Rangkuman OnMarket E-comModel OnCustBehav Kelompok 8 E-Commerce
Rangkuman OnMarket E-comModel OnCustBehav Kelompok 8 E-Commerce
Rangkuman Materi
Manajemen C 2014
Kelompok 8:
1) Anggi Rifki M.S (Ketua) 8215145217
2) Rio Julianto 8215145262
3) Faishal Abdan Syakura 8215145218
4) Trisepta Raula Putri K 8215141597
5) Fathurrahman Harris 8215145287
E-Commerce Model
I. Pengertian E-Commerce
Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses
jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000)
atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi
termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). Kalakota dan Whinston (1997)
mendefinisikan EC dari beberapa perespektif berikut:
a. Dari perspektif komunikasi, EC merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau
pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
b. Dari perspektif proses bisnis, EC merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi
dan aliran kerja perusahaan.
c. Dari perspektif layanan, EC merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan,
konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang
dan kecepatan pelayanan.
d. Dari perspektif online, EC kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online
lainnya.
II. Klasifikasi E-Commerce
Dalam E-commerce dapat diklasifikasikan ke dalam pure e-commerce dan partial e-
commerce. Suatu e-commerce dikategorikan pure atau partial berdasarkan pada tingkat digitasi
dari suatu produk yang diperdagangkan, proses, dan agen pengirimannya. Apabila segala aspek
dalam sistem e-commerce itu digital maka dapat dikategorikan sebagai pure e-commerce. Selain
itu, ciri lain dari pure e-commerce adalah organisasi penyelenggara benar-benar organisasi online,
menggunakan model bisnis new-economy organization, dan menjual produk atau jasanya hanya
secara online. Sedangkan, partial e-commerce dicirikan dengan penggabungan antara aspek digital
dan tradisional/fisik, penggunaan model bisnis click-and-mortar organization (penggabungan
antara offline dan online), serta melakukan kegiatan-kegiatan bisnis utamanya di dunia nyata.
E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang memiliki karakteristik
berbeda-beda, antara lain:
4. Comsumen to Business(C2B)
C2B merupakan transaksi jual beli yang terjadi antara individu sebagai penjual dengan sebuah
perusahaan sebagai pembelinya. Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang
berbasiskan konsumen ke pebisnis (Consumer-to-business atau C2B). Dalam C2B konsumen
memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
Online Marketing
Ada beberapa hal yang di lakukan untuk menjadi bagian dari marketing agar bisa di
kerjakan dengan system online marketing, melalui internet salah satunya adalah online advertising.
Saat ini Periklanan online menjadi hal menarik untuk di lakukan dalam dunia usaha. Media
konvensional seperti televisi, majalah, dan surat kabar awalnya adalah alat yang biasa di gunkan
untuk beriklan, namun dengan maraknya online marketing yang terjadi saat ini periklanan dengan
media tadi dikonversi kedalam website dengan memanfaatkan media internet dalam aktivitasnya.
Dalam hal ini internet dijadikan sebagai bagian dari marketing mix dengan pendekatan yang
berbeda, dari karakteristik media dan audiens yang dijadikan tagetnya. Langkah yang biasanya di
gunakan dalam beriklan di internet adalah dengan memasang banner. Namun langkah tersebut
sekarang ini kurang efektif, karena tuntutan komunikasi dalam strategi pemasaran semakin
beragam. Untuk itulah maka dibutuhkan strategi, kreatifitas, dan pengukuran dengan ke akurasian
tinggi. Sebagai contoh menggunakan strategi viral melalui email marketing, membangun situs
khusus dari produk yang terpisah dengan corporate site-nya, merancang webtorial pages, membuat
advert gaming, online survey dan strategi lainnya. Online marketing dapat juga menggunakan
teknik advertise yang lebih mudah dan murah, yaitu dengan menggunakan Search Engine
Optimization (SEO). Saat ini sudah banyak para pengguna internet yang memanfaatkan SEO,
hampir 80 % pengunjungnya melakukan awal pencarian data dengan memanfaatkan mesin pencari
ini.
Bagian-bagian dari internet marketing tersebut bisa disingkat GSDAM (General, Search,
Display, Affiliate, dan Mobile). Jangan kuatir kalau sekarang belum hafal, nanti lama-kelamaan
akan hafal dengan sendirinya kalau sudah mulai menyelami dan memahami apa itu internet
marketing.
Jadi, istilah dengan kata-kata kita sendiri, apa itu internet marketing adalah:
mempromosikan, memasarkan, dan mengiklankan sesuatu dengan menggunakan media
internet (GSDAM).
Selain itu dengan menggunakan online marketing, di harapkan target market campaign anda, yang
dilakukan dengan pendekatan secara efektif dan efisien akan tercapai.
Online Customer Behaviour
Istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu
dan konsumen organisasi. Barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen individu dapat digunakan
untuk diri sendiri, anggota keluarga atau diberikan pada orang lain sebagai hadiah. Dalam
konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu maka individu
tersebut dinamakan pemakai akhir atau konsumen akhir. Konsumen organisasi meliputi
organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah dan lembaga lainnya yang
membeli produk, peralatan dan jasa untuk menjalankan organisasinya.
Terdapat beberapa definisi perilaku konsumen. Definisi perilaku konsumen menurut
Engel, et al. (1993:4) adalah sebagai berikut: "Consumer behavior as those activities directly
involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision
processes that precede and follow these actions". Schiffman dan Kanuk (1994:7),
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: "The term consumer behavior refers to the
behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing
of products and services that they expect will satisfy their needs". Wilkie (1990:12),
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: "The activities that people engage in when
selecting, purchasing, and using product and services so as to satisfy needs and desires. Such
activities involve mental and emotional processes, in addition to physical actions".
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
online adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang secara online,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh pengaruh eksternal dan internal (Schiffman &
Kanuk, 2000:443-445). Pengaruh eksternal terdiri dari usaha pemasaran yaitu produk, promosi,
harga dan distribusi serta lingkungan sosial budaya yang terdiri dari keluarga, sumber informasi,
sumber non komersial yang lain, kelas sosial, subbudaya dan budaya. Pengaruh internal yaitu
psikologi konsumen yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, kepribadian dan sikap.
II. Online Shopping
Online shopping merupakan suatu bentuk transaksi elektronik yang memungkinkan
konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet menggunakan
browser web. Orang cukup duduk didepan komputer, laptop, atau smart gadget dan memesan
barang kesukaannya. Dibandingkan dengan toko offline, toko online lebih banyak memiliki
keuntungan. Ada beberapa alasan kenapa konsumen lebih memilih belanja online daripada
belanja offline (Ollie,2008) yaitu:
1) Waktu
Konsumen lebih memilih belanja online dikarenakan waktu yang dipakai relatif
sedikit daripada belanja secara offline yang membutuhkan waktu yang relatif lama dan
ditoko online barang yang dijual biasanya sudah disertakan spesifikasi barang yang
sangat lengkap.
3) Harga
Di beberapa toko onilne, harga bisa lebih murah dibandingkan harga yang ada di
toko offline.
Menurut Charles Dennis, Bill Merrilees, Chanaka Jayawardhena, dan Len Tiu Wright
(2007) awal penelitian e-Consumer Behavior menunjukan bahwa pembeli cenderung prihatin
dengan pertimbangan fungsional dan utilitarian. Mereka cenderung lebih terdidik status sosial-
ekonomi yang lebih tinggi, usia lebih muda dari rata-rata dan lebih mungkin untuk laki-laki. Hal
ini menunjukkan bahwa e-Consumer cenderung berbeda dari konsumen tradisonal.
V. Faktor-faktor yang mempengaruhi e-consumer behavior
Pada penelitian mengenai perilaku konsumen online yang dilakukan oleh Mohammad
Hossein Moshref Javadi, Hossein Rezaei Dolatabadi, Mojtaba Nourbakhsh, Amir Poursaeedi1
&Ahmad Reza Asadollahi (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen secara online, adalah sebagai berikut:
b) Sikap (attitude)
Menurut model perubahan sikap dan perilaku, sikap konsumen dipengaruhi oleh
niat. Ketika niat diterapkan untuk perilaku belanja online, penelitian dapat memeriksa
hasil dari transaksi pembelian. sikap merupakan konsep multi-dimensi. Salah satu
dimensi tersebut adalah penerimaan internet sebagai saluran belanja (Jahng Jain dan
Ramamurthy, 2001). Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan sikap terhadap
belanja online adalah preditor signifikan yang melakukan pembelian secara online dan
perilaku pembelian
c) Norma Subjektif
Norma subjektif menangkap persepsi konsumen dari pengaruh orang lain yang
signifikan (misalnya, keluarga, teman dekat, dan media). Hal ini terkait dengan niat
karena orang sering bertindak berdasarkan persepsi mereka tentang apa yang orang lain
pikir harus mereka lakukan. Norma subjektif cenderung lebih berpengaruh selama tahap-
tahap awal implementasi inovasi ketika konsumen memiliki pengalaman langsung yang
terbatas untuk mengembangkan sikap. Dalam tahap pengembangan sikap, hal ini dapat
mempengaruhi kecenderungan konsumen untuk perilaku pembelian.
Internet telah mengubah wajah fundamental cara bisnis dan konsumen berkomunikasi,
berinteraksi dan bertransaksi di seluruh dunia. Saat ini, e-commerce adalah sebuah sarana
pemasaran dan bisnis dengan jangkuan yang sangat luas. Internet marketing telah menjadi
bagian integral dari strategi pemasaran. Pemasar harus memahami bagaimana konsumen
menggunakan Internet untuk membuat keputusan, pilih merek dan bertransaksi dengan penyedia
layanan Internet.
Strategi pemasar yang digunakan dalam memahami perilaku konsumen dalam E-Commerce :
1. Lebih mengembangkan kepercayaan vendor online, dan memahami konsekuensi pada
jenis konsumen yang mungkin masih memiliki kekhawatiran untuk melakukan transaksi
online.
2. Mengembangkan studi lebih mendalam pada jenis, sifat dan fungsi masyarakat virtual,
dan bagaimana perusahaan dapat menggunakan pengetahuan ini.
3. Mengembangkan lebih lanjut pemahaman kita tentang masalah harga dan lelang online
di Internet.
4. Lebih menyempurnakan penggunaan tangibility sebagai skala kontinyu dan
multidimensi untuk menjelaskan reaksi konsumen untuk barang dan jasa berbagai
internet.
5. Memeriksa lebih lanjut peran klasifikasi berbagai produk pada model perilaku konsumen
online.
6. Jelajahi lebih banyak masalah hukum yang terlibat dengan internet dan implikasi
pemasaran mereka.
7. Lebih menyempurnakan peran strategis yang dimainkan oleh website perusahaan.
REFERENCES LIST:
www.cedotutor.com/2015/09/konsep-pemasaran-online-online-marketing.html?m=1
http://slideplayer.info/slide/2569829/
http://library.telkomuniversity.ac.id/pustaka
http://download.portalgaruda.org/
http://www.unisbank.ac.id/ojs
http://consumerbehavior.lecture.ub.ac.id/2012/03/ringkasan-artikel-jurnal-advances-in-
internet-consumer-behavior-and-marketing-strategy/
https://serenadeyourbreath.wordpress.com/2012/12/15/consumer-behavior-internet-marketing-
ads/