Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU


Oleh : Septy Indriyani (15105244006)

Teknologi Pendidikan A

A. PENDAHULUAN

Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk
mencapai kebenaran, Memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan
penerapan.
Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik yang
erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu
pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta
didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang ada di
dunia.

Kenapa pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari
pendidikan. Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan. Dibagian ini akan
dibahas pengertian pendidikan sebagai ilmu,persyaratan pendidikan sebagai ilmu,sifat-
sifat ilmu pendidikan dan perkembangan pendidikan di Indonesia .

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan sebagai Ilmu


Pendidikan adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu,
pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan sekitar. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena
obyek utama dari pendidikan adalah ilmu. Pendidikan merupakan suatu kegiatan
mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Suatu proses
mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan
perbuatan. Pendidikan adalah fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan
manusia,bagaimanapun juga disitu ada pendidikan(Dwikarya, 1980:32).
Menurut M.J Langeveld (1955), paedagogiek (ilmu mendidik atau ilmu
pendidikan) adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui
betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya
bertindak.
1
Menurut S. Brodjonagoro (1966: 35), ilmu pendidikan atau paedagogiek adalah
teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti luas paedagogiek adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari soal soal yang timbul dalam praktek pendidikan.
Menurut Cater V. Good (1945: 36), ilmu pendidikan adalah suatu bangunan
pengetahuan yang sistematis mengenai aspek aspek kuantitatif dan objektif dan proses
belajar, menggunakan instrumen secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis
pendidikan untuk diuji dan pengalaman, seringkali dalam bentuk eksperimental.
Menurut Driyarkara (1980: 66 67), ilmu pendidikan adalah pemikiran ilmiah,
pemikiran yang bersifat kritis, metodis dan sistematis) tentang realitas yang kita sebut
pendidikan (mendidik dan matis) tentang realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik
dan dididik).
Kritis berarti bahwa orang tidak menerima saja apa yang ditangkap atau muncul dalam
benaknya, tetapi semua pernyataan, semua afirmasi harus mempunyai dasar yang kuat.
Orang yang bersikap kritis, ingin mengerti betul (tidak hanya membeo). Metodis berarti
bahwa dalam proses berpikir dan menyelidiki orang menggunakan suatu cara tertentu.
Sistematis berarti bahwa pemikir ilmiah itu dalam prosesnya dijiwai oleh suatu ide yang
menyeluruh dan menyatukan, sehingga pikiran pikiran dan pendapat pendapat tidak
tanpa hubungan, melainkan merupakan kesatuan.
Dari definisi definisi Ilmu pendidikan yang diutarakan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa :
a. Ilmu pendidikan adalah ilmu yang menelaah fenomena pendidikan dan semua
fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam perpektif yang luas dan
integratif.
b. Fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan
pendidikan ini bukan hanya merupakan gejala yang melekat pada manusia (gejala
yang universal), dalam perpektif yang luas, melainkan juga sekaligus merupakan
upaya untuk memanusiakan manusia agar menjadi sebenar benarnya manusia
(insan), yang hal ini secara integratif diperlukan penggunaan berbagai kajian tentang
pendidikan (kajian historis, filosofis, psikologis dan sosiologis tentang pendidikan).
c. Upaya pendidikan mencakup keseluruhan aktivitas pendidikan (mendidik dan
dididik) dan pemikiran yang sistematik tentang pendidikan.

2. Persyaratan Pendidikan sebagai Ilmu


Ilmu adalah suatu pengetahuan yang disusun secara kritis, metodis dan sistematis
yang berasal dari observasi, studi dan eksperimentasi untuk menentukan hakikat dan
prinsip prinsip apa yang dipelajari (Dwi Siswoyo,2015:60). Suatu kawasan studi dapat
tampil atau menampilkan diri sebagai suatu disiplin ilmu, dipenuhi ada 3 syarat yaitu :

a. Memiliki objek studi (objek material dan objek formal)


Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Apabila kita pelajari
perilaku manusia sebagai makhluk yang hidup dalam masyarakat maka perilaku itu
disamping dapat dilihat dan segi ilmu pendidikan juga dalat dilihat dan segi segi
yang lain seperti segi psikologis, sosiologis, antropologis. Objek formal ilmu
2
pendidikan adalah menelaah fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada
hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif. Jadi,
yang membedakan satu ilmu dan ilmu yang lain adalah objeknya.Objek formal
adalah objek material yang disoroti oleh suatu ilmu,sudut pandang tertentu yang
menentukan macam ilmu.

b. Memiliki sistematika
Secara teoritik, sistematika ilmu pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga segi
tinjauan, yaitu : Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, dengan melihat
pendidikan sebagai upaya sadar, sekaligus upaya sadar dengan mengantisipasi
perkembangan sosio budaya di masa depan.

c. Memiliki metode
Metode metode yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan sebagai berikut
(Soedomo, 1990: 46 47; Mub, Said, 1989) :
Metode Normatif
Metode normatif berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan yang ingin
dicapai oleh pendidikan. Metode ini juga membawa pertanyaan yang berkenaan
dengan masalah nilai baik dan nilai buruk.
Metode Eksplanatori
Metode eksplanatori bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan
kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil. Dalam hal ilmu
pendidikan mendapatkan bantuan dari berbagai teori tentang pendidikan yang
boleh jadi dihasilkan oleh ilmu ilmu lain.
Metode Teknologis
Metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan bagaimana
melakukannya dalam menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang
diinginkan.
Metode Deskriptif Fenomenologis
Metode ini menciba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan
kemudian mengklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.
Metode Hermeneutis
Metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan yang
konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dari kegiatan
pendidikan.
Metode Analisis Kritis (Filosofis)
Metode ini menganalisis secara kritis tentang istilah-istilah, pernyataan-
pernyataan, konsep-konsep dan teori-teori yang ada atau digunakan dalam
pendidikan.

Syarat lain bagi disiplin ilmu pendidikan adalah memiliki evidensi empiris.
Yang dimaksud dengan evidensi empiris adalah adanya kesesuaian (korespondensi)

3
antara konsepsi teoritisnya dengan permasalahan dalam praktek sehingga disamping
dapat menjelaskan kasus kasus yang timbul, juga sekaligus dapat mendukung
diaplikasikannya dalam menjawab permasalahan pendidikan di lapangan, dalam
lingkup kajian ilmu pendidikan. Ini sesua dengan sifat ilmu pendidikan, yaitu teoritis
dan praktis.

3. Sifat-sifat Ilmu Pendidikan


a. Rasional
Ilmu pengetahuan harus bersifat rasional artinya ilmu tersebut harus mempunyai
sifat kegiatan berpikir yang ditundukan pada logika atau penalaran . Berpikir rasional
berarti berpikir secara sistematis yang kompleks dan konsepsional dengan
kemampuan menggunakan lambang untuk dapat memberi arti yang hampir tidak
terbatas kepada suatu objek material, seperti pada suara, gerak, warna dan rasa.
b. Empiris
Ilmu pengetahuan harus bersifat empiris artinya kesimpulan atau konklusi ilmu
pengetahuan yang diambil harus tunduk kepada pemeriksaan atau verifikasi indra
manusia, maka kaidah logika formal dan hukum sebab-akibat harus menjadi dasar
kebenaran yang bersifat relitas objektif dan netral.
c. Fakta dan Teori
Ilmu pengetahuan terdiri atas dua unsur besar, yaitu fakta dan teori. Teori
mendefinisikan fakta sebagai observasi empiris yang bisa diverifikasi dan mempunyai
tugas menempatan hubungan yang terdapat diantara fakta-fakta itu. Ilmu tidak dapat
disusun hanya berdasarkan fakta saja, tetapi untuk menjadi ilmu pengetahuan fakta
harus disusun dalam suatu sistem dan diinterpretasikan sehingga tanpa metode
tersebut suatu fakta tidak akan bisa menjadi ilmu.
d. Universal
Ilmu pengetahuan harus bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan ilmu
pengetahuan dapat diperiksa oleh para peninjau ilmiah dan dapat dipelajari atau
diikuti secara umum serta dapat diajarkan secara umum pula. Kebenaran ilmu tidak
bersifat rahasia tetapi memiliki nilai sosial sehingga kewibawaan ilmiah didapat
setelah hasil itu diketahui, diselidiki dan dibenarkan veliditasnya oleh sebanyak
mungkin ahli dalam bidang ilmu tesebut.
e. Akumulatif
Ilmu pengetahuan harus bersifat akumulatif atau saling berkaitan artinya ilmu
pengetahuan tersebut harus diketengahkan hubungan antara ilmu dan kebudayaan
sebab ilmu merupakan salah satu unsur kebudayaan manusia. Misalnya, untuk dapat
belajar manusia mempunyai kemampuan berbicara dan berbahasa. Selain itu, ilmu
pengetahuan yang dikenal dewasa ini, merupakan kelanjutan dari ilmu yang ada
sebelumnya.
f. Sebagai Ilmu Normatif
Ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau pedoman atau ukuran tingkah laku
manusia. Sesuatu yang normatif berarti berbicara masalah baik atau buruk dari
perilaku manusia.
4
g. Praktis dan Teoritis
Ilmu pendidikan adalah termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari
pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara
praktis. Dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan didalam sistemmatika
ilmu pengetahuan. Ilmu pendidikan bersifat normatif berarti pendidikan juga bersifat
praktis karena pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan dalam kehidupan.
Pendidikan sebagai ilmu praktis adalah suatu praktek pendidikan untuk mendapatkan
kemudahan dan kenyamanan dalam mencari pengetahuan. Pendidikan. Sebagai ilmu
teoritis adalah pendidikan dilaksanakan berdasarkan teori yang sudah ada untuk
mempermudah jalanya pendidikan.
h. Rohaniah
Ilmu pendidikan bersifat rohaniah karena selalu memandang peserta didik sebagai
makhluk yang bersusila dan ingin menjadikannya sebagai makhluk yang beradab.
i. Historis
Ilmu pendidikan bersifat historis karena menguraikan teori sistem pendidikan
sepanjang jaman dan kebudayaan serta makna filosofis yang berpengaruh pada jaman
tertentu.

4. Perkembangan pendidikan di Indonesia


Pengembangan pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa
ke masa. Dalam pengembangan pendidikan, secara umum dapat diberikan dua buah
model pengembangan yang baru yaitu: Pertama "top-down model" yaitu pengembangan
pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan
kepada bawahan seperti halnya pengembangan pendidikan yang dilakukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional selama ini.
Kedua "bottom-up model" yaitu model pengembangan yang bersumber dan hasil
ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Pengembangan pembelajaran hadir didasarkan
pada adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah membawa
perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan
hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Selain ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan pembelajaran
hadir juga didasarkan pada adanya sebuah kesadaran orang tua akan pentingnya
pendidikan yang berkualitas bagi anak- anaknya semakin meningkat, sekolah yang
berkualitas semakin dicari, dan sekolah yang mutunya rendah semakin ditinggalkan.
Orang tua tidak peduli apakah sekolah negeri ataupun swasta. Kenyataan ini terjadi
hampir di setiap kota di Indonesia, sehingga memunculkan sekolah-sekolah unggulan di
setiap kota.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka proses belajar mengajar di ruang kelas telah
pula banyak menarik perhatian para peneliti dan praktisi pendidikan dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran perlu
digalakkan, sehingga dapat diketahui secara nyata, apa, mengapa dan bagaimana upaya-

5
upaya yang seharusnya dilakukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang
diharapkan.

C. PENUTUP

Dengan demikian pembelajaran perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai
hasil yang optimal. Untuk mewujudkan hal tersebut, pengelolaan pembelajaran
merupakan kunci keberhasilan menuju pembelajaran yang berkualitas.

Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan ilmu karena obyek utama dari
pendidikan adalah ilmu. Isi cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbangdingan
sistem pendidikan, tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap
perkembangan aspek- aspek kehidupan lain yang meliputi ekonomi, sosial dan politik.
Ilmu pengetahuan menurut sistematikanya dibagi menjadi : Ilmu-ilmu murni adalah ilmu
yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman(matematika), Ilmu terapan
adalah ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan
penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis. Ilmu
pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani,
normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara
teoritis dan dilaksanakan secara praktis. Sehingga ilmu pendidikan memenuhi kriteria
atau syarat-syarat ilmu pengatahuan yaitu:

a. Ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris.


b. Ilmu itu bersifat sistematis
c. Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari
obyek pengetahuan yang lain
d. Ilmu tersebut mempunyai metode dan tujuan tertentu

DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo,Dwi.dkk. 2015. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press


Sudirman,N.dkk. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakary
http://hamkamodern.blogspot.co.id/2009/11/makalah-ilmu-pendidikan-pendidikan.html
,diakses tanggal 21 September 2015
http://www.slideshare.net/uiuidd/makalah-pendidikan-sebagai-ilmu, diakses tanggal 21
September 2015

6
7

Anda mungkin juga menyukai