1.1.2. GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan
1.1.3. KOORDINASI
a. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.1.7. LAPORAN-LAPORAN
a. Laporan Harian, Mingguan & Bulanan Pemborong wajib membuat laporan
harian, mingguan & bulanan yang memberikan gambaran mengenai :
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis.
- Jumlah material masuk/ ditolak
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah/kurang
Perencanaan Penambahan 1 (satu) lantai semi permanen RKS MEKANIKAL-ELEKTRIKAL - 10
Gedung Panca Gatra Lemhannas RI
b. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas untuk diketahui/disetujui.
c. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi//Konsultan
Pengawas laporan tertulis mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan
oleh pihak Direksi//Konsultan Perencana.
1.1.10. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.3. PEMIPAAN
1.3.1. UMUM
1. Lingkup pekerjaan sistem pemipaan meliputi:
i. Pipa
ii. Sambungan
Catatan :
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam
ukuran, maka jarak interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak
interval pipa ukuran terkecil yang ada.
2. Bentuk Gantungan
- Split ring type atau Clevis type.
iv. Pengapitan pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa
tegak
v. semua gantungan dan penumpu harus di cat dengan cat dasar
zinchromat.
5. Sambungan Lem
1. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, ini harus dipergunakan
lem yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik
pipa.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus
dipergunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti
spesifikasi dari pabrik pipa.
7. Selubung Pipa
1. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dsengan baik setiap kali
pipa tersebut menembus konstruksi beton.
2. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
3. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
Untuk yang mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis
Flushing Sleeves .
5. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan
rubber sealed atau Caulk .
8. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian
dilaksanakan, pemipaan di setiap servis harus dibersihkan dengan
seksama, mempergunakan cara-cara/metoda-metoda yang disetujui
sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
4. Desinfeksi
a. Pemborong harus melaksanakan desinfeksi seluruh instalasi
air bersih sebelum diserahkan kepada Pemilik.
b. Desinfeksi dilakukan dengan pemasukkan larutan chlorine
dalam sistem pemipaan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Perencana. Tingkat chlor adalah 200
ppm.
c. Setelah satu jam seluruh sistem pemipaan tersebut harus
dibilas dengan air bersih sehingga kadar chlor tidak lebih
dari 0,2 ppm.
1.5.2. Perpipaan
1. Umum
Macam perpipaan air limbah adalah air limbah saniter dan limbah dapur.
2. Limbah Saniter
Perpipaan limbah saniter mulai dari alat saniter antara lain Closet, Urinal,
Lavatory, Shower dan Floor drain, menuju septik tank.
3. Limbah dapur
Perpipaan limbah dapur mulai dari Kitchen Sink, Grating Drain, Floor drain
melalui Grease Interceptor menuju septik tank.
4. Semua pemipaan di area produksi yang keluar dari alat saniter dan floor
drain harus dibuat seperti leher angsa.
2.1.2. GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja
kepada Direksi/Konsultan Perencana untuk dapat diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong
dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.
2.1.3. KOORDINASI
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong
instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Apabila pelaksanaan instalasi ini tidak mengindahkan koordinasi dari direksi
sehingga menghalangi pekerjaan instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Pemborong.
2.1.7. LAPORAN-LAPORAN
1. Laporan Harian, Mingguan & Bulanan
Pemborong wajib membuat laporan harian, mingguan & bulanan yang
memberikan gambaran mengenai :
Perencanaan Penambahan 1 (satu) lantai semi permanen RKS MEKANIKAL-ELEKTRIKAL - 28
Gedung Panca Gatra Lemhannas RI
- Kegiatan fisik
- Catatan dan perintah Direksi/Manajemen Konstruksi yang disampaikan
secara lisan maupun secara tertulis.
- Jumlah material masuk/ditolak
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca, dan
- Pekerjaan tambah/kurang
2. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah
ditandatangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada
Direksi/Konsultan Perencana untuk diketahui/disetujui.
3. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan laporan pengetesan tertulis
kepada Direksi/Konsultan Perencana dalam rangkap 2 (dua) mengenai
halhal sebagai berikut :
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
- Hasil pengetesan peralatan.
- Hasil pengetesan kabel.
- dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus
disaksikan oleh pihak Direksi/ Konsultan Perencana.
2.1.10. IJIN-IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi ini
serta seluruh biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab
Pemborong,biaya oleh Pemilik.
2.2.1. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuanketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan
antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban pemborong untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
2. Grounding System
d. Grounding System yang terpasang harus memiliki tahanan Pembumian
maksimal 2 (dua) ohm diukur setelah minimal 3 hari tidak turun hujan.
e. Grounding system menggunakan material grounding rod ukuran 5/8,
ukuran atau bare conductor ( BC ) ukuran Min 50 mm2.
f. pada keadaan tanah yang tidak memungkinkan memperoleh tahanan
tanah dibawah 2 dapat ditambah dengan material improvment for
grounding (misal : semen konduktif).
g. Grouding Inspection / Box Control memiliki ukuran 400 x 400 x 400 mm
dengan penutup. Handle / pegangan dan kelengkapan aksesories lain
yang diperlukan.
h. Untuk elektrode pentanahan dipergunakan pipa galvanized dengan
diameter minimum 1 1/2", pada ujung bawah pipa harus dipasang
copperrod yang dibuat runcing sepanjang 0,5 m. Elektrode pentanahan
yang dipantek dalam tanah minimal 12 m.
2.3.10. GROUNDING
1. Kawat grounding yang dipergunakan adalah BC.
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk
penampang kabel lebih kecil dari 50 mm2, atau sesuai gambar rencana
sistem pembumian.
3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized
minimum berdiameter 1 1/2" diujung pipa tersebut diberi/dipasang
copper rod sepanjang 0,5 m. Elektrode pentanahan yang dipantek dalam
2.3.12. KONDUIT
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact
(didalam beton dan diatas rak kabel), dimana diameter dalam dari konduit
minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19
mm.
Untuk conduit instalasi di luar gedung harus memakai jenis metal, dimana
diameter dalam dari conduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum
diameter dalam minimum 19 mm.
2.4.2. KABEL-KABEL
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark
yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
2. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel,
diklem dan disusun yang rapi.
3. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada
kabel penerangan (di junction box).
4. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.
5. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
6. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15cm
dan diatasnya diamankan dengan batu bata Cikarang sebagai
pelindungnya.
7. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan
kabel support, minimum setiap 50 cm.
8. Pada rute kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
9. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung
pipa galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.
Perencanaan Penambahan 1 (satu) lantai semi permanen RKS MEKANIKAL-ELEKTRIKAL - 39
Gedung Panca Gatra Lemhannas RI
10. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada
suatu trunking kabel (ladder/tray kabel).
11. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2 kali
penampang kabel.
12. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam
kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan
konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal
kotak terminal tadi minimum 4 cm.
13. 13..Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih
1 m disetiap ujungnya.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam
kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop
merek Legrand atau 3 M.
15. Kabel-kabel instalasi yang sudah terpasang harus dimegger.
2.4.5. PEMBUMIAN
1. Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.
2. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12 m minimum untuk
mencapai permukaan air tanah.
3. Tahanan pembumian maksimum adalah 2 ohm.
4. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 6 m dan disesuaikan
dengan sifat tanahnya.
5. Jenis Elektrode harus mempergunakan tembaga.
Semua peralatan listrik seperti Panel Listrik, Genset, Trafo, Motor-motor Listrik, Lighting
Fixtures, dll. dilengkapi dengan pembumian (Earthing) sesuai dengan persyaratan di PUIL.
2.5. PENGUJIAN
2.5.1. UMUM
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan
pengujian secara individual.
Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat
pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta
instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang,
harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari keseluruhan sistim, untuk
menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk
mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan menjadi tanggung
jawab Pemborong.
2.6. PRODUK
2.6.1. PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.
Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setara
dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
No. Bahan Peralatan Merek / Pabrik Pembuat
1. Panel Tegangan Menengah Schneider, ABB, GE
2. Komponen Panel GE, MG, ABB
3. Pembuat Panel Panelindomas, ICS, Lokal
4. Transformator Trafindo, Unindo
5. Alat-alat Ukur AEG, Telemecanique
6. Relay-Relay Contactor Telemecanique, Omron
7. Kabel (Power) Kabel Metal, Supreme, Kabelindo, Tranka
8. Kabel (Penerangan) Kabel Metal, Supreme, Kabelindo, Tranka
9. Conduit High Impact Ega, Clipsal
10. Rack Kabel Tri Abadi, Metosu, Lokal
11. Cable Mark 3M, Legrand
12. Lampu TLD dan CPOB
- Fluorescent Philips, GE TLD 36 W/54 dan 83
- Starter Philips, GE
- Condensor Philips, Atco, Vosloh
- Fitting Philips, Vosloh, BJB
Perencanaan Penambahan 1 (satu) lantai semi permanen RKS MEKANIKAL-ELEKTRIKAL - 43
Gedung Panca Gatra Lemhannas RI
- Ballast Low Loss Philips, GE
- Pabrik Pembuat (Housing) Philips, Artolite, Metosu
13. Lampu Exit jenis LED Legrand, Hugo
14. Lampu Down Light Philips, Artolite, Metosu
15. Lampu Sorot, Kolam Philips, Artolite, Metosu
16. Kotak-Kontak Legrand, Clipsal
17. Saklar Legrand, Clipsal
18. Tombol Tekan & Bel Panasonic, Legrand, Berker
19. Lightning Protection EF, Prevectron
20. Kabel Penangkal Petir (BC) Kabel Metal, Supreme, Kabelindo, Tranka
21. LED Obstruction Light Philips, Solarend
22. Lghtning Flash Counter EF, Indelec
23. Capasitor Bank Nokian, Lifasa
3.3.3. Pengujian
Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh
pihak agen penjualan peralatan dan pihak tersebut harus
menyiapkan surat-surat jaminan pemasangan yang baik.
1. Kabel
a. Semua kabel dipasang mendatar harus di trunking kabel.
b. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang
pada tangga kabel.
3.4.3. Konduit
Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem, dengan
diameter dalam minimum dengan PVC conduit warna putih
Catatan: Untuk ayat 1 dan 3, dengan membuat ringkasan singkat dalam bahasa Indonesia
untuk kemudahan pelaksanaan oleh operator/ teknisi.
3.8. IJIN-IJIN
Pemborong ini harus mengurus untuk mendapatkan sertifikat pengujian
dengan hasil baik dari Telkom dan pabrik pembuat.
c. Peralatan Sentral
i. Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :
1. Emergency Sirene Generator
2. Microphone untuk paging
TATA SUARA
Spesifikasi teknis :
ii. Image sensor : 1/3 Color CCD, True Day/Night
iii. Resolution : Horizontal : min. 540 TV Lines
iv. Min illumination : min. 0.4 lx
v. Video S/N ratio : More than 48 dB
vi. Video output level : 1.0 Vp-p (75 ohs, composite)
vii. Gain control : Automatic, on/off selectable
viii. Backlight compensation : BLC:On/Off, manual switching
ix. Lens : Varifocal Auto-Iris Lens 2.8-
10mm, IR-corrected (built-in)
x. Power : 12Vdc / 24Vac, 50 Hz
xi. Angle of View (Manual) : Hor. = 280 - 100
- ,
Ver.=20-720, Diagonal= 340 - 128
xii. Operating Temperature : -10- +50C
Focal length untuk lobby dapat diset pada 3,6 mm
Focal length untuk corridor dapat diset pada 6 mm
2. Fixed Dome Day/Night Camera (c/w built-in Vandalproof Casing) CCTV camera
ini digunakan untuk memantau area luar. Spesifikasi teknis :
Image sensor : min 1/3 Color CCD, True Day/Night
Jenis Casing : Vandalproof dengan tingkat proteksi IP-66
Horizontal Resolution : minimum 540 TV Lines
Min Illumination : 0,3 lux (Color), 0.03 lux (BW)
S/N Ratio lebih 50 db
Video Output : composite (1.0 Vp-p), 75 Ohms
6. Surat jaminan after Sales Service dari keagenan peralatan yang dipasang.
Catatan : Untuk ayat 1 dan 3, dengan membuat ringkasan singkat
dalam bahasa Indonesia untuk kemudahan pelaksanaan oleh
operator/ teknisi.
6.3. KONTRAKTOR
1. Yang dimaksud dengan kontraktor dalam hal ini adalah beban pelaksanaan
yang telah memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi
Sistem Air Conditioning ini sampai selesai.
2. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan
peraturan- peraturan, persyaratan umum maupun suplementernya, persyaratan
pabrik pembuat unit-unit air conditioning, buku-buku dokumen pelelangan, bundel
gambar-gambar serta petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
3. Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi, konsultan atau pihak
yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan,
gambar-gambar atau hal-hal lainnya, ada yang kurang jelas.
6.5. PERIJINAN
1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggungan dan
biaya pemborong
2. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya yang mungkin diperlakukan oleh pemborong. Atas tanggungan
biaya pemborong
3. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-
keterangan resminya yang mungkin diperlakukan oleh pemborong. Atas tanggungan
biaya pemborong.
4. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan mengenai hal ini.
5. Pemborong harus menyerahkan ijin atau keterangan resmi dari pihak yang
berwajib mengenai instalasi proyek ini kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang
ditunjuk untuk ini.
Lingkup pekerjaan sistem instalasi Tata Udara ini telah jelas dan dapat dilihat
pada:
a. Buku-buku Dokumen Pelelangan.
1. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi seorang yang
cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan instalasi
ini pada proyek ini.
2. Nama, perincian pengalaman kerja pengawas lapangan hendaknya
diberikan oleh Pemborong kepada Direksi untuk diminta persetujuannya.