1. Denaturasi
Sebelum replikasi dimulai, DNA akan mengalami perubahan struktur yang
memungkinkan terjadinya proses replikasi.
Denaturasi akan berawal dari titik yang disebut ori (origins of replication) yang
ditandai adanya buble of replication, pembukaan ikatan hidrogen yang
1
menyebabkan pembukaan untaian DNA induk akan membentuk suatu struktur
yang disebut garpu replikasi (replication fork). Dari awalan garpu replikasi inilah
DNA iduk sebagai template akan terbuka secara bertahap dan kemudian
direplikasi.
2
Gambar 2. Garpu Replikasi
Kedua untai DNA anakan disintesis dengan arah geometris yang berlawanan, satu
untai DNA anakan dibentuk searah pembukaan garpu replikasi yang menjadi untai
kontinu (leading strand), sedangkan satu untai lagi disintesis berlawanan dengan
pembukaan garpu replikasi yang menjadi untai diskontinu (lagging Strand)
menghasilkan berupa fragmen-fragmen yang disebut fragmen Okazaki
2. Inisiasi
Proses inisiasi atau pengawalan dimulai pada titik ori . Pada prokariotik hanya
diperlukan satu titik ori, sedangkan pada eukariot diperlukan banyak titik ori. Titik
ori ditandai dengan susunan 245 pb yang mengandung urutan nukleotida
TTATCCACA sebanyak 4 kali.
Untuk memulai polimerisasi untai DNA anakan diperlukan primer, yaitu suatu
molekul yang digunakan untuk mengawali proses polimerisasi untai DNA baru.
Molekul primer dapat berupa DNA, protein spesifik, atau RNA.
RNA Primer terdiri dari untaian 10-12 nukleotida yang disintesis oleh RNA
polymerase sedangkan pada E. coli, sintesis RNA primer dilakukan oleh kompleks
3
protein yang disebut primosom yang terdiri atas enzim khusus yang disebut
primase.
Primer yang telah disintesis kemudian menempel (anneal) pada DNA induk yang
menjadi template. Molekul primer ini digunakan untuk awalan polimerisasi untai
DNA anakan yang komplementer dari untai DNA induk. Pada leading strand
hanya diperlukan 1 primer, sedangkan pada lagging strand diperlukan banyak
primer.
3. Elongasi
Aktivitas elongasi ditandai dengan adanya polimerisasi untai DNA anakan yang
dimulai dari primer, rangkaian nukleotida pada untai anakan bersifat
komplementer dengan untai DNA induk. Aktivitas polimerisasi ini akan
berlangsung dari arah 5 ----> 3.
Pada tahap ini diperlukan dNTP yaitu molekul deoksiribonukleotida trifosfat yang
terdiri dari dATP, dTTP, dGTP, dCTP sebagai bahan monomer untuk pembentukan
polimer untai DNA anakan. Proses polimerisasi monomer dNTP akan dibantu
dengan enzim DNA polimerase.
DNA polimerase berperan merangkai untai DNA baru pada leading strand
membentuk untai kontinu dan pada lagging strand membentuk untai diskontinu
yang disebut fragmen Okazaki. Untaian DNA baru terbentuk dari dNTP yang
4
merupakan prekursor. Nukleotida dari dNTP membentuk pasangan basa dengan
nukleotida komplementer pada untai cetakan, membentuk ikatan ester pada ujung
3-hidroksil bebas di ujung rantai yang sedang tumbuh, dan pirofosfat dilepaskan.
4. Ligasi
5
Pada fragmen okazaki DNA polimerase akan terdisosiasi ketika bertemu dengan
ujung 5P-RNA primer. Sedangkan pada leading strand baru akan terdisosiasi
pada titik terminasi.
Bagian RNA primer pada fragmen okazaki selanjutnya akan didegradasi oleh
enzim DNA polimerase I.
5. Terminasi
Pada prokariot, replikasi genom berbentuk lingkar berakhir pada waktu kedua
garpu replikasi bertemu pada suatu titik. Titik tempat pengakhiran replikasi
disebut sisi terminasi yang ditandai dengan urutan
AATTAGTATGTTGTAACTAANT, urutan ini diperlukan untuk menghentikan
garpu replikasi yang mendekati daerah tersbut dari ujung 5.
Pada eukariot, replikasi genom berbentuk linier. Urutan konsensus sisi terminasi
pada vertebrata termasuk manusia adalah TTAGGG/AATCCC.
Pada saat menjelang akhir replikasi, kedua untai DNA hasil replikasi masih saling
berliltan, maka harus segera dipisahkan sehingga dapat diturunkan ke sel anakan.
6
Pembentukan leading strand dimulai pada saat penempelan RNA primer pada DNA
induk sebagai template, untai ini merupakan untai anakan yang dibentuk secara
kontinu mengikuti arah pembukaan garpu replikasi, untai ini akan terbentuk dari arah
5 ----> 3.
Referensi