OLEH:
SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam seminar ujian proposal pada
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Pembimbing I Pembimbing II
skripsi ini. Tak lupa pula shalawat serta salam terhanturkan kepada
menyelesaikan skripsi ini. Ada saja halangan yang harus penulis hadapi
untuk menyelesaikan skripsi ini baik itu dari dalam diri penulis sendiri
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Kedua orang tua penulis,
Ayahanda Drs. Nursalim Ramli M.si., dan ibunda Jumriani Nawir yang
selama ini dengan sabar telah membesarkan dan mendidik penulis sejak
lahir sampai saat ini, serta memberikan dukungan berupa perhatian tak
penulis selama penulis menyusun skripsi ini. Terima kasih juga kepada
Terimah kasih tak terhingga untuk seluruh keluarga penulis atas semangat
dan doa yang selalu diberikan kepada penulis selama penulis menuntut
segenap jajarannya.
2. Bapak prof. Dr. Aswanto, S.H., M.H., DFM. Selaku dekan fakultas
3. Bapak Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.H selaku ketua bagian hukum
penulis dan Ibu Hj. Asiza S.H., M.H selaku pembimbing 2 penulis,
5. Bapak Prof. Dr. Muhadar, S.H., M.H, bapak Prof. Dr. Slamet
selama ini.
pendidikan.
11. UKM Bengkel Seni Dewi Keadilan (BSDK) FH-UH. Terima kasih
Adinsa S.H, irfai Herman S.H, Mario husain, Audi Rahmat S.H,
S.H, A. Vebriani Arif., S.H, Revica adani, Nur Iman, Zigria anbiana,
Veni Pratama Bassi, Mulfa Indah Sari.,S.H. Terimah kasih atas
persadaraan, kerjasama dan saat suka dan duka yang kita lewati
ever met.
imbalan yang setimpal atas bantuan dan jasa-jasa semua pihak yang
telah berupaya membantu penyusunan skripsi ini. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Kegunaan Penelitian 7
1. Pengertian Kriminologi 8
2. Pengertian viktimologi 10
B. Kejahatan Terselubung 12
1. Kejahatan 12
2. Kejahatan Terselubung 17
A. Lokasi Penelitian 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 54
B. Saran 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
sosial.
1
keterbukaan tanpa proteksi merupakan pencerminan dari pertumbuhan
negeri.
Oleh karena itu, apabila dilain hari muncul keluhan atas kerusakan
untuk memilih, hak untuk di dengar dan hak untuk mendapatkan ganti
1
Erman Rajagukguk Dkk. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen. Mandarmaju. Bandung.
Hal. 25
2
rugi, hak untuk mendapatkan kebutuhan dasar manusia, hak untuk
3
b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersi atau netto, dan
tersebut.
barang tertentu;
label.
4
komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan,
pangan yang rusak, cacat atau bekas yang rusak dan tercemar,
benar.
2
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
5
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik
masyarakat)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
6
D. Kegunaan Penelitian
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kriminologi
tersebut.4
3
Didik M arief & Elisatris Gultom. 2008. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan antara
norma dan realita. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 67
4
Ibid. Hal 68
5
Ibid. Hal 68
8
(kriminologi adalah kumpulan pengetahuan yang membahas tentang
6
A.S. Alam. 2010. Pengantar kriminologi. Pustaka refleksi books. Makassar Hal 2
7
Ibid. Hal 2
8
Ibid. Hal 2
9
Didik M arief & Elisatris Gultom. 2008. Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan antara
norma dan realita. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 68
9
ataupun perumusan jenis-jenis kejahatan tersebut. Bahasan yang
2. Pengertian viktimologi
berasal dari bahasa latin yaitu victima yang berarti korban dan logos
sikap atau tindakan korban dan atau pihak pelaku serta mereka yang
kejahatan.12
10
Ibid. Hal 68
11
Rena Yulia. 2010. Viktimologis Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan. Graha
Ilmu. Yogyakarta. Hal 43.
12
Ibid. Hal. 43.
10
kebijakan dan tindakan pencegahan dan menekan kejahatan secara
bertanggung jawab.13
viktimisasi; dan
manusia
13
Ibid. Hal 44
14
Ibid. Hal 44
11
B. Kejahatan Terselubung
1. Kejahatan
komprehensip.15
15
Rena Yulia. 2010. Viktimologis Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan.
Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal 55
16
Ibid.Hal 55
17
Ibid.Hal88
12
Van Bemmelen merumuskan kejahatan adalah setiap kelakuan
penolakan atas penolakan atas kelakuan itu dan bentuk setapa dengan
misdemeanor.
18
Ibid.Hal 55
19
Topo Santoso & Eva Achjani Z.2001. KRIMINOLOGI. Rajawali pers. Jakarta. Hal 13
20
Ibid.Hal 14
21
Op.cit. Hal 86
13
Para pakar mangatakan bahwa kejahatan dapat didefinisikan
22
Topo Santoso & Eva Achjani Z.2001. KRIMINOLOGI. Rajawali pers. Jakarta. Hal 14
23
Rena Yulia. 2010. Viktimologis Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan.
Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal 87
24
Rena Yulia. 2010. Viktimologis Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan.
Graha Ilmu. Yogyakarta. Hal 87
14
1. Statistik kejahatan berasal dari pelanggar-pelanggar hukum
catatan apapun.
inklusif.25
25
Ibit. Hal 14
26
Yesmil Anwar & Adang.2008.Pembaruhan Hukum Pidana Reformasi Hukum Pidana.
Grasindo.Jakarta .Hal 206
15
sama. Keadaan ini memungkinkan karena adanya sistem kaedah
dalam masyarakat.27
masyarakat.28
unsur pokok yang saling berkaitan yang harus di ketahui. Ketujuh unsur
tersebut adalah :
jahat.
tersebut.29
27
Topo Santoso & Eva Achjani Z.2001. KRIMINOLOGI. Rajawali pers. Jakarta. Hal 15
28
A.S.Alam.2010. pengantar kriminologi.pustaka refleksi books.Makassar. Hal 17
29
Ibid. Hal 18
16
2. Kejahatan Terselubung
crime). 30
1. Pihak pelaku
30
Ibid. Hal 24
31
Artikel yang berjudulKRIMINALITAS TERSELUBUNG ,diakses di http://bud-
krim.blogspot.com/ ,pada tanggal 8 november 2013,pada pukul 16.00
17
c. Adanya privilege (hal-hal istimewa)
2. Pihak korban
ada
3. Pihak kepolisian
f. Pihak masyarakat
18
h. Takut kepada pelaku kejahatan
pemakai akhir dari suatu produk, yang melibatkan baik produk barang
32
Artikel yang berjudul Ruang lingkup kejahatan ,di akses di http://pakkasolank-
post.blogspot.com, pada tanggal 8 november 2013, pukul 15.01
33
Artkel yang berjudul Kejahatan konsument. Diakses pada elitasuratmi.wordpress.com,
pada tanggal 4 desember 2013 pada pukul 23.15
19
meningkatnya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Pihak
34
Erman Rajagukguk Dkk. 2000. Hukum Perlindungan Konsumen. Mandarmaju. Bandung.
Hal 43
35
Artikel yang berjudul KEJAHATAN KONSUMEN di akses pada
www.elisaturatmi.wordpress.com pada tanggal 16 desember 2013 pada pukul 10.00
20
kemudian memformulasikannya dalam bentuk hukum pidana. Inilah
- KUHP
- UUPK
dalam KUHP.
Ayat 1:
36
N.H.T.siahaan.2005. hukum konsumenperlinungan konsumen dan tanggung jawab
produsen. Panta Rai. Jakarta . hal 177
37
Ibid. Hal 178
38
Ibid.Hal 178
21
Barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan, atau
Ayat 2 :
penjara paling lama satu tahun empat bulan atau kurungan paling
22
Kealpaannya yang menyebabkan orang lain mendapat luka berat,
pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau denda
23
Mengancam pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan,
- Pasal 390
39
Ibid. Hal 191
24
limitatif tentang perbuatan-perbuatan di bidang konsumen yang dapat
UUPK adalah:
tidak benar.
menyesatkan.
25
- Pasal 14 mengenai hal menawarkan barang melalui undian yang
ataupun psikis.
periklanan.
40
Ibid. Hal 190
26
a. UU No 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Ketentuan pidana di
sah;
juta rupiah )
27
Dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu terhadap
diperlukan.
Pasal 109
41
Ibid. Hal 195
28
Setiap orang dan/atau badan hukum yang memproduksi,
Pasal 110
kebenarannya.
Pasal 111
kesehatan.
perundang-undangan.
(3) Setiap makanan dan minuman yang dikemas wajib diberi tanda
a. Nama produk;
29
c. Berat bersih atau isi bersih;
Indonesia; dan
perundang-undangan.
Pasal 113
lingkungan.
30
dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat
sekelilingnya.
Pasal 114
Pasal 191
Pasal 196
ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama
31
10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
Pasal 197
memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1)
Pasal 199
Perindustrian.
42
UU No 36 thn 2009
32
atau denda maksimum sepuluh juta rupiah. Demikian pula dalam
tidak memenuhi syarat teknis dan laik jalan atau kelas jalan dipidana
33
kesehatan manusia, tidak memenuhi standar mutu dan persyaratan
sertifikasi mutu pangan misalnya, adalah lima tahun dan atau denda
dalam label atau iklan dipidana penjara maksimum tiga tauhun dan
atau denda tiga ratus enam puluh juta rupiah pasal 58 huruf (i).
pernyataan atau keterangan yang tidak benar dalam iklan atau label
43
Op.cit hal 197
34
Pasal yang mengatur tentang keamanan pangan di atur dalam pasal
Pasal yang mengatur tentang label dan ilkan pangan di atur dalam
digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang
nomor izin edar bagi Pangan Olahan dan asal usul bahan Pangan
tertentu.
a. denda;
35
b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau
peredaran;
e. pencabutan izin.
dari pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Praktek
ini.
44
UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan
36
Perbuatan yang bersifat membagi wilayah/alokasi pasar
(Pasal 9)
(Pasal 10)
25)
pasal 14, pasal 16 sampai dengan pasal 19, pasal 25, pasal 27 dan
37
5.000.000.000,- dan maksimum Rp. 25.000.000.000,- bagi
26.45
dikonsumsi. 47
45
Op.cit. Hal 197
46
Di akses pada digilib.unimus.ac.id, pada tanggal 07 november 2013 ,pada pukul 12.00
47
Di akses pada repository.ipb.ac.id, pada tanggal 7 november 2013, pada pukul 12.30
38
orang dilarang mengedarkan pangan yang sudah kadaluwarsa. Dalam
digunakan sebelum, sesuai dengan jenis dan daya tahan pangan yang
48
M Arpah dkk REGULASI KADALUWARSA PANGAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL
dalam jurnal Teknol, dan industri pangan vol.XIV. No.3 tahun 2003 (bogor: jurusan teknologi
pangan dan gisi fetera-IPB, 2003) halm 249
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
40
C. Tehnik Pengumpulan Data
1. Penelitian lapangan
observasi.
2. Studi pustaka
Data yang telah diperoleh baik data primer ataupun sekunder diolah
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
BPSK dan Kepolisian, dengan melakukan sidak atau razia. Lain halnya
dikendalikan.
42
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dari
43
3. Tidak ingin rugi
hukum.
44
B. Faktor-Faktor Penyebabkan Terjadinya Kejahatan Terselubung
Tabel 1
Keterangan
No Tahun jumlah kasus
L S
1 2009 19 kasus 16 3
2 2010 11 kasus 10 1
3 2011 6 kasus 4 2
4 2012 8 kasus 6 2
5 2013 2 kasus 2 -
Total 46 kasus
perlindungan konsumen dalam kurun waktu lima tahun dan tidak ada
45
peredaran makanan kadaluwarsa. Menurut penuturan seorang Penyidik
yaitu:
Tabel 2
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 Balai POM hanya menangani
tiga kasus yang sampai ke tahap penuntutan. Dua kasus barang atau
produk makanan tanpa izin edar dan satu kasus tentang barang atau
46
penuntutan. Yang menurut BPOM barang atau produk kadaluwarsa
Tabel 3
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pengawasan
jumlah lokasi/
47
Data di atas merupakan tugas rutin yang dilakukan oleh BPSK
UUPK yaitu :
konsumen.
konsumen.
undang ini.
48
i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi
konsumen.
memproses suatu kasus jika tidak ada laporan atau pengaduan terlebih
dahulu.
49
Sebagian besar faktor tersebut datang dari konsumen dimana
jarang mie yang dia jual kadaluwarsa, tapi karna tidak mengecek dulu
waktu membeli, sampai di rumah baru tahu kalau mie itu kadaluwarsa,
juga tidak enak, nanti jadi masalah cuman karna mie harga 2.500 lain
di terima lagi karna rugi katanya. Jadi saya bawa pulang lagi dan di
50
Dari hasil wawancara-wawancara yang dilakukan penulis
satu atau dua barang saja yang harganya bahkan tidak lebih
dari Rp.5000,-.
yang iya beli karna merasa kasihan kepada pedagang. Jika iya
51
hal tersebut akan mengurangi keuntungan atau penghasilan
pedagang.
Kadaluwarsa Dimasyarakat.
represif.
tindak pidana atau sebagai upaya pencegahan dari suatu tindak pidana
52
Beberepa upaya preventif yang di lakukan oleh pihak BPSK dan
kemudian di musnakan.
dan pro market yaitu pengawasan yang di lakukan saat produk telah
tersebut di lakukan jika ada laporan atau aduan dari konsumen. Upaya
tersebut di lakukan secara berjenjang yaitu jika ada aduan atau laporan
53
dan apabila konsiliasi tidak menghasilkan solusi maka barulah
dilakukan Arbitrase.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kadaluwarsa yaitu :
pelanggaran hukum.
55
c. Konsumen tidak mau repot untuk mengembalikan lagi atau
B. Saran
yang akan dijual, jika barang tersebut sudah tidak layak konsumsi
tersebut.
56
Daftar Pustaka
Buku:
Makassar : 2010
Maju, Bandun:2000
Teknol dan Industry Pangan Vol. XIV. No. 3 th. 2003 (REGULASI
Kejahatan,Graha Ilmu,Yogyakarta:2010
Jakarta : 2001
Undang- undang :
57
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen
Sumber lain :
bud-krim.blogspot.com
12.00
pukul 23.15
58
59
60