Anda di halaman 1dari 4

Salah satu tujuan nasional bangsa dan Negara

Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD


1945 alinea ke empat adalah memajukan
kesejahteraan umum. Untuk tujuan itu, telah
banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah.
Misalnya saja membuka lapangan kerja,
memberikan dana bantuan sekolah, asuransi
kesehatan bagi rakyat miskin, asuransi bagi
persalinan, membangun infrastruktur seperti jalan,
jembatan, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Sebagai upaya mempercepat tercapainya
kesejahteraan rakyat, pemerintah pusat
menyerahkan sebagian wewenangnya kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pada era otonomi
daerah, pemerintah daerah memiliki peran yang
sangat strategis dalam mewujudkan percepatan
ketercapaian tujuan nasional yang salah satunya
memajukan kesejahteraan umum (rakyat). Selain
itu, pemerintah daerah memiliki sejumlah
kewenangan untuk menyelenggarakan
pemerintahan untuk mengatur dan mengurus
rumah tangga daerahnya. Namun tidak semua
urusan pemerintah pusat diserahkan ke
pemerintahan daerah. Bidang-bidang tersebut
misalnya, politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional,
serta agama.
Adapun kewajiban pemerintah daerah,
sebagaimana ditegaskan dalam UU No.32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah pasal 22.
Daerah berkewajiban untuk:
1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan,
kesatuan dan kerukunan nasional, serta
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;
3. mengembangkan kehidupan demokrasi;
4. mewujudkan keadilan dan pemerataan;
5. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;
6. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas
umum yang layak;
8. mengembangkan sistem jaminan sosial;
9. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;
10. mengembangkan sumber daya produktif di
daerah;
11. melestarikan lingkungan hidup;
12. mengelola administrasi kependudukan;
13. melestarikan nilai sosial budaya;
14. membentuk dan menerapkan peraturan
perundang-undangan sesuai dengan
kewenangannya; dan
15. kewajiban lain yang diatur dalam perundang-
undangan
Berdasarkan kewajiban-kewajiban pemerintah
daerah tersebut di atas, jelas kiranya bahwa
pemerintah daerah memiliki tugas yang tidak
ringan guna melakukan usaha-usaha mencapai
kewajibannya tersebut. Misalnya, melindungi
masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan
serta kerukunan nasional, pemerintah daerah
perlu bekerjasama dengan aparat Kepolisian dan
Tentara Nasional Indonesia, organisasi
kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan tokoh
agama. Tanpa memiliki kemampuan berkoordinasi
yang baik antar komponen masyarakat di daerah,
sulit rasanya untuk mewujudkan kerukunan antar
umat dan terlindunginya berbagai kepentingan
masyarakat. Mungkin sering terjadinya konflik di
daerah, baik konflik horizontal maupun konflik
vertikal disebabkan oleh ketidakmampuan
pemerintah daerah berkoordinasi dengan pihak-
pihak terkait. Dalam kerangka meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat, pemerintah
daerah perlu memfasilitasinya melalui berbagai
program seperti meningkatkan kesadaran akan
pentingnya pendidikan, kesehatan dan perilaku
hidup sehat, membuka lapangan pekerjaan dan
sebagainya. Selain itu, untuk mengembangkan
kehidupan yang demokratis, mewujudkan
kehidupan masyarakat yang adil diperlukan upaya
mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi,
seperti kebebasan berpendapat, kesetaraan
gender, kebebasan berserikat, penegakkan hukum
tanpa pandang bulu, dan sebagainya. Tanpa
implementasi nilai-nilai tersebut, sulit
terwujudnya pemerintahan yang dijalankan
dengan demokratis dan terhindar dari praktik
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). Melalui
peran serta rakyat dalam pembangunan daerah,
diharapkan akan mempercepat proses
pembangunan di berbagai bidang kehidupan yang
pada gilirannya akan membawa kehidupan rakyat
yang lebih sejahtera. Selain itu, diperlukan
transparansi anggaran yang digunakan untuk
pembangunan, dalam rangka mewujudkan
pemerintahan yang amanah, bersih, kredibel dan
akuntabel.
Menyediakan fasilitas pendidikan, kesehatan dan
fasilitas umum yang layak juga merupakan
kewajiban pemerintah daerah yang tidak mudah
dilaksanakan. Hal ini kadang berbenturan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku juga anggaran
yang tersedia. Oleh karenanya, pemerintah daerah
perlu melakukan terobosan dan strategi yang
tepat untuk mewujudkan tersedianya berbagai
fasilitas publik yang aman dan nyaman. Dalam
rangka memajukan kesejahteraan rakyat,
pemerintah daerah juga memiliki kewajiban
mengembangkan sistem jaminan sosial. Hal ini
perlu dilakukan agar rakyat mampu mengakses
hak-haknya di bidang pendidikan, kesehatan, dan
berbagai bidang lainnya tanpa dibatasi oleh
kemampuan finansial, perbedaan agama, suku,
dan latar belakang lainnya.
Melaksanakan perencanaan dan penataan ruang
daerah, administrasi kependudukan perlu
dilakukan agar terjadinya kesesuaian keadaan
penduduk dan tempat tinggalnya dengan
penataan yang tepat guna. Dengan kata lain,
pemerintah daerah perlu melakukan pemetaan
wilayah di lingkup kekuasaannya untuk berbagai
kepentingan. Misalnya, pemerintah daerah harus
memetakan daerah mana yang akan dijadikan
cagar budaya, kawasan pendidikan, kawasan
industri, pariwisata, pertanian, pemukiman dan
sebagainya. Dengan demikian dapat dihindari
penggunaan lahan yang tumpang tindih atau
bahkan alih fungsi lahan yang berpotensi
merugikan dalam jangka panjang. Misalnya,
wilayah yang secara geografis merupakan wilayah
pertanian lahan basah (sawah) malah di
reklamasi untuk keperluan pemukiman penduduk.
Jika ini terjadi, maka tidak mustahil akan
menimbulkan berbagai bencana, seperti banjir di
musim hujan, dan kelaparan di musin kemarau.
Atau sebaliknya, bukit atau gunung yang disebut
dengan paku bumi malah dikeruk dan diratakan.
Padahal keberadaannya sangat bermanfaat.
Dengan konsisten menggunakan lahan sesuai
peruntukannya, maka pemerintah daerah dengan
sadar telah melakukan pelestarian lingkungan.
Dengan lingkungan yang lestari, maka masa
depan anak cucu sebagai generasi penerus
bangsa bisa terjamin keberlangsungannya.
Terakhir, pemerintah daerah perlu membentuk dan
menerapkan peraturan perundang-undangan
sesuai dengan kewenangannya. Membentuk
peraturan, baik peraturan daerah, peraturan dan
atau keputusan kepala daerah dilakukan agar
pembangunan yang dilaksanakan di daerah
memiliki payung hukum yang jelas (legitimit).
Selain itu, pembangunan yang berdasarkan
peraturan yang berlaku akan mampu
menghidarkan konflik-konflik yang mungkin
terjadi. Karena tidak jarang, pemerintah daerah
melakukan pembangunan malah menimbulkan
masalah, seperti pembebasan lahan yang
bermasalah, karena sertifikat kepemilikan tanah
yang ganda, melakukan eksplorasi sumber daya
alam di wilayah yang semestinya dijaga
kelestariannya dan sebagainya. Mudah-mudahan
dengan melaksanakan berbagai kewajiban-
kewajiban yang telah di uraikan di atas, maka
pemekaran daerah baru menjadi daerah otonom
dapat membawa rakyat di daerah tersebut hidup
sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai