Anda di halaman 1dari 2

1.

Baubau berubah menjadi sebuah Kota Madya pada tanggal 21 juni 2001 dan
berdasarkan UU no. 13 tahun 2001. Kota Baubau terlepas dari Kab induknya yaitu
Kab. Buton. Luas kota baubau pada awal terbentuknya hingga skrg 306 M dan
hingga sampai skrg.
2. Seperti DOB lainnya di Indonesia, infrastruktur yang ada masih tidak mencukupi
namun tidak terlepas dari itu, semangat membangun yang diimplementasikan
dalam kinerja aparatur pemerintahan Kota Baubau demi kesejahteraan masyarakat
khususnya masyarakat Kota Baubau lebih diutamakan.
3. Perkembangan sosial masyarakat Kota Baubau sebagai daerah otonomi baru
sangatlah maju dan hubungan kemasyarakat tetap terjaga dengan tidak melupakan
adat dan budaya serta kearifan lokal masyarakat Kota Baubau sebagai daerah dari
eks Kesultanan Buton
4. Bentuk rumah penduduk pada masa kesultanan hingga sekarang tetap terjaga dan
tetap lestari, baik itu dari konstruksinya dan arsitekturnya, namun ada
penambahan sedikit pada bagian bawah / kolong dan samping sebagai bangunan
tambahan.
5. Tipologi bangunan haruslah tetap di dilestarikan sebagai sebuah identitas dan jati
diri yang terimplementasi dari tipe dan bentuk bangunan masy Buton. Tipologi
diangggap sebagai sebuah kewajiban dan mutlak dilakukan dan dilaksanakan
karena anggapan masyarakat Buton masih mempercayai dan meyakini adanya
budaya pepali. Jadi upaya yang dimaksudkan dalam point ini merupakan
kemutlakan dari masy Buton ketika ingin membangun rumah.
6. Memang tidak dapat dipungkiri komersialisasi dapat berimbas pada tipologi
bangunan, dimana ada beberapa faktor-faktor yang mendorong hal tersebut :
- Keahlian ( sudah jarang penduduk yang memiliki keahlian dalam membuat
rancan bangun bangunan tradisional)
- Bahan ( ketersedian bahan-bahan guna bangunan tradisional sudah mulai
jarang didapat dan kalau pun ada biasanya dengan harga yang mahal)
- Lahan (ketersediaan lahan bangunan yang semakin sempit sehingga masy
sudah lebih mengutamakn fungsi / kolong rumah yang dijadikan sebagai dapur,
ruang makan dll
7. Proplem yang ada dalam Kota Baubau hampir-hampir sama dengan problem yang ada
di Kota-Kota Indonesia, letak Baubau yang sangat strategis yang menghubungkan
antara Indonesia bagian barat dan timur membuat Baubau rentan akan perubahan
sosial dan budaya. Contoh falsafah Pobinci binciki kuli / saling menghargai sudah
mulai hilang dalam kehidupan masyarakat.
8. Sebagai daerah trasnsit, Baubau telah menjelma menjadi Kota Jasa dimana posisi
Baubau yang berada di tengah-tengah Pulau Buton dan diapit oleh beberapa Kabupaten
Baru seperti Kab. Buton, Buton Utara, Buton Selatan, Buton Tengah dll secara tidak
langsung membuat Kota Baubau bergeliat dalam membangun daerah yang berorientasi
pada Jasa dann pelayanan namun tidak menghilangkan karakternya sebagai daerah
yang beradat dan berbudaya melalui falsafah Hidup Pobinci-binci kuli tersebut.
9. Jika dilihat dari sosial kemasyarakatan, Baubau mampu beradaptasi dan hal itu
ditunjang dengan visi dan misi Pimpinan daerah yang berusaha untuk mensejahterakan
masy juga sesuai dengan yang diamanatkan oleh UUD 1945.
10. Adaptasi pembangunan yang dilakukan haruslah sesuai dengan konsep Pobinci-binci
kuli, dimana kepentingan umum haruslah didahulukan guna menciptakan masyarakat
madani juga tak lupa ditunjang dengan prinsip Good Governace.

NAMA : RAHMAT KURNIAWAN, M.Si


UMUR : 37 TAHUN
ALAMAT : JLN LA BUKE LINGK DETE
PEKERJAAN : PNS KOTA BAUBAU

Anda mungkin juga menyukai