Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi administrasi teknis pelelangan
dengan maksud agar dalam penilaian apakah penyedia jasa bisa melaksanakan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan kegiatan
berdasarkan aktivitas, alokasi waktu dan metoda kerja untuk pekerjaan pekerjaan utama. Dasar
pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya
bangunan sesuai perencanaan dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari kontraktor dari pra
pekerjaan s/d pasca pekerjaan (masa pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai
dengan gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.
a. Galian Tanah
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan galian batu
termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya, jalan akses dan
bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang
diperlukan serta pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati untuk tempat
pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih
lanjut.
Kami juga akan melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama Pengguna
CV. KARTIKA SARI
Jasa sesudah pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau
waktu yang lain sesuai dengan perintah Pengguna Jasa yang hasilnya berupa gambar hasil
pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah, tampang memanjang dan melintang
harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
Gambar-gambar hasil pengukuran pra-konstruksi diatas untuk selanjutnya dipergunakan
sebagai acuan dan dasar perhitungan kuantitas pekerjaan galian.
Sebisa mungkin kami juga akan mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah
elevasi galian pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang
baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh kesalahan kami
maka kami akan segera diperbaiki dengan biayanya sendiri.
Kami sesegera mungkin akan memberitahu Pengguna Jasa bila pekerjaan galian telah
selesai dikerjakan untuk dilakukan pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan
lanjutan/bangunan irigasi atau pengecoran beton dilaksanakan. Penggunaan stockpiling
dan pembuangan tanah hasil galian harus sesuai dengan spesifikasi teknis ini.
b. Urugan Kembali
Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah pemasangan pondasi batu belah. Pekerjaan
ini dimaksudkan untuk menutup kembali bekas galian serta berfungsi sebagai pengikat
pondasi agar tidak mudah bergeser.
b. Pekerjaan Plesteran 1 : 4
a. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan
dengan air semen, dengan campuran 1Pc : 4Ps.
b. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena susut pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 7 hari berturut-turut.
c. Pekerjaan Siaran 1 : 2
Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek sebelum ditutup dengan adukan. Permukaan harus dibersihkan.
Adukan spesi untuk siaran harus memakai adukan 1 PC (Portland Cement) : 2 PS (Pasir)
dengan kebutuhan Semen (PC) sebesar = 6,35 kg dan Pasir sebanyak = 0,012 m3 dan diaduk
secara merata dengan air.
Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
Siaran Tenggelam (masuk kedalam 1 cm).
Siaran rata (rata dengan muka batu dengan tebal 1 cm)
Siaran Timbul (timbul dengan tebal 1 cm dari muka batu)
2. Pekerjaan bekisting.
Bekisting dibuat dari multiplex 4 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh. Jika perlu maka dipasang tie rod untuk
menjaga kestabilan posisi bekisting saat pengecoran.
Dengan demikian, sistem koordinasi yang akan dilaksanakan nanti lebih optimal dan maksimal.
2) Pelaksana Lapangan
Sebagai Penanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik
pembangunan yang berhubungan dengan kesesuaian pelaksanaan dengan ketentuan yang
tercantum didalam Surat Perjanjian Kontrak Pelaksanaan (baik Gambar pelaksanaan, RKS,
BA.Aanwijzing, Penawaran harga dan ketentuan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini)
dari mulai awal kegiatan sampai dengan selesainya pekerjaan (Serah Terima I dan II) dalam
lingkup Tugas Pelaksana Lapangan.
Membantu Koordinator Pelaksana untuk melaksanakan dan menjalankan pekerjaan agar
ketepatan waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah kapan jenis pekerjaan akan
dimulai, pengadaan bahan/material, pengadaan pekerja ( Mandor, Kep.Tukang, Tukang, dan
Tenaga di lapangan) dan Peralatan kerja, sesuai dengan Jadwal / Time Schedule.
3 ). L o g i s t i k
Sebagai Penanggung jawab terhadap semua Pengadaan material/bahan dan Peralatan yang
diperlukan di lapangan, baik yang menyangkut jenis, jumlah, kualitas dan ketepatan waktu
pendatangannya.
- Koordinasi kerja yang dilakukan adalah meliputi :
1. Keluar, adalah melakukan koordinasi dengan semua pihak (Suplyer, dll.) yang berkaitan
dengan material/bahan maupun peralatan.
2. Kedalam, adalah bertanggung jawab atas jalannya semua kegiatan pengadaan
material/bahan mulai dari ketepatan waktu, jenis, jumlah dan kualitasnya kepada
CV. KARTIKA SARI
Koordinator Pelaksana yang dibantu para Pelaksana Lapangan. Juga sekaligus selalu
melakukan koordinasi dengan Koordinator Pelaksana dan Pelaksana Lapangan yang
berhubungan dengan Rencana pengadaan bahan/material dan Peralatan.
2. Pelaksana Lapangan :
Melaksanakan dan mengatur Uitzet/menentukan tapak rencana bangunan di
lapangan bersama - sama Pengawas, Perencana, Unsur Teknis Kegiatan dan
Pemberi Tugas.
Melaksanakan dan mengatur kegiatan di lapangan, sesuai dengan bidangnya
dalam hal ini agar bisa terpenuhi rencaca mutu, waktu dan biaya sesuai dengan
waktu rencana. Ada beberapa aspek yang harus terpenuhi antara lain sbb :
a. Stok material yang dibutuhkan di lapangan
b. Kebutuhan tenaga kerja di lapangan
c. Peralatan pendukung untuk memperlancar kegiatan di lapangan
Mengatur, melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan di lapangan dengan para
CV. KARTIKA SARI
mandor dan tenaga kerja di lapangan
Selalu melaksanakan koordinasi dengan Logistik terkait dengan kebutuhan material
yang harus disiapkan.
Melaporkan kepada Koordinator Pelaksana mengenai semua kegiatan yang
terjadi dan dilaksanakan di lapangan.
3. Logistik :
Menyiapkan dan memonitor terhadap schedule pendatangan material.
Mengontrol terhadap material yang datang di proyek, dalam hal ini harus
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh Koordinator Pelaksana /
Lapangan.
Menyiapkan semua kebutuhan material / barang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan Pelaksana dan Koordinator Pelaksana.
Melaporkan, termasuk mendata kendala kendala material yang dibutuhkan untuk
dilaporkan dan dikoordinasikan dengan Koordinator Pelaksana di lapangan.
Selalu berkoordinasi dengan Pelaksana dan Koordinator Pelaksana.
4. Admistrasi Proyek/Lapangan :
Menyiapkan data pekerjaan di lapangan yang berkaitan dengan data Administrasi.
Selalu berkoordinasi dengan tim yang ada di lapangan terutama dengan
coordinator pelaksana, pelaksana dan logistik, dan kemudian untuk dilaporkan
dan dikonsolidasikan dengan Site manager/koordinator pelaksana.
Selalu mengontrol kebutuhan dana di lapangan terutama untuk pengadaan
material dan kebutuhan pembayaran tenaga kerja setiap minggunya.
F. PENGENDALIAN PROYEK
Tahapan pengendalian proyek merupakan tahapan penting dalam mencapai tujuan proyek
ditinjau dari segi pelaksanaan, biaya, kualitas. Pengendalian dalam metode pelaksanaan disini
hanya kita prioritaskan pada tiga hal sebagai berikut :
1. Pengendalian Waktu;
2. Pengendalian Biaya;
3. Pengendalian Mutu material maupun mutu hasil akhir pekerjaan.
1. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat rapat
periodic yang di selenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat dikantor proyek
(siteoffice). Untuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan
penjadwalan waktu kerja (time schedule) yang dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan
pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditentukan
dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat
antara lain :
a. Master Schedule
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan pekerjaan dari
saat proyek dimulai hingga proyekselesai. Dengan Master Schedule dibuat kurva - S
perencanaan dan kurva S aktual.
b. Monthly Schedule
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhir setiap bulan
yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk
bulanberikutnya.
c. Weekly Schedule
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam waktu satu
minggu.
d. Daily Schedule
Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly schedule.
Selain membuat Time Schedule pengendalian waktu pelaksanaan proyek juga dilakukan
dengan membuat Bar Chart dan Network Planning (NWP). Bar Chartberisi kegiatan
pelaksanaan pekerjaan dan waktu pelaksanaannya dalam waktu satuan minggu yang
dikemas dalam bentuk table.
Sedangkan NWP dibuat untuk menggambarkan jalurjalur yang menghubungkan satu
kegiatan dengan kegiatan lainnya dengan durasi dan waktu paling awal/akhir untuk
memulai/mengakhiri kegiatan tersebut.
Dengan NWP dapat ditentukan kegiatankegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis
(criticalpart) yaitu kegiatan yang jika mengalami keterlambatan dapat mempengaruhi
kegiatan lain.
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap
kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material
dilakukan oleh Quality Control atau Pelaksana sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan
yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan
bersama konsultan pengawas, konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang sudah
disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik.
Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu
bahan/material ini dilakukan disetiap kedatangan material.
Tahap pengendalian mutu bahan/material berikutnya dilanjutkan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukan dengan
metode yang benar sesuai yang disyaratkan.
Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan
yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaanakan berakibat pada hasil kualitas
pekerjaan. Kualitas hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk checklist. Pekerjaan -
pekerjaan yang mutu akhirnya kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai
mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang di inginkan. Inti dari tahapan ini adalah
selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan
pengecekan akhir pekerjaan.
Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus
dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode
pelaksanaan pekerjaan ini harus juga mempertimbangkan factor keselamatan pekerjaan
dan lingkungan sekitarnya (termasuk orang yang mungkin lalu lalang di sekitar pekerjaan).
Rambu-rambu pengamanan harus dibuat sejelas-jelasnya agar setiap orang dapat bersikap
waspada dan hati-hati. Sebagai gambaran, apabila dilakukan pekerjaan galian harus di lihat
jenis tanahnya. Dari jenis tanah ini dibuatlah kemiringan galian yang dimungkinkan. Di
sekitar keliling galian dibuatlah pengaman dan rambu-rambu peringatan. Rambu-rambu
peringatan dapat berupa tulisan ataupun garis/tali batas aman.
G. PENUTUP
Dengan dibuatnya metode pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran
bagaimana dan langkahlangkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan
pekerjaan tersebut. Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek sehingga
EKO SURCAHYO
Direktur