Proses penyelesaian suatu kasus bersifat kompleks. proses ini dapat dibuat
menjadi jelas dengan cara menguraikan dan membagi proses tersebut kedalam
tahap atau langkah. tentang hal itu, harus disadari bahwa langkah-langkah
tersebut tidak dapat digunakan secara kaku, seringkali langkah-langkah tersebut
tidak ditempuh sacara berurutan.
( LEGAL OPINION )
DIMULAI
METODE PENAFSIRAN
MASALAH HUKUM :
1. Pembaruan Undang-Undang Investasi dalam kerangka meningkatkan
penanaman modal
2. peranan Lembaga Bantuan Hukum di dalam mengawasi penegakan hukum
di Indonesia
3. Efektifitas Peraturan mengenai BPPN dalam mengatasi persoalan kresit
macet di Indonesia
4. Tinjauan atas Undang-Undang Perimbangan keuangan Pusat dan Daerah
dalam kerangka Otonomi Daerah.
5. Azas Praduga Tak Bersalah dalam Budaya Hukum Indonesia
6. Restitusi dan pemulihan sebagai bentuk penyelesaian sengketa alternatif
7. Due Proscess of Law dalam proses peradilan di Indonesia
8. Pembaruan Undang-Undang Investasi dalam kerangka penyelesian dengan
TRIMs Agreement
9. Reorientasi prinsip-prinsip Hukum Agraria Indonesia terhadap World
Trade Organization
10. Tanggung jawab pidana Badan Hukum menurut Hukum Indonesia
keterangan :
Kekuatan :
Kelemahan :
2. Cenderung subjektif
PENYELESAIAN KASUS
Proses penyelesian suatu kasus bersifat relatif kompleks. Proses ini dapat dibuat
menjadi jelas dengan cara menguraikan / menjabarkan dan membagi proses
tersebut ke daam 7 langkah :
7. Formulasi penyelesaian
Setelah menjalani berbagai fase, akhirnya penyelesaian kasus ditemukan
dan penyelesaian itu harus dipaparkan dalam bahasa yang jelas dan dapat
dipahami, yang disertai dengan suatu susunan yang berkerangka umum
dan pembagian serta penangan butir demi butir dari kasus itu.
KERANGKA SKRIPSI
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penelitian
Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab 3 PEMBAHASAN
Bab 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran