Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM UJI BAHAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 60/73
I. REFERENSI IV.
1) SNI 1969:2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar.
2) SNI 1970:2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus.
3) SNI 15-2531-1991, Metode Pengujian Berat Jenis Semen Portland.
4) Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 Divisi 6.3.
II. TUJUAN PENGUJIAN
Menentukan kualitas agregat berdasarkan nilai berat jenis dan nilai penyerapan air
agregat.
III. DASAR TEORI
Agregat untuk campuran aspal beton terdiri atas tiga macam, yaitu:
Agregat kasar yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan campuran aspal
beton terhadap kelelehan, dan meningkatkan stabilitas
Agregat halus yang berfungsi memantapkan stabilitas, mengurangi deformasi
permanen melalui ikatan dan gesekan partikel
Filler (bahan pengisi) yang berfungsi untuk mengurangi kepekaan terhadap
temperatur.
Berat jenis suatu agregat adalah perbandingan berat dari suatu satuan volume bahan
terhadap air dengan volume yang sama pada temperatur 20C-25C (68-77F).
Ada beberapa macam pengujian berat jenis yang perlu kita ketahui dalam
perancangan LASTON antara lain:
1. Berat Jenis Kering Oven : perbandingan antara berat agregat kering dan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
25C
2. Berat Jenis SSD : perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling
yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C
3. Berat Jenis Apperent : perbandingan antara berat agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu
25C
4. Penyerapan air : perbandingan berat air yang dapat diserap quarry terhadap
berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.

60
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 61/73
Rumus :
Agregat Halus

1. Berat jenis kering oven = +500
500
2. Berat jenis SSD = +500

3. Berat jenis apparent = +
500
4. Penyerapan air = 100%

Keterangan:
Bk = berat benda uji kering oven (gram)
B = berat piknometer berisi air (gram)
Bt = berat piknometer + air + benda uji (gram)
500 = berat benda uji dalam keadaan SSD (gram)

Agregat Kasar

1. Berat jenis kering oven =


2. Berat jenis SSD =

3. Berat jenis apparent =

4. Penyerapan air = 100%

Keterangan :
Bk = berat benda uji kering oven (gram)
Bj = berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
Ba = berat benda uji kering pemukaan jenuh di dalam air (gram)

Pemilihan macam berat jenis untuk suatu agregat yang digunakan dalam rancangan
campuran beraspal, dapat berpengaruh besar terhadap banyaknya rongga udara
yang diperhitungkan. Bila digunakan berat jenis semu, maka aspal dianggap dapat
terhisap oleh pori yang dapat menyerap air. Bila digunakan berst jenis Bulk, maka
aspal dianggap tidak dapat terhisap oleh pori-pori yang dapat menyerap air. Konsep
mengenai beart jenis efektif dianggap paling mendekati nilai sebenarnya untuk
menentukan besarnya ronnga udara dalam campuran beraspal.

61
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 62/73
Dalam pengujian ini digunakan berat jenis kering oven, oleh karena ituperhitungan
agregat didasarkan pada BJ ini, sedangkan penyerapan air diperlukan untuk
mengoreksi hasil perhitungandengan keadaan agregat di lapangan.
Persyaratan berat jenis (BJ) dan penyerapan :
a. Penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Selisih antara berat jenis (spesific
gravity) agregat kasar dan halus tidak boleh berbeda lebih dari 0,2.
b. Agregat halus yang berasal dari hasil pemecahan batu harus berasal dari batuan
induk yang harus memenuhi persyaratan agregat kasar.
c. Berat jenis semen portland tergantung dari komposisi semen tersebut. Semen

portland memiliki berat jenis bekisar mulai dari 3,00 3,20 3 dan pada

umumnya memiliki berat jenis 3,15 3 (SNI 15-2049-2004) atau 3,15

atau 3,15 3, sementara untuk semen portland komposit berat

jenisnya berkisar 3,00 .

IV. PERALATAN DAN BAHAN


4.1. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pengujian berat jenis dan penyerapan agregat
disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Peralatan Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


No Gambar / Foto Keterangan dan
Nama Alat
. Alat Spesifikasi

Sesuat standar ASTM C


127-1996
1. Alat pengukur berat
(keranjang kawat minimal
dalam air
2,36 mm, baik air dan
meja)

62
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 63/73

Piknometer/ gelas Botol kaca untuk menguji


2. berat jenis agregat halus /
ukur
abu batu

Ketelitian 0,2%; dapat


menahan beban
Timbangan maksimum 3 kg atau 3000
3.
gram.
Digunakan untuk
menimbang berat agregat

Untuk menutup botol saat


4. Pelat kaca ukuran 15
pengujian berat jenis abu
cm x 15 cm
batu

Diameter atas 40 mm dan


Kerucut terpancung diameter bawah 90 mm,
5. dan Batang tebal 0,8 mm dan terbuat
Penumbuk dari logam. Dengan berat
34015 gram

6. Dapat diatur pada suhu


Oven Pengering
konstan (1105)C

63
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 64/73

7.
Untuk menyimpan agregat
cawan
yang telah di ayak

Untuk mengayak agregat


8. Ayakan no. 4
split dan screen yang
(4,75 mm)
sudah dalam keadaan SSD

Digunakan untuk membuat


9. Kipas abu batu menjadi keadaan
SSD

Terbuat dari plastik


digunakan untuk
10 Bejana gelas menampung nafta sebelum
dimasukkan kedalam labu
le chatalier

Terbuat dari kaca


digunakan untuk
11 Corong membantu memasukkan
semen ke dalam labu le
chatalier

64
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 65/73

Digunakan untuk
membantu membersihkan
12 Kawat semen yang menempel
pada leher labu le chatalier

Untuk membantu agregat


13 Lap Basah screen dan spilt menjadi
keadaan ssd

Digunakan untuk
mengeringkan atau
14 Tisu membersihkan labu le
chatalier

Wadah untuk menguji


15 Labu Le Chatalier berat jenis semen

4.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian berat jenis dan penyerapan agregat
disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Bahan Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat


Keterangan dan
No. Nama Alat Gambar / Foto Alat
Spesifikasi

65
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 66/73

Agregat yang sudah


1 Split dicuci dan direndam
selama 24 jam

Batu Pecah yang sudah


2 Screen dicuci dan direndam
selama 24 jam

Pasir yang sudah dicuci


3 Abu Batu dan direndam selama
24 jam

4 Semen Portland
Filler
(Semen Holcim)

Sebagai media bantu


pengukur volume
5 semen dengan berat
Kerosin
jenis 62 API
(Amarican Petroleum
Institute)

V. PROSEDUR PENGUJIAN

5.1. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar ( Split dan Screen)
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Cuci benda uji untuk menghilangkan butiran lumpur yang masih
menempel, kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 1105oC.

66
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 67/73
Setelah dinginkan selama kurang lebih 1 3 jam, rendam agregat di dalam
air selama 24 jam.
3. Keringkan agregat dengan menggunakan lap basah hingga agregat terlihat
tidak mengkilap atau kusam ( keadaan SSD ).
4. Ayak agregat dengan menggunakan ayakan 4,75mm. Agregat yang
tertahan ayakan 4,75mm adalah yang akan digunakan untuk pengujian.
5. Timbang agregat yang tertahan ukuran ayakan 4,75mm hingga mencapai
berat yang minimal yang disyaratkan dan catat beratnya sebagai W1.
6. Timbang keranjang kawat dalam posisi terendam air hingga dalam
keadaan 0, kemudian keluarkan keranjang dari dalam air dan masukkan
agregat ke dalam keranjang. Goyang-goyangkan keranjang untuk
menghilangkan udara yang terjebak di dalamnya. Setelah itu kaitan
keranjang pada timbangan dan harus dalam keadaan terendam di dalam
air. Timbang dan catat beratnya sebagai W2.
7. Keluarkan agregat dari keranjang lalu masukkan ke dalam cawan dan
masukkan ke dalam oven untuk dikeringkan dengan suhu 1105oC selama
24 jam.
8. Setelah itu, dinginkan agregat sekitar 1 3 jam lalu timbang beratnya
sebagai W3.
9. Hitung berat jenis SSD, berat jenis kering oven, berat jenis semu, dan
penyerapan airnya.

5.2. Berat jenis Agregat Halus ( Abu Batu)


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Cuci benda uji (abu batu) untuk menghilangkan butiran lumpur yang
masih menempel, kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu
1105oC. Setelah dinginkan selama kurang lebih 1 3 jam, rendam
agregat di dalam air selama 24 jam.
3. Ayak abu batu dengan menggunakan ayakan 4,75mm. Agregat yang lolos
ayakan 4,75mm adalah yang akan digunakan untuk pengujian.

67
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 68/73
4. Kemudian buat abu batu menjadi keadaan SSD dengan cara dihamparkan
pada lap lembab lalu dikipasi dengan kipas angin.
5. Periksa kondisi SSD abu batu dengan menggunaknan kerucut
terpancung.caranya isikan benda uji ke dalam kerucut terpancung dalam 3
lapisan dan tiap lapisan ditumbuk dengan jumlah tumbukan adalah
sebanyak 25 kali.
6. Angkat kerucut terpancung secara vertikal, kemudian perhatikan
kondisinya. Jika bentuknya sama dengan bentuk pada gambar No. 1 maka
kondisi agregat tersebut sudah kering. Jika bentuknya sama dengan bentuk
pada gambar No. 2 maka kondisi agregat tersebut SSD. Dan jika
bentuknya sama dengan bentuk pada gambar No. 1 maka kondisi agregat
tersebut masih basah.

(basah) (SSD)
1 2 3
7. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh (SSD), timbang abu batu
500 gram.
8. Timbang piknometer dengan tutupnya, lalu catat sebagai A (berat
piknometer plus tutup). kemudian isikan aquades ke dalam piknometer lalu
timbang lagi piknometer yang berisi air dengan penutup kacanya, lalu catat
sebagai B (berat piknometer, tutup dan air).
9. Buang sebagian aquades yang ada dalam piknometer, lalu isikan abu batu
yang sudah ditimbang seberat 500 gram tadi ke dalam piknometer.
10. Aduk untuk menghilangkan gelembung yang terjebak di dalamnya,
kemdian tunggu 5-10 menit agar tidak ada gelembung yang terjebak di
dalam piknometer.
11. Timbang piknometer yang berisi air dan abu batu dengan tutupnya sebagai
C (berat piknometer, tutup,air dan abu batu).

68
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 69/73
12. Buang air yang ada dalam piknometer, kemudian masukan abu batu yang
sudah tidak tercampur dengan air ke dalam oven dengan suhu 1105C
sampai berat tetap atau selama 24 jam.
13. Keluarkan abu batu tersebut dari oven lalu didinginkan selama kurang
lebih selama 1 3 jam. Kemudian timbang benda uji yang sudah kering
dan catat sebagi D (berat abu batu kering).
14. Hitung berat jenis SSD, berat jenis kering oven, berat jenis semu, dan
penyerapan airnya.

5.3. Berat Jenis Filler ( Semen )


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pengujian.
2. Masukan minyak tanah (kerosin) pada labu Le Chatalier dengan
menggunakan alat bantu corong kaca sampai volume naphta di dalam labu
berada diantara pada skala 0 dan 1.
3. Hilangkan gelembung di dalamnya dengan cara memutar-mutar labu
tersebut.
4. Kemudian, bersihkan leher labu yang berada di atas permukaan atas cairan
minyak tanah menggunakan kawat yang bagian ujungnya telah dililitkan
tisu. Hal tersebut dilakukan agar dinding bagian dalam pada labu kering.
5. Setelah itu simpan labu pada ruangan terkondisi dengan suhu 25C selama
15menit. Hal ini dilakukan agar mendapatkan volume minyak tanah pada
suhu ruang.
6. Gunakan thermometer dan hygrometer untuk mengukur suhu dan
kelembaban ruangan tersebut. Lalu catat nilai suhu dan kelembaban
udaranya. Setelah 20menit dan suhu pada cairan minyak tanah sama
dengan suhu ruangan, bacalah skala pada labu ( V1) .
7. Timbang berat semen sekitar 60-64 gram.
8. Siapkan corong kaca dan lilitkan tisu pada bagian bawah corong.
9. Pasang corong tersebut pada mulut labu Le Chatalieryang berisikan
minyak tanah tadi.

69
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 70/73
10. Tuangkan semen yang telah ditimbang secara perlahan dan sedikit demi
sedikit dengan menggunakan spatula ke dalam labu. Hal tersebut
dilakukan agar tidak ada semen yang menempel pada leher labu dan untuk
menghindari penumpukkan semen pada leher labu.
11. Apabila ada semen yang tersumbat atau mengendap pada leher labu atau
di atas cairan minyak tanah, hilangkan dengan cara mengetuk-ngetuk
bagian bawah labu secara perlahan.
12. Setelah semua semen masuk ke dalam labu putar-putar labu sampai
gelembung yang terjebak di dalamnya hilang semua.
13. Jika gelembung di dalamnya sudah tidak ada atau timbul pada endapan
semen, letakkan labu tersebut pada ruang terkondisi selama 20 menit.
14. Catat ketiggian minyak tanah pada skala yang terdapat pada leher labu
(V2), kemudian hitung berat jenis semen.

VI. DATA DAN PERHITUNGAN


6.1. DATA
Data hasil pengujian berat jenis dan penyerapan Split dan Screen disajikan
pada Tabel 4, Abu batu disajikan pada Tabel 5, dan filler disajikan pada
Tabel 6.
6.2. PERHITUNGAN
1. Agregat Halus (Abu Batu)
2,556+2,570
Berat jenis (SSD) = = 2,563
2
2,458+2,469
Berat jenis bulk (Kering Oven) = = 2,464
2
2,727+2,746
Berat jenis Apparent = = 2,736
2
4.022+4,069
Penyerapan Air = 2
= 4,045 %

Aggregat abu batu memiliki penyerapan air yang lebih dari 3% sehingga
tidak dapat digunakan untuk bahan campuran aspal beton.
2. Agregat Kasar (Split)
2,618+2,596
Berat jenis (SSD) = = 2,607
2

70
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 71/73
2,553+2,538
Berat jenis bulk (Kering Oven) = = 2,546
2
2,730+2,693
Berat jenis Apparent = = 2,712
2
2,549+2,63
Penyerapan Air = 2
= 2,406 %

Aggregat split memiliki penyerapan air yang kurang dari 3% sehingga


dapat digunakan untuk bahan campuran aspal beton.
3. Agregat Kasar (Screen)
2,617+2,612
Berat jenis bulk (SSD) = = 2,615
2
2,558+2,553
Berat jenis bulk (Kering Oven) = = 2,555
2
2,717+2,714
Berat jenis Apparent = = 2,716
2
2,96+2,322
Penyerapan Air = 2
= 2,309 %

Aggregat abu batu memiliki penyerapan air yang kurang dari 3%


sehingga dapat digunakan untuk bahan campuran aspal beton.
4. Berat Jenis Semen Portland

Berat Jenis = 100% = 2,945
21

71
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 72/73
VI. KESIMPULAN

Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Kesimpulan
BJ Kering BJ Penyerapan
Jenis Bahan BJ SSD
Oven Apparent (%)
Split 2,607 2,546 2,712 2,406
Screen 2,615 2,555 2,716 2,309
Abu batu 2,563 2,464 2,736 4,045
Filler - - 2,945 -
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
Berat Jenis dan Penyerapan air Agregat kasar (split dan screen) tersebut
kurang dari 3%, maka Berat Jenis dan Penyerapan air agregat kasar
(split dan screen) masuk ke dalam spesifikasi BJ dan penyerapan air,
sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan
campuran aspal.
Berat Jenis Agregat halus (abu batu) kurang dari 3%, maka berat jenis
agregat halus (abu batu) masuk kedalam spesifikasi berat jenis,
sehingga memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai campuran
aspal
Penyerapan agregat halus yaitu abu batu tidak memenuhi persyaratan
karena melebihi 3%. Sehingga jika agregat tersebut digunakan untuk
campuran, kemungkinan aspal lebih banyak diserap rongga.
Sedangkan untuk filler (Semen Portland) tidak memenuhi persyaratan
karena berdasarkan hasil pengujian hasil yang didapat kurang dari 3%.

Diperiksa Dikerjakan

Nursyafril,ST.,SP1 Tria Febi Ramdhani


NIP. 19591128 198503 1 003 NIM.151111061

72
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 73/73

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT KASAR


(SNI 03-1969/1970-1990/ASTM C.127/128-93)

No. Contoh : Agregat Kasar (Split & Screen) Dikerjakan : Kelompok 3 / KG2B
Tempat : Laboratorium Uji Bahan Diperiksa : Nursyafril,ST.,SP1
Tanggal Uji : Selasa, 7 Maret 2017 Tanggal : Jumat, 24 Maret 2017

Tabel 4. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (Abu Batu)

Split Screen
Nomor Contoh
I II III IV
Berat benda uji SSD 2196,6 2586,5
Bj 2690,9 2422,1
(gram)
Berat benda uji SSD 1357,1 1596,2
Ba 1662,9 1489,0
di dalam Air (gram)
Berat benda uji 2147,3 2527,8
Bk 2624,0 2368,5
Kering Oven (gram)
Bj
Berat Jenis Kering 2,618 2,596 2,617 2,612
Muka (SSD)
2,607 2,615
Bk
Berat Jenis Kering 2,553 2,538 2,558 2,553

(Curah)
2,546 2,555
Bk
Berat Jenis Semu 2,730 2,693 2,717 2,714
(Apparent)
2,712 2,716
BjBa 2,549 2,263 2,296 2,322
100

Penyerapan air (%) % 2,406 2,309

Diperiksa Dikerjakan

Nursyafril,ST.,SP1 Tria Febi Ramdhani


NIP. 19591128 198503 1 003 NIM.151111061

73
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 74/73
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS
(SNI 03-1969/1970-1990/ASTM C.127/128-93)

No. Contoh : Agregat Halus /Abu Batu Dikerjakan : Kelompok 3 / KG2B


Tempat : Laboratorium Uji Bahan Diperiksa : Nursyafril,ST.,SP1
Tanggal Uji : Selasa, 7 Maret 2017 Tanggal : Jumat, 24 Maret 2017

Tabel 5. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (Abu Batu)
Nomor Contoh I II
Berat benda uji SSD (gram) Bj 501,8 501,2
Berat gelas+tutup+air (gram) Bp 1470,5 1470,5
Berat gelas+tutup+air+benda uji
Bpj 1776,0 1776,7
(gram)
Berat benda uji kering oven (gram) Bk 482,4 481,6
2,556 2,570
Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD)
+ 2,563
2,458 2,469
Berat Jenis Kering (Curah)
+ 2,464
2,727 2,746
Berat Jenis Semu (Apparent)
+ 2,736

Diperiksa Dikerjakan

Nursyafril,ST.,SP1 Tria Febi Ramdhani


NIP. 19591128 198503 1 003 NIM.151111061

74
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 75/73
BERAT JENIS SEMEN PORTLAND
(ASTM C.188-92/SNI 15-2531-1991)

No. Contoh : Filler (Semen Portland) Dikerjakan : Kelompok 3 /KG2B


Tempat : Laboratorium Uji Bahan Diperiksa : Nursyafril,ST.,SP1
Tanggal Uji : Selasa, 7 Maret 2017 Tanggal : Jumat, 24 Maret 2017

Tabel 6. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Filler (Semen Portland)

Nomor Contoh I

Berat benda uji (gram) B 64.00

Volume awal (ml) V1 0.80

Volume Akhir (ml) V2 23,3


Berat Jenis Semen 100% 2,844
2 1

Diperiksa Dikerjakan

Nursyafril,ST.,SP1 Tria Febi Ramdhani


NIP. 19591128 198503 1 003 NIM.151111061

75
Kelompok 3
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung

Pokok : Pemeriksaan Bahan Aspal No. Uji : 07


Materi : Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halaman : 76/73
V. VI.

76
Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai