b. Kondisi Geomorfologi
Kondisi topografi Kelurahan Awang Tangka yang terdiri dari daratan, bukit,
dan lembah serta pesisir dan lautan dengan ketinggian 0 100 meter dari
permukaan laut. Dengan adanya bentuk relief bumi yang berbukit sehingga
terbentuk panorama alam yang indah, yang mempunyai daya tarik tersendiri
dan dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata, seperti yang terdapat di
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 1
Laporan Antara
e. Kondisi Hidrologi.
Ditinjauan dari aspek hidrologi mencakup keadaan air permukaan tanah
meliputi daerah aliran sungai dan pantai. Untuk kebutuhan air baku sebagian
besar masyarakat sudah memanfaatkan dari PDAM serta sebagian masih
menggunakan sumber air tanah dangkal (sumur) dan sumur bor, umumnya air
tanah dangkal memiliki kedalaman 5-7 meter, sedangkan untuk air tanah dalam
digunakan sumur bor dengan kedalaman 1530 meter. Kondisi tersebut dapat
dimanfaatkan untuk pengolahan air bersih yang layak konsumsi
2. Analisa Penduduk
Penduduk adalah merupakan salah satu elemen pembentuk wilayah atau
kawasan, yang memiliki perananan sangat penting. Salah satu perananan
penduduk adalah partisipasi atau peran sertanya dalam setiap kegiatan
pembangunan. Aspek kependudukan yang paling berpengaruh antara lain
perkembangan atau pertumbuhan jumlah penduduk, yang terkait dengan
intensitas penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhan, serta tingkat
kebutuhan lahan baik peruntukan tempat tinggal maupun intensitas kegiatannya.
Pertumbuhan penduduk merupakan perbandingan antara jumlah penduduk
saat ini terhadap jumlah penduduk masa lampau. Pada dasarnya tingkat
pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran (fertilitas) dan
kematian (mortalitas), serta adanya perpindahan (migrasi masuk dan keluar) dari
daerah yang bersangkutan. Efektivitas tingkat perkembangan atau pertumbuhan
penduduk dapat dengan melihat pertambahan 5 tahun terakhir.
Dari pemahaman tersebut maka rata-rata pertumbuhan penduduk di
Kelurahan Awang Tangka berdasarkan data yang telah diuraikan, mencapai 3,32%
pertahun. Kecenderungan tersebut dapat diprediksi atau diperkirakan jumlah
penduduk di wilayah studi pada masa yang akan datang. Hasil ramalan yang
diperoleh bukan menjadi angka mutlak tetapi pendekatan yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran akan kecenderungan perkembangan di wilayah studi,
berdasarkan ukuran jumlah penduduk. Selain itu hasil perkiraan jumlah penduduk
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 2
Laporan Antara
juga merupakan salah satu indikator penyediaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
Pendekatan yang dilakukan untuk memprediksi jumlah penduduk di wilayah
studi adalah metode bunga berganda, dimana metode tersebut memperlihatkan
kecendrungan perkembangan penduduk setiap tahunnya, sehingga rata-rata
pertumbuhan setiap tahun menjadi salah satu pertimbangan didalamnya. Dengan
metode pendekatan tersebut, maka hasil proyeksi jumlah di wilayah studi hingga
tahun 2032 diperkirakan akan mencapai 25.601 jiwa, dengan pertumbuhan rata-
rata 2,22% pertahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 32
Proyeksi dan Perkembangan Jumlah Penduduk
Kelurahan Awang Tangka Tahun 2012 2032
Jumlah Penduduk
No Tahun Pertambahan (Jiwa) Pertumbuhan (%)
(Jiwa)
1 2011 16.565 - -
2 2012 17.017 452 2,73
3 2013 17.469 452 2,65
4 2014 17.921 452 2,59
5 2015 18.373 452 2,52
6 2016 18.824 452 2,46
7 2017 19.276 452 2,40
8 2018 19.728 452 2,34
9 2019 20.180 452 2,29
10 2020 20.632 452 2,24
11 2021 21.083 452 2,19
12 2022 21.535 452 2,14
13 2023 21.987 452 2,10
14 2024 22.439 452 2,05
15 2025 22.891 452 2,01
16 2026 23.342 452 1,97
17 2027 23.794 452 1,94
18 2028 24.246 452 1,90
19 2029 24.698 452 1,86
20 2030 25.150 452 1,83
20 2031 25.601 452 1,80
Sumber : Hasil Analisa Tim Tahun 2011
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 3
Laporan Antara
1. Potensi Pengembangan
Potensi pengembangan pariwisata yang terdapat di Kawasan Desa Wisata
Awang Tangka dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sistem Perhubungan
Sistem perhubungan merupakan hal yang sangat penting dalam
pengembangan suatu kawasan wisata, adapun sistem perhubungan yang
dimaksud, antara lain :
Dilaluinya koridor wisata yang menghubungkan antara Kota
Watmpone dan Kota Sinjai dan Bulukumba serta berada dalam jalan
transportasi antar propinsi. Posisi ini sangat menguntungkan bagi Kawasan
Desa Wisata Awang Tangka, diharapkan agar dapat menjadi persinggahan
wisatawan sebelum menuju ke daerah lain.
Adanya Pelabuhan Bajoe sekitar Kota Watampone, sehingga
sangat menguntungkan Kawasan Desa Wisata Awang Tangka sebagai
daerah hinterlandnya.
b. Fasilitas Pariwisata
Saat ini sesuai dengan kondisi eksisting fasilitas yang dimiliki oleh
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka, diantaranya :
Fasilitas peribadatan berupa mushollah
Baruga sayang yang dapat di jadikan sebagai tempat
pertemuan.
Rumah makan/warung yang tersedia meskipun masih dalam
sederhana dan sembraut.
Sudah tersedia fasilitas olah raga yang berupa lapangan
sepak bola, sehingga memberikan gambaran tentang perlu adanya
pengembangan pada sektor tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai
wisata olah raga.
c. Aset Pariwisata
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 4
Laporan Antara
Aset wisata yang dimiliki oleh Kawasan Desa Wisata Awang Tangka,
diantaranya adalah :
Keanekaragaman wisata akibat kondisi alamnya bervariasi
mulai dari wisata pantai dan pegunungan/perbukitan, perkebunan serta
area persawahan, sehingga pengembangan dapat berupa : wisata agro,
ekologis, wisata pendidikan, wisata olah raga, wisata rekreasi dan
sebagainya.
Sudah adanya wisatawan baik mancanegara maupun
nusantara meskipun jumlahnya terbatas, yang menaruh minat pada
keindahan alam, budaya serta keunikan kawasan tersebut.
Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan
dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi.
Memiliki obyek-obyek menarik berupa alam, seni budaya,
legenda, makanan lokal, dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai
obyek wisata.
Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan
dukungan yang tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang
datang ke desanya.
Keamanan di desa tersebut terjamin.
Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang
memadai.
Beriklim sejuk atau dingin.
Berhubungan dengan obyek wisata lain yang sudah dikenal
oleh masyarakat luas.
2. Peluang Pengembangan
Peluang pengembangan pariwisata yang ada di Kawasan Desa Wisata
Awang Tangka adalah sebagai berikut :
Adanya target dari pemerintah pusat dalam hal ini melalui
menteri pariwisata yaitu jumlah wisatawan ke Indonesia untuk tahun 2006 saja
ditargetkan sebesar 5 juta. Dari dasar tersebut diharapkan dapat berimbas ke
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 5
Laporan Antara
3. Kendala Pengembangan
Kendala pengembangan Kawasan Desa Wisata Awang Tangka dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Koridor Wisata
Jarak dari Ibukota Kabupaten dapat ditempuh dengan mudah dan
cepat karena tidak terlalu jauh, namun bila ditinjau dari segi koridor wisata
Sulawesi - Selatan maka kedudukan Kawasan Desa Wisata Awang Tangka tidak
dapat dijadikan sebagai simpul dan peluang tangkapan atau bangkitan
wisatawan dari Makassar menuju Tanah Toraja maupun Makassar menuju
Pantai Bira.
b. Prasarana Lingkungan
Belum tersedianya fasilitas penunjang wisata untuk
mendukung sebagai desa wisata.
Belum memiliki pembangkit listrik tersendiri, dan masih
tergantung pada sumber listrik yang berasal dari PLN yang kapasitasnya
sewaktu-waktu masih terbatas.
Belum ada penataan pada fisik kawasan lingkungan
permukiman sebagai cerminan desa wisata.
Belum ada jalur-jalur yang dapat dilalui wisatawan ketika
akan menikmati pemandangan desa.
c. Pengelolaan dan Kelembagaan pariwisata
Belum tersusunnya Detail Plan sebagai daerah
pengembangan.
Masih banyaknya peraturan yang belum dijabarkan ke dalam
petunjuk pelaksanaan yang lebih rinci, sehingga sering terjadi penafsiran
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 6
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 7
Laporan Antara
Tabel 33
Klasifikasi Kemiringan Lereng Untuk Penilaian Kelas Kemampuan Lahan
Kelas Kemiringan Deskripsi
1 08 Datar
2 8 15 Landai
3 15 25 Agak curam
4 25 - 40 Curam
5 > 40 Sangat Curam
Sumber : PPRWP LPPM UNHAS Tahun 1996
Tabel 35
Klasifikasi Kedalaman Efektif Tanah
Untuk Penilaian Kelas Kemampuan Lahan
Kelas Kedalaman (Cm) Deskripsi
0 > 90 Dalam
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 8
Laporan Antara
1 50 90 Sedang
2 25 50 Dangkal
3 < 25 Sangat Dangkal
Sumber : PPRWP LPPM UNHAS Tahun 1996
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 9
Laporan Antara
Tabel 38
Klasifikasi Kerawanan Banjir
Untuk Penilaian Kelas Kemampuan Lahan
Kelas Deskripsi
0 Dalam periode satu tahun tidak pernah tertutup banjir untuk waktu 24 jam
Banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadinya tidak teratur dalam
1
periode kurang dari 1 tahun
Selama satu bulan atau lebih tanah selalu tertutup banjir untuk jangka waktu
2
lebih dari 24 jam
Selama 2-5 bulan dalam setahun tanah secara teratur selalu tertutup banjir
3
untuk jangka waktu lebih dari 24 jam
Selama 6 bulan atau lebih tanah selalu tertutup banjir untuk jangka waktu
4
lebih dari 24 jam
Sumber : PPRWP LPPM UNHAS Tahun 1996
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 10
Laporan Antara
b. Variabel Penilaian
Dalam memberikan penilaian tentang kelayakan lokasi pengembangan
kawasan wisata, maka perlu memperhatikan beberapa variabel penilaian yang
merupakan aspek dan faktor penentu dalam pengembangan kawasan wisata,
dengan memberikan bobot pada masing-masing variabel. Variabel yang
dimaksud seperti keadaan penilaian fisik kawasan yang terdiri dari;
ketersediaan lahan, daya tampung ruang dan daya dukung lingkungan. Dalam
pengembangan kawasan wisata mengunakan angka bobot dan nilai skoring
lokasi. Adapun pertimbangan kriteria lokasi kawasan Desa Wisata Awang
Tangka dapat dilihat pada Tabel berikut :
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 11
Laporan Antara
Tabel 41
Variabel dan Nilai Bobot Penilaian Lokasi
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka
Indeks Penilaian
No Parameter Bobot Kategori
Skoring
Indikator Nilai
1 Keadaan Tanah 10 4 40
2 Sumber Air 10 4 40
3 Kelerengan 10 3 30
4 Aksesibilitas 15 4 60
5 Daya Dukung Lingkungan 10 5 50
6 Ketersediaan Sarana & Prasarana 10 3 30
7 Daya Tampung Ruang 15 4 60
8 Penggunaan Lahan 15 4 60
9 Kemungkinan Pengembangan 10 5 50
Jumlah 420
Skoring Nilai Lokasi = 420/100 = 4,20
Sumber : Hasil Analisa Tim Tahun 2010
c. Indeks Penilaian
Penilaian indeks lokasi bertujuan untuk mengetahui lokasi yang paling
potensil untuk pengembangan perumahan dan permukiman. Variabel dan indikator
penilaian didasarkan pada kondisi fisik dan aspek-aspek yang mempengaruhi
pengembangan lokasi terkait dengan pembangunan perumahan dan permukiman.
Indeks penilaian yang dilakukan diperoleh hasil pada tabel berikut :
Tabel 42
Kriteria dan Indeks Penilaian Lokasi
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka
No Parameter Nilai Bobot Lokasi Total
1 Keadaan Tanah 4
2 Sumber Air 4
3 Kelerengan 3
4 Aksesibilitas 4
5 Daya Dukung Lingkungan 5
6 Ketersediaan Sarana & Prasarana 3
7 Daya Tampung Ruang 4
8 Penggunaan Lahan 4
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 12
Laporan Antara
9 Kemungkinan Pengembangan 5
N 9 9
X 31 31
Rata - Rata 3,00
X2 123 123
Sumber : Hasil Analisa Tim Tahun 2011
d. Uji Signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk mengetahui kelayakan lokasi untuk
digunakan dalam rangka penyiapan pembangunan berdasarkan parameter
lokasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan analisis statistik
pada tingkat kepercayaan 90%. Hasil yang diperoleh pada Tabel berikut.
Tabel 43
Ringkasan Analisa Variant Uji Signifikan Lokasi
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka
Ringkasan Analisa Variant
Sumber Variansi SS df ms F P
1. Antar (a) 1,00 1,00 1,00
2. Dalam (d) 25,90 9,00 0,11 9 > 0,10
3. Total 26,90 10,00
Sumber : Hasil Analisa Tim Tahun 2006
D. Analisis Swot
Studi kepariwisataan menerapkan konsep dan pendekatan pariwisata
pada umumnya, serta diadaptasikan pada ciri-ciri khusus sistem pariwisata secara
umum yang mengandung produksi dan persepsi kemasa yang akan datang, untuk
itu analisis kekuatan atau Strength (S), kelemahan atau Wakness (W), kesempatan
atau Opportunity (O), ancaman atau Treath (T), perlu dilakukan untuk memahami
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 13
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 14
Laporan Antara
4. Ancaman ( Treath ) T
Pembangunan atau pengembangan pariwisata di Kawasan Desa Wisata
Awang Tangka tidak terlepas dari berbagai ancaman yang mengarah kepada
persaingan, serta kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan hirarki
perencanaan. Adapun ancaman tersebut berupa :
Persaingan dengan obyek wisata lain di pulau Jawa, Bali, NTB, NTT
serta obyek wisata dalam propinsi Sulawesi selatan sendiri,
Krisis ekonomi dan moneter,
Globalisasi,
Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 15
Laporan Antara
citra kawasan wisata yang lebih indah dengan ciri bangunan sesuai dengan ciri khas
masyarakat setempat.
2. Lintasan Matahari dan Arah Angin
Arah matahari melintas di tapak kawasan wisata dari timur ke arah barat,
demikian halnya arah angin. Umumnya pada kondisi normal angin dari arah timur
berhembus pada siang hari (angin laut) yang membawah hawa panas, sedangkan
pada malam hari berhembus dari arah barat dan membawah hawa dingin (angin
darat). Untuk mengatur sirkulasi angin dan sistem penhawaan, maka diperlukan
vegetasi penutup pada batas kawasan untuk mengurangi efek panas dan dingin.
3. Kebisingan
Secara umum tingkat kebisingan di kawasan Desa Wisata Awang Tangka
masing tergolong tinggi karena wilayah ini dilalui oleh kendaraan antar kabupaten
dan provinsi, sehingga dapat mempengaruhi sistem aktivitas didalamnya. Tingkat
kebisingan yang relatif tinggi dapat terjadi pada jalan utama yang dipengaruhi
sirkulasi kendaraan dan aktivitas penduduk disekitarnya. Salah satu upaya
penanganan kebisingan adalah pembentukan perbedaan elevasi tanah dan
pemberian vegetasi pada daerah yang memiliki kebisingan polusi udara relatif
tinggi.
4. Jenis Vegetasi dan Tanaman
Jenis vegetasi yang tumbuh dalam kawasan desa wisata terdiri dari tanaman
musiman atau komoditi buah-buahan, persawahan, semak belukar, dan tanaman
merambat lainnya. Untuk pengembangan kawasan wisata dilakukan dengan
penanaman tanaman yang dapat dapat mencegah terjadinya erosi atau pengikisan
dari pantai dan bukit yang ada di dalam kawasan desa wisata.
5. View dan Arah Pandang
Pada sebelah barat kawasan atau belakang kawasan merupakan area
perbukitan, untuk membentuk keserasian ruang maka pada bagian utara, selatan
dan timur diberikan bukaan agar view pandangan lebih menarik dan
memperlihatkan pemadangan alam disekitarnya. Sedangkan pada bagian barat
ditempatkan vegetasi pada sekitar perbukitan untuk mencegah terjadinya erosi.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 16
Laporan Antara
6. Sirkulasi
Jalur jalan menuju kawasan Desa Wisata Awang Tangka memiliki 2 arah
masuk ke kawasan desa wisata dengan sistem sirkulasi 2 arah. Untuk
mengefisienkan sistem sirkulasi dan mobilisasi kawasan wisata, maka pada
sebaiknya sistem sirkulasi jadikan 1 arah, dimana dipisahkan jalur jalan masuk dan
keluar kawasan untuk mencegah terjadinya kemacetan nantinya apabila kawasan
ini berkembang, disamping itu harus memperhatikan sirkulasi pejalan kaki, agar
pengunjung dapat lebih menikmati susasan didalam kawasan.
7. Utilitas
Ketersediaan infrastruktur dan jaringan utilitas di kawasan Desa Wisata Awang
Tangka masih sangat terbatas. Guna menunjang pengembangan kawasan hijau dan
aktivitas kawasan wisata, diperlukan penyediaan jaringan utilitas, berupa :
Jaringan jalan, diperlukan peningkatan kualitas untuk dapat
memperlancar arus moda kendaraan yang berkunjung kelokasi kawasan wisata
ini.
Jaringan listrik, diperlukan penambahan daya terpasang
kapasitas sambungan, dan atau penyediaan mesin genset untuk menunjang
penerangan pada malam hari dan meggerakan aktivitas lainnya.
Jaringan air bersih, diperlukan penyediaan sambungan dan
bak penampungan air, untuk keperluan konsumsi dan penyiraman tanaman
Jaringan Telepon, diperlukan sarana komunikasi baik secara
eksternal melalui penyediaan jaringan telepon dan seluler, dan secara internal
(radio kontrol) untuk pengontrolan pengawasan aktivitas dalam kawasan bagi
keamanan
Jaringan drainase, diperlukan sebagai sarana pembuangan air
hujan untuk menghidari terjadinya genangan didalam kawasan desa wisata
Sarana persampahan, dibutuhkan berupa pewadahan
sementara dan sarana angkutan sampah, untuk menjaga kebersihan kawasan
desa wisata.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 17
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 18
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 19
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 20
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 21
Laporan Antara
Tahapan II
Mulai mengembangkan pariwisata, masih pada tahap awal, meskipun
sebagian mempunyai potensi jangkauan.
Tahapan III
Sektor pariwisatanya relatif telah berkembang perlu untuk mengkonsolidasi
hasil-hasil pengembangannya dan meningkatkan kualitas produk. Sektor
pariwisata dengan memanfaatkan dalam tahapan ini menunjukkkan
kemampuan untuk berperan, antar-zona pengembangan lebih
nyata/intensif dan saling mendorong.
Tahapan IV
Perlu melakukan pemantapan lebih lanjut dalam mengembangkan
pariwisatanya dengan memperhatikan daya dukung atau fungsi-fungsi
khusus.
Berdasarkan perkembangan kepariwisataan tersebut diatas, maka posisi
Kawasan Desa Wisata Awang Tangka ada pada tahapan II. Pada posisi demikian
jika Kawasan Desa Wisata Awang Tangka akan dikembangkan untuk mencapai
posisi tahapan selanjutnya dapat diperkirakan beberapa hal yang harus
dilakukan dan diperhatikan dan memerlukan upaya-upaya yang khusus.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 22
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 23
Laporan Antara
c. Faktor Skenario
Skenario pengembangan Kawasan Desa Wisata Awang Tangka merupakan
arahan yang berupa sasaran-sasaran bagi faktor-faktor kepariwisataan, faktor-
faktor tersebut meliputi :
ODTW
Sasaran Pasar
Sarana Pariwisata
Pengembangan SDM
Pengelolaan dan Kelembagaan
Pemasaran
Dengan demikian skenario tersebut dijabarkan menjadi sasaran utama
dan sasaran bagi masing-masing faktor tersebut dijabarkan sasaran-sasaran dalam
dimensi waktupengembangannya.
Kemungkinan dalam skenario pengembangan ini, dibuat dalam tiga
alternatif yang masing-masing mengacu pada prioritas sasaran tertentu
berdasarkan keadaan unsur strategis Kawasan Desa Wisata Awang Tangka dan
tujuan jangka panjang kawasan wisatanya.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 24
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 25
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 26
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 27
Laporan Antara
kawasan arah dari Kota Watampone dan sebelum masuk kawasan arah dari
Kota Sinjai.
3. Gedung Kesenian/Pusat Informasi Wisata
Gedung Kesenin disatukan dengan Pusat Informasi Wisata, ini
dikembangkan dengan maksud untuk memberikan impormasi kepada
wisatawan, sehingga dengan adanya pengembangan tersebut, maka para
wisatawan tidak susah mencari informasi tentang keadaan dalam
kawasantermasuk adat istiadat serta budaya masyarakat setempat, Lokasi
pengembangan pusat informasi wisata ini yaitu berada dekat dengan kantor
pengelolah agar memudahkan dalam dalam pelayanan.
4. Home Stage (Rumah Sewa)
Home Stage (Rumah Sewa) dalam Kawasan Desa Wisata Awang Tangka
adalah merupakan salah satu faktor penunjang wisata dari segi akomodasi, hal
ini dimaksudkan untuk penyediaan peristirahatan bagi para wisatawan baik
nusantara maupun mancanegara, untuk home stage ini dapat juga
memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang telah dipersiapkan oleh
pemiliknya
5. Restoran/Warung
Pengembangan restoran dalam Kawasan Desa Wisata Awang Tangka
dimaksudkan untuk memberikan pelayanan/kebutuhan bagi para wisatawan
baik yang menginap maupun yang hanya seharian. Adapun jenis atau tipe
restoran yang akan dikembangkan adalah restoran yang menjual makanan khas
suku bugis sebagai ciri kawasan.
6. Dermaga Wisata Air
Dermaga wisata air terbuat dari material kayu yang menjolok kesungai.
Penyediaan dermaga wisata air dapat dijadikan wadah untuk memancing bagi
wisatawan yang berkunjung.
7. Area Perkemahan dan Out Bond
Pengembangan bumi perkemahan di Kawasan Desa Wisata Awang
Tangka, adalah merupakan salah satu upaya pemerintah dalam hal
meningkatkan kualitas serta pemenuhan fasilitas penunjang, sehingga dapat
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 28
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 29
Laporan Antara
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 30
Laporan Antara
J. Partisipasi Masyarakat
Dalam setiap pelaksanaan pembangunan sebaiknya melibatkan masyarakat
melalui penjaringan aspirasi masyarakat sehinga setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah tidak mempunyai kendala atau tantangan dari masyarakat
khususnya yang berada di sekitar lokasi Kawasan Desa Wisata Awang Tangka ini.
Bentuk keterlibatan masyarakat yang dimaksud antara lain :
Dalam melakukan sosialisasi awal sebelum pelaksanaan
pembangunan sebaiknya dilibatkan kelompok atau organisasi masyarakat yang
ada didalam dan sekitar kawasan untuk dimasukkan sebagai tim sosialisasi.
Penglibatan masyarakat mulai dari tahap pelaksanaan
konstruksi, pengelolaan sampai tahap pemeliharaan kawasan desa wisata,
sehingga tercipta adanya rasa memiliki dari masyarakat.
Evaluasi Desa Wisata (Lokasi : Kelurahan Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone) IV - 31