Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata adalah salah satu sector pembangunan yang saat ini
sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini disebabkan karena
pariwisara mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan
Indonesia khusunya sebagai penghasil devisa bagi Negara di samping
sector migas.
Usaha jasa dalam pariwisata juga merupakan hal penting dalam
penunjang kegiatan kepariwisataan. Seperti yang sudah diatur dalam
Undang-Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan,
dijelaskan dalam BAB VI Pasal 14 mengenai Usaha Pariwisata pada ayat 1
bahwa usaha pariwisata meliputi, antara lain:
1. Daya Tarik Wisata
2. Kawasan Pariwisata
3. Jasa Transportasi Pariwisata
4. Jasa Perjalanan Pariwisata
5. Jasa Makanan Dan Minuman
6. Penyediaan Akomodasi
7. Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan Dan Rekreasi
8. Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi Dan
Pameran
9. Jasa Informasi Pariwisata
10. Jasa Konsultan Pariwisata
11. Jasa Pramuwisata

12. Wisata Tirta dan

13. Spa

Dalam pasal tersebut disebutkan mengenai jasa makanan dan


minuman pada poin ke lima. Usaha jasa makanan dan minuman memang
tidak akan pernah bisa dilepaskan dari dunia pariwisata karena wisatawan

1
akan membutuhkan makan dan minum di setiap kegiatan mereka terutama
pada saat melakukan wisata.
Namun dalam jasa usaha makanan dan minuman banyak
mengalami beberapa rintangan seperti kasus-kasus yang dialami oleh
penyedia jasa tersebut seperti contoh kasus pembunuhan yang terjadi di
kafe Olivier Jakarta. Kasus tersebut menjadi sangat populer di seluruh
kalangan masyarakat Indonesia karena merupakan kasus pertama yang ada
di Indonesia dan juga karena masih melalui begitu banyak persidangan
yang melibatkan begitu banyak ahli untuk menganalisa kasus kematian
yang disebabkan oleh racun sianida digelas kopi Vietnam yang di pesan di
kafe Olivier Jakarta
Tentunya ada dampak yang ditimbulkan dalam kasus ini salah
satunya dampak dalam bidang usaha pariwisata jasa makanan dan
minuman. Oleh sebab itu kasus tersebut ingin dibahas penulis dalam paper
yang berjudul Kasus Pembunuhan di Kafe Olivier Jakarta pada Usaha
Pariwisata Jasa Makanan Dan Minuman. Penulis ingin membahas
dampak-dampak yang ditimbulkan karena kasus ini masih menjadi sorotan
publik disebabkan penanganan kasusnya bisa dibilang terlalu lama hingga
melalui banyak persidangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha pariwisata jasa makanan dan
minuman ?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari kasus pembunuhan tersebut
terhadap perilaku masyarakat?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari kasus pembunuhan tersebut
terhadap kelangsungan kafe tersebut ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana kasus tersebut menjadi sorotan publik

2
Mengetahui dampak kasus tersebut terhadap perilaku masyarakat
Mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap usaha pariwisata
jasa makanan dan minuman

2. Tujuan Khusus
Sebagai salah satu tugas pemenuhan Mata Kuliah Hukum
Pariwisata pada Semester V.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian
Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Contohnya bengkel, salon, kursus, hotel, rumah sakit, cafe dan sebagainya.
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service)
itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi sampai jasa
sebagai suatu produk
Usaha sarana pariwisata adalah penyediaan akomodasi, makanan dan
minuman, angkutan wisata, sarana wisata dan kawasan pariwisata. Termasuk di
dalamnya semua fasilitas atau kelengkapan daerah tujuan wisata yang di perlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan dan menikmati perjalanan wisatanya, serta
memberikan pelayanan pada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
beraneka ragam.
Usaha Jasa Makanan Dan Minuman adalah usaha jasa penyediaan
makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk
proses pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar/kedai minum.
Pengertian dari macam-macam usaha jasa makanan dan minuman:
Restoran adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan, dan penyajian, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak
berpindah-pindah.
Rumah makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
penyimpanan dan penyajian, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak
berpindah-pindah.
Bar/rumah minum adalah usaha penyediaan minuman beralkohol dan
non-alkohol dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses

4
pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya, di dalam 1 (satu)
tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.
Kafe adalah penyediaan makanan ringan dan minuman ringan dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan dan/atau penyajiannya, di dalam 1 (satu) tempat tetap yang
tidak berpindah-pindah.
Jasa boga adalah usaha penyediaan makanan dan minuman yang
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan dan penyajian, untuk disajikan di lokasi yang diinginkan
oleh pemesan.

2. Kasus
Kematian Wayan Mirna Salihin pada Rabu, 6 Januari lalu seusai
meminum Es Kopi Vietnam bersama dua orang rekannya Jesika dan Hani di
Kafe Olivier, Jakarta menimbulkan banyak misteri. Jessica Kumala Wongso
sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 29 Januari 2016, dan sampai saat ini
masih mendekam di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya. Meskipun demikian,
gadis itu mendapatkan kepastian bahwa dia akan bebas dari jeratan hukuman
mati. Pasca-tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat menenggak kopi di Cafe
Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, sempat membuat omzet cafe tersebut menurun.
Salah satu pegawai cafe menuturkan, bahwa selama dua minggu sejak
mencuatnya kasus tersebut, membuat penghasilan pegawainya ikut menurun.
Namun, setelah polisi mengumumkan tidak ada yang salah dari pihak Olivier,
omzet kembali stabil. Bahkan, kopi yang dipesan oleh Jessica Wongso teman
Mirna itu, menjadi menu yang paling laris dipesan
Sebuah artikel dari nytimes.com melaporkan jika kafe yang menjadi TKP
kasus pembunuhan itu tidak menjadi sepi setelah salah satu pengunjungnya,
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal dunia pada 6 Januari 2016, tak lama
setelah menyeruput Vietnamese iced coffee di kafe tersebut. Pemberitaan yang
begitu gencar terhadap kasus ini, justru membuat orang Indonesia menjadi
penasaran, sampai akhirnya membuat pengunjung kafe itu justru membeludak.

5
Tidak cuma itu, banyak pengunjung yang justru ingin duduk di mana Wayan
Mirna Salihin meregang nyawa akibat secangkir kopi maut. Ada yang ambil
selfie juga di sana, bahkan kafe itu pernah kehabisan minuman es kopi yang
diminum Mirna.
Selain ingin mencoba rasa es kopi Vietnam itu, pengunjung
menyempatkan waktu berfoto bersama minuman yang dijual seharga Rp 38.000
per gelas itu. Mereka tak takut mengalami insiden serupa seperti Mirna. Namun,
tidak semua orang bisa menerima perilaku masyarakat yang berduyun-duyun
mendatangi Olivier Cafe hanya untuk selfie di tempat di mana pembunuhan itu
terjadi. Ada yang menganggapnya tidak menghormati perasaan keluarga korban.
Psikolog Poppy Amalia menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia sudah tak
kenal dengan istilah takut pada suatu peristiwa tertentu.
Dia mencontohkan hal itu tak hanya terjadi di peristiwa kopi Mirna, tetapi dia
melihat dari aksi teror yang terjadi di Sarinah, Jalan MH Thamrin beberapa
waktu lalu. Bukannya takut, masyarakat malah mendatangi lokasi kejadian.
Poppy juga menilai peristiwa ramainya kafe Olivier tak lepas dari kehidupan
masyarakat di media sosial. Dia mencontohkan seseorang yang datang ke kafe
Olivier akan merasa bangga apabila dianggap berani meminum kopi Vietnam
yang menyebabkan Mirna merenggang nyawa.

B. Pembahasan
Yang dimaksud dengan usaha pariwisata jasa makanan dan minuman adalah usaha
jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasa boga, dan
bar/kedai minum. Dan dalam kasus ini membahas tentang kafe yang merupakan
salah satu bagian dari Usaha Pariwisata Jasa Makanan dan Minuman. Kafe adalah
penyediaan makanan ringan dan minuman ringan dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan/atau penyajiannya, di
dalam 1 (satu) tempat tetap yang tidak berpindah-pindah.
Dampak yang ditimbulkan dari kasus pembunuhan tersebut terhadap perilaku
masyarakat adalah membuat masyarakat menjadi penasaran, sampai akhirnya

6
membuat pengunjung kafe itu justru membeludak. Tidak cuma itu, banyak
pengunjung yang justru ingin duduk di mana Wayan Mirna Salihin meregang
nyawa akibat secangkir kopi maut. Ada yang ambil selfie juga di sana, bahkan
kafe itu pernah kehabisan minuman es kopi yang diminum Mirna. Selain ingin
mencoba rasa es kopi Vietnam itu, pengunjung menyempatkan waktu berfoto
bersama minuman yang dijual seharga Rp 38.000 per gelas itu. Mereka tak takut
mengalami insiden serupa seperti Mirna. Namun, tidak semua orang bisa
menerima perilaku masyarakat yang berduyun-duyun mendatangi Olivier Cafe
hanya untuk selfie di tempat di mana pembunuhan itu terjadi. Ada yang
menganggapnya tidak menghormati perasaan keluarga korban
Dampak yang ditimbulkan dari kasus pembunuhan tersebut terhadap
kelangsungan kafe tersebut adalah sempat membuat omzet cafe tersebut
menurun.Namun, setelah polisi mengumumkan tidak ada yang salah dari pihak
Olivier, omzet kembali stabil dan meningkat drastis. Bahkan, kopi yang dipesan
oleh Jessica, menjadi menu yang paling laris dipesan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Jadi dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kasus pembunuhan yang
terjadi salah satu usaha pariwisata jasa makanan dan minuman menjadi sangat
terkenal di masyarakat karena merupakan kasus yang jarang terjadi dan
maraknya pemberitaan oleh media, sehingga kasus ini menjadi hal yang menarik
perhatian masyarakat untuk lebih mengetahui bagaimana kasus itu terjadi
bahkan hingga langsung mencoba Es Kopi Vietnam yang menjadi penyebab
kematian Mirna di Kafe Olivier Jakarta dan tentunya secara tidak langsung
merubah perilaku masyarakat karena malah ingin mencoba sesuatu yang
membuat orang lain meninggal tanpa takut mengakibatkan resiko yang sama.
2. Dampak di Usaha Pariwisata Jasa Usaha Makanan dan Minuman khususnya di
Kafe Olivier Jakarta yaitu terjadi penurunan jumlah pengunjung selama 2 bulan
setelah kejadian tersebut, namun setelah diumumkan oleh pihak kepolisian
bahwa Kafe Olivier bukan penyebab kematian dari Mirna, maka secara cepat
omset Kafe tersebut kembali stabil bahkan meningkat drastis terutama dari
pemesanan Es Kopi Vietnam yang merupakan penyebab kematian Mirna. Hal ini
membuktikan bahwa media masa menjadi pemeran penting dalam suatu kasus
sehingga masyarakat menjadi lebih paham dan ingin mencari tau apa yang
selama ini belum pernah mereka dengar atau alami sebelumnnya.

B. Saran
1. Hendaknya dalam setiap tempat Usaha Pariwisata Jasa Makanan dan Minuman
lebih meningkatkan pengawasan, keamanan dan kestrerilan dalam penyajian
setiap makanan dan minuman.
2. Media masa harus lebih pandai dalam memilah informasi yang ingin
disampaikan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai