OLEH :
NIM : H1A013069
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Self Review Mengenai
Aspek Psikologi Perkembangan Diri laporan ini penulis selesaikan guna untuk memenuhi
tugas ketiga di Blok Perilaku. Laporan Self Review berguna untuk mengetahui perkembangan
apa saja yang terjadi selama tahap pertumbuhan diri sendiri yang terkait dengan
pembentukkan id, ego, super ego serta mekanisme pertahanan diri. Pada laporan ini penulis
akan membahas tahap-tahap perkembangan dan hasil wawancara penulis kepada orang tua
dan akan menganalisis diri sesuai dengan hasil wawancara yang didapatkan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini yakni kepada dosen pembimbing dan keluarga yang telah
memberikan penulis banyak informasi yang penulis butuhkan.
Penulis menyadari segala kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu sangat
diharapkan berbagai saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan pembuatan laporan-
laporan penulis selanjutnya. Harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat di masa yang akan
datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21
3
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang berasal dari kota Wina dan beliau adalah
pencetus teori Psikoanalisa. Psikoanalisa bagi Freud merupakan sebuah metode yang
menjanjikan hasil yang lebih sistematis dan lebih seksama dibanding metode penyelidikan
dari seorang otobiografer yang paling jujur sekalipun.
a. Struktur kepribadian
Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek yaitu: id (aspek
biologis), ego (aspek psikologis) dan superego (aspek sosiologis). Untuk mempelajari
dan memahami sistem kepribadian manusia, Freud berusaha mengembangkan model
kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan ketegangan antara satu dengan
yang lainnya. Konflik dasar ketiga sistem kepribadian tersebut dapat menciptakan energi
psikis individu dan memiliki sistem kerja, sifat serta fungsi yang berbeda. Meskipun
demikian antara satu dengan yang lainnya merupakan satu tim yang saling bekerja sama
dalam mempengaruhi perilaku manusia.
Id merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos berkuasa.
Dalam id terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak ada
pertimbangan akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan kesenangan) serta
keinginankeinginan yang direpresi. Hidup psikis janin sebelum lahir dan bayi yang baru
dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id sebagai bawaan waktu lahir merupakan bahan dasar
bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut
Sedangkan naluri id merupakan prinsip kehidupan yang asli atau pertama, yang oleh
Freud dinamakan prinsip kesenangan, yang tujuannya adalah untuk membebaskan
seseorang dari ketegangan atau mengurangi jumlah ketegangan sehinga menjadi lebih
sedikit dan untuk menekannya sehingga sedapat mungkin menjadi tetap. Ketegangan
dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan sedangkan pertolongan dari ketegangan
dirasakan sebagai kesenangan.
Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang terbentuk sebagai
pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya
berdasarkan pada prinsip kenyataan berarti apa yang ada. Jadi ego terbentuk pada
struktur kepribadian individu sebagai hasil kontak dengan dunia luar. Adapun proses
4
yang dimiliki dan dijalankan ego sehubungan dengan upaya menawarkan dengan
kebutuhan atau mengurangi ketegangan.
Ego merupakan pelaksanaan dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintahkan
id dan superego serta memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh
kepribadian yang keperluannya luas. Jika ego melakukan faal pelaksanaannya dengan
bijaksana akan terdapat keharmonisan dan keselarasan. Kalau ego mengarah atau
menyerahkan kekususannya terlalu banyak kepada id, kepada superego ataupun kepada
dunia luar akan terjadi kejanggalan dan kesadarannya pun tidak teratur.
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat
evaluatif (memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan
internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat nilai moral
yang memberiakan batasan baik dan buruk.41 Dengan kata lain superego dianggap pula
sebagai moral kepribadian. Adapun fungsi pokok dari superego jika dilihat dari hubungan
dengan ketiga aspek kepribadian adalah merintangi impuls-impuls ego terutama impuls-
impuls seksual dan agresif yang pernyataannya sangat ditentang oleh masyarakat dan
mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistis daripada yang realistis serta
mengejar kesempurnaan yang diserap individu dari lingkungannya.42 Sedangkan dalam
superego yang bersifat ideal, Freud membaginya kedalam dua kumpulan yaitu suara hati
(cansience) dan ego ideal. Kata hati didapat melalui hukuman oleh orang tua, sedangkan
ego ideal dipelajari melalui penggunaan penghargaan.
5
Fase ini dibedakan menjadi tiga yaitu:
Fase oral merupakan fase yang paling awal pada perkembangan psikoseksual seseorang
karena seorang bayi sejak lahir alat yang paling penting memberi kenikmatan dalam
hidupnya adalah mulutnya sendiri. Hal ini disebabkan karena melalui mulutnya ia dapat
berhubungan dengan alat tubuh yang dapat memberi kenikmatan yaitu payudara ibu. Apabila
sumber kenikmatan yang pokok tidak terpenuhi, maka bayi akan mencari kepuasan dengan
mengisap jempol atau benda lainnya. Minat mulut untuk memenuhi kepuasan ini tidak akan
pernah lenyap walaupun si anak telah tumbuh menjadi orang dewasa. Menurut Freud hal ini
dapat dilihat pada banyak orang dewasa yang gemar menghisap rokok dan berciuman.
Kesulitan yang dialami oleh bayi pada fase oral akan megakibatkan energi libidinal terpusat
pada fase ini dan individu akan kekurangan energi untuk mengatasi kesulitan kesulitan yang
mucul pada fase-fase berikutnya.
Fase ini fokus dari energi libidinal dialihkan dari mulut kedaerah dubur serta
kesenangan atau kepuasan diperoleh dalam kaitannya dengan tindakan mempermainkan atau
menahan faeces. Mulai dari fase ini, anak akan mendapat pengalaman untuk yang pertama
tentang pengaturan impuls-impulsnya dari luar. Anak harus belajar menunda kenikmatan
yang timbul dari defekasi (bebaskan diri). Sedangkan pengaruh yang akan diterima anak
dalam pembiasaan akan kebersihan ini dapat mempunyai pengaruh yang besar pada sifat-sifat
kepribadian anak dikemudian hari. Apabila sang ibu besikap keras dan menahan anak
mungkin juga menahan faecesnya. Jika reaksi ini meluas kelain-lain hal maka anak dapat
mempunyai sikap kurang bebas, kurang berani, tertekan dan lain-lain. Tetapi beda jika ibu
bersikap membimbing dengan penuh kasih sayang dan memuji apabila anak devekasi maka
anak mungkin memperoleh pengertian bahwa memproduksi faeces merupakan aktifitas
penting. Pengertian ini akan menjadi dasar daripada kreaitifitas dan produksifitas. Hal yang
terpenting pada fase ini adalah anak memperoleh rasa memiliki kekuatan, kemandirian dan
otonomi. Jika orang tua berbuat terlalu banyak bagi anaknya ini berarti bahwa si orang tua
mengajari anaknya itu untuk tidak memiliki kesanggupan menjalankan fungsi diri. Jadi pada
fase anal ini anak perlu bereksperimen, berbuat salah atau merasa bahwa mereka tetap
diterima untuk kesalahannya itu dan menyadari diri sebagai individu yang terpisah dan
mandiri.
6
Ketiga, Fase falik (3-5 th).
Pada fase falik ini yang menjadi pusat perhatian adalah perkembangan seksual dan
rasa agresi serta fungsi, alat-alat kelamin. Kenikmatan masturbasi mengalami peningkatan
serta khayalan yang menyertai aktifitas otoerotik sangat penting. Anak menjadi lebih ingin
tahu tentang tubuhnya. Mereka berhasrat untuk mengeksplorasi tubuh sendiri dan
menemukan perbedaanperbedaan diantara kedua jenis kelamin. Fase falik merupakan periode
perkemabangn hati nurani, suatu masa ketika anak belajar mengenal standar moral dan
bahaya yang kritis adalah indoktrinasi standar-standar moral yang kaku dan realistis dari
orang tua yang bisa mengarah pada pengendalian superego secara berlebihan sehingga
mematuhi moral tetapi hanya karena takut. Efekefek lainnya adalah konflik-konflik yang
kuat, perasaan bedosa, penuh sesal rendahnya rasa harga diri dan penghukuman diri.
Fase latensi disebut juga periode teduh. Suatu periode yang cukup panjang yang
berlangsung sampai masa pubertas. Sepanjang periode ini aktifitas libidinal berkurang dan
kita dapat mengamati suatu deseksualitas dalam pergaulan dengan orang lain dan dalam
hidup emosional si anak. Dari sini mulai terbentuk rasa malu dan aspirasiaspirasi moral serta
estetis. Rupanya perkembangan psikoseksual dari tahun pertama sama sekali dilupakan
seolah-olah ada aktifitas seksual. Fase ini biasanya pada anak usia tujuh, delapan tahun
sampai ia menginjak remaja.
4. Fase genital
Fase ini dimulai pada masa remaja, dimana segala kepuasan terpusat pada alat
kelamin. Karakter genital mengiktisarkan tipe ideal dari kepribadian yakni terdapat pada
orang yang mampu mengembangkan retasi seksual yang matang dan bertanggung jawab
7
Tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi kecemasan. Jenis-jenis mekanisme
pertahanan diri:
Represi: menekan impuls ke bawah sadar
Regresi: mundur ke cara di masa lalu
Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya
Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya menimbulkan kecemasan
Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar/sulit, serta menganggap besar atau
penting hal-hal yang kecil/mudah dengan argumentasi yang seakan-akan rasional.
Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih memungkinkan
Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-olah orla yang
memiliki impuls tersebut)
8
kecemasan yang
berlebihan
9
diajak bermain harus dituruti
f. Suka ketawa ketika
Mulai berusaha
diajak berbicara
mencari benda-benda
yang hilang
Usia 5 bulan Menggunakan kedua a. Mudah menangis Dari pagi hingga jam
tanganbaik untuk
kalau tidak dituruti satu siang diurus oleh
meraih ataupun
b. Sering sakit asma
menggemgam pembantu hingga ibu
mainannya itu. sehingga orang tua
pulang dari kantor
memberi perhatian Orang tua memenuhi
Mulai memindahkan
benda dari satu tangan khusus apa yang diinginkan
ke tangan lain. c. Suka merespon
dengan gerakan
apabila diajak
berbicara
d. Manja dan ingin
selalu digendong
e. Paling suka dipeluk
dan diajak bermain
sesuatu
f. Rewel
Usia 6 bulan Dapat duduk tanpa Dari sisi orang tua: Ibu memberi makanan
dibantu
a. Orang tua selalu tambahan seperti bubur
Dapat tengkurep dan harmonis. Ibu Sun, Milna
berbalik sendiri Tidak susah atau rewel
memberi perhatian
Dapat merangkak lebih dan ayah selalu dalam soal makanan
meraih benda atau
sabar dan bergantian
mendekati seseorang
dengan ibu mengurus
Memindahkan benda
segala sesuatunya.
dari 1 tangan
ketangan yang lain Dari sisi saya sendiri:
a. Suka nangis yang
Memegang benda
kecil dengan ibu jari tidak ada sebabnya
dan jari telunjuk b. Harus digendong dan
diperhatikan
Bergembembira
10
dengan melempar c. Dituruti segala
benda-benda
keinginan
d. Mulai mau untuk
Mengeluarkan kata-
kata yang tanpa arti digendong dan
dipegang oleh orang
Mengenal muka
anggota-anggota lain selain orang tua
keluarga dan takut
kepada orang
asing/lain
Mulai berpartisipasi
dalam permainan,
tepuk tangan dan
sembunyi-sembunyian
Usia satu Dapat berdiri sendiri a. Sudah mulai meminta Orang tua khususnya
tanpa dibantu
tahun ini dan itu contohnya ayah sudah mulai
Dapat berjalan dengan mainan dan cemilan menerapkan
dituntun b. Nakal dan suka
kedisiplinan yaitu
memegang semua
Menirukan suara menerapkan pola tidur,
barang-barang
waktu untuk makan,
Belajar menyatakan c. Keras kepala dan
satu atau dua kata bermain dan
susah makan
d. Manja beristirahat
Mengerti perintah
e. Belum bisa diingatkan Orang tua sedikit keras
sederhana atau
larangan dan dinasehati oleh ketika saya sangat
orang tua susah untuk diajak
Memperlihatkan
minat yang besar makan yaitu dengan
dalam mengeksplorasi
sekitar, ingin melihat memberikan saya
semuanya, ingin perasan buah pria dan
menyentuh apa saja
dan memasukkan menguncikan saya
benda-benda kemulut malam-malam di luar
tetapi hanya sebentar
saja.
Sempat diopname
karena asma
Sudah diajarkan cara
berbicara yang baik dan
sopan, cara berdoa ya
11
benar, kebersihan dan
keteraturan barang-
barang.
Diajarkan cara BAB
dan BAK yang benar
walaupun masih suka
mengompol.
Wajib dibawa ke dokter
kerena asma
Usia 1,5 Sama seperti usia satu tahun a. Suka ngemil, makan Pada umur 1,5 tahun
tahun diatas dengan teratur orang tua sudah
b. Cerewet
menitipkan saya
c. Suka ngambek dan
ditempat penitipan anak
memasang muka jutek
d. Mau menang sendiri dan dijemput oleh ayah
(dalam hal menonton jam dua siang. Ketika
TV dan bermain ditinggal oleh orang tua
bersama teman- saat itu saya selalu
teman) nangis dan tidak ingin
e. Lincah
diurus oleh orang lain
f. Suka bernyanyi
g. Makan disuapi Ayah sudah bersikap
h. Nakal dan usil tegas dengan memarahi
i. Ingin dituruti segala
saya dan sesekali
sesuatu yang diminta
memukul ketika saya
melakukan sesuatu
yang berlebihan.
Usia 2 tahun Sama seperti usia 1 tahun a. Galak Masuk playgroup dan
b. Suka marah
setelah pulang sekolah
c. Suka menangis
d. Ingin menang langsung dititip di
sendiri tempat penitipan anak.
e. Periang
Sekolah tersebut
f. Usil dan jail
12
langsung mempunyai
fasilitas untuk menitip
anak-anak yang belum
sempat di jemput oleh
oran tua nya.
Orang tua selalu
mengajak saya untuk
jalan-jalan dan
bertamasya
Di usia dua tahun saya
sempat mengungsi di
pengungsian karena ada
tragedi kerusuhan di
Lombok
Saya sempat opname di
rumah sakit karena
diare
Ayah selalu memenuhi
makanan bergizi yang
saya butuhkan
13
Usia 5 tahun Sudah masuk TK dan a. Sudah bisa dinasehati Setiap pulang dari
dititipkan di tempat penitipan orang tua sekolah selalu dijemput
b. Masih egois dan iri
anak oleh pembantu dan
dengan adik
Mandiri dalam hal buang air berjalan kaki dari TK
c. Nakal dan sifat jail
besar dan kecil, mandi dan sampai rumah karena
sudah berkurang
memakai pakaian d. Tidak sakit-sakitan jaraknya dekat
Sudah mengerti fungsi dari lagi Masih mengompol
e. Dirumah sangat Tabrakan dan sedikit
uang
cerewet tetapi di ada trauma kepala
Sudah bisa bersosialisasi Orang tua sudah
depan orang lebih
dengan teman sebaya mengajari cara
kalem
Tidak pernah berkata-kata berdoa,berbicara santun
f. Sudah sedikit
kotor atau yang tidak dan mandiri
mengerti sopan santun
sepantasnya g. Terkadang melawan
Tidak sulit untuk diajak perkataan orang tua
belajar
Mengerti apa pentingnya
agama dan mengerti cara
berdoa yang benar
14
Usia 7 -9 Sangat mandiri a. Melawan orang tua Orang tua khususnya
Lebih mengutamakan b. Sering berkelahi
tahun ayah sangat disiplin dan
urusan bermain dan dengan adik
keras
c. Ingin menang sendiri
teman sebaya
d. Tomboy
Rajin belajar dan
e. Iri hati dengan adik
tidak susah untuk f. Ingin selalu dituruti
g. Lebih pendiam
diajak belajar
h. Percaya diri
Berprestasi di sekolah
Lebih percaya
perkataan guru
dibandingkan orang
tua
Mau membantu orang
tua
15
Usia 17 Berusaha untuk a. Pendiam
b. Masih iri hati dengan
tahun mendapat teman baru,
Tidak atau kurang adik
c. Tidak sabaran
menghargai pendapat
d. Suka menuduh orang
orangtua
lain
Sering sedih/moody,
e. Tidak suka
Mulai menulis buku
memendam masalah
harian
Sangat pribadi dan selalu
memperhatikan diceritakan ke orang
penampilan tua
Meningkatnya f. Mandiri
g. Jiwa yang labil
kemampuan verbal
h. Kadang-kadang
untuk ekspresi diri
berlaku kasar
Pentingnya teman
i. Menunjukkan
dekat/sahabat
kesalahan orangtua
Terdapatnya pengaruh
j. Kecenderungan untuk
teman sebaya (peer
berlaku kekanak-
group) terhadap hobi
kanakan
dan cara berpakaian k. Hanya tertarik pada
keadaan sekarang,
bukan masa depan
16
sedangkan secara
seksual mulai timbul
rasa malu,
ketertarikan dengan
lawan jenis
l. Sensitif
17
dan tidak melawan
orang tua
n. Tidak percaya
dengan orang lain
o. Dapat
mengendalikan
diri terhadap
sesuatu yang tidak
perlu untuk dibeli
dan untuk
dilakukan
18
ketika saya sudah dewasa saya memiliki kemandirian yang sangat kuat dan saya sangat suka
kebersihan serta keteraturan.
Saat berusia 7 tahun 12 tahun aspek kepribadian yang sangat dominan yaitu aspek id dan
super ego. Untuk aspek id saya masih suka egois, ingin menang sendiri di rumah sedangkan
untuk super ego saya melakukan sesuatu sesuai norma dan peraturan yang telah di tanamkan
di diri saya sendiri. Mekanisme pertahanan diri saya terkadang proyeksi yaitu suka menuduh
orang lain.
Usia 17 tahun-20 tahun aspek kepribadian yang lebih dominan adalah super ego, ego dan
sebagian kecil id masih tetap saja ada di kepribadian saya. Untuk ego saya sudah bisa berpikir
sebelum bertindak dan mengambil keputusan yang tepat diantara pilihan-pilihan saya.
Mekanisme pertahanan diri saya Represi yaitu suka sekali memendam masalah, dan
rasionalisasi yaitu suka mencari alasan di depan orang tua ketika bersalah.
BAB III
PENUTUP
Freud membuat teori psychosexual stages of development yang terdiri dari fase oral,
fase anal, fase phallic, fase laten, dan fase genital. Dalam setiap tahap perkembangan, suatu
konflik harus diselesaikan sebelum bayi atau anak-anak menuju tahap selanjutnya karena
karakter unik dari kepribadian berkembang pada masa kanak-kanak. Oleh sebab itu, Freud
mengemukakan bahwa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang penting untuk
perkembangan kepribadian.
19
Referensi
Freud Sigmund. 2002. Kenangan Masa Keci Leonardo da Vinci. terj. Yuli Winarno. Yogyakarta: Jendela
Freud Sigmund. 2002. Peradaban dan Kekecewaan, terj. Apri Danarto. Yogyakarta: Jendela. Available
at http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1-2007-nurhadinim-1688-
bab3_410-9.pdf
Sumadi Suryabrata. 1998. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada
Batubara. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Available
on: http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf
20