PROGRAM GIZI
TAHUN 2016
DISUSUN OLEH
PENGELOLA PROGRAM GIZI
Utari Catur Wahyuni, Amd. Keb
PUSKESMAS SIDODADI
Jl.Air rikis Ds. Sidodadi kec.P.Kelapa Kab.Benteng PROV.BENGKULU
BAB.1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kurang gizi masih menjadi masalah utama di indonesia.menurut data gizi puskesmas
sidodadi tahun 2016 secara rasional prevalensi balita gizi kurang ( BB/
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan disusunnya buku Profil Program Gizi Puskesmas Sidodadi
Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2016 ini adalah sebagai sarana penyedia data dan
informasi khususnya program Gizi sehingga dapat diketahui gambaran kesehatan yang
menyeluruh disemua tingkatan kesehatan yang sangat berguna dalam rangka perencanaan
dan evaluasi pembangunan kesehatan Tingkat Kabupaten maupun tingkat Kecamatan.
2. Tujuan Khusus
Tersedianya data dan informasi kesehatan sebagai alat untuk memantau dan
mengevaluasi program Gizi di Puskesmas Sidodadi Kabupaten Bengkulu Tengah
C.Sasaran
1. Kegiatan pencegahan dan penanggulangan KEP adalah balita gizi kurang dan gizi
buruk.
2. Sasaran kegiatan pencegahan dan penggulangan anemia gizi besi adalah ibu hamil,
wanita usia subur, remaja putri.
3. Sasaran kegiatan pencegahan kekurangan vitamin A adalah wanita 6-59 bulan.
4. Sasaran kegiatan pencegahan GAKY adalah pada tingkat rumah tangga.
5. Sasaran kegiatan pencegahan dan penagulangan obesitas adalah balita, anak,
remaja, dewasa, dan lansia.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah
terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Evaluasi ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Pelaporan dibuat dan dilaporkan pada puskesmas.
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti
pelaksanaankegiatan ( notulen, undangan ). Pelaporan kegiatan kepada
penanggung jawab UKM dan kepala puskesmas. Evaluasi dilakukan setiap
tiga bulan sekali dengan melakukan analisis terhadap pelaksanaan
kegiatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
No Desa Jumlah
1. Sidodadi 1
2. Sidorejo 1
3. Talang Boseng 1
4. Bintang Selatan 1
5. Linggar Galing 1
6. Pagar Dewa 1
7 Kembang Ayun 1
Jumlah 7
B. Kependudukan
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk dalam Wilayah Kerja Puskesmas Sidodadi Kabupaten Bengkulu
Tengah berdasarkan Data Masing-masing Desa tahun 2016 berjumlah: 6.790 jiwa , yang terdiri
dari laki-laki 3.334 jiwa ( 49 %) dan perempuan 3.456 jiwa ( 51 %), Jumlah penduduk Dalam
Wilayah Puskesmas Sidodadi Kabupaten Bengkulu Tengah dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Gambaran sebaran penduduk adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Sebaran Penduduk Bengkulu Tengah
Menurut Kecamatan Tahun 2016
2. Sex Ratio,
Pada Tahun 2016 ini dari total jumlah penduduk Di Puskesmas Sidodadi Kabupaten
Bengkulu Tengah yaitu sebesar 6.790 jiwa, bila kita kelompokkan menurut jenis kelamin
ternyata penduduk perempuan lebih besar bila dibandingkan dengan penduduk laki-laki,
dimana jumlah penduduk laki-laki sebesar laki-laki 3.344 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
sebesar 3.456 jiwa.
3. Dependency Ratio
Angka beban tanggungan (dependency ratio) merupakan angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan diatas
65 tahun) dengan banyaknya orang yang termasuk .dalam usia produktif (umur 15 64 tahun).
Makin tinggi angka rasio beban tanggungan berarti makin sedikit penduduk yang termasuk usia
produktif dan semakin besar beban yang harus ditanggung untuk membiayai kelompok usia
yang tidak produktif.
Melihat komposisi penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sidodadi Bengkulu Tengah
Tahun 2016 menurut kelompok umur, menunjukan bahwa kelompok penduduk usia produktif
(15-64 tahun) sebesar 4.769 jiwa dan kelompok yang tidak produktif dengan perincian
penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 1.753 jiwa dan yang berusia tua (>65 tahun)
sebesar 268 jiwa
C. Tingkat Pendidikan
Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf pada penduduk yang dalam
hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang dapat membaca
dan menulis huruf latin. Di Puskesmas Sidodadi Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2016
penduduk yang melek huruf sebesar (92,15 %) dari jumlah penduduk usia 10 Tahun keatas
Laki-Laki sebesar 2.540 orang dan jumlah penduduk usia 10 Tahun keatas Perempuan sebesar
2.670 orang
Persentase penduduk berusia 10 tahun keatas yang tidak/belum tamat SD/MI, yang
tamat SD/MI, tamat SLTP/MTs, tamat SMU/SMK/MA, tamat Diploma, dan tamat PT dapat
dilihat pada gambar berikut
Sumber : Data Desa Wilayah Puskesmas Sidodadi
Tahun 2016
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
Laki- laki
200
Perempuan
0
Total
BAB III
GAMBARAN PROGRAM GIZI
A.Laporan
Laporan Program gizi direkap setiap bulan dan dikirim ke Dinas Kesehatan
Bengkulu Tengah setiap bulannya.
B.Sumber Daya Pengelolahan gizi
1.Pengelola Program gizi Puskesmas Sidodadi 1 orang dan sudah terlatih.
2.Kader Posyandu terlatih 2 orang
C.Cakupan Program gizi
1.Kegiatan Deteksi dini faktor gizi melalui Posyandu
2.Deteksi Dini kurang gizi
D.Cakupan Penemuan Penderita
Sebanyak 36 balita sanggat kurus di puskesmas sidodadi 10 setiap anak dengan
gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ 10-13 poin
A. Kesimpulan
Adapun yang dapat di simpulkan dari kegiatan program Gizi di Puskesmas Sidodadi adalah
sebagai berikut :
1. Program Gizi di Puskesmas Sidodadi tahun 2016 dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan walau masih banyak kekurangan-kekurangan.
2. Dana kegiatan program tahun 2016 belum mencukupi sehingga masih ada kegiatan
program yang di minimalkan tidak sesuai dengan target program.
3. SDM pengelola program dan kader dilapangan masih kurang
4. Pengelola program di lapangan masih banyak yang merangkap program lain.
5. Keakuratan data laporan dari Unit Pelayanan Kesehatan di lapangan belum baik
B. Saran
Adapun saran yang dapat di ambil dari kesimpulan program Gizi Puskesmas Sidodadi
Bengkulu Tengah adalah sbb:
1. Perlu pemikiran dan dukungan dari semua pihak baik dari lintas program maupun
lintas sektor.
2. Pembentukan jejaring yang terpadu dalam pencegahan kurang gizi di Sidodadi
Bengkulu Tengah.
3. Dukungan Dana yang yang memadai dari Pemerintah Daerah.
4. Peningkatan Pengetahuan petugas dan masyarakat tentang gizi.
5. Perlunya dukungan dara pihak penentu kebijakan terkait untuk peraturan Kawasan
di Puskesmas maupun Jejaringnya.