JUDUL
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK DIJADIKAN
BRICKET KOTORAN SAPI
Diusulkan oleh :
JUDUL .............................................................................................. i
RINGKASAN ................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar belakang masalah ................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................... 2
1.5 Luaran ........................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 4
2.1 Briket............................................................................. 4
2.2 KotoranHewanTernak ................................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................. 6
3.1 Waktu dan tempat penyuluhan ..................................... 6
3.2 AlatdanBahan......................................................6
3.3TahapanPembuatanBriket .............................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 8
RINGKASAN
Pada era sekarang Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup
serius,maka dari itu banyak permasalahan dari sisi perekonomian, dilihat dari
perekonomian masyarakatnya Indonesia masih terbilang rendah, oleh karena itu
dalam setiap permasalahan yang ada di Indonesia harus ada penanganan secara
cepat yang diharapkan oleh masyarakat.Permasalahan itu meliputi melemahnya
mata uang rupiah Indonesia terhadap dolar, dan penyempitan lahan pekerjaan
yang mengakibatkan masyarakat Indonesia kesulitan menangani kasus ini.
Melihat permasalahan yang ada tidak sedikit dari masyarakat Indonesia
yang memilih untuk bekerja di negara tetangga sebagai solusi bagi mereka, namun
pada dasarnya langkah tersebut tidak memenuhi syarat sebagai solusi dari
permasalahan perekonomian di Indonesia. Melihat potensi yang ada di Indonesia
di bidang pertanian sangat memiliki potensi yang dapat menjadi peluang usaha.
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa
Timur yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa. Kabupaten Banyuwangi
berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di sebelah utara, Selat Bali di sebelah
timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Jember dan Kabupaten
Bondowoso di sebelah barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa
dengan Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Kabupaten Banyuwangi adalah Kabupaten
terluas di Jawa Timur dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayahnya cukup
beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan
Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Kabupaten
Banyuwangi selain menjadi perlintasan dari Jawa ke Bali, juga merupakan daerah
pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah,yang akhir-akhir ini
banyak melakukan pembangunan dan perbaikan perekonomian masyarakatnya.
Kabupaten Banyuwangi juga sebagai salah satu kota yang banyak
penduduknyamenekuniusahadibidangpeternakan,
baikituusahapenggemukanmaupunusahasusuperah.
Pada dasarnya
setiapusahasebagianbesarpastimenghasilkanlimbahdarisetiap proses
produksinya.Tidakterkecualiusahapenggemukanhewanternaksepertisapisekalipun.
Limbahkotoransebagailimbahdari proses
penggemukansapidapatmeningkatkanpencemaranlingkungan yang tinggiantara
lain menyebabkanbautidaksedap yangmengganggukenyamananlingkungansekitar,
endemikbibitpenyakit, dan air resapantanahdansungaimenjadiberacundanbau.
Dalamkotoransapiterkandung gas metana(CH4)
apabiladibuangsecarabebaskeatmosfirakanmenyebabkanefekrumahkaca, proses
iniberakibatsuhubumimenjaditinggi, iniadalah yang
disebutdenganpemanasanglobal (global warning)
yangsecaralangsungmeningkatkanintensitasfrekuensiangintopan,
merubahkomposisihutan, mengurangiproduksipertanian, menghancurkan
1
biotalautsehinggaikanmengalamikekuranganmakanandanekosistemlautmenjadiha
ncur. (Erfanti, 2013)
Alasantersebutdapatdijadikanbahanpertimbanganbahwakotoransapilebihba
ikdimanfaatkandaripadadibiarkanmenumpuk.Beberapacarapemanfaatankotoransa
piantara lain denganmengolahkotoransapimenjadibahanbakaralternatifuntuk
proses pembakarandalampembuatangerabah.
Untukmenghilangkankesanjorokataujijikmakakotoransapidapatdikemasdalambent
ukbriket.
2
a. Menumbuhkan dan membentuk jiwa kreativitas bagi mahasiswa untuk
menemukan inovasi baruyang berguna bagi masyarakat.
b. Dapat menemukan solusi masalah perekonomian dan sosial yang ada di
masyarakat.
2. Bagi masyarakat:
a. Menjadi salah satu alternatif bahan bakarselaingas elpiji dengan harga yang
murah dan terjangkau.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya alternatif
bahan bakarselaingas elpiji menggunakan kotoransapi,serta adanya inovasi dari
pemanfaatan limbah kotoranhewanternak.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Briket
Briket sendiri adalah sumber energi alternatif pengganti Minyak Tanah
dan Elpiji dari bahan-bahan bekas, sampah maupun limbah-limbah pertanian yang
tidak terpakai dan diolah. Selain penghasil gas, bio, kotoran ternak juga dapat
menghasilkan briket kotoran ternak. Limbah peternakan dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kebutuhan, apalagi limbah tersebut dapat diperbaharui (renewable)
selama ada ternak.(Hendara, 1999). Limbah ternak masih mengandung nutrisi
atau zat padat yang potensial untuk dimanfaatkan. Limbah ternak kaya akan
nutrient (zat makanan) seperti protein, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen
(BETN), vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang lain (unidentified
subtances). Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak,
pupuk organik, energi dan media berbahai tujuan (Sihombing, 2000).
2.1.1 KeunggulanBriketKotoranSapi
Briketkotoransapimemilikibeberapakeunggulan yang
tidakdimilikiolehbahanbakar lain sepertiminyaktanahatau gas elpigi, antara lain:
1. Tidakmudahmeledakseperti gas elpigi
2. Lebihsehatkarenatidakmengeluarkanasap
3. Lebihmembuatperalatanmasakawet
4. Ramah lingkungandanlebihhemat
2.2 Kotoranhewanternak
Selain penghasil gas bio, kotoran ternak juga dapat menghasilkan briket
kotoran ternak. Penggunaan kotoran ternak sebagai bahan pembuatan briket tidak
saja sebagai merupakan cara pemanfaatan energi yang lebih baik tetapi jugadapat
mengurangi pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kotoran ternak.
(Rismunandar. 1990)
Briketsendiriadalahsumberalternatifpenggantiminyaktanahdan LPG
daribahan-bahanbekas, sampahmaupunlimbah-limbahpertanian yang
tidakterpakaidandiolah.Pembuatanbriketberbedadenganpembuatan
4
biogas.Dimanapembuatanbriketdilakukandenganmengubahkotoranternakkedalam
bentukbriketdenganmenggunakanalatcetak.Briket yang
sudahterbentukdikeringkandengansinarmatahari.Setelahkering,
brikettersebutdimasukkanalatpemanas.Alatpemaasdiletakkandiataskomporatautun
gku.Setelahbriketberubahjadiarangyagditandaidenganhabisnyaasap yang
keluarpadatempatpemanas. Lalualatpemanasdibukadanbriket yang masihmembara
di semprot air.Briket yang
sudahjadiaranginidapatdipakaisebagaibahanbakaruntukmemasakataukebutuhanru
mahtangga. (Anurlita. 2010)
5
BAB 3.
METODE PELAKSANAAN
6
3.3 Tahapan Pembuatan Briket
Penyortiran bahan baku dilakukan dengan penyiapan cara seperti berikut :
1. Penyiapan bahan baku dan alat
Penyiapan bahan baku dan alat dilakukan sebelum masuk pada proses
produksi, dimaksudkan agar segala sesuatu baik bahan maupun alat-alat yang
diperlukan dapat digunakan dengan baik.
2. Mengeringkan kotoran
Kotoran sapi dikeringkan dengan cara penjemuran secara langsung dibawah
sinar matahari hingga kadar airnya berkurang drastis.
3. Menghancurkan kotoran
Penghancuran kotoran sapi yang sudah kering dilakukan dengan cara digiling
hingga halus dan juga sekam padi yang digunakan adalah sekam padi yang
sudah dihaluskan.
4. PencampurandanPencetakan
Pencampurankotoransapidenganbahanlainnyaantara lain
sekamdanadonantepung kanji sebagaiperekatnya,
ulenisampaikalisdansiapuntukdicetak,
cetakbriketdengancetakanberbentukparalonkecilpadatkanlalukeluarkanbriketd
aricetakandanlangkahterakhiradalah .
5. Pengeringan briket
Pengeringan briketkembali untuk menghilangkan kadar air yang masih ada
dalam briket.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sihombing. 2000. Pembuatan briket dari pencampuran arang kulit kacang tanah
dan arang kulit kacang mete menggunakan metode pencelupan. Surabaya:
JT M FT Unesa.
Anurlita. 2010. Pembuatan briket dari kotoranhewanternak. Prodi pendidikan IPA,
FMIPA: UNY.
Erfanti, Eka. 2013 . Karakterisasi Briket Bioarang Limbah Kulit Pisang Uli
dengan Perelat Tepung Tapioka. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Hendara, D. 1999. Bahan baku pembuatan arang dan briket arang. Litbang hitam.
Gunung Batu Bogor.
Rismunandar. 1990. Upaya Mendapatkan Bahan Bakar Alternatif. Semarang,
Politeknik Negeri Semarang.