Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi dan Karakteristik Limbah B3

I. Pendahuluan

Dalam pengeolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik limbah B3 adalah hal yang penting
dan mendasar. Didalam pengelolaan limbah B3, prinsip pengelolaan tidak sama dengan
pengendalian pencemaran air dan udara yang upaya pencegahanna di poin source sedangkan
pengelolaan limbah B3 yaitu from cradle to grave. Yang dimaksud dengan from cradle to
grave adalah pencegahan pencemaran yang dilakukan dari sejak dihasilkannya limbah B3
sampai dengan di timbun / dikubur (dihasilkan, dikemas, digudangkan / penyimpanan,
ditransportasikan, di daur ulang, diolah, dan ditimbun / dikubur). Pada setiap fase pengelolaan
limbah tersebut ditetapkan upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan yang
menjadi penting adalah karakteristik limbah B3 nya, hal ini karena setiap usaha pengelolaannya
harus dilakukan sesuai dengan karakteristiknya.

Menurut PP 18 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, pengertian limbah B3 adalah sisa
suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan / atau beracun yang
karena sifat dan / atau konsentrasinya dan / atau jumlahnya, baik secara langsung dapat
mencemarkan dan / atau merusak lingkungan hidup, dan / atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, keangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dari definisi diatas, semua limbah yang sesuai dengan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai
limbah B3 kecuali bila limbah tersebut dapat mentaati peraturan tentang pengendalian air dan
atau pencemaran udara. Misalnya limbah cair yang mengandung logam berat tetapi dapat diolah
dengan water treatment dan dapat memenuhi standat effluent limbah yang dimaksud maka,
limbah tersebut tidak dikatakan sebagai limbah B3 tetapi dikategorikan limbah cair yang
pengawasannya diatur oleh Pemerintah.

II. Identifikasi Limbah B3

Alasan diperlukannya identifikasi limbah B3 adalah:

1. mengklasifikasikan atau menggolongkan apakah limbah tersebut merupakan limbah B3


atau bukan.

2. menentukan sifat limbah tersebut agar dapat ditentukan metode penanganan,


penyimpanan, pengolahan, pemanfaatan atau penimbunan.

3. menilai atau menganalisis potensi dampak yang ditimbulkan tehadap lingkngan, atau
kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya

Tahapan yang dilakuka dalam identifikas limbah B3 adalah sebagai berikut:

1. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana ditetapkan pada
lampiran 1 (Tabel 1,2, dan 3) PP 85/1999.
2. Apabila tidak termasuk dalam jenis limbah B3 seperti lampiran tersebut, maka harus
diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah
terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi dan atau bersifat infeksius.

3. apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk dalam limbah B3, maka
dilakukan uji toksikologi.

III. Karakteristik Limbah B3

Selain berdasarkan sumbernya (Lampiran 1,2 dan 3 PP 85/1999), suatu limbah dapat
diidentifikasi sebagai limbah B3 berdasarkan uji karakteristik. Karakteristik limbah B3 meliputi:

mudah meledak

mudah terbakar

bersifat reaktif

beracun

menyebabkan infeksi

dan bersifat korosif

Suatu limbah diidentifikasikan sebagai limbah B3 berdasarkan karakteristiknya apabila dalam


pengujiannya memiliki satu atau lebih kriteria atau sifat karakteristik limbah B3.

Anda mungkin juga menyukai