Saya terhenyak ketika membaca sebuah judul artikel Pembunuh itu adalah sampah
plastik yang ditulis oleh Silvano Hajid dalam website pribadinya sehingga saya tertarik untuk
membuat tulisan tentang mikroplastik. Apa sih mikroplastik itu? Mikroplastik adalah partikel yang
besarnya tidak lebih dari 1 mm berasal dari bahan baku plastik dan kosmetik. Jadi mikroplastik
dihasilkan dari sampah plastik yang terdegradasi menjadi ukuran lebih kecil. Menurut
www.lingkunganhidup.com, dalam studi terbaru memperkirakan sekitar 5 triliun partikel plastik
dengan berat total 268.940 ton mengapung di lautan saat ini. Seluruh negara di dunia
menyumbang triliunan partikel plastik yang dihasilkan dari sampah plastik 1,3 miliar ton setiap
tahun. Sedangkan studi yang dilakukan UNEP (United Nations Environment Programme) setidaknya
sebanyak 280 juta ton plastik diproduksi di dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2025, Bank Dunia
menyebutkan angka 2,2 miliar ton sampah plastik yang akan dihasilkan di seluruh dunia. Dampak
yang ditimbulkan akibat sampah plastik yang merusak ekosistem laut dan wisata alam setiap
tahun sekitar 13 miliar dollar. Indonesia tidak boleh berbangga dengan predikat sebagai negara
kedua penyumbang sampah plastik terbesar di dunia yaitu 187,2 juta ton setelah China yang
mencapai 262,9 juta ton (Jambeck, 2015).
Mikroplastik primer berasal dari microbeads, kapsul, fiber dan pellets. Contohnya pada kosmetik
seperti produk pembersih yang yang mengandung microbeads (butiran plastik berukuran sangat
kecil yang berfungsi untuk meluruhkan sel sel kulit mati) , microfiber digunakan pada tekstil, dan
getah kelapa untuk proses pembuatan plastik.
Mikroplastik sekunder berasal dari hasil sampah plastik yang terbawa ke lautan, terpecah menjadi
plastik yang berukuran kecil. Mikroplastik tersebut terombang ambing di lautan tanpa pernah bias
terurai hingga ratusan tahun dan menjadi santapan organisme laut.
Pertama, mikroplastik ditemukan di perut berbagai organisme laut dari plankton sampai paus.
Tentu saja ini merisaukan, ternyata cemaran mikroplastik yang ukurannya tak kita sadari membunh
perlahan berbagai organisme laut.
Kedua, dikutip dari The Guardian penelitian yang dilakukan oleh Peter Eklov ahli Ekologi dari
Universitas Uppsala di Swedia menyatakan mikroplastik mengubah perilaku makan ikan perch, lebih
lambat perkembangannya serta telur ikan yang hidup di lingkungan kaya mikroplastik rata rata
memiliki sintasan (daya tetas) lebih rendah. Pada jangka waktu lama jika tidak ada perbaikan pada
lingkungan kita tentu akan mengancam ketersediaan ikan di laut dan mengganggu ketahanan
pangan kita.
Ketiga, mikroplastik berpotensi mencemari rantai makanan serta mengkontaminasi pada biota
ekosistem/habitat. Karena mikroplastik dapat menyerap dan melepaskan bahan kimia yang sangat
beracun. Keberadaan mikroplastik di perairan yang mendominasi dan berukuran sangat kecil dapat
dengan mudah dimakan oleh organisme air. Tentu saja hal ini mengganggu dan mencemari rantai
makanan dan beresiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Keempat, mikroplastik mengganggu fungsi ekosistem mangrove dan menyebabkan kematian bibit
mangrove. Tidak hanya di ekosistem mangrove tapi mikroplastik mampu menutupi perairan
terumbu karang sehingga meningkatkan toksisitas perairan. Selain itu, microbeads menyumbat
saluran pencernaan terumbu karang sehingga menyebabkan mati kelaparan.
Kelima, mikroplastik ternyata telah mencemari laut dalam seperti sedimen laut dalam dan sampel
karang. Cemaran mikroplastik pada laut dalam sangat mengkhawatirkan karena pengaruhnya yang
belum diketahui terhadap keseimbangan ekosistem laut dalam.
Referensi
http://sustainablesuzy.com/living-green/mandi-ternyata-dapat-menyelamatkan-laut-dari-sampah-
plastik/
http://harian.analisadaily.com/lingkungan/news/jangan-jadikan-laut-sebagai-
tpa/342724/2017/04/30
http://silvanohajid.com/pembunuh-itu-adalah-sampah-plastik/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/06/ikan-lebih-suka-makan-plastik-daripada-
plankton-ekosistem-laut-terancam
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/07/sekali-cuci-muka-ada-94-500-microbeads-yang-
siap-cemari-laut
https://lampungpro.com/post/4474/indonesia-ingatkan-ancaman-sampah-plastik-dan-
mikroplastik-negara-pesisir
http://sains.kompas.com/read/2016/06/21/18103391/mikroplastik.membunuh.ikan.sebelum.se
mpat.kawin