Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak darah yang senantiasa lewat melalui ginjal yang terdiri atas filter
(saringan ) kecil tak terhitung banyaknya ( neuron ). Filtrat ( air saringan, air tapis)
melewati tabung tabung mini yang terletak di lapisan sumsum ginjal, ditempat zat
zat bermanfaat dan berharga seperti garam, mineral, dan gula diseleksi dan diserap
lagi ke dalam dara. Sisanya, ampas yang tak berguna dari pembakaran di jaringan
menuju lewat piala ginjal sebagai urine ke saluran kemih dan kandung kemih.
Seperti kebanyakan kanker, pada penyakit kanker ginjal keluhan dan simptom
tidak ada untuk jangka waktu lama, tumornya muncul secara laten (tersembunyi ).
Tanda pertamanya adalah darah pada urine, nyeri punggung atau benjolan yang teraba.
Tiga gejala ini terkadang disebut trias grawit, jelas merupakan tanda lambat dan
menunjukkan pada suatu stadium lanjut. Hamturi, darah di urine disebabkan oleh
pertumbuhan lanjut ke dalam piala ginjal, diikuti oleh perdarahan dari tumor.
Terkadang darah di dalam piala ginjal membeku, kemudian darah beku ini disertai
serangan kolik ( remas ) yang ditandai oleh kejang nyeri hebat, didesak ke bawah
melalui saluran kemih. Saluran kemih bereaksi atas darah beku seakan akan berupa
batu ginjal. Jadi sesudah suatu kolik, tidak keluar batu bersama air kemih, maka
mungkin kanker sel ginjal penyebab.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang
orang dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali
lebih banyak dari pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55
tahun. Insidensi carsinoma sel ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan
ditemukan sekitar 31.000 kasus baru ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang
meninggal karena kanker ginjal di AS.

1
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep teori kanker ginjal dan asuhan
keperawatan yang tepat
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui definisi dari kanker ginjal
2. Mengetahui etiologi dari kanker ginjal
3. Mengetahui klasifikasi dari kanker ginjal
4. Mengetahui patofisiologi dari kanker ginjal
5. Mengetahui manifestasi klinis dari kanker ginjal
6. Mengetahui pemeriksaan dari kanker ginjal
7. Mengetahui komplikasi dari kanker ginjal
8. Mengetahui penatalaksanaan dari kanker ginjal
9. Mengetahui konsep keperawatan dari kanker ginjal

C. MANFAAT
Menambah wawasan mengenai kanker ginjal serta asuhan keperawatan yang tepat

2
BAB II

PEMBAHASAN

LAPORAN PENDAHULUAH KEGANASAN PADA GINJAL

(TUMOR/KANKER GINJAL)

A. DEFINISI

Kanker ginjal atau karsinoma sel ginjal yang berasal dari sel-sel yang melapisi
tubulus renalis. Sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) adalah kanker,
sedangkan kista (rongga berisi cairan) biasanya jinak.

Kanker ginjal ginjal merupakan suatu keganasan pada parenkim ginjal yang
berasal dari tubulus proksimalis ginjal.

Karsinoma sel ginjal merupakan tumor yang berasal dari epitel tubulus ginjal
terutama terletak di korteks.
.
B. KLASIFIKASI
Angka kejadian dari neoplasma pada ginjal tidak terlalu signifikan yaitu sekitar
2% dari seluruh kematian yang di sebabkan oleh kanker. Berbagai mekanisme
timbulnya kanker pada ginjal telah berkembang dan penyebab pastinya belum di
ketahui secara pasti. Selain itu, berbagai varian/tipe dari kanker pada ginjal pun
semakin banyak
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa ada beberapa golongan utama dari jenis
kanker pada ginjal, yaitu :
1. Karsinoma ginjal
Kanker tipe ini berasal dari sel epitel tubular ginjal. kanker tipe ini merupakan
sebuah adenokarsinoma (hipernefroma) dengan angka sebaran/metastase 10%
bilateral.

3
2. Tumor wilms (nefrobgastoma)
Adalah kanker pada ginjal dan banyak terjadi pada anak-anak. Tumor ini
merupakan tumor ganas yang berasal dari embrional ginjal.
3. Karsinoma sel transisional
Kanker ini berasal dari epitel yang membatasi sistem velficelyces.
4. Infiltrasi keganasan skunder
Tipe ini sebenarnya bukan kanker yang berasal utama dari ginjal,melainkan
sekunder dari keganasan pada sistem lain yang metastase ke ginjal.
Stadium kanker ginjal dapat di bagi menjadi tahap-tahap berikut :
1. Stadium I : Adalah suatu stadium awal dari kanker ginjal,tumor berukuran
sampai 7 cm
2. Stadium II : Tumor > 7 cm. Sel-sel kanker di temukan hanya di ginjal
3. Stadium III : Tumor tidak meluas di luar ginjal, tumor telah menyerang
kelenjar adrenal atau lapisan-lapisan dari lemak dan jaringan yang berserabut
mengelilingi ginjal
4. Stadium IV : Tumor meluas di luar jaringan berserabut yang mengelilingi
ginjal
5. Kanker yang kambuh : adalah kanker yang telah kembali (kambuh) setelah
perawatan

C. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari kanker ginjal belum diketahui secara pasti namun, ada beberapa
faktor resiko mampu memicuh kejadian kanker ginjal, yaitu
1. Merokok
Perilaku merokok (aktif atau pasif) meningkatkan resiko terkena kanker ginjal
(40%). Anak yang sering menjadi perokok pasif (status paparan) meningkatkan
resiko terkena wilms.
2. Obesitas
Menjadi faktor risiko, berat badan meningkat memiliki hubungan linier dengan
meningkatkan resiko
3. Diet tinggi lemak hewani dan hiperkolestrol
4. Hormonal

4
Peningkatan kadar diethylsetilbestrol mempengaruhi timbulnya adenokarsinoma
pada ginjal
5. Dialisis
Insiden kanker ginjal meningkat pada pasien menjalani dialisis pada waktu lama

D. PATOFISIOLOGI
Kanker ginjal meskipun memiliki angka yang tidak signifikan di banding
kanker yang lain namun memiliki tingkat prognosa yang buruk jika tidak tertangani
dengan baik. Berbagai faktor pemicu terjadinya kanker (merokok, obesitas, asupan
tinggi lemak dan lain sebagainya) akan menjadi faktor resiko bagi individu. Dalam
keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membela secara wajar.
Tetapi kadang sel-sel mulai membelah di luar kendali dan menghasilkan sel-sel baru
meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu
massa yang terdiri jaringan berlebihan, yang di kenal sebagai tumor. Tidak semua
tumor merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas di sebut tumor maligna. Sel-
sel dari tumor ini menyusup dan memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan
akan mempengaruhi keseimbangan fisiologis dalam tubuh dan pada akhirnya
mengacaukan seluruh sirkulasi sistemik. Gangguan yang di rasakan paling berat
adalah pada ginjal dan sirkulasi sitemik jantung dan paru. Selain itu ancaman
metastase pun meningkat pada beberapa organ viseral.

E. MANIFESTASI KLINIS
Berikut ini adalah tanda dan gejala yang di tunjukan oleh klien dengan kanker ginjal:
1. Hematuria
Dengan pemeriksaan mikroskopi untuk melihat komponen pada urin (urinalisis)
sering di dapatka adanya grosshematuria pada klien kanker ginjal. Tanda ini
merupakan tanda pertama yang memberikan sinyal pada dugaan adanya keganasan
pada ginjal. Selain itu, grosshematuria bisa terjadi secara intermitten. Hal ini
menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke bagian velfis ginjal
2. Nyeri
Nyeri merupakan alarm (sinyal) alamia bagi tubuh akan adanya gangguaan
fisiologis. Pada klien dengan kanker ginjal sering terjadi nyeri yang konstan pada

5
abdomen. Terlebih jika jaringan kanker telah mengalami robekan/perdarahan maka
akan terjadi kolik yang akut.
3. Adanya massa
Pada palpasi akan teraba massa dengan jaringan yang halus, berkumpul, dan
adanya nyeri tekan (karena ada kompresi pada jaringan abnormal).
4. Demam
Biasanya terjadi karena adanya perdarahan sehingga volume intravaskuler
menurun atau karena adanya jaringan tumor yang nekrosis
5. Keringat di malam hari
6. Anoreksia
7. Penurunan berat badan drastis
8. Edema pada lengan
9. Nausea
10. Vomiting
11. Hipertensi
Jika terjadi tekanan pada arteri venalis dengan iskemia pada jaringan parengkin
ginjal.
12. Hiperkalsemia
Karena dorongan sekresi hormon parathyroid oleh rangsangan tumor
13. Retensi urin
Bisa dikarnakan adanya celotting darah akibat akumulasi perdarahan pada urinary
track.

F. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan klinis yang dilakukan untuk menegakkan diognistik kanker ginjal
(kindney cencer) adalah :
1. Urografi intravena
Pemeriksaan radiografi intraveneous urethrography (IVU) atau biasanya juga di
sebut intraveneous pyelography merupakan suatu pemeriksaan secara radiologi
dari saluran perkemihan dengan menggunakan media kontrak positif yang di
suntikan melalui pembuluh darah vena, dengan tujuan untuk mengetahui anatomi

6
dan fisiologi dari organ-organ saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter,
kandeng kemih, dan uretra

2. Sistoskopi (cystoscopy)
Adalah prosedur pemeriksaan dengan alat sistoskop yaitu sebuah tabung fleksibel
berlensa yang di masukkan melalui uretra ke dalam kandung kemih dan kemudian
untuk mempelajari kelainan dalam kandung kemih dan saluran kemih bawah.
3. Pemeriksaan nefrotomogram
4. Angiogram ginjal
5. Ultrasonografi
6. CT (computerize tommography)

G. KOMPLIKASI
Daerah metastase karsinoma sel ginjal paling sering meliputi paru,hati,otak
dan tulang melalui saluran limfe atau melalui sistem vena.
Komplikasi pembedahan karena nefrektomi meliputi atelektasis, pneumonia,
hemoragis, infeksi dan ileus paralitik.

H. PENATALAKSANAAN
Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan kesehatan saat ini telah
banyak tindakan untuk mengatasi kanker. Berikut ini adalah penatalaksanaa yang bisa
di lakukan untuk mengatasi kanker ginjal :
1. Pembedahan
Kanker yang merupakan sebuah jaringan abnormalitas idealnya harus di lakukan
pengangkatan (ektomi) untuk mengembalikan fungsi jaringan yang sehat. Saat ini
banyak sekali pembedahan dengan prinsip mini insisi di lakukan pada klien kanker
ginjal beberapa hal yang bisa di lakukan adalah dengan tehnik laparascopy
nephrectomy maupun partial nephrectomy. Khusus untuk klien dengan resiko
tinggi, maka pembedahan bisa di lakukan dengan cryoablation,radiofrequency
ablation, maupun arterial embolization.untuk menghindari perluasan metastase
kanker, biasanya tim medis melakukan tindakan nefrektomi radikal (
pengangkatan ginjal,kelenjar adrenal, lemak dan kelenjar getah bening sekitar).

7
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi jarang di lakukan, biasanya di lakukan jika kanker sudah metastase
dan prognosa klien sudah buruk.
3. Terapi hormonal
Terapi jormonal terkadang juga di lakukan untuk meningkatkan aktivitasi
fungsional tubuh.
4. Systemic therapy
Kanker sel ginjal biasanya tidak berespon dengan prosedur kemoterapi tradisional
sitotoksik (gemzar,Xeloda,Adrucil). Namun ada beberapa temuan baru yang lebih
efektif yaitu sutent,nexavar.torisel dan afinitor.
5. Terapi interferon
Saat ini sedang di kembangkan dalam penelitian tentang terapi interferon untuk
mengatasi kanker ginjal yang sudah stadium lanjut.

8
PENYIMPANGAN KDM

KEGANASAN PADA GINJAL (CA GINJAL)

Merokok obesitas diet tinggi lemak & hiperkolestrol hormonal

Toksik pd vaskuler hiperlipidemi timbunan lemak kadar diethylstilbestrol

Vaskuler meningkat meningkat

Elastisitas vaskuler kompresire resiko atherosklerosis

Menurun vaskuler

Hiposirkulasi laju sirkulasi turun

Hipoksia sel ginjal

Kompensasi

Inflamasi sel

Kronis

Metaplasia sel/hiperplasia

Ca Ginjal

Hipervaskularisasi kuantitas sel metabolisme sel meningkat cemas

Sel ganas meningkat

Tek.intravaskuler proses desak ruang keb.nutrisi meningkat stress penyakit

Ruptur vaskuler iritabilitasi meningkat keseimbangan nutrisi HCL meningkat

Terganggu

9
Hematuria inflamasi meningkat obstruksi sal.kemih mual,muntah,anoreksiaanoreksia

Loss of bloood Nyeri akut urine flow turun intake turun

Ketidakseimbangan nutris Resiko ketidak seimbangan Retensi urine

Kurang dr keb. Tubuh volume cairana

10
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian utama yang harus di lakukan untuk menggali informasi dasar pada klien
untuk menegakkan permasalahan keperawatan pada tumor/kanker ginjal adalah sebagai
berikut :

1. Identitas klien
Meliputi identitas lengkap klien dan penanggung jawab klien.
2. Keluhan utama
Adanya keluhan berupa kencing berwarna merah,oedema sekitar daerah mata/seluruh
tubuh (anasarka),anoreksia,mual,muntah dan diare.
3. Pola nutrisi dan metabolik
Sangat rentan untuk terjadinya infeksi karena depresi sistem imun. Adanya anoreksia,
nausea,vomiting, sehingga intake nutrisi tidak adekuat. Kaji adanya uremia pada kulit.
4. Pola eliminasi
Gangguan pada eliminasi urine karena gangguan fungsi filtrasi dan reabsorbsi,
sehingga terjadi oliguria,anuria, preteinuria dan hematuria.
5. Pola aktivitas dan latihan
Terjadi malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus akibat hiperkalemia, selain itu,
intoleransi aktifitas bisa terjadi karena adanya kompliasi oedema paru.
6. Pola tidur dan istirahat
Gangguan tidur karena adanya sesak napas dan pruritus (gatal) karena uremia.
7. Pola persepsi
Pada klien dengan kanker biasanya terjadi kecemasan yang variatif. Hal ini selain di
karenakan oleh terapi terkait (kemoterapi) maupun karena persepsi klien yang salah
mengenai prognosa dari kanker.
8. Pemeriksaan fisik
Pada klien kanker ginjal stadium awal biasanya tidak ada keluhan yang signifikan.
Namun dengan perkembangan sel kanker sering di temukan adanya tekanan darah
yang tinggi. Dari hasil pemeriksaan palpasi pada abdomen secara bimanual (dalam) di
temukan adanya massa (pembesaran ginjal) dan nyeri tekan pada ginjal.

11
9. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang akan membantu menegakkan diagnosa medis kanker ginjal.
Pemeriksaan ini terdiri dari beberapa macam yaitu :
a. Urinalisis
Untuk mengetahui kandungan sedimentasi dan partikel pada urine
(darah,gula,protein dan bakteri)
b. Darah lengkap
Merupakan pemeriksaan dasar untuk menentukan status hemodinamik dalam
darah. Klien dengan kanker mengalami hipermetabolisme, sehingga kadar Hb
biasanya lebih reendah dan jika terjadi infeksi maka kadar leukosit meningkat
(leokositosis).
c. IVP (intravena pyelogram)
Dengan bantuan zat kontras maka akan di hasilkan gambaran kelainan anatomis
dari urinary tract pada hasil foto rontgen. Hal ini menunjukkan jaringan kanker
d. Angiography
Dengan menggunakan zat kontras akan menggambarkan secara jelas imaging dari
kanker sampai pada vaskuler di ginjal.
e. X-Ray Thoraks
Pemeriksaan ini untuk mengetahui metastase kanker ke paru-paru klien dengan
kanker ginjal sangat rentan untuk metastase ke paru-paru karena sirkulasi yang
bersifat sistemik.

12
Hasil pemeriksaan laboratorium yang bisanya di dapatkan pada penderita kanker ginjal
yaitu :

Pemeriksaan laboratorium :

- Penurunan Hb
- Peningkatan BUN & kreatinin
- Peningkatan leukosit
- Peningkatan SGOT-SGPT
- Pemeriksaan urin eritrosit (+)
- Hiperkalsemia

Pemeriksaan radiologi :

- USG Ginjal/BNO : menunjukkan adanya massa


- Thorak foto : metastase ke paru
- Bone scan : metastase ke tulang

13
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berikut ini adalah beberapa diagnosa keperawatan yang bisa muncul pada klien
dengan kanker ginjal (NANDA 2015) :

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera (biologis,zat kimia,fisik dan


psikologis)
Nursing Outcome Classification (NOC) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam klien akan:
- Pain level
- Pain control
- comfort level

Kriteria Hasil :
1. Mampu mengonrol nyeri (tahu penyebab nyeri,mampu menggunakan tehnik
non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri.
3. Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.

2. Retensi urine berhubungan dengan sumbatan (obstruksi)


Nursing Outcome Classification (NOC) :
- Urinary elimination
- Urinary continence

Kriteria Hasil :
1. Kandung kemih kosong secara penuh
2. Tidak ada residu urin >100-200 cc
3. Bebas dari ISK
4. Tidak ada spasme baladder
5. Balance cairan seimbang

14
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan faktor biologis dan faktor psikologis.
Nursing Outcome Classification (NOC) :
- Nutritional status
- Nutritional status : Food and fluid
- Intake
- Nutritional status : Nutrient Intake
- weight control

Kriteria Hasil :
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

C. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
DX
DX DS : agen cedera Nyeri Akut
I - Klien mengeluh (biologis,zat
kencingnya berwarna merah kimia,fisik dan
- Klien mengeluh nyeri pada psikologis)
pinggang
- Nyeri tekan pada daerah
ginjal yang terkena
- Ekspresi wajah nampak
meringis
DO :
- Kegelisahan
- Hematuria

15
- Teraba massa pada ginjal
yang terkena
- Kencing pasien nampak
berwarna merah
DX DS : sumbatan Retensi urin
II - klien mengeluhkan susah (obstruksi)
berkemih
- klien mengeluh kandung
kemih terasa penuh
- klien mengeluh urinnya
keluar sedikit
DO :
- pengeluaran urine sedikit
- distensi vesika urinaria
- pengeluaran urin <1500
ml/hari
DX DS : faktor biologis dan Ketidak
III faktor psikologis seimbangan
- klien mengeluh tidak nafsu nutrisi
makan
- klien mengeluh mual dan
muntah
DO :
- penurunan berat badan
- porsi makan tidak di
habiskan

16
D. INTERVENSI
Intervensi atau rencana keperawatan adalah tindakan yang di lakukan oleh perawat
untuk membantu pasien beralih dari status kesehatan sekarang ke status yang di
harapkan.

Nursing Interventions Classification (NIC) :


a. DX I
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kulitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan tehnik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan,pencahayaan dan kebisingan
5. Ajarkan tentang tehnik non farmakologi
6. Tingkatkan istirahat
7. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

b. DX II
NIC : Urinary Retention Care
1. Monitor intake dan output
2. Monitor derajat distensi bladder
3. Instruksikan kepada pasien dan keluarga untuk mencatat output urine
4. Stimulasi refleks bladder dengan kompres dingin pada abdomen
5. Monitor tanda dan gejala ISK (panas,hematuria,perubahan bau dan konsistensi
urien)

c. DX III
NIC : Nutrition Management
1. Monitor adanya penurunan BB
2. Kaji adanya alergi makanan

17
3. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
5. Yakinkan diet yang di makan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
6. Berikan makan yang terpilih
7. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
8. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang di butuhkan.

E. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan proses keperawatan yang telah di rencanakan oleh perawat
untuk di kerjakan dalam rangka membantu klien untuk mencegah,mengurangi dan
menghilangkan dampak atau respon yang di timbulkan oleh masalah keperawatan dan
kesehatan.

F. EVALUASI
Evaluasi adalah langkah proses keperawatan yang memungkin perawat untuk
menetukan apakah intervensi keperawatan telah berhasil meningkatkan kondisi pasien.
1. Mampu mengonrol nyeri (tahu penyebab nyeri,mampu menggunakan tehnik
non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
2. Kandung kemih kosong secara penuh
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

Adapun SOAP yang di pakai untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan


pasien sebagai catatan kemajuan

S (subjektif) : data subjektif berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara
yang merupakan ungkapan langsung dari pasien)

O (objektif) : data objektif adalah data yang di dapat dari hasil observasi melalui
pemeriksaan fisik

A (assesment) : analisis dan interpretasi berdasarkan data yang terkumpul kemudian di


buat kesimpulan yang meliputi diagnosis,antisispasi diagnosis,atau masalah potensial,
serta perlu tidaknya tindakan segera

18
P (planning) : perencanaan merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan
termaksud asuhan mandiri,kolaborasi,diagnosis atau laboratorium serta konseling
untuk tindak lanjut.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Angka kejadian dari neoplasma pada ginjal tidak terlalu signifikan yaitu sekitar
2% dari seluruh kematian yang di sebabkan oleh kanker. Berbagai mekanisme
timbulnya kanker pada ginjal telah berkembang dan penyebab pastinya belum di
ketahui secara pasti.selain itu, berbagai varian/tipe dari kanker pada ginjal pun
semakin banyak.
Ada beberapa teori yang menyatakan bahwa ada beberapa golongan utama dari jenis
kanker pada ginjal, yaitu :
1. Karsinoma ginjal
Kanker tipe ini berasal dari sel epitel tubular ginjal.kanker tipe ini merupakan
sebuah adenokarsinoma (hipernefroma)dengan angka sebaran/metastase 10%
bilateral.
2. Tumor wilms (nefrobgastoma)
Adalah kanker pada ginjal dan banyak terjadi pada anak-anak. Tumor ini
merupakan tumor ganas yang berasal dari embrional ginjal.
3. Karsinoma sel transisional
Kanker ini berasal dari epitel yang membatasi sistem velficelyces.
4. Infiltrasi keganasan skunder
Tipe ini sebenarnya bukan kanker yang berasal utama dari ginjal,melainkan
sekunder dari keganasan pada sistem lain yang metastase ke ginjal.

B. SARAN
Makalah ini jauh dari sempurnah untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca,khusunya mahasiswa dan mahasiswi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arif Muttaqin - Kumala Sari. (2014). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta: Salemba Medika.

Brunner & Suddarth. (2015). Keperawatan Medikal Bedah Edisi12. Jakarta: Egc.

Toto Suharyanto - Abdul Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Cetakan 1.Hal 114-116

Ns.Eko Prabowo,S.Kepm.Kes - Andi Eka Pranata,S.St,M.Kes. (Cetakan 1 ,Februari 2014).


Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan,Pendekatan Nanda,Nic Dan Noc.
Surabaya: Medikal Bedah.Hal 30-40.

21

Anda mungkin juga menyukai