8 Bab 1 Pendahuluan
8 Bab 1 Pendahuluan
diperlukan pemilihan yang tepat terhadap jenis ternak dan metode beternak yang
pendapatan petani peternak dan membantu penyediaan protein hewani (Rizal dan
Herdis, 2010).
adalah : 1) mudah dipelihara dan volume makanan yang dibutuhkan relatif kecil,
melahirkan lebih dari satu ekor anak dalam satu kelahiran, 3) harganya relatif
dikembangkan, dan 4) peluang pasar baik dalam maupun luar negeri masih
Salah satu jenis domba yang ada di Indonesia adalah domba Merino yang
sangat tinggi dari berbagai daerah sulit untuk dipenuhi. Penjualan domba Merino
yang tak dikendalikan bisa mengancam populasi domba Merino karena saat ini
1
2
peningkatan produksi daging dan susu dilakukan melalui penyediaan bibit ternak
produksi ternak adalah teknologi Inseminasi Buatan (IB). Menurut Rizal dan
Herdis (2010), salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatan populasi dan
genetik ternak di masa yang akan datang. Pelaksanaan dan penerapan teknologi
unggul sehingga akan lahir anak yang kualitasnya lebih baik dari induknya,
kelayakan kualitas semen, pengolahan dan pengawetan semen dalam bentuk cair
dan beku, serta teknik inseminasi ke dalam saluran reproduksi ternak betina
(Kartasudjana, 2001).
kuantitas dalam bentuk semen segar atau semen beku. Kualitas semen segar lebih
dalam kondisi dingin (dalam refrigerator) atau dalam kondisi beku (nitrogen cair).
Semen hasil pendinginan mempunyai daya tahan relatif pendek, sedang bila
dalam penelitian ini adalah pengencer yang mengandung lesitin nabati. Pengencer
adalah pengencer semen komersial berisi bahan kimia yang komplit namun tidak
dilakukan dalam bentuk beku pada suhu -196oC (dalam nitrogen cair) dalam
media dengan penambahan krioprotektan. Pada saat itu sel dalam keadaan
kualitas semen beku, juga dapat mencegah terjadinya penularan bibit penyakit
yang mungkin terdapat di dalam kuning telur (Surachman dkk., 2006). Menurut
perbandingan tersebut belum memberikan hasil yang baik bagi semen domba
spermatozoa hewan lain, sehingga dalam penelitian ini dicoba untuk membuat
konsentrasi pengencer lesitin nabati yang sesuai untuk semen domba Merino agar
kerusakan spermatozoa secara fisik lebih banyak terjadi pada spermatozoa domba
menjadi cara pemasukan atau deposisi semen ke dalam saluran kelamin betina
menggunakan alat bantuan manusia dan bukan secara alamiah. Artificial berarti
tiruan atau buatan, sedang insemination berasal dari inseminatus (latin) yang
berarti pemasukan, penyampaian atau deposisi, dan semen adalah cairan yang
hanya tergantung pada kualitas dan kuantitas semen yang diejakulasikan seekor
kualitas dan memperbanyak volume semen tersebut untuk beberapa saat lebih
lama setelah ejakulasi sehingga lebih banyak betina akseptor yang akan
bagi sperma, menjadi penyanggah bagi sperma, dapat melindungi sperma dari
kejutan dingin (cold shock) baik untuk semen beku maupun semen yang tidak
Pengencer yang baik harus mempunyai tekanan osmosa isotonis dan dapat
spermatozoa, sumber bahan reduksi untuk melindungi enzim seluler, serta bebas
dari substansi produk kuman atau organisme penyakit menular yang berbahaya
Kata lesitin berasal dari bahasa Yunani lekhitos yang berarti kuning telur dan
mulai terkenal setelah Gobley pada tahun 1864 berhasil memisahkan fraksi lesitin
dari kuning telur. Lebih lanjut dinyatakan bahwa lesitin adalah campuran fosfatida
fosfatidil inositol yang merupakan penentu mutu dan khasiatnya serta merupakan
bahan penyusun alami pada hewan maupun tanaman (Aku dkk., 2007).
tumbuhan (nabati), hewan dan produk hewan lain khususnya susu serta bagian
dari tubuh manusia. Lesitin hewan umumnya diperoleh dari kuning telur dan susu
sedangkan lesitin nabati dapat diperoleh dalam kacang kedelai, kacang tanah,
jagung, gandum dan bunga matahari. Menurut Aires et al. (2003) lesitin yang
7
berasal dari kacang kedelai merupakan pilihan yang tepat untuk sumber lesitin
bahwa umumnya membran plasma sel hewan dan manusia mengandung lesitin
dalam suhu dingin adalah lesitin. Sumber lesitin utama yang telah lama digunakan
sumber lipoprotein dan lesitin yang berbeda, dilaporkan bahwa bahan pengencer
yang mengandung kuning telur dan susu mengandung bakteri dan mycoplasma
siap pakai dalam bentuk kemasan dengan sumber lesitin kacang kedelai. Bahan
pengencer semen dengan sumber lesitin kacang kedelai yang siap pakai antara lain
tepat untuk mendapatkan spermatozoa domba Merino dengan kualitas yang baik.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai indikator dalam pembuatan
semen beku domba Merino yang berkualitas baik sehingga mampu meningkatkan