Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG

BUDIDAYA TANAMAN ZUKINI


(Cucurbita pepo L.)

Di susun oleh:
Nama: Dina sabila alamsyah

PONDOK PESANTREN MODERN SMK-IT


PERTANIAN BANI YASIN CICANTAYAN
SUKABUMI
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN )

SMK-IT BANI YASIN

DI OISCA

Di Susun Oleh :Dina sabila alamsyah

Menyetujui:

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Lapangan,

Dzulfikar Ali Hakim Rusland Rumatoras

Mengetahtui:

Direktur OISCA Kepala Sekolah,


Training Center,

Muhamad Halid Ir. Agus Widianto


I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya laporan praktek kerja lapangan ini telah selesai disusun
sertapenulis dapat menyelesaikan masa PRAKERIN di OISCA SUKABUMI
TRAININING CENTER dengan sedemikian rupa. Penulis banyak mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
akhir ini, yaitu:

1. Bpk .IR.Agus Widianto, selaku Kepala Sekolah SMK-IT BANI


YASIN
2. Bpk. Dzulfikar Alihakim, selaku pembimbing Sekolah
3. Bpk. Muhamad Halid selaku direktur OISCA Training Center
4. Bpk. Yutaka Nagakagi selaku country Director For Indonesia
5. Bpk. Rusland Rumatoras selaku pembimbing dari OISCA Training
Center
6. Bpk. Nofian Arif Wibowo selaku Pembina lahan B
7. Orang tua,teman-teman dan kakak-kakak Training Utama yang telah
memberikan motivasi baik berupa materi dan moral selama penulis
melaksanakan PRAKERIN.

Mohon maaf atas segala kesalahan dalam pembuatan laporan ini. Karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya pembangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Sukabumi, Maret 2017

Penulis

Dina sabila alamsyah

II
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan............................................................................................I

Kata Pengantar...................................................................................................II

Daftar Isi............................................................................................................III

Daftar Gambar...................................................................................................IV

Daftar Tabel.......................................................................................................V

Daftar Lampiran.................................................................................................VI

Bab I Pendahuluan.............................................................................................1

Latar Belakang...................................................................................................1

Tujuan Magang..................................................................................................1

Waktu Dan Tempat............................................................................................1

Metode...............................................................................................................2

Bab II Kegiatan Umum Lokasi Magang............................................................3

Seajarah Perusahaan...........................................................................................3

Struktur Oragnisasi OISCA...............................................................................5

Bab III Kegitan Yang Dilakukan.......................................................................6

Bab IV Pembahasan...........................................................................................8

Sejarah Tanaman Zukini.....................................................................................8

Budidaya Tanaman Zukini.................................................................................14

Bab V Kesimpulan Dan Saran...........................................................................33

Kesimpulan.........................................................................................................33

Saran................................................................................................................... 33

III
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1Akar tanaman Zukini...................................................................15

Gambar 4.1.2 Batang tanaman Zukini..........................................................................15

Gambar 4.1.3 Daun zukini.................................................................................16

Gambar 4.1.4 Bunga zukini...............................................................................16

Gambar 4.1.5 Buah zukini.................................................................................17

IV
DAFTAR TABEL

V
DAFTAR LAMPIRAN

VI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

. Di daerah Sukabumi masih banyak masyarakat yang belum mengetahui


cara berbudidaya tanaman Zukini dikarenakan tanaman yang satu ini merupakan
tanaman yang dikenal baru dan tanaman ini juga berasal dari luar Indonesia.
Ditambah dengan iklim di Indonesia yang sering berubah-ubah dan musim yang
tidak pasti.

Oleh karena itu, penulis ingin membuka wawasan tentang berbudidaya


tanaman Zukini dan memperkenalkan tanaman ini di daerah saya khususnya agar
tanaman ini dapat dikenal lebih banyak orang lagi di Indonesia, selain itu
berbisnis sayuran Zukini juga sangat menjanjikan karena mempunyai nilai
ekonomis tinggi dan sayuran ini juga merupakan sayuran yang dijual di
Supermarket.

Lewat program PRAKERIN ini dengan banyak pilihan yang ditawarkan,


tetapi penulis memilih lahan pribadi budidaya tanaman Zukini dengan waktu 1
musim tanam.

1.2.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis mengambil komoditi tanaman Zukini


varietas diantaranya:

1. Meningkatkan pemamahan siswa mengenai hubungan antara teori dengan


penerapannya
2. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan di luar jam dan
lingkungan sekolah dalam bidang agribisnis tanaman pangan dan
hortikultura
3. Mengetahui cara budidaya tanaman sayuran Zukini yang benar dan dapat
mempraktikkannya
4. Menambah kedisiplinan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan
setiap kegiatan dan tugas yang diberikan oleh sekolah maupun dari
industry
5. Dan agar dapat memperkenalkan tanaman Zukini secara lebih luas di
daerah penulis khususnya.
6. Mengenal dunia pertanian lebih dalam
7. Memperdalam ilmu-ilmu pertanian dan memahami tehnik kerja dalam
pertanian
8. Mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan oleh guru-guru, pembimbing
yang kemudian dipraktekan dilapangan

1.3 Waktu Dan Tempat

Waktu :17 januari 2017-17 maret 2017


Tempat :OISCA Sukabumi Training Center
KP.Cimenteng,RT.01/RW.05,DesaSukamulya,KEC.Cikembar,KAB.Suka
bumi,Jawa Barat,Indonesia.

1.4 Metode

Adapun metode pelaksanaan PKL ini adalah :

1) Pembekalan PKL

Pembekalan PKL dilaksanakan secara terstruktur selama 2 minggu dalam


semester genap

2) Observasi Lapangan
Observasi Lapangan dilaksanakan selama satu minggu awal dalam periode
pelaksanaan PKL. Hasil yang didapatkan berupa data-data teknis
dilapangan, manajemen dan struktur organisasi di perusahaan tempat PKL

3) Kegiatan PKL
Kegiatan PKL dilaksanakan selama 60 hari efektif di perusahaan tempat
PKL. Pelaksanaan kegiatan PKL meliputi kegiatan pekerjaan yang
berhubungan dengan kompetensi SMK-IT Bani Yasin diperusahan tempat
PKL

4) Diskusi dan Konsultasi


Diskusi dan Konsultasi dilaksanakan dengan pembimbing lapang,
karyawan dan narasumber lainnya yang terkait dengan kegiatan PKL

5) Studi Pustaka
Studi Pustaka untuk melengkapi referensi dalam pembuatan laporan PKL

6) Pembuatan Laporan PKL


Pembuatan Laporan PKL dilaksanakan setelah pelaksanaan PKL dengan
bimbingan dari pembimbing PKL
BAB II

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG

2.1 Sejarah Perusahaan OISCA TC

OISCA (Organization for Industrial and Cultural Advancement)


merupakan suatu organisasi Internasional nir laba yang berpusat di Jepang dan
memiliki banyak cabang yang tersebar di berbagai Negara terutama di kawasan
Asia Fasifik dan Amerika Latin , bertujuan untuk meningkatkan semangat dan
budaya berkarya pada masyarakat dunia, khususnya pada masyarakat Negara-
negara berkembang.

OISCA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1061 oleh Dr. Yonosuke Nakano
yang kemudian dipilih sebagai presiden pertama.

OISCA Internasional mulai mengadakan kerjasama dengan pemerintah


Indonesia yaitu dengan ditandatanganinya suatu perjanjian pada tanggal 5 Januari
1979 persetujuan ini beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali
terbentuk Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Departemen Luar
Negeri Republik Indonesia yang ditandatangani pada tanggal 19 Juni 1985.
Di Indonesia OISCA dikenal dengan nama OISCA Indonesia berkantor
pusat di Cimenteng Sukabumi setelah sebelumnya mengalami beberapa kali
pindah sehubungan dengan permasalahan tanah, mulai dari Cibubur Tapos,
Ciombong, Cidahu hingga Cimenteng Kab. Sukabumi.
OISCA Indonesia memiliki beberapa cabang di Indonesia yang
diantaranya: OISCA CAB. Karang Anyar, OISCA CAB. Sorong, OISCA CAB.
Citra Kupang, OISCA CAB. Kebun Jahe, termasuk diantaranya OISCA CAB.
Cianjur.
OISCA CAB. Cianjur didirikan pada tanggal 06 Pebruari 2005 di
Cianjur,tepatnyadi Desa Babakan Karet. Kec. Karangtengah Kab. Cianjur.
Sebagai Organisasi Cabang yang muda yang baru lahir tentu saja OISCA CAB.
Cianjur sangat membutuhkan dukungan dan kerja samanya dari berbagai pihak
dalam upaya menjalankan berbagai programnya, sehingga OISCA CAB.

Cianjur sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat dapat dirasakan


kemanfaatannya oleh masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanannya terhadap
masyarakat.
2.2 Struktur organisasi perusahaan OISCA TC

KETUA HAOI
COUNTRY DIREKTUR
SUTARTO
YUTAKA NAKAGAKI

ADMINISTRASIUMUM
SRI UNTARI

BENDAHARAUMUM
SANRESKI

DIREKTUR LH
DIREKTUR TC
IWAN RIDWAN
MUHAMAD HALID

WAKIL DIREKTUR KOORDINATOR NASIONAL


ADMINISTRASI ADE HIDAYAT MP. NUR RAHMAT & ADE H.
ATIK NURHIDAYAH
MANAGER PERTANIAN

ACHMAD NAPIS

Keterangan: MANAGER DTO

SUPRIANTO
HAOI = Himpunan Alumni OISCA Indonesia

TC = Training Center MANAGER PWO STAFF


DEVISI
NURUL MUSLIKAH
LH = Lingkungan Hidup
KESISWAAN
DTO = Divisi Teknik OISCA
DEA RESTY
PWO = Pemberdayaan Wanita OISCA
MANAGER B.KRISAN

ADE JOHAN
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

3.1 Kegiatan dilapangan


Rabu, 18 januari 2017
Melakukan Orientasi dan Observasi lapangan kerja dengan berkeliling di area
OISCA, dan membersihkan sayuran kangkung dengan cara dicuci menggunakan
air mengalir dan selanjutnya disortir dengan cara merompes daun lembaga dan
memisahkan antara kangkung yang berkualitas baik dan kualitas buruk, untuk
selanjutnya ditimbang seberat 3 ons. Setelah ditimbang, sayuran kangkung
dipacking dan dipasarkan di Supermarket.

Kamis, 19 januari 2017


Memasang MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) pada bedengan yang sudah diberi
pupuk komppos sebagai pupuk dasar. Kegiatan ini dilakukan dari awal kegiatan
pukul 07.30. Pemasangan MPHP ini berfungsi menghambat pertumbuhan gulma
dan juga menjaga kelembaban tanah.

Jumat, 20 januari 2017


Menyiang gulma pada bebatuan yang terdapat dijalan OISCA TC, hal ini
dilakukan karena untuk membersihkan jalan dari rumput-rumput yang terdapat
pada sela-sela batu dengan cara dikorek dan disabit. Kegiatan ini dilakukan untuk
pembersihan jalan yang akan di cor dan diperbaiki. Kegiatan mengecor ini
menghabiskan waktu selama awal kegiatan hingga akhir kegiatan pukul 07.30-
16.00. Pada akhir kegiatan di adakan acara pembagian doorprice yang
dilaksanakan dilapangan tenko.

Sabtu, 21 januari 2017


Gotong royong mengecor jalan OISCA. Dengan tujuan untuk memperbaiki jalan
yang sudah lama rusak dan membangun kerjasama antara satu sama lain serta
untuk menimbulkan rasa kekeluargaan. Kegiatan dilakukan oleh semua orang
yang ada di OISCA dan menghabiskan waktu seharian.

Minggu, 22 januari 2017

Tidak melaksanakan kegiatan dilapangan. Namun, melaksanakan kegiatan bersih-


bersih di asrama dan istirahat karena libur hari minggu. Serta melaksanakan
Tilawatil Quran.

Senin, 23 januari 2017

Selasa, 24 januari 2017

Latihan baris-berbaris atau PBB. Kegiatan ini wajib dilaksanakan oleh siswa
magang OISCA yang bertujuan untuk melatih ketangkasan dalam baris-berbaris
dan melatih kedisiplinan diri. Kegiatan ini dilakukan dalam waktu setengah hari,
dan untuk kegiatan siang kita melakukan kegiatan dilapangan seperti biasanya.
Kegiatan yang dilakukan dilapangan yaitu mengikat tanaman timun dan
perawatannya.

Rabu, 25 januari 2017


Latihan senam taiso atau senam jepang. Kegiatan ini juga wajib dilaksanakan oleh
siswa magang karena senam ini selalu dilaksanakan pada saat selesai Tenko atau
apel pagi. Dan kegiatan ini juga dilaksanakan setengah hari, untuk kegiatan
selanjutnya dilaksanakan dilapangan yaitu perawatan pada timun.

Kamis, 26 januari 2017

Latihan senam SKJ (senam kesehatan jasmani) . Kegiatan ini juga wajib
dilaksanakan oleh siswa magang karena senam ini selalu dilaksanakan pada saat
selesai Tenko atau apel pagi. Dan kegiatan ini juga dilaksanakan setengah hari,
untuk kegiatan selanjutnya dilaksanakan dilapangan yaitu perawatan pada
tanaman zukini.
Jumat, 27 januari 2017

Menyiang gulma pada tanaman zukini secara mekanis, pemberian pupuk cair
organik pada tanaman zukini dengan cara menyiramkan 2 gayung pupuk cair pada
setiap lubang tengah dan 1 gayung pada lubang tanam. Kegiatan ini dilakukan
dalam waktu setengah hari. Kegiatan setengah hari berikutnya yaitu menanam
jagung hibrida dengan cara menabur 2 biji jagung pada setiap lubang dan setelah
itu lubang ditutup.

Sabtu, 28 januari 2017

Minggu, 29 januari 2017

Senin, 30 januari 2017

Sakit istirahat dikamar, dan Tilawatil Quran

Selasa, 31 januari 2017

Untuk kegiatan hari selasa, penulis melakukan kegiatan di Saprodi atau Sarana
Produksi. Disana penulis melakukan kegiatan pembuatan kuntan atau arang sekam
sebanyak 2 karung. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menaruh cerobong yang
akan digunakan sebagai media pembuatan kuntan, lalu diberi kayu bakar dan
bahan yang mudah terbakar, nyalakan api, dan tabur sekam pada sekeliling
cerobong asap, tunggu sekam sampai berubah warna dan pastikan api tidak mati,
setelah itu balik sekam yang sudah berwarna hitam dan tunggu sampai sekam
berubah warna menjadi hitam dan merata. Setelah sekam telah menjadi kuntan,
dinginkan kuntan dengan cara menyiramnya dengan air yang di masukan kedalam
gembor lalu disiramkan pada kuntan.

Rabu, 01 februari 2017

Kamis, 02 februari 2017


Untuk kegiatan hari kamis penulis melakukan kegiatan perawatan pada tanaman
mentimun dengan cara mengikat tanaman mentimun yang sudah tinggi dan
memasang tali bel pada lanjaran.

Jumat, 03 februari 2017


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Sejarah Tanaman Zukini

4.1.1.Sejarah tanaman zukini

Zukini (dari Bahasa Inggris zucchini). Tanaman ini di Eropa dikenal


dengan nama squash dan di Perancis sayuran ini lebih populer sebagai courgette
(dibaca "kurzet"). Sayuran ini merupakan salah satu famili Cucurbitaceae
dengan nama spesies Cucurbita pepo L.

Tanaman zukini pada awalnya dibudidayakan di wilayah Selatan


Meksiko hingga Barat Daya Amerika Serikat sekitar 8.000 SM. Kemudian
dikembangkan di negara-negara beriklim subtropis. Sayuran ini relatif baru
dikenal di Indonesia pada paruh kedua abad ke-20, dan mulai masuk ke sentra-
sentra Pertanian dataran tinggi di Indonesia.

Bentuk buah zukini menyerupai mentimun, meskipun ada pula yang


berbentuk bulat atau seperti botol, tergantung kultivarnya. Warna luar buahnya
bisa kuning serta hijau tua atau muda.

4.1.2.Klasifikasi Ilmiah
Klasifikasi tanaman zukini dalam sistematika tumbuh-tumbuhan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
Spesies : Cucurbita pepo L
4.1.3.Jenis Tanaman

Varietas yang telah beredar di Indonesia dan telah banyak ditanam petani
daerah tropis diantaranya, Tendeer Finger, Jemmy, Green Champ, Hungnong
Zucchini, Bulam House, Golden Zucchini, Rondo dan Black Jack F1 semuanya
produk Taiwan dan Korea. Sedangkan produk dari Amerika Serikat di antaranya,
Ambassador,Aristocrat, Embassy Commander dan Chefini. Semua varietas
tersebut, umumnya memiliki usia panen hampir sama, hanya bentuk dan panjang
buah yang berbeda.

4.1.4.Morfologi Tanaman Zukini

1. Akar

Tanaman ini memiliki pearakaran serabut terdiri atas akar utama dan akar
sekunder, akar utama berfungsi untuk memperkokoh tanaman dan akar sekunder yang
berfungsi mencari dan menyerap unsur yang ada dalam tanah.

Gambar 4.1.4. Akar Tanaman Zukini

2. Batang

Tanaman ini memiliki batang berwarna hijau tua dengan bentuk bulat dan
terdapat duri-duri halus di permukaan batangnya.
Gambar 4.1.2. Batang Tanaman Zukini

3. Daun

Daun tanaman zukini merupakan daun tunggal dan memiliki pertulangan daun
majemuk menjari. Daunnya menyebar di sepanjang batang bentuknya menyerupai
jantung dan bertangkai serta ada duri-duri halus di sekelilingnya . Tanaman ini memiliki
daun berwarna hijau. daun zukini mempunyai panjang + 50 cm dan lebar + 40 cm.

Gambar 4.1.3 Daun Tanaman Zukini

4. Bunga

Tanaman zukini memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam
satu individu. Bunganya kecil berwarna kuning, bunga jantan muncul lebih dulu
daripada bunga betina. Bunga tanaman ini memiliki 5 kelopak, pada bagian pangkalnya
terdapat gelembung yang merupakan bakal biji.Bunga-bunga ini muncul hampir di
setiap ketiak batang daun. Dalam waktu beberapa hari bunga-bunga tersebut akan layu
dan gugur.

Gambar 4.1.4 Bunga Tanaman Zukini

5. Buah

Buah zukini sangat beragam dalam hal ukuran, bentuk,warna, serta kulit luar
(tergantung varietas). Tanaman zukini dapat di panen buahnya hampir setiap hari dari
awal pertama berbuah. Zukini memiliki tangkai buah yang besarnya hampir sama
dengan pangkal buahnya. Panjang buah zukini antara 15 cm sampai 30 cm dengan
diameter 4 cm sampai 10 cm. Bobotnya berkisar antara 200 g sampai dengan 500 g per
buah . Buah muncul pada setiap ketiak daun dan tumbuh di sekeliling pohon. Pohonnya
tidak merambat dan berbuah lebat, panjangnya hanya 70 cm.

Gambar 4.1.5. Buah Tanaman Zukini


4.1.5.Kandungan Gizi

Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Zukini per 100 gram.

Zat Gizi Satuan

Kalori (Energi) 27,00 kal

Karbohidrat 1,20 g

Protein 1,00 g

Lemak 0,10 g

Hidrat Arang 0,80 g

Kalsium (Ca) 22 Mg

Posfor (P) 44,00 Mg

Kalium (K) 360 Mg

Natrium (Na) 1 Mg

Magnesium (Mg) 10 Mg

Besi (Fe) 0,8 Mg

Vitamin A 1600 SI

Vitamin B1 0,16 mg

Vitamin B2 0,25 mg
Vitamin C 9 mg

Niacin 0,6 mg

Air 91,4%

4.1.6.Syarat Tumbuh

4.1.7 Syarat tumbuh tanaman zukini adalah sebagai berikut:

1. Tanah

Tanaman zukini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran 600-


1.200 Mdpl. PH yang paling ideal untuk berbudidaya tanaman
zukini adalah 5,5 - 6,8 serta aerasi dan drainasenya baik.

Tanaman zukini cocok ditanam pada tanah yang berstruktur


gembur dan tidak terlalu liat serta kaya akan unsure hara organik
yang memiliki porositas tinggi.

Untuk di OISCA sendiri tanah yang di gunakan penulis untuk berbudidaya


adalah tanah pasir berdebu yang sudah di perbaiki dengan
pemberian kompos sejak tahun 2004.

2. Iklim

Faktor iklim sangat berpengaruh dalam budidaya tanaman zukini adalah:

A. Suhu dan kelembaban


Suhu optimum atau yang bagus untuk tanaman zukini yaitu memiliki
suhu minimal 18 C 24 C, tanaman tersebut cocok hidup di dataran
tinggi yang mempunyai suhu dingin . Kelembaban udara tanaman
zukini berkisar 60% - 90% dan sirkulasi udara yan lancar sangat bagus
untuk budidaya zukini, suhu dan

kelembaban yang terlalu tinggi akan meningkatkan intensitas serangan


bakteri dan perkembangbiakan cendawan.

1. Cahaya matahari
Sinar matahari yang cukup sangat di perlukan oleh tanaman zukini untuk
membantu proses fotosintesis, pembentukan bunga serta pembesaran buah.
Lama penyinaran yang di butuhkan + 10 12 jam per hari.
2. Curah hujan
Curah hujan yang terlalu tinggi tidak bagus untuk tanaman zukini karena
penyerbukan bunganya tidak sempurna yang berpengarus pada kualitas
buah, pengaturan iklim makro untuk menekan resiko kegagalan akibat
curah hujan yang terlalu besar yaitu membuat bedengan yang lebih tinggi,
parit yang lebih lebar dan jarak tanam yang lebih lebar agar sirkulasi udara
dan kelembaban normal.
3. Angin
Angin sepoi-sepoi yang relatif stabil akan membawa uap air dan
melindungi tanaman dari terik matahari, selain itu angin juga berperan
sebagai prantara proses penyerbukan. Akan tetapi angin yang terlalu
kencang dapat merusak batang, cabang dan kerontokan bunga.
4. Air

Air merupakan unsur yang sangat vital dalam kehidupan begitu juga pada
tanaman zukini, air berfungsi sebagai pelarutunsur hara yang ada dalam
tanah, sebagai media pengangkut unsure hara yang di serap oleh akar ke
seluruh organ tanaman. Kekurangan air menyebabkan tanaman kerdil, layu
dan mati
4.2 Budidaya Tanaman Zukini

4.2.1.Persiapan Lahan

Langkah awal dalam berbudidaya adalah membersihkan lahan


dari rumput, sisa-sisa tanaman sebelumnya dan menebang pohon di
sekitar area yang mengganggu penyinaran matahari dan menjadi inang
bagi hama dan penyakit.

1. Pengolahan Tanah

a. Tanah dibajak dengan menggunakan rotary dengan tujuan membalik


tanah agar memudahkan dalam pengolahannya, selain itu juga agar
bibit penyakit dan cendawan yang berada dalam tanah terkena sinar
matahari.

b. Membuat parit keliling agar terlihat batas lahan yang akan di kelola.

Gambar 4.2.1. Membuat Parit Keliling

c. Membuat bedengan kasar agar unsur hara yang terdapat dalam tanah
terikat dan tidak terbawa oleh arus air, bedengan dibuat dengan ukuran
lebar 110 120 cm, tinggi 30 40 cm pada musim kemarau, 50 70
cm pada musim hujan, lebar parit 50 60 cm, panjang bedengan 10
12 m atau menyesuaikan dengan lahan yang akan digunakan untuk
budidaya.

Gambar 4.2.2. Membuat Bedengan Kasar

d. Pembelahan bedengan kemudian dilakukan penaburan pupuk dasar


berupa kompos dan kapur pertanian, kemudian merapikan bedengan
agar pemasangan MPHP mudah dilakukan.

Gambar 4.2.3. Pembelahan Bedengan

2. Pemasangan mulsa

Mulsa adalah bahan yang digunakan untuk menutupi tanah sekitar


bawah tanaman, bias dari bahan organic seperti rerumputan, kulit
jagung. Adapula mulsa dari bahan plastic yang sudah tersedia di toko
pertanian.
Gambar 4.2.4. Pemasangan MPHP

Mulsa plastic hitam perak (MPHP)

Langkah-langkah pemasangan mulsa adalah sebagai berikut:

1. Siapkan bambu seukuran lanjaran dengan panjang selebar bedengan


per bedengan 2 buah, sebagai penguat ujung mulsa. Membuat pasak
dari bambu sebagai penjepit mulsa dengan tanah.
2. Dibutuhkan 2 orang agar pemasangan MPHP bisa maksimal.
3. Siapkan mulsa plastik sepanjang bedengan dikurangin 0,5 -1 meter
karena akan memuai jika terkena panas dan tarikan.
4. Ujung-ujung mulsa di pasang bambu kemudian dilipat dan pasang
salah satu ujungnyaterlebih dahulu dengan menancapkan pasak
kedalam tanah sebagai penahan, lalu pasang ujung berikutnya.
5. Dengan posisi orangnya saling berhadapan, tarik mulsa dengan
perlahan-lahan secara bersamaan hingga menutupi bedengan, lalu
tancapkan pasak kedalam tanah.
6. Waktu memasang MPHP yang baik pada saat matahari terik antara
pukul 09.00 14.00 supaya maksimal pemuaiannya.
7. Untuk memaksimalkan hasil zukuni di sarankan untuk memakai
mulsa yang berkualitas baik.

Adapun manfaat dari MPHP antara lain:

1. Menekan pertumbuhan gulma.


2. Menekan perkembangan hama dan penyakit.
3. Meningkatkan proses fotosintesis
4. Mengurangi penguapan.
5. Merangsang pertumbuhan akar.
6. Mencegah erosi tanah.
7. Mempertahankan struktur dan kelembaban tanah.
8. Menghemat tenaga kerja.
9. Mengurangi residu pestisida.
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
4.2.2. Persemaian
Persemaian adalah tempat untuk memproses benih menjadi benih yang
siap untuk ditanam. Tujuan dari persemaian adalah untuk mengurangi
kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan, baik itu
melindungi dari cuaca yang tidak menentu ataupun dari organisme
pengganggu tanaman.
3.2.1. Media semai
Hal pertama yang harus di siapkan adalah media semai. Sebagai
tempat benih berkecambah media semai ini harus terjamin dari segi
ketersediaan nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian
terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki
kandungan hara tinggi. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat media semai di OISCA yaitu:

Tanah bawah pohon bambu : 4 karung


Kompos jadi : 2 karung
Kuntan ( Arang sekam) : 1 karung
Kapur : 0,5 karung
EMB dedak : 0,5 karung
Air : 40 %
Pembuatan media semai juga bisa di buat dengan tanah, pupuk kandang
dan pupuk NPK dengan 4:2:1, 4 karung tanah, 2 karung pupuk kandang 1
kg NPK.
Cara membuat:
Tumpukan bahan mulai dari yang paling banyak yang paling bawah,
kemudian aduk perlahan-lahan sehingga semua bahan tercampur rata dan
kelembaban 40%, kemudian bentuk gundukan dan di tutup dengan
plastik. Setiap satu minggu sekali balik tanah semai sampai 1 bulan
fermentasi.
Ciri-ciri tanah semai yang sudah jadi:
1. Tidak panas (suhu 20C).
2. Tanah sudah mulai mongering (kelembaban 20%).
3. Tanah semai menjadi agak ringan.

4.2.3.Cara menyemai
Sistem bok dengan ukuran 30 x 40 cm
1. Isi box dengan tanah semai hingga bagian, kemudian diratakan.
2. Siram hingga semua tanah semai basah.
3. HHS
4. JJS
5. Tutup dengan menggunakan batu zeolit/arang sekam, kemudian di
siram.
6. Tutup dengan koran yang sudah di basahi.
7. Simpan di atas rak persemaian.
8. Cek kelembaban setiap hari bila di perlukan penyiraman lakukan
penyiraman secukupnya.
9. Buka koran setelah benih zukini berkecambah agar pertumbuhannya
cepat.
10. Setelah daun lembaga sudah terbentuk sempurna transplanting ke
dalam polybag yang sudah diisi tanah semai supaya pertumbuhannya
bisa maksimal.

Gambar 4.2.5. Menyemai Benih Zukini

Selama bibit zukini ada di persemaian perawatan yang harus di lakukan


adalah sebagai berikut:

1. Pengecekan kondisi tanah jika di perlukan penyiraman siram


secukupnya.
2. Penggemburan di lakukan secara perlahan supaya tanah di dalam
polybag tidak padat dan akar bisa mudah menyebar.
3. Pembumbunan agar akar tidak keliatan dan tanaman bisa berdiri kuat.
4. Penjarangan dilakukan supaya tanaman bisa mendapatkan sinar
matahari secara maksimal.
5. Penjemuran bertujuan untuk menguatkan bibit zukini agar bisa
menyesuaikan dengan keadaan dilahan, biasanya 3-4 hari sebelum
tanam.

Gambar 4.2.6. Bibit Zukini

4.2.4. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Hama di persemaian yang menyerang adalah belalang,ulat dan oteng-oteng.


Pemberantasan dilakukan secara mekanis ataupun manual, jika sudah tidak
terkendali bisa dilakukan dengan menggunakan pestisida dengan dosis yang
rendah.

4.2.5. Kendala di Persemaian

Kendala yang terjadi di persemaian adalah Dumping off yaitu layu pangkal
batang yang di menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah virus phytium
Sp,Rhyzoctonia solonia. Terjadi karena kelembaban yang terlalu tinggi, sifat
genetik tanaman, tanah persemaian yang belum jadi dan kemungkinan ada
kesalahan penanganan.

4.3 Penanaman

Bibit zukini siap tanam berumur + berumur 8-9 hari, dengan ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Daun utama sudah berjumlah 2-3 helai.


2. Akar sudah mulai keluar dari lubang polybag.
3. Tekstur batang sudah kuat, kaku dan warnanya hijau muda.
Penanaman bisa dilakukan pada pagi hari atau yang paling baik pada
sore hari, karena pada waktu tersebut melewati malam sangat baik buat
tanaman bisa menyesuaikan dan lngsung bisa hidup karena suhu relatif
stabil. Sebelum melakukan penanaman yang harus kita lakukan adlah
sebagai berikut:

4.3.1. Penentuan jarak tanam


Jarak tanam yang digunakan adalah
4.3.2. Pembuatan lubang tanam
Pembuatan lubang tanam yaitu dengan cara melubangi MPHP
dengan alat pelubang dengan diameter 8 cm dengan kedalaman 5
cm, kemudian lubang diberi bokashi dan disiram dengan air
sampai benar-benar basah.
4.3.3. Penanaman
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk penanaman
adalah berikut:
1. Siram bibit hingga tanah benar-benar basah.
2. Taruh bibit didekat setiap lubang tanam.
3. Kepal polybag perlahan-lahan dengan tujuan tanah tidak
pecah.
4. Jepit batang tanaman dengan jari tengah dan telunjuk.
5. Posisikan daun lembaga kekanan dan kekiri.
6. Balik tangan dengan posisi polybag diatas jari-jari tangan.
7. Tarik polybag pelan-pelan hingga tanah keluar.
8. Masukan kedalam lubang tanam dan bumbun dengan tanah.
9. Pastikan batang tegak lurus dan daun jangan sampai
menyentuh MPHP.
10. Setelah selesai penanaman siram lagi dengan air secukupnya.

4.4. Pemeliharaan
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam berbudidaya zukini
dalah sebagai berikut:
4.4.1. Penyiraman
Pengariran dilakukan untuk menjaga ketersediaaan air dalam
tanah. Karena air sangat berperan penting dalam proses
penyerapan unsur hara dan transportasi dari akar keseluruh bagian
tanaman. Pengairan bisa dilakukan dengan penyiraman atau
sistem leb.
4.4.2. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati.
Sebaiknya penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar
pertumbuhan tanaman tidak terlalu ketinggalan dengan tanaman
lain.
4.4.3. Pemasangan lanjaran dan gelagar
Lanjaran berfungsi sebagai penguat berdirinya tanaman,
pemasangannya sebaiknya dilakukan secepatnya agar tidak
merusak pertumbuhan akar.
4.4.4. Pemberian pupuk susulan
Pemupukan susulan sangat penting dilakukan untuk menjaga
ketersediaan unsur hara dalam tanah sehingga tanaman tidak
kekurangan unsur hara. Pupuk susulan yang di berikan adalah
ekihi dan bokashi.

Gambar 4.2.7. Pemberian Pupuk Susulan Ekihi

Macam-macam pupuk cair yang diberikan yaitu:


1. Fase Vegetatif (dari mulai tanam sampai keluar bunga)
Urin
Pucuk daun
Rebung
Bonggol pisang
2. Fase Generatif (dari mulai pembungaan)
Buah-buahan
Keong
Maja

Pemberiannya dengan perbandingan ekihi dan air 1:10,


dilakukan setiap satu minggu dua kali atau sesuai dengan
keadaan tanaman.
4.4.5. Pengikatan
Pengikatan dilakukan setiap 4-5 cm di batang utama
tanaman zukini setelah awal tanam dan diikatkan pada lanjaran
yang sudah dipasang didekat tanaman tersebut dengan tujuan
untuk memperkuat berdirinya tanaman agar tidak roboh jika
terkena angin dan gangguan lainnya.

Gambar 4.2.8. Pengiakatan Tanaman Zukini


4.4.6. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan untuk menutup akar yang
kelihatan dan merangsang pertumbuhan akar baru. Tanah yang
digunakan adalah tanah sekitar parit yang mudah kita jangkau.
4.4.7. Penyiangan
Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan rumput atau
pun tumbuhan liar lainnya yang ada di lahan agar tidak terjadi
perebutan unsur hara antara tanaman dan gulma.

4.5. Pengendalian Hama dan Penyakit

4.5.1. Hama
1. Plutella xylostella L. (Ulat Kubis)
Hama ulat daun kubis pluttela xylostella L.
Merupakan salah satu jenis hama utama di pertanaman
zukini. Apabila tidak ada tindakan pengendalian, kerusakan
tanaman zukini oleh hama tersebut dapat meningkat dan
merusak daun tanaman zukini dengan cepat. Gejala serangan
yang khas adalah daun berlubang-lubang seperti jendela yang
menerawang dan tinggal urat-urat daunnya saja. Akibat
serangan hama ini, daun zukini bisa rusak 58-100%, terutama
di musim kemarau.

Cara penanggulangannya adalah sebagai berikut:

Pengendalian secara kultur teknis dengan cara melakukan


pergiliran tanaman yang bukan famili brasicaceae serta
penanaman tanaman perangkap seperti Rape di sekeliling
kebun.
Pengendalian hayati dengan cara melepaskan musuh alami
berupa predator atau parasitoid dan patogen yang bila
diaplikasikan dapat menekan popolasi dan serangannya.
Membuat perangkap ngengat berupa sex feromon sintesis
yang disebut ugratus ungu yang dipasang di sekitar kebun
zukini.
Pengendalian secara kimia bisa dilakukan dengan
penyepraian menggunakan insektisida seperti Dipel WP
atau penyemprotan insektisida biologi berbahan aktif
Bacillus thuringiensis.

2. Aphis gossypii (Glover)


Merupakan hama sejenis kutu daun yang dapat merusak
tanaman zukini. Serangannya yaitu dengan cara
mengeluarkan cairan manis yang disebut (honeydew). Hama
tersebut dapat menyebabkan daun menggulung keatas,
keriting, belang-belang dan kerdil. Kutu ini dapat
berkembang biak dengan cepat karena selain dapat
berkembang biak dengan perkawinan biasa hama ini juga
mampu berkembang biak tanpa pembuahan.
Pencegahan atau pengendalian dapat dilakukan dengan
cara menjaga kebersihan sekitar lahan , dan juga bisa dengan
penyemprotan menggunakan akarisida.

3. Siput (Bekicot)
Bekicot merupakan hama yang aktif pada malam hari,
binatang yang satu ini menyerang pada tanaman yang baru
ditanam yang berumur sekitar 1-8 hst, biasanya langsung
memakan habis bagian tanaman.
Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:
Dengan cara membersihkan sekeliling lahan yang akan
digunakan untuk berbudidaya.
Operasi bekicot yang dilakukan pada malam hari.

4. Lalat buah (Bactrocera dorsalis)


Buah zikini dalam proses pembesaran buah menjadi
sasaran serangan lalat buah, dengan cara menusukkan
ovositornya pada buah serta meletakkan telur didalamnya
yang kemudian menetas menjadi larva yang merusak buah
zukini dari dalam, buah menjadi tidak sempurna baik bentuk
maupun kulit luar buah.
Cara pengendalian kultur teknis dapat dilakukan dengan
membuat perangkat dari botol bekas air mineral yang
dilubangi bagian samping atas, lalu diisi dengan cairan sabun
1/3 bagian kemudian diberi umpan berupa Antraktan Lalat
Buah dan dipasang di luar areal lahan. Selain itu juga dapat
digunakan perangkap kuning yang sudah diberi lem
serangga. Karena pada umumnya serangga sangat menyukai
warna mencolok.

5. Oteng-oteng
Hama yang satu ini merupakan hama yang selalu ada
dalam setiap budidaya yang sering dilakukan oleh petani.
Hama ini bisa dikendalikan secara manual, yaitu dengan
melakukan pengontrolan setiap hari pada saat hama ini
sedang beraksi yaitu pada pagi hari, pungut secara manual
dan matikan. Bisa juga dengan penyemprotan menggunakan
insektisida.

4.5.2. Penyakit
1. Karat Daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menempel pada
daun zukini dan sangat mudah menyebar ke tanaman yang lain
apabila tidak segera dibasmi. Tetapi faktor cuaca yang curah
hujannya tinggi juga sangat mempengaruhi penyebarannya.
Penanganan yang dilakukan oleh penulis terhadap penyakit ini ,
jika karatnya sedikit maka hanya disobek daun yang sudah
terkena karat daun. Dan jika sudah banyak karat daun maka
harus disemprot menggunakan Fungisida.

2. Virus
Virus merupakan penyakit yang sangat berpotensi
menimbulkan kegagalan terutama pada musim kemarau.
Gejala serangan umumnya ditandai dengan pertumbuhan
tanaman yang mengerdil, daun mengriting dan terdapat
bercak kuning kebasah-basahan. Penyakit virus sampai saat
ini belum ditentukan penangkalnya. Penyakit ini ditularkan
dari satu tanaman ke tanaman lain melalui vektor dan
penular. Beberapa hama yang sangat berpotensi menjadi
penular virus diantaranya adalah kutu kebul, kutu daun,
thrips dan tungau. Manusia dapat juga berperan sebagai
penular virus, baik melalui alat-alat pertanian maupun tangan
terutama pada saat penempelan. Beberapa upaya penanganan
virus antara lain:
Membersihkan gulma ( karena gulma berpotensi menjadi
inang virus).
Mengendalikan hama/serangga penular virus.
Memusnahkan tanaman yang sudah terserang virus.
Kebersihan alah dan memberi pemahaman kepada tenaga
kerja agar tidak ceroboh saat melakukan penanganan
terhadap tanaman.
3. Busuk batang
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan

4.6. Panen
Tanaman zukini sudah dapat dipanen ketika memiliki ciri-ciri:
1. Buah zukini bisa dipanen ketika umur tanaman mencapai 23
25 Hst.
2. Memiliki panjang sekitar 15-30 cm dengan lebar diameter 4-10
cm.
3. Berat buah berkisar antara 200 500 gram.
4. Buah zukini berwarna hijau tua.

Kesimpulan
Berdasarakn hasil praktik industri yang kami lakukan selama kurang lebih dua
setengah bulan, sedkit banyak penulis mengetahui tentang macam-macam
pemeliharaan tanaman Labu Zucchini dan cara pemasaran sampai ke tangan
konsumen.

Dari hal tersebut kami mengambil kesimpulan :

1. Pelaksanaan pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara mekanik dan juga


dapat menggunakan alat bantu seperti sabit atau cangkul.
2. Waktu atau umur Labu Zucchini dari penanaman sampai dengan
melaksanakan panen, tidak terlalu lama yaitu 30-45 hari, Labu Zucchini
dapat dipanen pagi dan sore atau menyesuaikan kondisi buah.
3. Memenuhi kebutuhan tanaman Labu Zucchini dengan memberi pupuk
sebelum penanaman benih (pupuk dasar) dan setelah panen (pupuk
susulan).

BAB V

PENUTUP

Saran :

1. Sebaiknya manajer lahan dan tenaga lahan memiliki pemahaman yang


sama tentang budidaya karena apabila hal ini tidak diperbaiki maka
produksi tanaman lahan dapat berkurang.
2. Perlu adanya ekspansi pasar, karena luasnya jangkauan pasar akan
semakin memperbesar lahan bagi para petani untuk dapat membantu
memenuhi permintaan mitra bisnis. Sehingga akan terjadi hubungan slaing
menguntungkan antara Aspakusa Makmur dan petani atau kelompok tani.
Tanpa mengesampignkan kualitas dan kuantitas produksi lahan Aspakusa
Makmur.
3. Perlu adanya peningkatan pembinaan pada para petani agar produktivitas
petani dan kesejahteraan petani semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai