Anda di halaman 1dari 22
ISSN: 1907 - 4360 © Jomal Menara Jurnal Teknik Sipil Pelindung a Ketua Jurusan & Ketua Program Studi Redaksi lrika Widiasanti Tri Mulyono Ririt Aprilin Rizki Nurlaili Mitra Bestari Prof. Dr. Amos Neolaka Or. Widadi Widayat, M.Sc Dr. Gina Bachtiar Terbit : Dua kali setahun (Januari - Juli) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK ~ UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Alamat Redaksi dan Sirkulasi: Gedung L.5 Lantai 2 Telp./Fax. 4700676 Kampus A, FT - UNJ Rawamangun Jakarta Timur 13220 Email: JurnalMenara@gmail.com PENGANTAR REDAKSI Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah YME Jumal Teknik Sipil *MENARA" Volume VINO. 4, Januari tahun 2012 terbit sesuai dengan yang kita harapkan, Terbitnya Jumal Teknik Sipit ini dinarapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan keilmuan bidang Teknik Sipil dalam arti dapat memberikan pencerahan berpikir bagi yang ikut berpartsipasi aktif di dalamnya, Dan berbagai informasi hasil penelitian dan kajian mahasiswa dan dosen Jurusan Teknik Sipl diharapkan dapat menambah kahazanah imu pengetahuan. Arttel yang disajikan pada'Jumal Menara’ edisi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan sesuai bidang keilmuan teknik sipi. ‘Di bidang struktur terdapat penelian dengan judul “Analisis Mutu Bata Merah Pejal Tradisional di Jakarta terhadap SNI 15- 2094-2000", “Pemanfaatan Eceng Gondok Sebagai Bahan Baku Papan Partkel” dan “Studi Sift Fisk dan Mekanik Papan Laminasi Bambu Hitam dengan Kult dan Tanpa Kuli terhadap SNI 01-5008.7-1999", Kemudian untuk bidang mangjemen konstruksi terdapat satu penelitan, yaity “Perbandingan Volume Kebutuhan Material Kuda-Kuda Rengka Atap Baja Tipe Prat, Howe, Compound Fan berdasarkan Panjang Bentang” Juga terdapat empat penelitan di bidang lingkungan yaitu "Kesadaran Lingkungan Masyarakat datam Pemeliharaan Taman Lingkungan di Jakarta Pusat * , “Kesadaran ‘Masyarakat Dalam Pembuatan Sumur Resapan Air Hujan’, “Studi Pengelolaan Air Bersih di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bekasi" dan “Evaluasi mengenai Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau di Wilayah DK Jakarta’ Ucapan terima asin disampaikan kepada seluruh penulis artikel yang telah ‘menyumbangkan artikelnya sehingga Jumal Teknik Sipil *MENARA" ini dapat tebit. Redaksi at ‘STUDI PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KAWASAN INDUSTRI JABABEKA KABUPATEN BEKASI Faeruzy Ammandi, Henita Rahmayanti, Gina Bachtiar Abstrak Peneltian ini bertyjuan untuk mengetahui bagaimana pengelotean air bersih yang ideal untuk memenuhi kepuasan pelanggan (industri dan perumahan) dikawasan industri Jababeka, Penelitan ini dilakukan di Kawasan Industri Jababeka pada WTP | dan WTP II mulai dari bulan ‘Mei sampai dengan bulan Juli 2011. Dalam peneliian ini menggunakan Metode Deskriptif Kuelitatif, dengan populasi adalah seluruh pelanggan air bersih (industri dan erumahan) di Kawasan Indust Jababeka. Sedangkan jumlah sampel ‘adalah 10 pelanggan industi dan 33 pelanggan perumahan dengan teknikpengambilan sampel _menggunakan simple random ‘sampling.Instrument yang digunakan adalah kuisioner, wawancara dan ‘observasi untuk menjaring data mengenai kualitas dan kuanttas air bersih di WTP dan pendapat pelanggan mengenai air bersit di ‘Kawasan Industri Jababeka. Parameter pokok yang diukur adalah tingket pH dan Kekeruhanturbidty yang terdapat di tempat pengolahan dan pipa distrbusi di WTP. Hasil peneltian didapat bahwa terdapat kekurangan _jika dibendingkan dengan standar kualtas air bersin yang telah ditetapkan di Kawasan Industri Jababeka dengan kenyataan yang sebenamya, ‘Namun, untuk pemenuhan air bersin kawasan pelanggan industri berdasarkan presentase menunjukkan bahwa kualits air masin belum ‘memenuhi kebutuhan dan kepuasaan pelanggan. Sementara dari segi ‘uantitas, pemenuhan air bersih untuk kawasan pelanggan perumahan ‘masin belum memenuhi kepuasaan pelanggan, debit air yang dinasikanmasin harus ditingkatkan. Namun, untuk pemenuhan fuantitas air bersih di kawasan industri sudah memenuhi’kepuasaan pelanggan. Setelah dilakukan identifkasi tempat pengelolaan, hasil pperbandingan frekuensi menunjukkan, untuk instalasi pengolahan air tidak terjadi penurunen kualitas (kekerufan dan peningkatan pH) dan ‘uantitas (volume dan debit air). Penurunan terjadi pada bagian pipa distbusi, baik kualitas dan kuenttas. Untuk meminimalisr penurunan {ersebut, perlu dlakukan pengawasan yang ketat pada saat melakukan flushing, Kata Kuncl : pengelolaan air bersih, kawasan industry Faeruzy Armandi ‘Dra Henta Rahmayant, MST Dr. Gina Bachar, MT ‘Alurni Jurasan Teknik Sit ‘Staff Pengajar Jurusan Teknik Sil | Staff PengajarJurusan Tekrik Si Fakta Tekik Faults Tek Faults Teknik Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Jakarta, 13220 Universitas Negeri Jakarta, 13220 13220 mail: henitasehmayenti@yahoo.com_| email: qbachierS3@mal com ih di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bokasi Faeruzy Amandi, Henita Rabmayant, Gina Bachar a 82 PENDAHULUAN Air merupakan bagian penting dari sumber daya alam yang mempunyai karakterstik unik dibandingkan dengan sumber daya alam lainnya. Air merupaken sumber daya terbarukan dan dinamis yang akan selalu datang berupa hujan. Air secara alami mengalir dari hulu ke hii, dart deerah yang lebih tinggi Ke daerah yang lebih rendah. Air mengalir di atas permukaan tanah, rnamun juga mengalir di dalam tanah. Soemarwoto (Soemarwoto 2001:34, diacu dalam Razif 2008) menjelaskan bahwa ait adalah kebutuhan yang utama untuk kehidupan. Kebutuhan air idak saja menyangkut kuantitas, meleinkan juga kualitas. Kuantitas atau jumiah air yang tersedia sangat berkaitan dengan ikim, terutama curah hujan. Curah hujan pada umumnya tidak terbagi rata sepanjang tahun, yaitu ada musim hujan dan musim kemarau. Karena itu, pasokan air juga tidak merata, yet banyak pada mmusim hujan dan sedikit pada musim kemarau. Kuantitas air yang tersedia dipengaruhi oleh luas lahan. Dari segi kualitas, air yang digunakan harus memenuhi kualtas sesuai dengan peruntukannya dan masing-masing peruntukan mempunyai baku mutu. Effendi (2003:20) menyatekan bahwa kualitas air dipengaruhi 3 Komponen utama, yaitu Komponen hidrologi, Komponen fiska-Kimia dan Komponen biologi. Perilaian kualtas suatu badan air harus mencakup ketiga komponen tersebut. ertambahan penduduk, peningkatan urbanisasi, pertumbuhan industri, perkembangan ekonomi, dan peningkatan standar hidup adalah sebagian dari faktor-faktor meningkatnya ebutuhan air minum bagi manusia, Untuk keperiuan tersebut dinarapkan bahwa sumber ait boku yang akan digunakan mempunyai kualitas dan kuanttas yang memenuhi persyaratan dan secara terus menerus tersedia untuk dapat digunakan melayani Kebutuhan pada masa Kini hingga masa yang akan datang sesuai dengan keinginan manusia Ketersedizan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air (IPA) guna menunjang Kelancaran cistribusi air pada masyarekat, Peminan unit operasi dan proses pada IPA harus disesuaikan dengan kondisi air baku yang digunakan. Salah satunya instalast pengolehan air (\PA) bersin yang ada di kawasan industi dan perumahan JABABEKA. Sebagai salah satu Kavasan industri termuka di wilayah Kabupaten Bekesi, JABABEKA merupakan salah satu pusat industri yang sangat mementingkan kelengkapan dalam infrastuktur Salah satu infrastruktur yang diutamakan adalah Instalasi Pengolahan Air Bersihnya. Untuk kawasan industi JABABEKA ini, instalasi pengolahan air bersih yang ada, diolah secara mandir, ‘Jurmal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vil No.f - Januari 2012 83 ddan terpadu. Hal ini dikarenakan, para investor yang menaruh sahamnya di kawasan industi JABABEKA, menginginkan fasiltas air bersih yang cepal, efeki, dan teryji secara laboratois Dengan menggunakan sistem Water Treatment Plant (WTP), air bersin yang telah diokah didistribusikan ke seluruh Kawasan industri dan perumahan JABABEKA dengan menggunakan metode dan sistem tertentu. Namun, meskipun sistem pengelolaannya sudah berjalan balk, pihak WTP masin menemui kritkan dari pinak pelanggan/tenant, baik perumahan maupun indus, Mereka mengeluhkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas air bersih yang didistibusikan ke masing-masing pelenggan. Dampak yang dihasilkan persoalan ini, adalah banyaknya pelanggan yang tidak mendapatkan pasokan air bersih secara maksimal,. Hal ini tentu.menjadi masalah tersendii bagi pihak pengelola WTP selaku penanggung jawab engelolaan air bersih ini, yaitu bageimana pengelolaan air bersih yang ideal untuk memenuhi kebutuhan air bersin kesemua pelanggan (industri dan perumahan) di kawasan Jababeka ? Pengelolaan diartkan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh ‘sekelompok orang untuk metakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan fertentu. Menurut Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan yang berintian perencanaan ,pengorganisasian pengerekan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istah yang berasal dari Kata ‘kelola’ mengandung ati serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatken segala potensi yang dimilki secara efekti dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. Dari uraian diatas dapatiah disimpulkan bahwa yang dimeksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Standar kualits air bersih yang ada di Indonesia sat ini menggunakan : 1. Permenkes RI No. 416 / Menkes / Per /IX / 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air 2. PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air ‘Sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia nomor 63 tahun 1989 yang telah diperbaiki dengan keppres nomor 41 tahun 1996 tentang Kawasan Indust, yang dimaksud dengan kawasan industi adalah tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi “Studi Pengelolaan Air Bersih dl Kawasan Indust Jababeka Kabupaten Bekasl Faeruzy Amandl, Henita Rahrmayant, Gina Bachar Cy dengan prasarana, sarana, dan fasiitas penunjang lainnya yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan kawasan industry yang telah memifki izin usaha kawasan industri, Pembangunannya bertujuan untuk : a, Mempercepat pertumbuhan industri b. Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri ‘c. Menyediakan fasilits lokasi industri yang berwawasan lingkungan Kawasan Jababeka adalah kawasan terintegrasi yang menawarkan kawasan bisnis dan pemukiman eksklusif dengan lokasi strategis berkonsep lingkungan. Kawasan mandi ini berkembang pesat, lengkap dengan berbagai fasiltas penunjang dan potensi investasi, Semua hal tersebut menjadikan Kota Jababeka sebagai tempat tinggal phan para profesional, intelektual dan pebisnis. (Sunarjo 2007) Kepuasan pelanggan (Customer Setifaction) atau sering disebut juga dengan Total Customer Satisfaction menurut Barkelay dan Saylor (1994:82, diacu dalam Yuliarmi 2007) merupakan fokus dari proses Costomer-Driven Project Management (CDPM), bahkan dinyatakan pula bahwa kepuasan pelanggan adalah kualitas. Begitu juga defirisi singkat tentang kualtas yang dinyatakan oleh Juran (1993:3) behwa kualtas adalah kepuasan pelanggan. Menurut Kotler yang dikutipTjiptono (1996:146) bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan Kinerja (atau hasi) yang dirasekan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kualitas termasuk semua elemen yang diperluken untuk memuaskan tujuan pelanggan, baik internal maupun ektemal, juga termasuk tiap-tiap item dalam produk ualitas, kualitas layanan, performance, availiliy, durabilty,aesthetic, reabiliy, maintainability, logistic, supprtablty, customer service, training, delivery, bling, shipping, repairing, marketing, warranty, dan lfe cycle cost. Melalui komunikasi, baik antar pelanggan maupun dengan supplier akan menjadikan hharepan bagi pelanggan terhadap kualitas produk yang akan dibelinya. Pemahaman tethadap hharapanharapan pelanggan oleh supplier merupakan input untuk melakukan perbaikan dan Peningkatan kualitas produk, balk barang maupun jasa, Pelanggan akan membandingkan dengan produk jasa lainnya. Bilamana harapan-harapannya terpenuhi, maka akan menjadikannya pelanggan loyal, puas tethadap produk barang atau jasa yang dibelinya Sebaliknya, bilamana tidak puas, supplier akan ditinggalkan oleh pelanggan. Kunci kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan terhadap penilaian produk barang dan jasa. Kerangka kepuasan pelanggan tersebut terletak pada kemampuan supplier dalam ‘Jural Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vil No.f - Januari 2012 85 memahami Kebutuhan, Keinginan dan harapan pelanggan sehingga penyampaian produk, balk barang maupun jasa oleh supplier. Dengan semakin berkembangnya lingkup industri dan perumahan di Indonesia, tak terhindarkan lagi bahwa masyarakat semakin memikrkan standar kualitas yang tinggi bak dari segi Kesehatan ,ekonomi dan segi yang lain, Oleh Karena itu pihak yang terkait perlu memikrkan aspek apa seja yang bisa dikembangkan baik segi teknologi maupun ekonomi. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih merupakan salah satu sarana infrastruktur yang memiiki peran cukup penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih di suatu kawasan industri den perumehan, tak terkecuali di kawasan industi dan perumahan JABABEKA. dengan menerapkan sitem Water Ttreatment Plant (WTP), Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih yang dilakuken secara terpadu dan mandii ini mencekup segala kebutuhan air bersin baik untuk industri dan perumahan yang terdapat di kawasan JABABEKA, Sedikitnya ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas dan Kuantitas air bersih : perilaku pemakeian air bersih pada individu pelanggan, zona distbusi yang berbeda- beda, baik pelanggan industri maupun perumahan. Perlaku pemakaian bisa terjadi mengingat Konsumsi dari tigp kepala pada satu rumah atau industri berbeda-beda. Zona distribusi yang berbeda-beda menyebabkan aliran air yang dipasok juga mengalami perbedaaan, hal ini secara tidak langsung mempengaruhi pasokan air bersih ke masing-masing zona, Terjadinya masalah penurunan kualitas dan kuantitas ait bersih tentu menjadi problematika tersendii bagi pinak penanggung jawab kawasan Jababeka, terlebih lagi, ini menyangkut tingkat kepuasaan pelanggan di kawasan Jababeka yang mulai berkembang. Studi mengenai pengelolaan air bersih , yang didalamnya juga mencakup parameter kualitas, Kuantias dan tingkat kebutuhan air bersih,kirenya dapat dilaksanakan dengan baik dan tei, Tentunya butuh kordinasi yang intensif antara penulis, penanggung jawab WTP dan pelanggan mengenai studi ini, Karena kordinasi ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkalt dalam ‘menangani maselah tersebut, METODA Tujuan penelitan ini adaleh untuk mengidentifkasi pengelolaan air bersin pada instalasi ppengolahan air (IPA) yang digunakan di kawasan Jababeka serta mengetahui tingkat kepuasaan ait bersin pelanggan industi dan perumahan sehingga menjadi salah satu altematif untuk meningkatkan mutu dari penyedia jasa Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersih. Penelitian dilekukan di Kawasan Industri JABABEKA, Cikarang, Kabupaten Bekasi-Jawa barat, khususnya ‘Studi Pengelolaan Air Bersin di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bekast Faeruzy Amend, Henita Retmayant, Gina Bachar di tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih atau Water Treatment Plant (WTP). Penetapan Kawasan industri Jababeka sebagai lokasi peneltian atas dasar bahwa kawasan tersebut ‘merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan jenis industri yang bervariatit serta berpotensi untuk dikembangkangkannya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersihnya, Lokasi peneliian adalah tempat pengelolaan air bersin atau WTP (Water Treatment Plant) | dan WTP II di dalam satu kawasan_industi dan perumahan Jababeka yang terintegrasi secara terpadu ke masing ~ masing pelanggan Metode yang digunakan dalam melekukan penelitian adalah secara deskriptif kualtati pendekatan kualitaif digunakan untuk memahaminilai suatu makna, Sementara pendekatan deskripif merupakan metode yang digunakan untuk membuat suatu deskripsi atau gambaran secara sisiematis, faktual, akurat, mengenai faktafakta, sifatsifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1988:63, diacu dalam Arikunto 1990). Menurut Sevilla (1993:71- 76, diacu dalam Arikunto 1990), metode penelitian deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi dengan tujuan memberi gambaran yang lebih jelas tentang sifat suatu keadaan yang sedang berlangsung saat penelitian dilskukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu, Jenis penelitian deskriptif antara lain: studi kasus, surve, ‘penelitian pengembangan, peneiiian lanjutan, analisis dokumen, dan analisis Kecenderungan. Populasi pada penelitan ini adalah pelanggan (industri atau perumahan) yang berada di kawasan JABABEKA. Berdasarkan data dari PT. Jababebka Infrastruktur (Developer), terdapat 1400 pelanggan perusahaan industri dan 10.359 pelanggan perumahan yang menggunakan fasiitas air bersin WTP di Jababeka, Sample pada penelian ini adalah pelanggan air bersin, Diambil sampel 30 pelanggan perumahan dan 10 pelanggan industri kawasan JABABEKA, Tabel 1. Rincian Pengambilan Sampel No Responden Jumiah Populasi Jumlah Sampel 1 | Pelanggan Indust (Perusahaan) 1400 10 2. | Pelanggan Perumahan 10.359 0 Total 11.795 40 Untuk mendapatkan data dan informasi yang memadai, metode yang lazim digunekan adalah survey, Kuesioner , wawancara (interview) terbimbing maupun bebas dan mendalam, analisa ‘Jurnal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vil No.t - Januari 2042 a7 data sekunder (misalnya data dari dokumen yang relevan) dan melakukan observasi langsung ke lapangan sebagai data primer (Samudra, 1994:27, diacu dalam Utari 2010). Dalam peneliian ini, pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasilangsung ke lapangan (dalam hal ini ke tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersin) dan juga melakukan wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur dan penyebaran kuesioner. sedangkan pengumpulan data sekunder dengan cara studi kepustakaan atas teori yang ada, balk dari referensi skripsi, tesis, atau hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan, dokumen atau arsip balk yang telah dipublikasikan maupun tidak, dan perundang-undangan atau peraturan yang berlaku. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden yang menjadi obyek peneiiian adalah pelanggan perumahan dan pelanggan industi yang menggunakan fasilitas air bersih di kawasan Jababeka. Air bersin yang dialirkan untuk pelanggan perumahan di Kawasan Industri Jababeka (Kid) ll dibedakan menjadi 3 zona pelayanan yang sudah ditetapkan oleh pengembang (PT. Jababeka Infrastruktur) Tabel 2. Pebandingan Zona Pelayanan Air Bersih WTP Il Kawasan Jababeka (Pelanggan Perumahan) 7 Zona Pelayanan No Wilayah Luas Area (m?) % 1 | UtaralZona Pelayanan 1 465.504 BB 2 | TimuriZona Pelayanan 2 679784 48.46 3 | SelataniZona Pelayanan 3 256.499 18.28 Total HODES 100 Tabel 3. Zona Pelayanan Air Bersih WTP | Kawasan Jababeka (Pelanggan Industri) 8 Zona Pelayanan No Wilayah Tuas Area (Ha) % T | Kawasan Indust Jababeka (KU) | 790 7745 2. | Kawasan Indust Jababeka (KIJ) I 20 2255 Total 4020 100 Instalasi Pengolahan Air bersin di WTP | merupakan salah satu fasiitas penunjang yang berfungsi untuk mengolah dan mendistribusikan air bersih ke seluruh pelanggan industri. Dalam ‘Sudi Pengelolaan Ar Bersih di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bokasi Faeruzy Amand, Henta Rehmayent, Gina Bachar 88 engolahannya, air bersih yang masuk ke WTP | mengalami berbagai proses pengolahan. Berkut alur pengolehannya : 1, Prasedimentasi Pada proses ini air baku yang berasal deri Sungai Tarum Barat dialirkan melalui pipa dengan panjang +3km menuju lorong prasedimentasi untuk dilakukan proses aerasi (pencampuran air bersin dengan gas Cle / Desifektan) untuk membunuh kuman dan bakteri yang terdapat dalam air baku, Teknik pencampuran dilakukan dengan blower yang terdapat didasar bak. Setelah proses pencampuran kemudian kotoran yang besaran disaring dengan screen mesh (ating yang terbuat dar stainless stel). Kemudian air dipompa menuju ke flokulator. 2. Flokulator Ar yang telah disaring, Kemudian dipompa menuju bak flokulator, namun sebelum sampei di flokulator, dlakukan proses injeksi dengan bahan kimia (PAC/Poli Alumunium Chloride) yang merupakan koagulant yang berfungsi untuk menjerinkan ait, Proses injeksi dilakukan dilakukan didalam pipa dengan menggunakan static mixer. PAC disimpan dalam tabung besar stock tank coagulant. Setelah itu didalam flokulator dilakukan pengadukan secara lambar agar kotoran yang masih ada saling membentuk flok ~ lok /lumpur secara sempuma. 3. Clarifier Setting Zone Setelzh proses pembentukan flok sempurna, kemudian air menuju ke clarifier, Di Clarifier in, flok - flok yang sudah terbentuk sempuma Kemudian dipisahkan dari air dengan menggunakan mixer yang besar. didalam clarifier terdapat scrapper (karet panjang yang menyerupai gerigi) yang berfungsi untuk mengumpulkan flok /lumpur didasar. Dalam clarifer ini juga dilakukan pemeriksaan pH dan kekeruahan/turbudity secara manual dengan menggunakan alat turbiditymeter dan pH meter. Air bersin yang sudah dipisahkan dari lok, kemudian menuju sand fitration. 4, Sand Fitration / Gravity Sand Fitter (GSF) Air yang berada di GSF, kemudian disaring kembali dengan menggunakan bahan pasir silica ‘agar Kotoran-kotoran yang lebih kecil dapat tersaring. Dalam GSF ini, dilakukan proses backwash (proses pemisahan air yang masih mengandung kotoran menuju flokulaltor Kembali), Proses ini sebagian dlakukan secara otamatis dan manuel. Dari GSF, kemucian air dialikan menuju ke final reservoir Jumal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vil No.f - Januari 2012 89 5. Treated Water Reservoir Air yang telah melalui proses penyaringan secara kontinu, kemudian ditampung didatam reservoir. Merupakan bak besar yang dapat menampung air bersih dengan kapasitas 5000 1m, Air bersih yang berada di reservoir sudah bisa didistrbusikan ke seluruh pelanggan dengan dilakukan pemeriksaan terhadap pH dan Kekeruhannya. 6. Water Supply Pump Station Air bersih yang telah diperiksa, kemudian didistrbukan ke seluruh pelanggan dengan ‘menggunakan pompa udara berskala besar / water supply pump dengan sebelumnya cilakukan pengaturan tekanan air yang dikeluarkan, Dalam melakukan pengamatan terhadap kualtas air bersih, terdapat 2 tempat yang sampel penelitian, yakni: 1. Instalasi Pengolahan Air Bersih Pengujian menggunakan alat turbiditymeter untuk mengukur tingkat kekeruhan dan alat PH meter untuk mengukur tingkat PH. 2, Pipa Distibusi Pelanggan Industri Pengujian dilakukan di faboratorium, sempel air bersin diambil di pipa distribusi di kawasan industi Jababeka. Hal ini bertujuan agar kualitas air yang dihasikkan bisa ditelusuri mulai dari pengolahan sampai pendistbusiannya. Tabel 4. Kualitas Air Bersih di Instalasi Pengolahan Air WTP | ne haa Lokasi Parameter Pokok Penelitian PH NTU Clarifier-1 7.34 172 1 Selasa, 14 Juni 2011 Clarifier-2 7.27 147 WsP 7.34 0,19 Clarifier 721 2,70 2 Rabu, 15 Juni 2011 Clarifier-2 7.16 3,04 WsP 7,30 0,26 Clarifier 697 372 3 Kamis, 16 Juni 2011 Clarifier-2 7,06 3,27 WsP 714 0,89 Rata-rata 7,26 0,48 ‘Studi Pengelolaan Air Bersih di Kawasan Industri Jababeka Kabups Faeruzy Amandl, Henta Rahmayant Ging Bacher Tabel 5. Kualitas Air Bersih di Pipa Distribusi Pelanggan Industri Parameter Pokok No | HariPenelitian | Lokasi Penelitian PH NTU ' Selasa, Blok XIL 754 2,00 14 Juni 2011 Blok XVI 7.56 224 z Rabu, Blok HVIS 7,32 226 15 Juni 2044 Blok Vi 741 242 Pengamatan yang dilakukan dalam mengukur debit air bersih dilakukan pada lokasi produksi (instalas! pengolahan) dan lokasi distrbusi(pipa distibusi). pengamatan dilakukan pada 3 hari kerja. Tabel 6. Volume dan Debit Air Bersih di Instalasi Pengolahan WTP | Produksi/ Pengolahan al} No |. Hat Volume Air (m3) Debit Air (liter/s) Penelitian | Line & | Uine-t& Linea | tine3 | ‘Tinto | Lines Total Selasa, VT sqiunizor | 7113 | 3661 | 282,28 | 44527 | 42753 Rabu, 2 | ss sunizor1 |. 6813 | 1559 | 27035 | 616 | 332,22 Karis, 3} sesunizors | 4329 «| 3492 | 17478 | 43857 | 310,35 Rata-rata Total 367 Kelerangan: 4), Untuk volume air (m), diambil sampeltiap 7 jam sekali (per shif), peneiti hanya mengambil sampel shift 1 (7.30 sid 14.30) 2). 1 m= 1000 iter ‘Tabel 7. Volume dan Debit Air Bersih di Pipa Distribusi WTP | No Pipa Distribusi Volume Air (m®) | Debit Air (liters) Selasa, 1 | sa dunizot1 L100 281,74 Rabu, 2 | 15.2014 8460 256,34 Kamis, 3 | t6.suniz011 7650 303,57 Rata-rata 28055 Keterangan : Debit air diambil melalui aufomatic flowmeter yang sudah tercantum nilai dari volume air dan debit air. Jamal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vil No.4 - Januari 2012 Pengamatan terhadap kualits air bersih dilakukan i tempat Instalasi Pengolahan Air (IPA) bersin di area WTP II kawasan Jababeka. Dalam hal ini pemeriksaan kualias air bersin mengacu kepada parameter pokok (PH, wama, rasalbau, dan Turbidlty/Kekeruhan (NTU)) yang terdapat pada Permenkes RI No. 416 / Menkes / Per 1X / 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Untuk menentukan tingkat kualtas ar bersin, dlakukan dengan 2 pemeriksaan, yet: 1) Pemeriksaan secara langsung Untuk pemeriksaan langsung, pengambilan sampel air bersih guna mengukur tingkat PH dan NTU ditakukan di 2 tempat, yakni pada clanfier dan water supply pump (WSP). Pengambilan sampel ini dilakukan secara berkala (3x sehr) menggunakan alat pengukur derajat keasaman (PH) dan NTU yaitu turbidimeter. 2) Pemeriksaan melalui hasillaboratorium Untuk pemeriksaan melalui hasilIaboratorium, tingkat kualtas air bersih dapat diihat sehari setelah sampel air bersin diberikan, untuk Kemudian dapat dianalisis perbandingannya dengan pemeriksaan secara langsung. Tabel 8. Kualitas Air Bersih di Instalasi Pengolahan Air WTP I Parameter Pokok No | HariPenettian | pu°kas! Pi NU Tapangan [Laboratorium] Capangan”|_ Laboratori Raw, | Siert| 8.1 7:16 265 | 230 1 08 Juni 2011 Clarifier-2 911 7.15 2,65 1,23 WSP > TAT 1,50 0,26 ne Clarifier-1 911 7,10 3,65 4,74 2 09 Juni 2011 Clarifier-2 911 7,09 3,65 1,70 WSP- : 714 1,48 0,26 Sabtu, Clarifier-1 846 7,07 3,16 1,96 3 44 Juni 2011 Clarifier-2 8,46 7,02 3,16 4,72 WSP_ : 7,23 4,44 0,38 Vinge, | Sette [9.76 720 sare lanai 4 42 Juni 2011 Clarifier-2 9,26 7,07 347 3,15 WSP - 7,16 1,92 0,53 cen | Slattert_| “95 746 157 | 2.38 5 43 Juni 2011 Clarifier-2 9,19 742 41,57. 245 WSP. = TA3 4,74 0,47 pH Rata-rata 716 0,995 ‘Studi Pengelolaan Air Bersih ci Kawasan Indust Jababeka Kabupaten Bokasi Feeruzy Amand Henta Rehmayent, Gina Bachar 92 Tabel 8. menunjukkan tingkat kualitas ar bersih di Instalasi pengolahan dengan pH dan Turbidity sebagai parameter pokoknya. Pengamatan dilakukan selama 5 hari pada shift 1 (08.30 sid 14.30 WIB). Untuk Pengambilan sampel kuaiitas air bersin di area distribusi, diambil secara acek ‘sampel ar bersihnya sesuai dengan zona pelanggan. Air bersih yang dijadikan sampel kemudian dianalisis di laboratorium lingkungan, Tabel 9. Kualitas Air Bersih di Pipa Distribusi Pelanggan Perumahan No | HariPenelitian | Lokasi Peneltian pana PH NTU 1 Rabu , Ji. Jerapah (A) 714 1,80 08 Juni 2011 [Ji Jerapah (8) 74 306 2 Kamis, “J Singai 733 257 09 Juni 2011 Ji. Menjangan V_ 7,39 0,36 3 Sabtu, ICT 7,26 4,98 11 Juni 2011 i. Gardenia 7,25 0,48 4 Senin, Jl. Kasuari 19(B) 712 0,27 *3.Juni2011__ [Jk Merak 15/4) 713 0:36 pH Rata-rata 72 173 Pengukuran debit ir bersih yang ada di WTP kawasan Jababeka menggunekan sistem otomatis ‘melalui sensor yang terdapat dalam pipa pengolahan maupun pipa distbusi, peneliti hanya mencatat counterAolume air yang ditampung dalam instalasi pengolahan, Penelitian untuk ‘mencari debit air ini dilakukan setama 5 hari pada shift 1 (09.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB) Tabel 10. Volume dan Debit Air Bersih di Instalasi Pengolahan WTP Il a Produksi/ Pengolahan No} penelitian Volume Air (m°) Debit Air (liter/s) Line-f dan 2 | Line-3 | Liner? @2 | Line-3 | — Total Rabu, 1 | opdunizois | 2062 | 3020 | 8182 | 119,84 | 201.66 Kanis, 2 | og Juni 2014 1992 2904 | 79,04 | 11523 | 194.27 Seb, 3 | sraunizorr | 1827 | 2594 | 65,58 | 102,93 | 168.49 Minggu, 4 | 42 Juni2011 1838 2342 61,03 92,93 | 153.96 Senin, 5 | ssyunizorr | 1821 —| 2678 | ©7258 | 10626 | 178.76 Ratacrata Total TO pH : 2,22). Dari segi kuantitas, debit air yang dihasikan dari WTP | maupun WTP II mengalami penurunan dibandingkan dengan tempat pengolahan. Dari hasil pengamatan, debit air ratarala di WTP | dan WTP Il ‘menunjukkan angka 280,55 It/dtk dan 143,49 Ir/dtk, hal ini tentu dapat mengurangi pasokan ait bersin ke pelanggan. Untuk pengamatan pada area distribusi, berdasarkan asi Pengamatan dapat disimpukkan bahwa tingkt kualitas maupun kuantitas Kurang memenuhi kebutuhan pelangganyan, Hal yang menyebabken terjadinya penurunan tingkat kuelitas dan kuantitas pada pipa distribusi a. Jatingan pipa yang lebih panjang dan iuas memeriukan sistem perawatan yang intensif b._ sistem flushing/blowdown yang kurang terkordinasi, mengakibatkan kotoran masuk Kedalam pipa air bersih ¢. Kualitas pipa yang menurun (dipakai sejak tahun 1989) memerlukan penggantian lang. 3. Dari hasil survey kepuasan pelanggan air bersih, untuk kualtas air bersih, sebanyak T1,T8% responden perumahan menyatakan kualtas air yang dinasikan sudah sesuai ‘dengan kebutuhan pelanggan / untuk keperluan sehari-hari. Sementara itu, sebanyak 50% responden industri berpendapat kualitas air bersih yang dihasilkan belum memenuhi kebutuhan, masin terjadi Kekeruhan yang tinggi pada pipa distribusi, sehingga berdampak pada kualitas air yang sampai pada pelanggan. Dari segi kuantitas, sebanyak 53,44% responden perumahan menyatakan debit ir yang dihasikkan belum memenuhi Kebutuhan, hal ini disebabkan terjadinya penurunan debit air pada saat jam sibuk (peak time) sehingga pelanggan merasakan terjadinya penurunan debit air. Sementara itu, sebanyak 40% responden industri menyatakan debit air yang dihasilkan sudah sesuai kebutuhan, bik untuk proses produksi maupun keperluan sehari-hari DAFTAR PUSTAKA Aikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Blogspot.2010.Kuesioner Peneiitian {Terhubung Berkata] hittpu tesis-petrus.tkmacam-macam kuesioner peneitian, (10 Juni 2011]. Darmasetiawan, Martin. Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air. Jakarta: Ekamitra Engineering. ‘Studi Pengelolaan Air Bersih di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten Bekasi Faeruzy Amandi, Henita Rahmayant, Gina Bachtiar Dinas Kesehatan Republik Indonesia, 1990. Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualtas Ai Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, Dinas Industri dan Perdagangan Republik Indonesia.1996. Kepufusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 Tentang Kawasan Industr.Jakarta: Pemerintah Pusat Republik indonesia, Dinas Kesehatan Republik Indonesia.2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air . Jakarta: Pemerintah Pusat Republik Indonesia, Hartono, Djoko Mulyono. 2007. Pengaruh Perubahan Karakterisik Air Baku Air Permukaan Terhadap Kebertanjutan Penyediaan Air Minum (Studi Kasus Aspek Air Baku, Teknologi Sosial Ekonomi Pada Bangunan IPA Buaran, Pulo Gedung dan Pejompongan)|Disertasi Jakarta: Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipi, Pascasarjana Universitas Indonesia. Jababeka.2010 Peta. Residence. WTP [Terhubung Berkala] hitou/www jababeka.comicity’8imasterplan, [11 Juli 2014] Nur Fajfi A, Mochtar H. 2007. Evaluasi Desain Instalasi Pengolahan Air PDAM Ibu Kola ‘Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten, Vol.3 No.2. ISSN 1907-187X. Perdana Adiarsa, Tegar Eka dan Suprihanto Notodarmojo. 2007. Capacity Evaluation at Water Treatment Plant 1 PT. Jababeka Infrastruktur, Tbk. Razif, Mohammad, 2006. Aplikasi Teknologi Produksi Bersih a Instalasi Pengolahan Air Minum (Studi Kasus PDAM Surabaya [skripsi]. Surabaya : Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Riani, Jenny. 2010, Studi Dampak Pengoperasian Busway Pada Perumahan Metro Pondok Indah Koridor Vill [Skripsi]. Jakarta : Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipl, Universitas Negeri Jakarta ‘Sunarjo, Lusiawali. 2007. Kajian Pengembangan Eco-Industrial Park (Kasus: Kawasan Indust Jababeka Kabupaten Bekasi)Resis}. Jakarta : Program Studi imu Lingkungan, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Utari, Uun. 2010. Perencanaan Perbaikan Tanggul Kali Bekasi Sebagai Alternatif Pengendalian Banjir di Kota Madya Bekasi [Skisil. Jakarta : Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Jakarta, Jurmal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Volume Vl No.f - Januari 2012 99 \Wibawa Beet al. 2004. Pedoman Penulsan Skrps, Pelaksanaan Ujan Skrosi, Karya Invatt Produit Komprehensi, dan Tugas Akhir. Jakarta: Fekultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Wikipedia 2010.Basa dan Asam pH (Terhubung Berkala] httowid wikipedia ora/wikiPH,[11 Juli 2014), \Wikinedia.2010, Pengertian-pengelolaan/Terhubung Berkala] hito:lid shvoor (28 Juli 2011) "ular, Ni Nyoman, Putu Riyasa, 2007, Analisis FaKorFaktor Yang Mempengeruhi Kepuasan PPelanggan Terhadap Pelayanan Pdam Kota Denpasar {Tesis] Fakultas Ekonomi, Jurusan |Imu Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar. 108155-pengertian-pengelolaan ‘Studi Pengelolaan Air Borsin di Kawasan Industri Jababeka Kabupaten BekasT Faeruzy Amandi, Henta Rahmayant, Gina Bachtiar

Anda mungkin juga menyukai