Project Charter

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

RENCANA AKSI PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER)

1.0. IDENTITAS PROYEK


Nama STRATEGI MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI
OPTIMALISASI PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN MASYARAKAT
GUNA MEWUJUDKAN SWASEMBADA PANGAN

Deskripsi Kebijakan Pemerintahan Kabinet Kerja yang dicanangkan dalam


pembangunan pertanian berkelanjutan adalah target swasembada
pangan pada tahun 2017, Untuk mewujudkan target swasembada
pangan nasional pada tahun 2017, maka sejak awal tahun 2015
Kementerian Pertanian melakukan kerjasama dengan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Target peningkatan produksi
pertanian terutama terhadap 5 komonditi utama yaitu: padi 15,70 juta
ton, jagung 29 juta ton, kedele 2,7 juta ton, gula 4,81 juta ton dan daging
sapi 0,55 juta ton. Kendala untuk mencapai target swasembada pangan
antara lain daya dukung masing-masing wilayah khususnya daerah luar
pulau Jawa sangat rendah terutama faktor ketersediaan prasarana dan
sarana pertanian, iklim serta peningkatan alih fungsi lahan pertanian
tinggi.
Program Kementerian Pertanian pada tahun 2015 telah
dicanangkan melalui program upaya khusus peningkatan produksi padi,
jagung, kedelai, yang dikenal dengan program PSUS PAJALE yang
harus swasembada pangan pada tahun 2017. Untuk mendukung
program upaya khusus padi, jagung, kedelai Kementerian Pertanian
juga mencanangkan GERAKAN PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI
secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 20 Januari 2015.
Perbaikan jaringan irigasi memang sangat penting untuk mendukung
program swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden
Joko Widodo.
Untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah diperlukan
sarana produksi pertanian dan penyediaan alat mesin pertanian yang
memadai. Salah satu aspek penting untuk mendapatkan produksi yang
tinggi adalah pengolahan lahan yang intensif. Pengolahan lahan
merupakan tahapan awal sebelum melakukan kegiatan bercocok tanam.
Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan
dilembekkan dengan menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik
dengan berbagai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga
hewan, dan tenaga mesin pertanian (Traktor). Dengan pengolahan lahan
yang baik, tanah menjadi gembur, sehingga udara dan cahaya matahari
menyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburannya.
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan
berkelanjutan, maka Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Malaka pada tahun anggaran 2015 mengusulkan
program optimalisasi pengolahan lahan pertanian masyarakat
secara gratis untuk mendukung program swasembada pangan di
Kabupaten Malaka.
Sponsor Sekretaris Daerah Kabupaten Malaka
Project Leader Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Malaka
Sumber Daya Sumber daya Tim efektif
Tim
terdiri dari stakeholders
(internal dan eksternal) yang
terkait Proyek Perubahan,
antara lain :
1. Kepala Dinas Pertanian, 1. Sebagai koordinator dan mediator
Kehutanan, Kelautan dan pelaksanaan Proyek Perubahan
Perikanan Kab. Malaka
2. Sekretaris, Kepala 2. Sebagai bawahan Project Leader,
Bidang, Kepala Seksi, membantu pelaksanaan teknis
Staf, Koordinator PPL Proyek Perubahan

3. Perseroan Terbatas dan 3. Tender pengadaan alat mesin


CV pertanian (alsintan).

2.0 BURNING PLATFORM (LATAR BELAKANG)

Bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Malaka adalah:
1. Merumuskan rencana kerja Kepala Dinas berdasarkan rencana kerja dan sumber data
yang ada sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2. Menyusun perumusan rencana strategis Dinas berdasarkan rencana jangka menengah
Kabupaten dan Kepala Daerah serta masukan dari masyarakat di bidang Pertanian,
Kehutanan, Kelautan dan Perikanan untuk digunakan sebagai pedoman kerja tahunan.
3. Membina dan memotivasi pegawai serta meningkatkan kinerja pegawai dilingkup Dinas
Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan.
4. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan
untuk dipergunakan sebagai bahan masukan dan pertanggungjawaban kepada Atasan.
5. Melaksanakan tugas lain atas perintah Atasan.

Seiring dengan Kebijakan pemerintah yang dicanangkan dalam pembangunan


pertanian berkelanjutan yaitu target swasembada pangan pada tahun 2017, Target utama di
bidang pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian terhadap 5 komonditi utama
yaitu: padi 15,70 juta ton, jagung 29 juta ton, kedele 2,7 juta ton, gula 4,81 juta ton dan
daging sapi 0,55 juta ton). Kendala untuk mencapai target swasembada pangan adalah
daya dukung masing-masing daerah khususnya daerah luar pulau Jawa sangat rendah. Hal
ini antara lain disebabkan oleh faktor ketersediaan prasarana dan sarana pertanian, iklim
dan peningkatan jumlah alih fungsi lahan pertanian tinggi.
Untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi diperlukan teknis pemeliharaan
tanaman dan pengolahan lahan yang baik serta penggunaan benih/bibit unggul.
Kegiatan pengolahan lahan merupakan tahapan awal sebelum melakukan kegiatan
bercocok tanam. Dengan pengolahan lahan yang baik, diharapkan kondisi struktur tanah
menjadi lebih baik. Pengolahan tanah adalah proses di mana tanah digemburkan dan
dilembekkan dengan menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai
sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan mesin pertanian (traktor).
Melalui proses ini, kerak tanah teraduk, sehingga udara dan cahaya matahari menyentuh
tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburan tanah.
Dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, maka Dinas Pertanian, Kehutanan,
Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2015 mengusulkan program optimalisasi
pengolahan lahan masyarakat secara gratis dalam mendukung program swasembada
pangan di Kabupaten Malaka, Program optimalisasi pengolahan lahan pertanian masyarakat
menjadi prioritas sesuai tekad pemerintah Kabupaten Malaka. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu masyarakat yang memiliki lahan namun kurang mampu secara financial. Secara
umum, petani hanya mampu mengolah lahan 0,25 - 0,50 hektar.
Program peningkatan ketahanan pangan penting dan strategis untuk mendukung
Program Nasional Kementerian Pertanian yang telah dicanangkan melalui program upaya
khusus peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, yang dikenal dengan program PSUS
PAJALE yang harus swasembada pangan pada tahun 2017.

3.0 TUJUAN
Tujuan Proyek Perubahan yaitu:

a. Tujuan Jangka Pendek


- Terlaksananya program pengolahan lahan masyarakat secara gratis di Kabupaten
Malaka
b. Tujuan Jangka Menengah
- Pengembangan sistem ketahanan pangan dan pengadaan prasarana dan sarana
pertanian di Kabupaten Malaka

4.0 MANFAAT
Manfaat Proyek Perubahan yaitu:

a. Manfaat Internal
1. Memudahkan pelaksanaan program swasembada pangan di Kabupaten Malaka
2. Meningkatkan kinerja Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Malaka
b. Manfaat Eksternal
1. Kemampuan dan ketrampilan petani meningkat
2. Kesejahteraan petani meningkat
3. Produksi dan produktivitas meningkat
4. Pengolahan lahan meningkat

5.0 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Proyek Perubahan adalah:


1. Persiapan
a. Memberikan penjelasan dan persetujuan atas Proyek Perubahan kepada Mentor
selaku Pimpinan Project Leader
b. Koordinasi lintas sektoral dan Pembentukan Tim Pengolahan Lahan Masyarakat
2. Pelaksanaan
a. Identifikasi permasalahan kebutuhan lahan, pendamping/penyuluh, petani, alat
mesin pertanian dan anggaran
b. Penyusunan dan perumusan program pengolahan lahan masyarakat gratis
tahun 2015
c. Melakukan sosialisasi, workshop Proyek Perubahan dan rapat koordinasi lintas
sektoral dalam merumuskan dan menetapkan program pengolahan lahan
masyarakat gratis
d. Kesepakatan instansi terkait mendukung program pengolahan lahan masyarakat
gratis
e. Merancang Kebijakan Bupati Malaka tentang program pengolahan lahan
masyarakat gratis
f. Fasilitasi dan penetapan Kebijakan Bupati Malaka
g. Tender pengadaan alat mesin pertanian dan pelatihan petani
3. Monitoring dan Evaluasi
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan Proyek Perubahan

6.0 OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIVERABLES)


Nama Deskripsi
a. Output Jangka Pendek; - Stakeholders internal dan eksternal dari unsur
- Tersusunnya Kebijakan Dinas yang ditetapkan dan disepakati dalam
Bupati Malaka tentang Proyek Perubahan dengan Surat Keputusan
program pengolahan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan
lahan masyarakat gratis dan Perikanan Kabupaten Malaka

- Di dalam tataran teknis, Tim di bawah koordinasi


- Sosialisasi dan
Project Leader
Implementasi pengolahan - Kebutuhan data, prasarana dan sarana, teknis
lahan masyarakat gratis operasional maupun anggaran disesuaikan dan
b. Output Jangka Menengah: difasilitasi Pemerintah Kabupaten Malaka melalui
- Program lanjutan Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan
pengolahan lahan Perikanan Kabupaten Malaka
- Adanya dukungan dan komitmen dari Pimpinan
masyarakat gratis
Daerah dalam menunjang Pembangunan
- Peningkatan produksi
Kawasan Perbatasan Berbasis Masyarakat
padi, jagung dan kedelai

7.0 PENTAHAPAN (MILESTONES)


NO TAHAP UTAMA WAKTU (2 bulan)
Jangka Pendek
1. Memberikan penjelasan dan persetujuan Minggu ke III Juni 2015
atas Proyek Perubahan kepada Mentor
selaku Pimpinan Project Leader
2. Koordinasi lintas sektoral dan
Minggu ke III Juli 2015
pembentukan Tim Khusus Pengolahan
Lahan Masyarakat
3. Identifikasi permasalahan kebutuhan
Minggu ke III Juli 2015
lahan, pendamping/penyuluh, petani,
alat mesin pertanian, dan anggaran
4. Penyusunan dan perumusan program
pengolahan lahan masyarakat gratis Minggu ke-III Juli 2015
5. Melakukan sosialisasi, workshop Proyek
perubahan sekaligus rapat koordinasi
Minggu ke-IV Juli 2015
lintas sektoral dalam merumuskan dan
menetapkan program pengolahan lahan
masyarakat gratis
6. Kesepakatan instansi terkait mendukung
program pengolahan lahan masyarakat
Minggu ke-I September 2015
gratis dan Merancang Kebijakan Bupati
tentang program pengolahan lahan
masyarakat gratis
7. Fasilitasi dan penetapan Kebijakan
Bupati
8. Tender pengadaan alat mesin pertanian
Minggu ke-II September 2015
dan pelatihan kepada petani
9. Melakukan monitoring dan evaluasi
Minggu ke-II September 2015
terhadap hasil pelaksanaan

Selama Breakthrough II

Jangka Menengah
1. Pengadaan alat mesin pertanian Secara berkesinambungan
2. Penguatan kelembagaan petani, subsidi
pupuk dan pengadaan saprodi
Secara berkesinambungan

8.0 TATA KELOLA PROYEK

Struktur Tim Proyek Perubahan


Gambar Struktur Tim yang terlibat dalam DONATUS BERE, SH: SEKRETARIS
Penyelenggara Proyek Perubahan DAERAH sebagai Mentor:
Bertindak sebagai pembimbing dan
pengawas peserta diklat berdasar
sikap profesionalisme;
Memberikan dukungan penuh kepada
peserta diklat dalam
mengimplementasikan Proyek
Perubahan;
Berperan sebagai motivator dan
inspirator.

Ir. PETRUS BRIA, MT : KEPALA DINAS


PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN
DAN PERIKANAN sebagai Pimpinan
Project Leader:
Melakukan eksekusi keseluruhan
tahapan yang telah dirancang dalam
Project Charter;
Secara aktif melaporkan progress
implementasi Proyek Perubahan
kepada Mentor dan Coach;
Mengacu rumusan milestone dalam
Project Charter sebagai target
pencapaian Proyek Perubahan;
Menggerakkan seluruh elemen
stakeholders (internal dan eksternal)
dalam mendukung semua tahapan
implementasi Proyek Perubahan;
Menyusun laporan Proyek Perubahan
ke dalam sebuah deskripsi utuh;
Menyerahkan laporan implementasi
Proyek Perubahan kepada
penyelenggara Diklat PIM II.

DR Ir DIDIK KUSUMOHADI, MS.


Widyaiswara Utama Madya Badan Diklat
Provinsi Jawa Timur sebagai Coach:
Melakukan monitoring secara regular
terhadap kegiatan peserta selama
tahap Laboratorium Kepemimpinan;
Membekali peserta diklat dengan
kompetensi yang diperlukan selama
tahap Talking Ownership dan tahap
Laboratorium Kepemimpinan;

Memotivasi peserta diklat melalui


konsultasi selama tahap Talking
Ownership dan tahap Laboratorium
Kepemimpinan.
Sekretariat Dinas, Bidang-bidang dan
Seksi-seksi sebagai Tim Pelaksana
Teknis
SEKRETARIS DAERAH, ASISTEN II,
BAPPEDA, DINAS PU, BAGIAN
HUKUM, BAGIAN PEMBANGUNAN,
PPKAD, CAMAT, KADES sebagai
Mitra Perumusan Proyek Perubahan

09. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS


Stakeholders / pemangku kepentingan dalam Proyek Perubahan adalah:

Internal Eksternal
Sekretaris Daerah BAPPEDA
Asisten II DINAS PU
Kepala Dinas Pertanian, PPKAD
BAGIAN HUKUM,
Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
BAGIAN PEMBANGUNAN,
Kabupaten Malaka CAMAT
Sekretaris KADES
Kepala Bidang
Kepala Seksi
Staf
Koordinator PPL
10. KRITERIA KEBERHASILAN

Kriteria Keberhasilan Proyek Perubahan adalah:


1. Penetapan Kebijakan Bupati tentang program pengolahan lahan pertanian
masyarakat gratis
2. Pengadaan alat mesin pertanian dan pelatihan

Malaka, Juni 2015

Atasan Peserta

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MALAKA

DONATUS BERE, SH
Pembina Utama Muda
NIP 19611231 199103 1 079
FORMULIR BAGI MENTOR

PADA TAHAP TALKING OWNERSHIP I

1. Nama Peserta Ir. PETRUS BRIA, MT

2. Instansi DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN


PERIKANAN KABUPATEN MALAKA

3. Topik yang dijadikan STRATEGI MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN


Proyek Perubahan MELALUI OPTIMALISASI PENGOLAHAN LAHAN
(Eselon II) PERTANIAN MASYARAKAT GUNA MEWUJUDKAN
SWASEMBADA PANGAN

Catatan terhadap Rencana Aksi Perubahan yang disiapkan peserta :

Rekomendasi :

Surabaya, Juni 2015


MENTOR

DONATUS BERE, SH
Pembina Utama Muda
NIP. 19611231 199103 1 079

Foto :Rapat internal mengevaluasi pelaksanaan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
serta penentuan area proyek perubahan. (Tgl 09 Maret 2015)
FORMULIR BAGI COACH

PADA TAHAP TALKING OWNERSHIP I

1. Nama Peserta Ir. PETRUS BRIA, MT

2. Instansi DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN


PERIKANAN KABUPATEN MALAKA

3. Topik yang dijadikan STRATEGI MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN


Proyek Perubahan MELALUI OPTIMALISASI PENGOLAHAN LAHAN
(Eselon II) PERTANIAN MASYARAKAT GUNA MEWUJUDKAN
SWASEMBADA PANGAN

Catatan terhadap Rencana Aksi Perubahan yang disiapkan peserta :

Rekomendasi :

Surabaya, Juli 2015


COACH

DR Ir. DIDIK KUSUMOHADI, MS.


Widyaiswara Utama Madya (IV/d)
NIP 19520324 198101 1 002

Foto :Rapat internal mengevaluasi pelaksanaan tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
serta penentuan area proyek perubahan. (Tgl 09 Maret 2015)
PROJECT CHARTER

DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL


DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN MALAKA

STRATEGI MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MELALUI


OPTIMALISASI PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN MASYARAKAT
GUNA MEWUJUDKAN SWASEMBADA PANGAN

DALAM RANGKA
PENYUSUNAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
SEBAGAI PESERTA DIKLAT PIM TINGKAT II

DISUSUN OLEH :
Ir. PETRUS BRIA, MT.
NDH/KELAS : 07/ B

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI JAWA TIMUR
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XXXVII
TAHUN 2015

Anda mungkin juga menyukai