Oleh:
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengetahui teknik pengeboran besi.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengeboran besi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong
mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan.
Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan
yang di bor.
2.6 Kecepatan Potong Pengeboran
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per
menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram
yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu
dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong
logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat
tumpul atau bisa patah. Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan
keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit
dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan
potong pengeboran dalam harga milimeter per menit. Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor
(Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U). Oleh karena itu, maka.
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
P = 3.1
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu pemotongan
juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang ditempuh oleh bibir
pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut
maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung
dengan rumus U = p x d x n
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak
keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong
dalam satuan panjang per satuan waktu. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang
ditempuh mata potong bor (U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per
menit. Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor.
Maka:
V=U
V= p x d x n (m/menit)
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu
kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak
pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga
tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang
ditentukan berdasarkan diameter mata bor (Daniel, 2012).
III. METODOLOGI
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pengeboran Besi Siku ini dilaksanakan
pada hari jumat tanggal 31 maret 2017 pukul 09.:00 10:30 WIB, di Laboratorium Daya
Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu mesin bor, pahat, palu,
ragum, mesin gerinda.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu besi siku.
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada pengeboran sangat sering terjadi maslah pada hasil maupun keselamatan kita. Pada segi
hasil, sering hasil bor tidak sesuai keinginan karena lubang yang tidak sempurna. Itu
diakibatkan karena kecepatan putar bor tidak maksimum atau kurang cepat. Sehingga
berpengaruh pada permukaan lubang yang tidak merata atau kurang sempurna.
Pada segi kesehatan ini yang sangat diperlukan. Terutama pada mata. Hindari kontak
langsung mata pada saat mengebor. Kare chip hasil bor dapat meloncat kemana-mana dan
ditakutkan dapat meloncat kemata dan mengenai mata dan akibatnya dapat mengalami
kebutaan.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin
per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya
bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan
potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan
dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas
dan akibatnya mata bor cepat tumpul atau bisa patah.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah:
1. Pengeboran berfungsi untuk membuat lubang agar dapat menyatukan dua buah besi.
2. Hal yang perlu diperhatikan saat mengebor adalah hindari kontaklangsung mata dengan
pengeboran atau menggunakan kaca mata.
3. Jenis-jenis bor adalah bor meja, bor lantai, bor koordinat, dan bor radial.
4. Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit.
DAFTAR PUSTAKA