdayaan, sehingga seluruh Kaya akan: Daerah yang berpotensi
anggota masyarakat bisa berpartisipasi
secara maksimal Migas Kalimantan Timur, Riau, Aceh, Jawa
Barat, Sumatera Selatan, Sumatra
UU No. 25 tahun 1999 (perimbangan Utara dan Papua.
keuangan pusat dan daerah untuk
batubara dan migas) : Batubara Sumatra Selatan, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sumatra
1. Penerimaan negara dari pertambangan Barat, Kalimantan Barat dan
umum dibagi dengan imbangan 20% Bengkulu.
untuk pemerintah pusat dan 80% untuk
daerah. Panas bumi Sumatera, Jawa Bali, Sulawesi,
Nusa Tenggara dan Maluku
2. Penerimaan negara dari pertambangan
migas setelah dikurangi pajak dibagi Tenaga air Papua, Kalimantan, Sumatera,
dengan imbangan 85% untuk Sulawesi dan Jawa
pemerintah pusat dan 15% untuk CBM Kalimantan Timur, Sumatera
daerah bagi minyak dan 70% untuk Selatan, Kalimantan Selatan,
pemerintah pusat dan 30% untuk Sumatera Tengah, Sumatera Barat,
daerah bagi gas. Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan
Bengkulu.
Daerah yang tidak kaya energi perlu
menghemat dan memanfaatkan energi Radioactive Kalimantan barat
yang tersedia sebaik-baiknya.
Alternatif Kebijakan Bidang Energi Berdasarkan Kebijakan
kebijakan Generik
Sasaran Mekanisme Pasar Insentif Peraturan Pemasokan Bukan Asuransi dan
Pasar Perlindungan
1. Minyak Menghilangkan Mengurangi pajak Deregulasi Meningkatkan penelitian Menggunakan
monopoli dan untuk merangsang dan dan pengembangan sebagian
eksplorasi di KTI debirokratisas migas nasional depletion premium
subsidi harga BBM danpengembangan i serta migas untuk
di sektor hilir lapangan marjinal kepastian eksplorasi
hukum migas di dalam dan
luar negeri.
2. Gas 1.Menghilangkan subsidi Mengurangi pajak Mewajibkan 1. Membangun jalur Menggunakan
harga solar untuk untuk merangsang transportasi pipa trans Sumatera dll sebagian depletion
mempromosikan CNG. eksplorasi di umum dan menghubungkan premium migas untuk
2.Menghilangkan subsidi Kawasan Timur menggunakan pipa antar Jawa dan pengembangan gas
harga minyak tanah Indonesia (KTI) dan CNG atau Sumatra. bumi.
untuk meluaskan pengembangan listrik. 2. Membangun stasiun
pemakaian LPG. lapangan marjinal. pengisi CNG.
3.Batubara Menghilangkan subsidi Mengurangi pajak Meregulasi 1. Membangun ransmisi
harga minyak tanah untuk batu-bara pertamban Jawa-Sumatera dan
untuk mempromosikan berkualitas rendah membangun PLTU di
penggunakan briket buat apabila dia
gan rakyat mulut tambang.
memasak. menggunakan 2. Membangun luar
teknologi bersih Jawa sehingga energi
lingkungan. tidak pakai
ditransportasikan ke
Jawa
4.Panas 1.Menghilangkan subsidi Mengurangi pajak Memprioritask Melakukan Menggunakan
bumi harga BBM panas bumi dalam an eksplorasi sebagian
2.Menentukan harga bentuk pengurangan pemakaian depletion premium
sesudah eksplorasi dan pajak, investment tax energi bersih
awal oleh migasuntuk eksplorasi
mengganti biaya credit / taxholiday. lingkungan. pemerintah panasbumi guna
eksplorasi bila gagal mengurangi resiko
dan harga listrik.
Alternatif Kebijakan Bidang Energi Berdasarkan Kebijakan
kebijakan Generik (Lanjutan)
Sasaran Mekanisme Insentif Peraturan Pemasokan Bukan Asuransi dan
Pasar Pasar Perlindungan