Anda di halaman 1dari 5

MARKETING PLAN

1. Executive Summary
2. Identitas Perusahaan
3. Strategi Fokus dan Rencana
a. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
b. Struktur Organisasi Perusahaan
4. Cakupan Pemasaran
5. Kompetensi Inti dan Keunggulan Kompetitif yang Berkelanjutan
6. Analisis Situasi
a. Analisis SWOT
Kondisi industri pangan yang positif dan negatif merefleksikan peluang dan ancaman yang
dihadapi. Untuk melanjutkan kelangsungan usaha dan meningkatkan persaingan pasar, maka
Perseroan mengindentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki, sebagai
berikut:

Kekuatan (Strengths)

Jumlah penduduk Indonesia yang banyak, disertai dengan harga produk yang relatif
terjangkau membuat penjualan produk Perseroan terus berkelanjutan.
Pangsa pasar Indonesia yang besar khususnya kabupaten banyuwangi yang sedang
berkembang memungkinkan untuk mendapatkan marketshare yang besar.
Hubungan dengan pemasok ( petani susu perah ) yang telah terjalin.
Harga produk bubble kefir yang bersaing dengan competitor sejenis.
Ketersediaan modal usaha yang tidak terlalu besar.
Potensi teknologi pengolahan yang baik.

Kelemahan (Weaknesses)

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat kefir membuat produk membutuhkan


fase pengenalan yang cukup lama.
Penyimpanan lebih dari 1 minggu di lemari pendingin membuat produk mengalami
perubahan fisik.
Produk belum bersetifikat halal dan belum adanya izin dari BPOM, disperindag atau atau
dinas yang terkait.
Volume produksi yang masih rendah.

Peluang (Opportunities )

Prospek bisnis yang masih menjanjikan karena merupakan produk baru fungsional yang
berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Adanya kesempatan menjadi market leader.
Gaya hidup sehat masyarakat yang kembali menerapkan hidup sehat.
Kemudahan akses bahan penolong.
Perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi.
Meningkatnya jumlah penduduk di kabupaten banyuwangi.

Ancaman (Threats )

Potensi persaingan industry kefir drink semakin tinggi.


Rendahnya hambatan masuk industry rumah tangga.
Adanya produk subtitusi dengan beragam inovasi.
Kecenderungan peningkatan harga susu, gula, bubble gum, gas elpigi

b. Analisis Industri
c. Identifikasi Pesaing pada Pasar
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jenis produk yang ditawarkan
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-
pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga
berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang
akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share
masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di
masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3. Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang
mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan
diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau
masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam
berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi,
lokasi, serta promosi.

d. Analisis Perusahaan
Daya beli pelanggan
Pangsa pasar utama bubble kefir saat ini adalah semua usia dan jenis kelamin dikhususkan
untuk penderita beberapa penyakit kronis seperti diabetes, kanker, asma dan lain lain, namun
tidak disarankan untuk balita sebab dikhawatirkan system pencernaan balita yang belum sempurna
tidak bias mencerna kefir ini. Bubble kefir merupakan jajanan sehat dengan harga yang sangat
terjangkau bagi anak - anak dan orang dewasa. Pada sisi lain, kefir merupakan produk yang mudah
dibuat oleh para ibu rumah tangga. Selain itu bubble kefir yang dikemas menggunakan botol 250
ml tidak memiliki kekuatan merek, sehingga konsumen belum memiliki loyalitas terhadap merek
tersebut. Produk tesebut tidak terdiferensiasi di pasar, sehingga konsumen tidak mampu
membedakan produk bubble kefir yang dikonsumsinya. Banyaknya pilihan produk dengan
beragam variasi dan kemasan di pasaran, menyebabkan pembeli dihadapkan pada banyak pilihan.
Oleh karenanya pembeli memiliki posisi tawar yang kuat. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi
perusahaan karena konsumen saat ini belum memiliki loyalitas terhadap merek produk bubble
kefir.
Daya jual supplier
Kekuatan pemasok mempengaruhi intensitas kompetisi dalam suatu industri bila tidak ada
produk pengganti yang memuaskan perusahaan dalam suatu industri, perusahaan bukanlah
pelanggan penting bagi pemasok, barang pemasok penting untuk kesuksesan pasar pembeli, atau
produk pemasok menciptakan biaya yang besar apabila konsumen ingin berganti produk.
Pemasok merupakan pihak yang sangat dibutuhkan dalam penyediaan bahan baku untuk
kelangsungan proses produksi. Dafarm membutuhkan pemasok untuk ketersediaan bahan baku
susu, serta bahan penolong yang terdiri dari bakteri starter, bubble gum, gula dan gas elpiji.
Rendahnya produksi susu dari peternakan sapi perah yang dimiliki menyebabkan perusahaan
membutuhkan tambahan bahan baku susu yang diperoleh dari peternak lain. Bubble gum diperoleh
dari usaha rumah tangga di wilayah Jakarta. Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan mudah
untuk diperoleh. Terdapat banyak alternatif pemasok untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.
Perusahaan tidak tergantung pada salah satu pemasok disebabkan banyaknya jumlah pemasok
yang ada. Dengan demikian, pemasok perusahaan tidak memiliki kekuatan tawar menawar yang
tinggi. Gula dan elpiji dapat diperoleh di banyak toko grosir.
Produk pengganti (substitution product)
Melalui perkembangan teknologi, perusahaan besar banyak melakukan inovasi produk
dengan beragam kemasan menarik. Di pasar banyak ditemukan produk olahan susu seperti susu
pasteurisasi, yogurt, dan beragam produk lainya yang dapat menggantikan fungsi kefir. Dalam hal
ini konsumen bebas memilih produk yang akan dikonsumsinya. Konsumen dari bubble kefir
memiliki beragam persepsi mengenai produk yang dikonsumsinya. Anak-anak sekolah cenderung
mengkonsumsi bubble kefir sebagai jajanan sehingga memiliki produk subtitusi jajanan lain
seperti es susu dan es mambo. Sedangakan bagi konsumen yang telah memiliki pemahaman fungsi
dari bubble kefir bagi kesehatan, maka mereka akan dihadapkan pada produk subtitusi seperti susu
pasteurisasi, yogurt dan susu murni. Banyaknya produk subtitusi dari kefir menjadi ancaman besar
bagi kelangsungan usaha perusahaan.
Kekuatan konsumen untuk menawar tinggi pada saat produk yang dijual standar atau tidak
terdifferensiasi, konsumen terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah banyak, konsumen dapat
berpindah ke poduk lain tanpa biaya mahal, konsumen penting bagi penjual, atau ketika konsumen
sudah tahu mengenai produk, harga dan biaya penjual.

Persaingan kompetitif
Produsen baru (new entrants) dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada,
hal ini dikarenakan dengan masuknya produsen baru maka akan menambah atau menghasilkan
kapasitas produksi tambahan yang lebih banyak. Kalau permintaan pasar meningkat maka kondisi
ini tidak jadi masalah namun kalau kondisi permintaan pasar sedang menurun maka akan terjadi
masalah dalam pasar.
Ancaman masuknya pesaing baru ini di tentukan oleh barriers to entry dan reaksi para pesaing
ada di industri. Yang perlu diperhatikan dalam faktor pendatang baru adalah:
1) Skala ekonomis: semakin tinggi tingkat produksi yang diperlukan untuk mencapai skala
ekonomi, semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
2) Tingkat kesulitan untuk memahami teknologi dan ketrampilan khusus yang diperlukan
untuk memproduksi: semakin sulit maka semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
3) Pengaruh pengalaman dan belajar (experience and learning effect) terhadap struktur biaya.
Semakin tinggi pengaruh pengalaman dan belajar terhadap struktur biaya, maka semakin
rendah ancaman pesaing baru.
4) Loyalitas dan preferensi konsumen terhadap merek tertentu.
5) Peraturan pemerintah: semakin banyak peraturan untuk mendirikan perusahaan maka
semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
6) Kebutuhan modal atau investasi: semakin besar investasi awal yang diperlukan maka
semakin rendah pula ancaman dari pesaing baru.

e. Analisis Pelanggan
7. Identifikasi Strategi Kompetitif Perusahaan
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi
untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena
dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh
karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan
merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai
perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi
mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.

8. Formulasi Strategi
Di dalam formulasi strategi ini termasuk pembuatan visi dan misi organisasi, identifikasi
kesempatan dan ancaman lingkungan luar terhadap organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menciptakan tujuan jangka panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan
memilih strategi yang tepat untuk dilakukan.
9. Fokus Produk dan Pasar

Tidak sedikit dari start up company misi awalnya hanya membuat produk berdasarkan
kebutuhan customer (customize product). Namun seiring dengan perkembangan usaha, sudah
mulai mempertimbangkan untuk fokus pada produk tertentu. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir cost yang tinggi sehingga product yang dihasilkan bisa bersaing. Penentuan fokus
produk biasanya dilandasi karena pertimbangan kebutuhan pasar yang potensial. Selain itu,
ketersediaan resource serta core kompetensi yang dimiliki juga menjadi tolak ukur. Memang tidak
mudah menentukan produk mana yang menjadi fokus perusahaan.

Untuk produk kami saat ini focus pada kefir drink yang berinovasi dengan bubble varian rasa yang
ditujukan untuk semua kalangan namun tidak disarankan untuk balita, karena pencernaan balita
yang belum beroprasi dengan sempurna. Tetapi produk ini sangan dianjurkan untuk pengobatan
beberapa penyakit karena kandungan gizi yang tinggi di dalamnya seprti darah tinggi, diabetes,
asma, kolestrol dan lain lain.

10. Program Pemasaran


11. Strategi Memasuki Pasar Luar Negeri
12. Data Finansial dan Proyeksi Perusahaan
13. Rencana Implementasi
14. Evaluasi dan Kontrol

Anda mungkin juga menyukai