Anda di halaman 1dari 7

UNSUR ALKALI

Logam alkali adalah unsur-unsur yang menempati golongan IA pada sistem periodik.
Golongan ini meliputi litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan
fransium (Fr). Alkali berasal dari bahasa Arab yang berarti air abu. Unsur unsur alkali
termasuk logam karena mempunyai sifat sifat logam seperti: permukaan mengkilap, mudah
ditempa, dan merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Logam-logam alkali dapat
membentuk basa kuat disebut dengan logam golongan IA. Unsur pada golongan IA ini sangat
reaktif, sehingga tidak dijumpai bebas di alam, melainkan dalam bentuk senyawanya.

A. KEBERADAAN LOGAM ALKALI DI BUMI


Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta).
UNSUR KADAR (bpj)
Li 65
Na 28.300
K 25.900
Rb 310
Cs 7

Unsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut
dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Natrium di alam dijumpai sebagai NaCl dalam air laut
dan mineral halit, kalium sebagai KCl dalam bijih silvit, karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), dan
feldspaat (K2O.Al2O3.3SiO2). Unsur alkali lain sedikit sekali dijumpai, sedangkan fransium
bersifat radioaktif.Adapun logam Li, Cs, Rb terdapat dalam mineral fosfat trifilit dan mineral
silikat lepidolit dapat ditemukan litium yang bercampur alumunium. Li kelimpahan 6Li
kemungkinan hanya 3,75% di alam oleh karena itu 7Li memiliki kelimpahan sampai 96,25%.
Rb ( rubidium ) paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rb ada di polucite luecite dan
zinnwaldite yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Rb ditemukan di lepidolite
sebanyak 15%.

B. SIFAT UNSUR ALKALI


a. Sifat-sifat fisik
Beberapa sifat fisik logam alkali bahwa kecenderungan sifat logam alkali sangat beraturan.
Dari atas ke bawah, kelektronegatifan, energi ionisasi, titik cair, dan titik leleh cenderung
menurun, sedangkan jari-jari atom dan kerapatannya cenderung meningkat. Alkali termasuk
logam yang lunak, sehingga mudah dipotong. Logam alkali memiliki kilap keperakan logam
yang khas pada permukaan yang baru dipotong. Dalam keadaan gas, unsurunsur alkali berupa
molekul diatomik, misal Li2 dan Na2.
Unsur-unsur alkali merupakan reduktor kuat. Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial
elektrodenya. Kecenderungan potensial elektrode alkali semakin bertambah dengan
bertambahnya nomor atom. Perkecualian pada litium yang memiliki potensial
elektrode terbesar. Penyimpangan ini umumnya diperlihatkan oleh unsur-unsur pada periode
kedua yang dihubungkan dengan kecilnya volume atom. Dalam banyak hal, litium lebih
mirip dengan magnesium dari golongan IIA, berilium yang mirip dengan aluminium, dan
boron yang mirip dengan silikon. Unsur-unsur alkali dapat melarut dalam cairan amoniak.
Larutan encer logam alkali dalam amoniak berwarna biru. Larutan ini merupakan penghantar
listrik yang lebih baik daripada larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya
hantar logam murni. Larutan pekat di atas 3 M berwarna seperti perunggu tembaga dan
menunjukkan kilap logam karena terbentuk kelompok ion. Spektrum emisi adalah radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh unsur yang tereksitasi. Spektrum ini teramati sebagai
pancaran cahaya dengan warna tertentu yang terdiri atas beberapa garis warna (panjang
gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Spektrum emisi dapat digunakan untuk mengenali
senyawa tertentu. Logam alkali akan tereksitasi ketika dipanaskan pada nyala api. Misal pada
pembakar bunsen atau pembakar spiritus dengan memberikan warna nyala khas.
UNSUR WARNA NYALA
Litium Merah tua
Natrium Kuning
Kalium Ungu
Rubidium Merah violet
Sesium Biru

a) Jari-jari atom
Makin ke bawah jari-jari atom makin besar, berarti makin mudah melepaskan elektron.

b) Keelektronegatifan
Dengan harga keelektronegatifan yang kecil, maka atom logam alkali dan alkali tanah
cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif dengan atom
nonlogam.

c) Energi ionisasi
Sedangkan energi ionisasi kedua terjadi dari ion x+ melepaskan satu buah elektron:
x+ x2+ + e
d) Tingkat Oksidasi
Tingkat oksidasi logam logam alkali hanya satu macam yaitu +1, yang menunjukkan bahwa
untuk mencapai konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia, logam logam alkali melepas
satu elektronnya.

b. Sifat-sifat kimia
Ciri yang paling mencolok dari logam alkali adalah kereaktifannya cukup besar. Kereaktifan
ini berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah, sehingga mudah melepaskan elektron.
Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan larut dalam air.

C. REAKSI LOGAM ALKALI


1. Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Litium bereaksi
dengan lambat, sedangkan natrium bereaksi lebih hebat disertai panas yang tinggi. Kalium,
rubidium, dan sesium bereaksi semakin hebat disertai ledakan, jika dimasukkan dalam air.
Logam alkali mudah bereaksi dengan air pada tangan serta menimbulkan api dan ledakan.
Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2L(s) + 2H2O(l) 2LOH(aq) + H2(g) (L = logam alkali)
Gas hidrogen yang terbentuk dalam reaksi di atas akan segera terbakar karena reaksinya
sangat eksoterm.

2. Reaksi dengan hidrogen


Logam alkali akan bereaksi dengan hidrogen ketika dipanaskan dan menghasilkan senyawa
hidrida. Hidrida merupakan senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi 1.
Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2L(s) + H2(g) 2LH(s)
Contoh 2Na(s) + H2(g) 2NaH(s).

3. Reaksi dengan oksigen


Reaksi antara logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2),
dan superoksida (MO2).
4L(s) + O2(g) 2L2O(s)
Jika oksigen berlebih natrium akan membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium, dan
sesium akan membentuk superoksida.
Contoh K(s) + O2(g) KO2(s).

4. Reaksi dengan halogen


Reaksi logam alkali dengan halogen terjadi sangat hebat dan menghasilkan garam halida.
Contoh 2Li(s) + Cl2(g) 2LiCl(s).
Natrium cair terbakar dalam gas klor menghasilkan nyala kuning.

5. Reaksi dengan asam encer


Reaksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
2L + 2H+ 2L+ + H2
Reaksi logam alkali dengan asam encer akan menimbulkan gas hidogen disertai ledakan.
Contoh 2Na(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2(g).

D. PEMBUATAN LOGAM ALKALI


Tingkat oksidasi logam selalu +1. Oleh karena itu , semua reaksi pembuatan logam alkali dari
senyawanya tergolong reaksi reduksi.
a. Litium
Logam litium dibuat dengan reaksi elektrolisis campuran lelehan LiCl dan KCl cair.
Penambahan KCl cair berfungsi untuk menurunkan titik leleh LiCl.
Reaksi pada sel elektrolisis :
Katode : Li+(l) + e Li (l)
Anode : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e
b. Natrium
Logam natrium dibuat dengan elektrolisis campuran NaCl dan NaF cair.
Reaksi terjadi :
Katode : Na+(l) + e Na(l)
Anode : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e

c. Kalium
Logam kalium dibuat dengan elektrolisis campuran KCl dan CaCl2 cair.
Reaksi terjadi :
Katode : K+(l) + e K(l)
Anode : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e
Dapat juga dengan cara reduksi lelehan KCl dengan logam Na pada suhu 8500C.
KCl(l) + Na(s) K(s) + NaCl(s)
Reaksi reduksi di atasmerupakan kesetimbangan. Kalium yang terbentuk mudah menguap.
Sehingga dapat dikeluarkan dari sistem akibatnya kesetimbangan akan bergeser kekanan
sehingga pembentukan kalium berlangsung terus.

d. Rubidium dan Sesium


Logam Rb dan Cs dibuat dengan cara mereduksi lelehan halida garamnya dengan logam Na.
RbCl(l) + Na(s) NaCl(s) + Rb(s)
CsCl(l) + Na(s) NaCl(s) + Cs(s)

E. KEGUNAAN LOGAM ALKALI


Kebanyakan logam alkali digunakan dalam bentuk senyawanya. Penggunaan dalam bentuk
logamnya memerlukan kondisi tertentu.
a. Litium (Li)
Logam Li yang tidak terlalu reaktif, digunakan dalam baterai untuk kalkulator, jam, kamera,
dan alat pacu jantung. Paduan logam Li dengan magnalium digunakan pada komponen
pesawat terbang , karena paduan logam ini sangat ringan tetapi kuat.

b. Natrium (Na)
Lelehan Na memiliki titik leleh yang rendah , sehinga dapat digunakan sebagai bahan
pendingin pada reaktor nuklir. Disamping itu , Na memiliki daya hantar panas yang baik ,
sehingga lelehan Na mengambil panas yang dihasilkan reaksi fisi dan panas tersebut
ditransfer oleh Na cair ke bagian luar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul dipakai
untuk menjalankan generator listrik. Na juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya
atau pada kendaraan karena sinar kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk menembus
kabut. NaOH : Disebut soda api. Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun,
detergen, kertas, serat rayon. Na2CO3: Natrium karbonat dikenal dengan nama soda.
Digunakan dalam industri kaca, melunakkan air sadah dan menghilangkan noda minyak.
NaHCO3: Natrium bikarbonat juga disebut soda kue. Digunakan untuk pembuatan kue.

c. Kalium (K)
Kalium digunakan untuk membuat KO2 yang digunakan dalam masker gas. KO2 akan
bereaksi dengan uap air hasil pernafasan dan membebaskan gas oksigen. Di dalam tubuh , K
bersama Na diperlukan oleh sel saraf untuk mengirim sinyal sinyal listrik. Gerakan ion
natrium dan Kalium dalam sel otak ini digunakan untuk mengukur gelombang otak.

d. Rubidium (Rb)
Rubidium digunakan pada filamen sel fotolistrik yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik.

e. Sesium (Cs)
Cs digunakan sebagai katode pada lampu lampu elektronik. Logam Cs mempunyai energi
ionisasi pertama yang sangat kecil. Jika terkena cahaya, Cs akan melepaskan elektronnya
yang akan tertarik menuju ke elektrode positif pada sel dan menyebabkan timbulnya arus
listrik.

F. DAMPAK LOGAM ALKALI


1. Litium sangat mudah terbakar jika kontak dengan udara dan air, selain itu litium bersifat
toksin ( racun ) sehingga tidak boleh terkena kulit.
2. Serbuk natrium mudah terbakar dalam air dan bersifat racun, sehingga penyimpanan harus
dengan cara direndamdalam cairan hidrokarbon atau kerosin (minyak tanah )

Anda mungkin juga menyukai