Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
untuk
Pekerjaan :
POKJA KONSTRUKSI I
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
A. UMUM
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
mencantumkan:
1) Tanggal; dan
2) Masa berlaku penawaran;
2) [Surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila peserta berbentuk
Kemitraan/KSO)];
3) Dokumen penawaran teknis yang terdiri
dari:
a) metode pelaksanaan;
b) jadwal dan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan serah terima pekerjaan
pertama (PHO);
c) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan;
d) spesifikasi teknis bahan/barang
tertentu (apabila ada);
e) daftar personil inti; dan
f) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrak-kan (apabila ada
bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan).
4) Data kualifikasi (diinputkan melalui form
isian elektronik data kualifikasi).
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain, pemasukan kualifikasi dilakukan oleh
badan usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain.
e. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya.
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta]
27. [Klarifikasi dan 27.1 [Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
Negosiasi dilakukan dalam hal peserta yang memasukkan
Teknis dan penawaran kurang dari 3 (tiga).
Harga]
27.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
dilakukan bersamaan dengan evaluasi.
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
aplikasi SPSE.
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal
dan terkait proses pemilihan penyedia secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE
35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 35.1 diunggah (upload)
oleh Pokja ULP menggunakan menu upload
informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
ulang;
d. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi penawaran, maka dilakukan
penyampaian ulang Dokumen Penawaran
atau pelelangan ulang;
e. apabila pelaksanaan evaluasi tidak
sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Pengadaan atau sanggahan dari
peserta yang memasukan Dokumen
Penawaran atas kesalahan evaluasi
penawaran ternyata benar, maka
dilakukan evaluasi ulang;
f. apabila Sanggahan dari peserta yang
memasukan Dokumen Penawaran atas
kesalahan substansi Dokumen Pengadaan
ternyata benar, maka setelah memperbaiki
Dokumen Pengadaan, dilakukan
pelelangan ulang dengan mengumumkan
kembali dan mengundang peserta baru
selain peserta lama yang telah masuk
dalam daftar peserta;
g. apabila calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 setelah
dilakukan evaluasi, tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi
dengan alasan yang tidak dapat diterima,
maka Kelompok Kerja ULP:
1) mengundang ulang semua peserta
yang tercantum dalam daftar peserta
kecuali peserta yang tidak hadir
tersebut, untuk mengajukan
penawaran ulang secara lengkap
(administrasi, teknis, dan harga)
dan/atau melakukan pelelangan ulang
untuk mengundang peserta baru;
2) memberikan sanksi kepada peserta
yang tidak hadir tersebut berupa
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
h. apabila pelelangan gagal karena
pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
dari calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 ternyata benar,
diatur ketentuan sebagai berikut:
1) apabila PA, KPA, PPK, dan Kelompok
Kerja ULP tidak terlibat KKN, maka
Kelompok Kerja ULP :
a) mengundang ulang semua peserta
yang tercantum dalam daftar
peserta yang tidak terlibat KKN,
untuk mengajukan penawaran
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
46
perundang-undangan.
i. apabila pelelangan gagal karena
pengaduan masyarakat atas terjadinya
pelanggaran prosedur ternyata benar,
maka dilakukan penggantian pejabat
dan/atau Kelompok Kerja ULP yang
terlibat, kemudian:
1) Kelompok Kerja ULP pengganti
mengundang ulang semua peserta
untuk mengajukan penawaran ulang
secara lengkap (administrasi, teknis,
dan harga); dan
2) PA, KPA, PPK, dan/atau anggota
Kelompok Kerja ULP yang terlibat,
dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
j. pelelangan gagal karena calon pemenang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri, dilakukan
pelelangan ulang dengan cara sebagai
berikut:
1) mengundang peserta yang memenuhi
syarat untuk menyampaikan
penawaran harga yang baru, apabila
yang memenuhi syarat sama dengan
atau lebih dari 3 (tiga) peserta
(tidak termasuk yang mengundurkan
diri); atau
2) mengundang peserta lama dan
mengumumkan kembali untuk
mendapatkan peserta baru yang
memenuhi syarat supaya mengajukan
penawaran, apabila yang memenuhi
syarat kurang dari 3 (tiga) peserta
(tidak termasuk yang mengundurkan
diri); dan
3) memberikan sanksi kepada peserta
yang mengundurkan diri berupa
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
k. Apabila dalam pelelangan ulang
pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka:
1) proses pelelangan dilanjutkan dengan
melakukan negosiasi harga, dalam hal
peserta yang memasukan penawaran
hanya 2 (dua); atau
2) proses pelelangan dilanjutkan seperti
proses Penunjukan Langsung, dalam
hal peserta yang memasukan
penawaran hanya 1 (satu).
l. Dalam hal Pelelangan ulang gagal, maka
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
48
I. JAMINAN PELAKSANAAN
menandatangani Kontrak.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website : --
N. JAMINAN UANG 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 30% (Tiga puluh
MUKA persen) dari Nilai Kontrak
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Kepada Yth.:
Pokja Konstruksi I ULP Pemerintah Kab. Kolaka
di
Kolaka
PT./CV. ..
Materai
6.000
(Nama Jelas)
Direktur
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
PT./CV. ..
Materai
6.000
(Nama Jelas)
Direktur
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama
masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO) [tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana
tercantum dalam LDP];
4. spesifikasi teknis, apabila dipersyaratkan untuk bahan/barang tertentu;
5. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP, serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan]; dan
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP];
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
CONTOH
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
76
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan,
lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan
Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari
setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump
sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);]
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan . Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
90
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum) .
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka
penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut
kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau
bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara
kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan
utama yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh
PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
98
3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
Hukum [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.]
akan dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi
lokasi pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
112
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
Intelektual penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil dan Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra
Koperasi Kecil lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaanya.
kompensasi.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
G. PENGAWASAN MUTU
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________ _______
Telepon :__________ _______
Website :__________ _______
Faksimili :__________ _______
e-mail :__________
[jika YA]
Uang muka diberikan sebesar __% (________ per
seratus) dari Nilai Kontrak
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan
untuk pelaksanaan pekerjaan]
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
145
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
146
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
147
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan. Kegagalan
Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi
terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang [Umum/Pemilihan Langsung]
dengan Pascakualifikasi
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Jln Mekongga Indah Kel. Tahoa Telp (0405) 2321065 Kolaka 93517
URAIAN KEGIATAN
Pekerjaan Pembangunan Drainase KEL. TONGGONI KECAMATAN
POMALAA merupakan suatu program tahunan pada Bidang Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang Kab. Kolaka, yang bermaksud
agar penyediaan infrastruktur sanitasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
dengan aman dan nyaman serta memaksimalkan fungsi drainase untuk
mengalirkan air dengan baik sehingga secara langsung berdampak positif
terhadap peningkatan lingkungan sekitarnya yang sehat dan peningkatan
ekonomi demi kesejahtraan rakyat.
A. Latar Belakang
Kabupaten Kolaka sebagai salah satu wilayah di Propinsi Sulawesi
Tenggara, dimana merupakan daerah yang sangat strategis, oleh karena berada
tepat pada wilayah perbatasan antara Propinsi Sulawesi Tenggara dan Propinsi
Sulawesi Selatan yang dihubungkan oleh Teluk Bone dan dengan aktifitas
penyeberangan laut dengan menggunakan kapal Ferry pada setiap harinya.
Dari kondisi diatas daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan
yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyak penduduk yang beralih
untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini,
adanya konsentrasi penduduk perkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih
awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan
muncul.
.
Beberapa masalah yang timbul adalah semakin meningkatnya limbah cair
dari masyarakat dan air hujan yang tidak dapat menyerap langsung ke dalam
tanah akibat karena semakin meningkatnya jumlah penduduk khususnya di
kabupaten kolaka, dan Drainase merupakan fasilitas yang dapat mengalirkan
limbah cair menuju tempat pembuangan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penyediaan infrastruktur berupa
drainase, di Kabupaten Kolaka secara khusus dan di Sulawesi Tenggara pada
umumnya diharapkan dapat tersedia dengan kondisi baik dan layak digunakan,
dan untuk mempertahankan kondisi tersebut maka Pekerjaan Pembangunan
Drainase sangat layak di tempatkan/di bangun di KEL. TONGGONI
KECAMATAN POMALAA yang pelaksanaannya berupa pembangunan baru.
C. Sumber dana
Sumber dana dari pembangunan drainase KEL. TONGGONI
KECAMATAN POMALAA Dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang
Kabupaten Kolaka Tahun Anggaran 2017 dibebankan melalui Dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kolaka Tahun Anggaran 2017.
D. Jumlah Tenaga
Jenis dan besarnya sumber daya termasuk jumlah tenaga yang akan
digunakan pada kegiatan ini disesuaikan dengan jenis kegiatan sebagaimana
terlampir.
.
E. Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan ini dimulai yaitu selama 120 hari
kalender sebagaimana terlampir, dengan suatu asumsi bahwa pekerjan tersebut
senantiasa berjalan sesuai dengan schedule perencanaan.
F. Produk/Keluaran
Adapun produk/keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pembangunan
Drainase ini adalah Tersedianya Kondisi Drainase yang baik dan layak untuk
digunakan serta dimanfaatkan sepanjang tahun di Kabupaten Kolaka.
BESARNYA BIAYA
Besarnya biaya secara keseluruhan dari kegiatan Pembangunan Drainase
KEL. TONGGONI KECAMATAN POMALAA Tahun Anggaran 2017 ini
sebesar Rp. 476.650.000,-(Empat Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Enam Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah).
.
BILL OF QUANTITY (BOQ)
PEKERJAAN : Pemb. Drainase & Duicker Plat 4 Unit Kel. Tonggoni, Kec. Pomalaa
LOKASI : Kel. Tonggoni, Kec. Pomalaa
SUMBER DANA : DANA ALOKASI UMUM (DAU)
TAHUN ANGGARAN : 2017
KOP PERUSAHAAN
BILL OF QUANTITY
REKAPITULASI
PEKERJAAN : PEMB. DRAINASE & DUICKER PLAT 4 UNIT, KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
LOKASI : KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
TAHUN ANGGARAN : 2017
I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp -
II PEKERJAAN TANAH & PASIR Rp -
III PEK. BETON, PAS. BATU, PLASTERAN & ACIAN Rp -
IV PEKERJAAN LAIN - LAIN Rp -
A. REAL COST Rp -
B. PPn ( 10 % x A) Rp -
C. TOTALCOST ( A + B ) Rp -
D. DIBULATKAN Rp -
Terbilang :
..................... .....................
Direktur Staf Teknik
KOP PERUSAHAAN
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN : PEMB. DRAINASE & DUICKER PLAT 4 UNIT, KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
LOKASI : KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
TAHUN ANGGARAN : 2017
SUB TOTAL I -
II PEKERJAAN TANAH & PASIR
A DRAINASE
1 Pek. Galian Tanah Saluran (Tanah Keras) M 225,30 - -
2 Pek. Galian Sedimen (Tanah Biasa) M 39,60 - -
3 Pek. Urugan Tanah Kembali M 56,33 - -
4 Pek. Urugan Pasir Bawah Saluran M 18,78 - -
B DUIKER
1 Pek. Galian Tanah Pondasi Duicker (Tanah Keras) M 72,38 - -
2 Pek. Urugan Tanah Kembali M 24,13 - -
3 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Duicker M 2,47 - -
4 Pek. Urugan Sirtu Padat M 21,15 - -
SUB TOTAL II -
III PEK. BETON, PAS. BATU, PLASTERAN & ACIAN
A DRAINASE
1 Pek. Pas. Batu Gunung ( 1 PC : 4 Psr ) M 166,72 - -
2 Pek. Plasteran Tebal 20 mm Camp 1 : 3 M 732,23 - -
3 Pek. Acian M 732,23 - -
B DUIKER
1 Pek. Plat Beton Bertulang K 275 M 6,11 - -
2 Pek. Bantalan Beton Bertulang K 275 M 5,64 - -
3 Pek. Rabat Beton M 1,06 - -
4 Pek. Pas. Lenning Batu Gunung Camp 1:4 M 2,18 - -
5 Pek. Pas. Batu Kosong M 7,40 - -
6 Pek. Pondasi Batu Gunung ( 1 PC : 4 Psr ) M 31,73 - -
7 Pek. Plasteran 1 : 3 Tebal 20mm M 44,52 - -
8 Pek. Acian M 44,52 - -
..................... .....................
Direktur Staf Teknik
KOP PERUSAHAAN
BILL OF QUANTITY
DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PEKERJAAN : PEMB. DRAINASE & DUICKER PLAT 4 UNIT, KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
LOKASI : KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
TAHUN ANGGARAN : 2017
.....................
Staf Teknik
KOP PERUSAHAAN
BILL OF QUANTITY
DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH
PEKERJAAN : PEMB. DRAINASE & DUICKER PLAT 4 UNIT, KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
LOKASI : KEL. TONGGONI, KEC. POMALAA
TAHUN ANGGARAN : 2017
1 Tanah Urug M @ Rp -
2 Pasir Urug M @ Rp -
3 Pasir Pasang (PP) M @ Rp -
4 Pasir Beton M @ Rp -
5 Sirtu M @ Rp -
6 Batu Gunung M @ Rp -
7 Batu Split ( Batu Pecah 2 -3 Cm ) M @ Rp -
8 Portland Cement (PC) Kg @ Rp -
9 Besi Beton (Polos) Kg @ Rp -
10 Besi Beton (Ulir) Kg @ Rp -
11 Kawat Beton Kg @ Rp -
12 Papan Klas III M @ Rp -
13 Balok Kayu Klas III M @ Rp -
14 Paku Biasa 2 - 3 Kg @ Rp -
15 Minyak Bekisting Ltr @ Rp -
16 Dolken 8 Cm - 10 cm Btg @ Rp -
17 Muiltiplex 9 mm Lbr @ Rp -
.....................
Staf Teknik
SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN
PEKERJAAN : Pemb. Drainase & Duicker Plat 4 Unit Kel. Tonggoni, Kec. Pomalaa
LOKASI : Kel. Tonggoni, Kec. Pomalaa
SUMBER DANA : DANA ALOKASI UMUM (DAU)
TAHUN ANGGARAN : 2017
SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemb. Drainase & Duicker Plat 4 Unit, Kel. Tonggoni, Kec. Pomalaa.
a. Tenaga kerja dan tenaga ahli yang memadai sepadan dengan jenis dan lingkup pekerjaan.
b. Bahan, peralatan kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan bangunan.
a. Pekerjaan Pendahuluan
d. Pekerjaan Lain-lain
Gambar kerja yang terinci termasuk rencana kerja, rencana penyediaan material, peralatan,
papan nama proyek dan rambu-rambu batas kerja di lokasi kegiatan harus disediakan oleh
pemborong demi untuk kelancaran pekerjaan dan untuk memenuhi pelaksanaan program tepat
pada waktunya sesuai dengan persyaratan kontrak. Pemborong harus mempelajari dan
mengecek semua gambar dari Direksi dengan cermat dan memberi tahu Direksi tentang suatu
kesalahan atau kekurangan yang ditemui. Pemborong tidak berhak untuk menuntut suatu
pembayaran tambahan Spesifikasi Teknis berkenaan dengan kekurangan-kekurangan yang ada
pada gambar terinci tersebut, kecuali jika Direksi telah memberikan perintah perubahan.
PASAL 2
KETENTUAN UMUM
2.1. Air yang digunakan untuk adukan haruslah air yang bersih, bebas dari bahan yang merusak
material atau campuran yang mempengaruhi daya lekat. Apabila mutu air yang digunakan
diragukan, maka Direksi dapat meminta pemeriksaan Laboratorium atas beban biaya
pemborong.
2.2. Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik organis maupun
lumpur, tanah, karang, garam dan lain-lainnya sesuai dengan ketentuan Peraturan Beton
Bertulang Indonesia Tahun 1971. Pasir laut sama sekali tidak boleh dipergunakan. Bahan
pengisi harus disimpan ditempat yang bersih, yang permukaannya keras agar tidak terjadi
percampuran satu sama lain.
2.3. Semen yang digunakan harus disetujui dan disyahkan oleh yang berwenang dan memenuhi
ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971. Pengangkutan harus terhindar
dari air/hujan bebas dari kelembaban. Semen harus diletakan pada ketinggian 30 cm dari
permukaan tanah/lantai, penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Dalam pengirimannya
yang baru harus dipisahkan dengan yang lama, sehingga pemakaian semen sesuai dengan
urutan pengiriman.
2.4. Baja tulangan harus memenuhi tegangan tarik 2400 Kg/cm dan maksimal 3600Kg/cm. Baja
tulangan dalam segala hal harus memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia
Tahun 1971. Baja tulangan harus bebas karat, minyak kotoran, cat serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat. Dalam pekerjaan kontruksi harus dipasang sedemikian rupa dan
sebelum/sesudah pengecoran tidak berubah tempat dari yang direncanakan semula. Baja
tulangan tidak boleh ditempatkan di tanah/udara terbuka dalam jangka waktu lama.
2.5. Batu belah atau batu gunung yang dibelah mempunyai permukaan tajam kasar dan keras.
Permukaan kasar dengan ukuran 5 - 7 cm, 15 - 20 cm.
PASAL 3
3.1. Pemborong diwajibkan menyediakan ruang/tempat kerja untuk para staf Direksi dan Konsultan
yang bertugas sehubungan dengan pekerjaan di lapangan dan biaya pembangunan menjadi
tanggungan pemborong.
3.3. Bangunan yang dimaksud dalam Pasal 4.1 dan 4.2 bila selesai bangunannya, penggunaan
selanjutnya akan dibicarakan bersama Direksi.
3.4. Pemborong diwajibkan menyiapkan peralatan kerja yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna dan efisien. Demikian pula pembangkit tenaga
listrik sementara, sumber air, perlindungan tertentu terhadap fasilitas umum, dan jalan
sementara bila diperlukan.
3.5. Pemborong berkewajiban menyiapkan segala sesuatu apabila terjadi kecelakaan, kebakaran,
menjaga kesehatan karyawan dan menjaga kebersihan lingkungan. Pengamanan Kegiatan
dengan cara penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara dan lain-lain.
PASAL 4
4.1. Sebelum pekerjaan kontruksi dilaksanakan, terlebih dahulu Pemborong membersihkan segala
macam benda, tumbuhan, sisa-sisa akar lain, ataupun kotoran sampah yang menumpuk pada
tempat yang sesuai rencana akan dibangun jalan, saluran, bangunan/fasilitas dan lainnya yang
bebas dari pengaruh kerusakan terhadap kontruksi, termasuk dalam pekerjaan sesuai petunjuk
Direksi. Jalan logistik tersebut harus disiapkan sebagai jalan penghubung, sebagaimana rencana.
4.2. Pemborong tidak diperkenankan menebang pohon atau pagar hidup di lokasi pekerjaan, kecuali
dalam batas-batas sesuai rencana dalam gambar, yang diberi tanda jelas harus ditebang. Bila
ada sesuatu hal yang mengharuskan pemborong menebang pohon, harus secara tertulis
disetujui oleh Direksi/Pemberi Tugas.
4.3. Bila dalam pelaksanaan pekerjaan dalam batas rencana, rencana kontruksi jalan atau lainnya
terdapat bangunan instalasi lainnya, pemborong tidak diperkenankan
membongkar/memindahkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi.
PASAL 5
UKURAN/PEIL
5.1. Pemborong diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian syarat teknis. Bila dalam
rencana tersebut ada sesuatu perbedaan ukuran diantara gambar, maka pemborong wajib
melaporkan kepada Direksi untuk mendapat keputusan. Pemborong tidak dibenarkan
memperbaiki sendiri perbedaan ukuran yang terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat
kelalaian pemborong, seluruhnya akan menjadi tanggung jawab pemborong.
5.2. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaaan menurut ketentuan peil-
peil dan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat teknis.
5.3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pemborong terlebih dahulu mengukur kembali ketepatan
peil-peil yang tercantum dalam gambar dan syarat-syarat teknis. Ketepatan dalam ukuran peil
mutlak diperhatikan dan jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pemborong dan tidak dapat
ditolelir maka Direksi berhak memerintahkan untuk membongkar dan akibat tersebut menjadi
tanggungan pemborong.
PASAL 6
PAPAN NAMA
6.1. Pemborong diwajibkan membuat Papan Nama Kegiatan di lokasi kegiatan, dan dipasang di
tempat yang mudah dilihat umum.
6.2. Bentuk, isi dan ukuran papan nama ditentukan Direksi dan disetujui Pemberi Tugas.
Pemasangan dimulai sejak Kegiatan akan dilaksanakan dan dilepas kembali setelah disetujui
Pemberi Tugas.
PASAL 7
PEKERJAAN TANAH
a. Galian tanah untuk pasangan batu dikerjakan berdasarkan ukuran, kedudukan, elevasi dan
bentuknya disesuaikan gambar situasi serta petunjuk Direksi.
b. Dalam bentuk serta ukuran galian tanah saluran ditentukan dalam gambar dan tanah galian
harus dibuang ke luar sehingga tidak mengganggu kedudukan bouwplank.
c. Bila dalam galian tanah saluran terdapat lumpur akibat hujan atau terdapat akar
kayu,sampah dan Lain-lain maka harus dibersihkan dahulu sebelum pemasangan batu di
laksanakan.
7.2. Pekerjaan urugan tanah kembali dapat dilakukan setelah pekerjaan pondasi / pasangan batu
diterima Direksi dan Konsultan Pengawas.
PASAL 8
PASANGAN BATU
8.1. Pasangan batu menggunakan batu gunung dan pasir pasang ( pasir lokal ) dengan campuran 1
pc : 4 psr. Pada dasar pondasi/pasangan batu dipasang urugan pasir sesuai gambar rencana.
8.2. Untuk menjaga kestabilan tanah dan pondasi maka pada dasar pondasi duicker dipasang
Pondasi Batu Kosong ( Aanstamping Batu Gunung ).
PASAL 9
PEKERJAAN BETON
Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertuang dalam PBI
1971 NI-2 / SKSNI T-15-1991-03 sebagai persyaratan minimum yang harus ditaati oleh
kontraktor, sejauh tidak ditentukan lain dalam pasal ini.
a. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang terampil, material dan segala macam
peralatan yang diperlukan untuk proses pelaksanaan pekerjaan beton bertulang. Mutu
beton yang disyaratkan adalah K-275 dan mutu baja untuk diameter 14 mm digunakan U-
24 ( Ulir standard ).
c. Direksi berhak untuk memberikan / mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
pemborong. Konsultan Pengawas / Direksi tidak membebaskan pemborong dari tanggung
jawab atas kemungkinan terjadinya kesalahan / penyimpangan dalam pelaksanaan.
d. Semua pekerjaan yang tidak baik atau tidak sesuai spesifikasi harus dibongkar dan diganti /
diperbaiki atas biaya kontraktor.
e. Semua material harus mempunyai kualitas yang baik dan memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
9.4. Material.
a. Semen :
Semen yang digunakan adalah jenis portland yang harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI
1971. Semen harus diperoleh dari satu pabrik yang telah disetujui Direksi dan dikirim ketempat
pekerjaan dengan kantong tersegel dan utuh, bila karena sesuatu dan lain hal terpaksa harus
menggunakan semen dari pabrik lain harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi .
Bila Direksi menganggap perlu pemborong harus mengirimkan surat pernyataan dari pabrik
yang menyatakan type dan kualitas dari semen beseta Manufactures Test Certificate yang
menyatakan memenuhi semua syarat yang ditentukan. Semen yang menggumpal,sweeping
atau kantong robek / rusak ditolak untuk tidak digunakan. Gudang tempat penyimpanan semen
harus cukup baik, tidak bocor dan bersih sehingga penimbunan semen dapat diatur dengan
baik, semen didalam kantong tidak boleh disusun lebih dari 2 meter tingginya dan bagian
bawah berada 30 cm diatas lantai. Penempatan harus sedemikian rupa sehingga semen lama
dapat dipergunakan terlebih dahulu.
b. Agregat.
Agregat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat percobaan yang tercamtun dalam PBI-
1971 Bab 3 Ayat 3,3.3.4,dan 3.5. Agregat halus harus pasir alam yang bersih, bebas dari lumpur,
zat organik, garam alkali dan butir-butir yang lunak. Disamping itu pasir harus tajam / kasar,
keras dan tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan beton sampai batas maksimal 5%,
berat kadar lumpur dari pasir tidak boleh melebihi 6% ( terhadap berat kering ) dan jika
melebihi agregat harus dicuci terlebi dahulu sebelum digunakan. Agregat kasar dapat berupa
kerikil alam yang bersih atau stones cruisher yang mempuyai gradasi yang terbaik, keras, padat
dan tidak berpori dan bersifat kekal, tidak pecah / hancur karena pengaruh cuaca, kadar lumpur
harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan, dimensi maxsimum dari agregat kasar tidak
lebih dari 2.5 cm dan tidak lebih dari bagian kontruksi yang bersangkutan. 5 ( lima) minggu
sebelum pengecoran dimulai sample yang telah diambil dengan ukuran tertentu, type tertentu
ditest sesuai dengan pengecoran yang tercantum dalam PBI 1971. Dari hasil-hasil ini
pemborong mengambil contoh yang representatif untuk diambil gradasi analisanya. Bila agregat
yang disetujui oleh Direksi telah dipilih pemborong harus menjaga agar semua pengiriman
material selanjutnya mempunyai kualitas dan gradasi yang sama selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung. Percobaan-percoban selanjutnya untuk menentukan kebersihan dan gradasi dari
material-material harus dibuat paling sedikit satu percoban untuk setiap pengiriman 25 ton.
Agregat halus dan kasar diangkut dan simpan terpisah dan harus dicegah terjadinya degradasi
dari bebagai ukuran partikel. Stock place harus dibentuk diatas platform dari beton kurus atau
kayu, bebas dari material-material lain. Tempat yang cukup harus disediakan untuk menjamin
tersedianya kedua macam agregat tersebut selama pekerjaan berlansung.
c. Air
Air untuk pengadukan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali,
garam, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya air bersih yang dapat dikonsumsi. Bahan pencampur /
Admixture. Penggunaan admixture pada campuran beton tidak dizinkan kecuali persetujuan
Direksi Untuk itu pemborong harus membuat pencobaan-pencobaan perbandingan berat dan
WC ratio dengan penambahan admixture tersebut. Hasil dari reusing test kubus-kubus beton
beumur 14 dan 28 hari ( dari laboratorim yang bewenang ) harus dilaporkan kepada Direksi
untuk dapat disetujui.
9.5. Mutu Beton.
Campuran harus mengunakan perbandingan berat antara semen, pasir, kerikil dan air.
Perencanaan campuran hendaknya mengikuti persyaratan PBI 1971 ayat 4.6 dan evaluasi
kekuatan karakteristiknya menurut ayat 4.5. Bila mana karena suatu hal sumber atau kualitas
dari semen atau agregat diganti, maka harus dicari lagi campuran yang baru, hingga harus
memenuhi syarat.
a. Baja tulangan harus bebas dari debu, minyak, serpihan-serpihan kayu dan kotoran lain yang
dapat mengurangi perekatan dengan beton, bila dianggap perlu oleh Direksi, tulangan harus
disikat atau dibersikan dengan cara lain sebelum dilaksanakan, pengecoran tidak boleh
dilaksanakan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi, bila mana terjadi
kelambatan / penundaan dalam pengecoran, maka pembesian dibersikan / diperbaiki lagi
oleh pelaksana lapangan.
b. Baja tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selama berlangsung pengecoran
tidak akan berubah tempat. Semua persyaratan seperti yang tercantum dalam PBI 1971 bab
5 harus dipenuhi, pengikatan penulangan dilaksanakan dengan kawat ikat / kawat beton
yang berkualitas, besi lunak dengan ukuran diameter lebih kurang 1mm, tulangan harus
betul-betul bebas dari acuan atau lantai kerja dengan cara menempatkan pengikatan pada
tulangan baja.
d. Mutu dari baja tulangan harus mengikuti syarat-syarat dalam PBI 1971 bab 3.7. Jenis besi
U.24 ini mempuyai tengangan leleh karakteristik 2.400 kg/cm2 dan pada percobaan
lengkung 180 derajat tidak memperlihatkan tanda-tanda getas atau kelemahan lainnya.
Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang dipergunakan, maka disamping adanya
sertifikat dari supliyer juga harus dimintakan sertifikat dari laboratorium baik pada saat
pemesanan maupun secara periodic minimum dua sampel.
e. Pemborong harus mengusahakan agar ukuran besi yang dipasang adalah sesuai dengan
bestek ( toleransi 0,2 mm 0,4 mm ), dalam hal tersebut kesulitan untuk mendapatkan besi
dengan ukuran tertentu dalam bestek, maka akan dilakukan penukaran ukuran diameter
besi yang terdekat atau dengan kombinasi dengan catatan tersebut :
a. Bekisting tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencengah pergeseran. Permukaan
bekisting harus halus dan rata, tidak boleh melendut, sambungan pada bekisting harus
diusahakan agar lurus dan rata dalam arah horizontal dan vertikal.
c. Setiap bagian dari bekisting harus diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi sebelum
dilaksanakan pengecoran.
d. Pembongkaran bekisting atau acuan bisa dilaksanakan setelah beton mencapai umur yang
cukup ( minimal 14 hari ) atau mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan.
a. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas pembuatan campuran beton yang baik,
uniform dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Untuk memenuhi syarat-syarat ini,
pemborong harus menyediakan dan menggunakan mesin pencampur beton ( Concrete
Mixer ) yang baik dan volumetric sistem.
c. Sebelum mengaduk beton, bagian dalam gentong pengaduk harus bersih dari sisa beton dan
kotoran-kotoran lainnya. Pengadukan dilakukan terus-menerus selama minimal 5 menit
setelah semua material termasuk air dimasukkan ke dalam gentong pengaduk.
d. Mesin pengaduk harus berputar pada kecepatan tetap yaitu 70 putaran per menit, mesin
pengaduk tidak boleh melebihi kemampuannya, seluruh adukan harus dikeluarkan sebelum
material untuk adukan berikutnya dimasukkan.
e. Pencampuran kembali beton yang sebagian sudah terjatuh / mengeras tidak diijinkan,
demikian juga penambahan air pada adukan beton yang sudah jadi dengan tujuan untuk
memudahkan pekerjaan tidak diperkenankan sama sekali.
f. Pengadukan dengan tangan atau manual hanya diperkenankan pada keadaan darurat dan
segera harus dilaporkan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas untuk diketahui dan
mendapat persetujuan. Pengadukan dengan tangan terbatas sampai 0,20 m3 dan
diperkenankan pada tempat pengadukan yang betul-betul rapat air.
9.10. Pengangkutan dan Pengecoran Beton.
a. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas
memeriksa dan menyetujui bekisting ( Form Work ), tulangan dowel dan wire mesh dimana
beton akan dicor. Tempat dimana beton akan dituang harus bebas dari segala macam
kotoran, serpihan kayu dan genangan air.
b. Isi dari mixer dikeluarkan pada satu operasi yang continuos harus diangkut tanpa
menimbulkan degrasi, beton harus diangkut dengan alat pengangkut yang bersih dan kedap
air dan cara pengangkutannya tersebut telah mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan
Pengawas.
c. Alat-alat dan tempat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus dibersihkan dan
dicuci bila pekerjaan terhenti lebih lama dari 30 menit dari akhir pekerjaan.
d. Semua campuran beton di tempat pekerjaan harus sudah dicor dan dipadatkan pada
tempatnya dalam waktu 40 menit setelah penuangan air ke dalam mixer.
e. Pengecoran dari satu/bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan dengan satu operasi yang
continous atau sampai Construction Joint tercapai.
f. Beton, bekisting dan penulangan tidak boleh diganggu selama lebih kurang 24 jam setelah
pengecoran, semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari kecuali dengan ijin Direksi, ijin
ini tidak diberikan bila sistem lampu kerja yang digunakan pemborong belum disetujui oleh
Direksi.
a. Beton harus dipadatkan secara manual atau secara mekanic/vibrator. Apabila pemadatan
beton dilakukan secara manual maka yang harus diperhatikan adalah beton harus padat
secara merata yaitu tidak lagi terlihat lubang-lubang atau gelembung udara serta tidak
terjadi keropos ( honey comping ).
b. Apabila pemadatan dilaksanakan secara mekanic maka vibrator yang digunakan harus dari
type rotari out of balance dengan frekuensi tidak kurang dari 6000 cycels/menit. Hindarkan
penggetaran yang berlebihan ( over vibrating ). Penggetaran tidak boleh dikenakan pada
tulangan/wire mesh terutama tulangan/wire mesh yang telah masuk dalam beton yang
sudah mengeras.
c. Pemborong harus menyediakan paling sedikit satu vibrator cadangan untuk mengganti yang
rusak pada waktu sedang dipakai.
a. Pada waktu panas bagian yang telah dicor harus dilindungi dari penutup-penutup yang basah
dan berwarna mudah atau dengan penyiraman air secukupnya.
b. Tidak diperkenankan melakukan pengecoran selama turun hujan dan beton yang baru dicor
harus dilindungi dari curahan hujan.
c. Sebelum pengecoran berikutnya dikerjakan, seluruh beton yang terkena hujan harus
diperiksa,diperbaiki dan dibersihkan terlebih dahulu dari beton yang tercampur / terkikis air
hujan. Pengecoran selanjutnya harus mendapat ijin dari Direksi dan Konsultan Pengawas.
9.13. Perawatan.
a. Perawatan pendahuluan dari bidang permukaan beton yang kelihatan harus segera
dilakukan setelah bidang permukaan beton tersebut cukup keras untuk menghindari dari
kerusakan-kerusakan dan dilanjutkan terus-menerus tidak kurang dari 12 jam. Bidang
permukaan beton harus terus-menerus dibuat basah dengan cara menggenangi atau
menutup dengan karung yang dibasahi.
c. Bidang-bidang cetakan harus dibasahi selama perawatan. Bila cetakan dibuka dalam masa
perawatan, maka bidang permukaan beton yang kelihatan harus dirawat seperti di atas.
a. Bagian-bagian yang kurang sempurna keropos atau berlubang harus ditambal dengan
campuran spesi yang sama segera setelah bekisting dilepas/dibongkar. Bagian yang akan
dirapikan harus dibersihkan dan disiram dengan air semen kental baru penambalan dimulai.
b. Meskipun dalam spesifikasi tidak dicantumkan bahwa suatu bidang beton harus diplester,
tetapi bila ternyata hasil pekerjaan kurang memuaskan Direksi, maka bidang tersebut harus
diplester sesuai dengan ketentuan di atas dan semua biaya tambahan yang diakibatkannya
menjadi tanggungan kontraktor.
a. Direksi berhak menolak pekerjaan beton yang tidak memenuhi syarat, maka pemborong
harus membongkar atau mengganti atau memperbaiki pekerjaan beton yang tidak
memenuhi syarat atas biaya sendiri sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Direksi.
b. Pengujian Compression Strenght dari pengujian kubus harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditetapkan dalam PBI 1971.
PASAL 10
PEKERJAAN PLESTERAN
10.1. Plesteran adukan 1 pc : 4 psr dilaksanakan dengan tebal minimum 2,00 cm, kecuali pada
bagian yang perlu kedap air dipakai campuran 1 pc : 3 psr.
10.3. Bidang-bidang plesteran yang retak atau berombak harus diulangi/diperbaiki. Pasir untuk
bahan plesteran harus diayak hingga halus.
10.4. Plesteran diratakan dengan acian dan diamplas hingga halus dengan menggunakan kertas
semen atau bahan lain yang bisa membuat acian tersebut halus/ rata.
PASAL 11
PENUTUP
11.1. Apabila dalam Spesifikasi Teknis untuk uraian bahan-bahan pekerjaan tidak disebutkan
dalam perkataan atau kalimat dilaksanakan oleh pemborong maka hal ini dianggap seperti
disebutkan.
11.2. Guna mendapatkan hasil yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk dalam
pekerjaan ini tetapi tidak dimasukkan atau disebutkan kata demi kata dalam Spesifikasi Teknis
ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai Hal yang disebut.
11.3. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Direksi
atau Pimpinan Kegiatan bilamana perlu diadakan perbaikan dalam peraturan ini.
11.4. Kontraktor diwajibkan membuat As Built Drawing sebagai Laporan Akhir dari pelaksanaan
kegiatan yang merupakan bagian dari Laporan Pekerjaan