Anda di halaman 1dari 10

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

MENDENGARKAN SOFT MUSICDI PANTI SOSIAL


TRESNA WERDA MINAULA KOTA KENDARI

DisusunOleh:

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2017
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Stimulus Sensori : Mendengarkan Soft
Music

B. TUJUAN
1. Tujuanumum
Menurunkan tingkat depresi lansia di Wisma 5 Panti Sosial
Tresna Werda Mulia Dharma Kubu Raya
2. TujuanKhusus
a. Menurunkan tingkat depresi pada lansia
b. Menurunkan tingkat kegelisahan
c. Meningkatkan fungsi kognitif

C. LANDASAN TEORI
Tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan
kehidupan pribadi dari pada kehidupanorang lain. Secara umum kondisi
fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami
penurunan. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada
kemunduran kesehatan fisik maupun psikis dan sering kali merupakan
pemicu terjadinya depresi pada lansia. (Maryam dkk, 2008)
Masalah kesehatan mental pada lansia dapat berasal dari empat aspek
yaitu fisik, psikologik, sosial dan ekonomi. Masalah tersebut dapat berupa
emosi labil, mudah tersinggung, gampang merasa dilecehkan, kecewa, tidak
bahagia, perasaan kehilangan dan tidak berguna. Lansia dengan problem
tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikiatrik seperti depresi,
ansietas (kecemasan), psikosis (kegilaan) atau kecanduan obat. Dari
berbagai macam gangguan psikiatrik, depresi merupakan gangguan
kesehatan psikiatri yang paling sering didapatkan pada lansia (Maryam dkk,
2008).

Depresi merupakan suatu gangguan keadaan tonus perasaan


yangsecara umum ditandai oleh rasa kesedihan, apatis, pesimisme, dan
kesepian yang mengganggu aktivitassosial dalam sehari-hari. Depresi
biasanya terjadi pada saat stress yang dialami seseorang tidak kunjung reda,
sebagian besar individu pernah merasa sedih atau jengkel, kehidupan
yangpenuh masalah, kekecewaan, kehilangan dan frustasi yang dengan
mudah menimbulkan ketidakbahagiaan dan keputusasaan. Namun secara
umum perasaan demikian itu cukup normal dan merupakan reaksi sehat
yang berlangsung cukup singkat dan mudah dihalau.
Ada beberapa pengobatan yang mampu mengurangi depresi, salah
satunya adalah dengan musik. Musik dapat menghubungkan antara pikiran
dan hati para penderita depresi sehingga mereka dapa tmembuka diri.
Tujuan pemberian terapi musik memberi pengaruh positif terhadap kondisi
suasana hati dan emosi meningkatkan memori, serta menyediakan
kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan
emosional. Sehingga diharapkan dapat membantu mengatasi stres,
mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit (Djohan, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Hill (2007) menyatakan bahwa musik
softrock berkorelasi positif dengan rasasenang (happiness). Dalam
penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang diperdengarkan soft
rock dalam kurun waktu tertentu memiliki presentase lebih besar untuk
merasasenang dibandingkan dengan orangyang diperdengarkan hard rock.
Bila seorang yang mengalami depresi diperdengarkan musik yang bisa
membuat perasaannya senang, bukan tidak mungkin terapi musik ini bisa
mengurangi tingkat depresinya. Musik dikatakan soft atau lebih ringan
apabila musik tersebut bisa dinikmati secara santai, irama tidak ada aksen
atau aksentuasinya lemah. Dikatakan soft music jika tidak adahentakan.
Namun untuk terapi pada penderita depresi harus tetap diperhatikan syair
lagunya. Musik memiliki fungsi sebagai katalisator atau stimulus bagi
timbulnya sebuah pengalaman emosi(Djohan, 2005).

Campbell (2005) meyatakanbahwa musik yang didengar seseorang


akan disalurkan oleh syaraf auditory kemudian aktivitas suara yang
ditimbulkannya direkam pada EEG (Electri Ensepealo Gram) terutama pada
lapisan korteks serebri yang superficial, yang kemudian mengalir antara
fluktuating sipoles yang terbentuk dari dendrti-dendrit selkortikal dan badan
sel. Dendrti-dendrittersebut berorienstasi serupa dan merupakan unit-unit
yang bersatu dengan kompleks padakorteks serebri. Aktivitas banyak unit
dendrittersebur berjalan sinkron untuk membentuk corak gelombang alfa
yang menandakan kondisi heightened awareness dan tenang.
Pemberian musik dapat mempengaruhi gelombang otak menuju
gelombang otak yang diinginkan. Prinsip pemberian terapi musik adalah
dengan memberikan suara yang berbedatempo irama lagu, dan dapat
mempengaruhi telinga dan otak kemudian akan menangkap selisih dari
perbedaan frekuensi tersebut kemudian mengikutinya sebagai gelombang
otak. Mekanisme ini disebut dengan FFR(Frequency Following Response)
dan terjadidi dalam otak, tepatnya di dua superior olivarynuclei. FFR
didefinisikan sebagai penyesuaian frekuensi gelombang otak oleh karena
respondari stimulus auditori dan mendorong perubahan gelombang otak
secara keseluruhanserta tingkat kesadaran (Atwater, 2009).
Penggunaan musik dengan suara yang lembut tidak mengganggu
kenyamanan responden. Sesuai mekanisme yang dijelaskan oleh Atwater
diatas, gelombang alfa tercipta pada korteks cerebri melalui hubungan
kortikal dengan thalamus. Gelombang ini merupakan hasil dari
osilasiumpan balik spontan dalam sistem talamokortikal (Guyton & Hall,
2006).
Perubahan gelombang otak menjadi gelombang otak alfa akan
menyebabkan peningkatan serotonin. Serotonin adalah suatu
neurotransmitter yang bertanggung jawab terhadap peristiwa lapar dan
perubahan mood. Serotonin dalam tubuh kemudian diubah menjadi hormon
melatonin yang memiliki efek regulasi terhadap relaksasi tubuh yang pada
akhirnya depresi yang dirasakan oleh responden dapat menurun sebagai
akibat dari perubahan mood. (Guyton & Hall, 2006).
D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK/ KLIEN
1. Karakteristik/ kriteria
a. Lansia dapat diajak bekerjasama/kooperatif
b. Lansia yang tidak mengalami gangguan fungsi pendengaran
2. Jumlah Klien
Jumlah klien dalam TAK ini adalah 90 Lansia yang semuanya
mengalami depresi pada tingkat sedang. Semua lansia yang ikut
memiliki fungsi pendengaran yang masih baik dan juga kooperatif.

E. PROSES SELEKSI
1. Lansia yang sudah dilakukan pengkajian oleh perawat
2. Lansia sudah membina hubungan saling percaya dengan perawat
3. Lansia yang mandiri atau partial care/ tidak total care
4. Sudah melakukan kontrak dengan lansia
5. Memiliki keinginan untuk berpartisipasi mendengarkan soft music.

F. PENGORGANISASIAN
1. TempatKegiatan
Panti Sosial Tresna Werda kota kendari
2. Waktu pelaksanaan
Hari/ tanggal : Senin, 19Juni2017
Waktu : 09.00 WIB s.d selesai
Lamanya : 35 Menit
3. Alokasi waktu :
a. Perkenalan dan pengarahan : 10menit
b. Pendengaran soft music : 15menit
c. Penutup : 10menit
4. Jumlah Peserta TAK : 129 orang

5. Tim terapis
a. Leader :
Tugas :
Menyiapkan proposal TAK, menyampaikan tujuan dan
peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai. Menjelaskan
kegiatan, mampu memotivasi anggota untukak aktif dalam
proses kegiatan terapi. Mampu memimpin TAK dengan baik dan
tertib, serta menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam
kelompok.
b. Co leader :
Tugas :
Menyampaikan informasi dari fasilitatore leader tentang
aktivitas lansia dan mengingatkan leader jika kegiatan
menyimpang.
c. Fasilitator :
Tugas :
Menyediakan fasilitas selamakegiatan berlangsung,
memotivasi lansia yang kurangaktif, membantu leader
memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi
anggota kelompok.
d. Observer :
Tugas :
Mengobservasi jalannya proses kegiatan, mencatat
perilaku verbal dan non verbal lansia selama kegiatan
berlangsung.

G. METODE
1. Mendengarkan musik
2. Mengungkapkan perasaan setelah mendengarkan musik

H. MEDIA
1. Speaker
2. Laptop
3. File musik (soft music)
4. Tempat duduk

I. SETTING TEMPAT
Keterangan:
Leader
J. Co-Leader PROSES PELAKSANAAN
Fasilitator 1. Persiapan
b. Memilih lansia sesuai
PesertaTAK
dengan indikasi
Media TAK c. Membuat kontrak dengan
lansia
d. Mempersiapkan alat dan tempa tpertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepad alansia
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan
nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua lansia
3. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan lansia saat ini
b. Menanyakan kegiatan yang pernah di ikuti selama di panti
4. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
yaitu mendengarkan musik soft music.

b. Terapis menjelaskan aturan main, yaitu:


1) Jika ada lansia yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis
2) Lama kegiatan35menit
3) Setiap lansia mengikuti kegiatan dar iawal sampai selesai
5. Tahapkerja
a. Terapis mengajak lansia untuk saling memperkenalkan diri
(nama, dan nama panggilan) dimulai secara berurutan searah
jarum jam.
b. Setiap lansia selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak
semua lansia untukb ertepuk tangan.
c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, lansia boleh tepuk
tangan atau boleh menari sesuai dengan irama lagu.
d. Terapis memutar lagu, lansia mendengar, boleh berjoget atau
tepuk tangan (kira - kira 15 menit). Musik yang diputar boleh
diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons lansia
terhadap musik
e. Secara bergiliran, lansia diminta mengungkapkan perasaannya
selama dirawat/pengalaman hidup.
f. Terapis memberikan pujian, setiap lansia selesai menceritakan
perasaannya, dan mengajak lansia bertepuk tangan.
g. Terapis dan lansia bernyanyi bersama.
6. Tahap terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
- Terapis menganjurkan lansia untuk mendengarkan musik
yang disukai dan bermakna dalam kehidupannya.
- Terapis menganjurkan lansia untuk memasukkan kegiatan
mendengarkan musik dalam jadwal kegiatan harian.

c. Kontrak yang akan datang


Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia
untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di Sasana Tresna
Werdha.

K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dinilai dan di evaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris mendengar musik,
kemampuan lansia yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respon
sterhadap musik, pendengaran, mengungkapkan perasaan saa tmendengar
musik. Formulir evaluasi sebagai berikut:

Terapi Musik dan Eksplorasi Perasaan


NamaKlien
No Aspek yang dinilai
1. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
2. Memberirespons (ikut
bernyanyi/menari/mengg
erakan tangan-kaki- dagu
sesuai irama
3. Memberi pendapat tentang
musik yang didengar
4. Menjelaskan perasaan
setelah mendengar lagu

Petunjuk :
Untuk tiap lansia, semua aspek di nilai dengan member tanda (check list)
jika ditemukan pada lansia atau tanda X jika tidak ditemukan kemampuan
yang ditemukan. Jika mendapatkan nila i> 2 berarti lansia aktif, jika nilai
2 berarti lansia tidak aktif.

DAFTAR PUSTAKA
Atwater, H. 2009. Binaural Beats and the Regulation of Arousal
Levels.http//www.monroeinstitute.org/journal/binaural-beast-and-the-
regulation-of-arousal-levels/
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.
Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga
Djohan, 2006, Terapi Musik Teori dan Aplikasi, Galang Press: Yogyakarta.
Guyton & Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology, Eleventh Edition.
Hill, J. 2007. Assessing the Influenceof Rock Music on Emotion.
(online), (http://www.sordc.com/files/Hill.pdf)
Maryam, R.Siti.2008.Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Jakarta : Salemba
Medika

Terapi Musik dan Eksplorasi Perasaan


No Aspek yang dinilai NamaKlien
1. Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
2. Memberi respons (ikut
bernyanyi / menari /
menggerakan tangan
kaki - dagu sesuai irama
3. Memberi pendapat tentang
musik yang di dengar
4. Menjelaskan perasaan
setelah mendengar lagu.

Anda mungkin juga menyukai