Anda di halaman 1dari 4

Solartronics,Inc

Oleh Kelompok 9:

1. Erico Nugroho (14)


2. Niken Purbasari (27)
3. Stefanny Wanna Wijaya (34)
Solartronics,Inc

Solartronics,Inc adalah perusahaan kecil yang berada di Texas, yang membuat panel
surya beroprasi sejak pertengahan 1977. Di akhir tahun 1983, perusahaan tersebut telah
bertahan dari tahun-tahun yang buruk dan memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang
berukuran cukup baik dalam industri itu. Sebagai bagian dari usaha secara sadar untuk
melakukan profesionalisasi terhadap perusahaan tersebut, Holden telah memasukkan
Blocker dalam sfatnya pada musim gugur tahun 1983. John Holden, presiden dan manajer
umum dari Solartronics, Inc., sedang bingung. Lisa Blocker, manajer keuangan dan kontroler
perusahaan yang baru saja dipekerjakan, telah menetapkan pembuatan dari ikhtisar laporan
laba rugi yang baru. Laporan ini akan diterbitkan secara bulanan. Holden baru saja menerima
salinan tersebut untuk bulan januari 1984.

Kebingungan Holden muncul dari fakta bahwa ia tidak memperkirakan prusahaan itu
akan melaporlan kerugian untuk bulan Januari. Meskipun ia tahu bahwa penjualan rendah,
terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah dikurangi untuk
membantu menurunkan tingkat persediaan, ia tetap terkejut. Ia bertanya-tanya apakah hasil
bulan pertama ini merupakan pertanda buruk dalam hal kemungkinan untuk memenuhi hasil
yang dianggarkan untuk tahun tersebut. (lihat Exhibit 2) Walaupun pada tahun 1984 anggaran
hanya mencerminkan kenaikan 10 persen dalam volume penjualan dibandingkan dengan
tahun 1983, ia khawatir baha awal yang buruk semacam itu di tahun berjalan akan
menyulitkan perusahaan untuk kembali ke jalurnya.

SOAL
1. Mengapa hasil yang dilaporkan untuk bulan januari begitu buruknya terutama dengan
mengetahui bahwa perkiraan rata-rata laba bulanan adalah sebesar $30.000?

2. Apa data tambahan yang akan berguna untuk menganalisis kinerja perusahaan pada bulan
januari? Mengapa?

Jawaban

1. Dari data anggaran laporan laba rugi Solartronic untuk tahun 1984 dapat diketahui bahwa:
Harga jual perunit = $3.000.000/5.000 unit ekuivalen = $600
Unit yang dijual perbulan = 5.000 unit/12 bulan = 416,7 unit ek.
HPP standar perunit = $1.980.000/ 5.000 unit ekuivalen = $396
Sementara, unit yang terjual berdasarkan ikhtisar laba rugi Januari 1984 yaitu:
=$165.000/$600 = 275 unit ek.
Dengan demikian dapat diamati mengapa pada bulan Januri 1984 memiliki hasil yang sangat
buruk, yaitu dikarenakan:
a. Total penjualan di bulan Januari hanya sebesar $165.000 Sedangkan target anggaran
penjualan perbulan adalah sebesar $250.000 sehingga target anggaran tidak tercapai karena
mengalami penurunan margin penjualan sebesar $85.000
b. Biaya tenaga kerja langsung di bulan Januari meningkat sebesar $3.500 dari anggaran
sebesar $35.000. seharusnya dapat diturunkan sebesar:
($ 35.000/416,7 unit) x 275 unit = $ 23.097,25
$ 35.000-$ 23.097,25 = $ 11.902,75

c. Biaya overhead pabrik variable meningkat sebesar $1.500 dari yang dianggarkan sebesar
$30.000. biaya tersebut dapat diturunkan sebesar:
($ 30.000/ 417,7 unit) x 275 unit = $ 19.797,25
$30.000 -$19.797,2 = $ 10.202,75

d. Biaya overhead pabrik tetapvolume meningkat sebesar $17.500 dari anggaran sebesar
$35.000.

2. Tidak tepat jika kinerja Solartronics pada bulan Januari hanya berdasarkan data keuangan.
Perusahaan juga perlu mengetahui data non-keuangan dan data-data mengenai perubahan
yang terjadi di lingkungan.

Data-data yang perlu dipertimbangkan antara lain:

Varians dalam tenaga kerja langsung perlu dikaji lebih dalam. Perusahaan harus
memperhatikan penyebab varians tersebut, apakah varians tersebut timbul sebagai
akibat ketidak efisiensian perusahaan atau karena adanya perubahan kebijakan
pemerintah. Mungkin saja kenaikan upah tenaga kerja langsung tersebut disebabkan
oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan UMR. Kenaikan UMR tentu secara
otomatis meningkatkan beban tenaga kerja langsung yang harus ditanggung oleh
Solartronics. Kenaikan UMR akan menyebabkan varians yang tidak menguntungkan
untuk Solartronics, karena HPP yang dihitung pada harga standar memasukkan biaya
tenaga kerja langsung pada biaya gaji yang lama sebelum terjadi kenaikan UMR.
Data yang kedua perlu dianalisa adalah data mengenai metode pembebanan fixed
factory overhead. Apakah biaya tersebut dibebankan straight-line perbulan tanpa
memperhatikan jumlah unit yang diproduksi atau pembebanan biaya tersebut
berdasarkan jumlah unit yang diprosuksi pada bulan yang bersangkutan. Pada
jawaban kasus No.1 kami mengasumsikan bahwa fixed factory overhead dibebankan
secara straigt-line, sama rata setiap bulannya. Perlu data yang lebih akurat untuk
mengetahui apakah asumsi ini benar. Karena, seperti yang tergambar pada laporan
keuangan bulan Januari, varians untuk fixed factory overhead sangat besar. Jika
pembebanan fixed factory overhead straight per bulan sedangkan yang boleh
dibebankan ke dalam HPP hanya sebesar jumlah unit yang diproduksi dikalikan
dengan biaya fixed overhead per unit, jelas akan menimbulkan varians fixed factory
overhead yang sangat besar, mengingat pada bulan Januari penjualan rendah,
terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah dikurangi
untuk membantu menurunkan tingkat persediaan persediaan.
Data yang juga perlu ditinjau adalah data mengenai kondisi pasar saat ini yang
dihadapi oleh industri. Hal ini berkaitan erat dengan penjualan Solartronics. Jika
ternyata kondisi pasar saat ini sedang mengalami depresi sehingga penjualan industri
menurun, maka adalah hal yang wajar jika penjualan Solartronics pada bulan Januari
menjadi lebih rendah. Penjualan yang rendah ini juga memberikan pengaruh pada
volume varians dari fixed factor overhead seperti yang telah dibahas pada soal no.1.
Data time series mengenai penjualan juga perlu dikaji. Solartronics perlu mengetahui
apakah penjualannya dipengaruhi oleh pengaruh musiman. Meskipun Holden
mengetahui bahwa penjualan dipengaruhi oleh pengaruh musiman, Holden dapat
meyakinkan dirinya dengan menganalisa data penjualan agar dia tidak begitu bingung
dengan rugi yang dialami bulan Januari. Bila ternyata kontribusi penjualan bulan
Januari sangat kecil, Holden sebenarnya tidak perlu khawatir karena masih ada
kemungkinan anggaran tersebut tercapai.

Jadi pada dasarnya tidak cukup jika kinerja bulan Januari tersebut hanya dinilai berdasarkan
data keuangan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan data non-keuangan dan perubahan
kondisi lingkungan karena mungkin saja kinerja buruk dalam data keuangan disebabkan oleh
faktor non-keuangan dan perubahan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai