Anda di halaman 1dari 1

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan telaah pustaka dan pembahasan yang dipaparkan, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. ekstrak etanol kulit buah salak pada penelitian ini mengandung metabolik
sekunder alkaloid, polifenolat, flavonoid, tanin, kuinon, monoterpen dan
seskuiterpen dengan parameter standar simplisia non spesifik. Ekstrak
etanol kulit buah salak memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50
sebesar 229,27 6,35 (g/mL).
2. pembuktian efektifitas kulit buah salak sebatai anti diabetes memiliki 7
tahap yaitu kelompok hewan uji, pemberian larutan sukrosa, pengambilan
sampel kulit salak, pembuatan ekstrak kulit salak, pemberian ekstrak kulit
salak, pembuatan suspensi CMC 0,5% dan pemberian glibenklamid.
3. Keunggulan kulit buah salak sebagai anti diabetes dibandingkan obat
sintetik dapat ditunjukkan baik dari segi kesehatan, yaitu cenderung lebih
alami serta tidak memiliki efek samping dan segi ekonomi, yaitu bahan
baku yang merupakan limbah yang hingga saat ini belum dimanfaatkan
secara maksimal sehingga dapat diperoleh dengan mudah.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada penulisan karya tulis ini adalah:

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut dalam memanfaatkan kulit buah salak


sebagai obat diabetes
2. Diperlukan dukungan penuh dari dari pemerintah Republik Indonesia
serta partisipasi dari seluruh elemen masyarakat guna memperlancar
proses penelitian, pengolahan maupun pemasaran kulit buah salak
sebagai obat diabetes.

Anda mungkin juga menyukai