1.2RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan peran serta pelaku organisasi bisnis dalam lingkungan politik !
2. Jelaskan perang politik bisnis dalam hubungannya dengan pemerintah !
3. Jelaskan taktik dan tingkatan dalam lingkungan politik untuk organisasi bisnis !
4. Jelaskan Antitrust, Mergers dan Kebijakan Organisasi Bisnis !
5. Bagaimana peranan pemerintah dalam membuat peraturan dalam organisasi bisnis ?
1.3TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui peran serta pelaku organisasi bisnis dalam lingkungan politik.
2. Mengetahui perang politik bisnis dalam hubungannya dengan pemerintah.
3. Mengetahui taktik dan tingkatan dalam lingkungan politik untuk organisasi bisnis.
4. Mengetahui tentang Antitrust, Mergers dan Kebijakan Organisasi Bisnis.
5. Mengetahui peranan pemerintah dalam membuat peraturan dalam organisasi bisnis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERAN SERTA PELAKU ORGANISASI BISNIS DALAM LINGKUNGAN POLITIK
2.1.1. Hubungan Kelompok dalam Politik
Banyak kelompok dan golongan yang mempunyai suara di politik dan sangat berpengaruh dalam
pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Kelompok itu sering menggunakan taktik yang
sama dalam bisnis untuk mempengaruhi pejabat pemerintah, hasil pemilu dan peraturan yang dibuat demi
kepentingan kelompok tersebut.
2
a. Berkontribusi dalam politik,
b. Membangun ekonomi,
c. Bantuan konsultasi politik, dan
d. Perwakilan perusahaan dalam politik.
3. Membangun strategi :
a. Koalisi stakeholder
b. Dukungan iklan
c. Hubungan masyarakat
d. Tantangan hukum
3
Dalam berhubungan dengan ekonomi global, bisnis dapat menghadapi pemerintah yang mempunyai
kekuasaan atau hak berkuasa. Para pemimpin politik dapat secara ilegal membuat undang-undang atau
kekuatan legislatif, yang dapat menjadi kekuatan ekonomi atas bisnis. Pemilihan dapat dilakukan dengan
curang, atau kekuatan militer yang digunakan sebagai alat kendali pemerintahan.
Para manajer bisnis mungkin dihadapkan dalam kondisi untuk melakukan bisnis di suatu negara
yang dipimpin oleh kekuasaan yang tidak sah. Kadangkala, mereka memilih untuk menjadi aktif secara
politik, atau menolak untuk melakukan bisnis di negara tersebut sampai dengan pemerintahan yang sah
dibentuk. Kemampuan pemimpin pemerintahan dapat dipengaruhi oleh tindakan bisnis.
Bisnis dapat melakukan pemboikotan hubungan ekonomi dengan sebuah negara atau memutuskan
untuk menarik operasinya dari negara itu, sebagimana banyak dilakukan perusahaan Amerika di Afrika
Selatan untuk memprotes apertheid tahun 1970. Beberapa bisnis diperintahkan oleh negara mereka untuk
tidak melakukan bisnis dengan negara lain karena perang atau dalam protes karena pemerintahan yang tidak
sah.
4
a. Berkontribusi dalam politik,
b. Membangun ekonomi,
c. Bantuan konsultasi politik, dan
d. Perwakilan perusahaan dalam politik.
3. Membangun strategi :
a. Koalisi stakeholder,
b. Dukungan iklan,
c. Hubungan masyarakat, dan
d. Tantangan hukum.
5
2. Promosi Keuangan dalamStrategi Imbalan
Bisnis mungkin dapat mempengaruhi pembuat kebijakan pemerintah dengan menyediakan insentif
keuangan, yaitu dengan memberikan imbalan kepada pembuat peraturan dan undang-undang dengan
harapan bisa membujuk untuk menitipkan kepentingan dalam peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
a. Komite aksi politik
Adalah salah satu alat yang digunakan bisnis untuk membentuk dan berkontribusi ke komite politik
secara hukum, karena berpidato secara langsung untuk mendukung salah satu calon kandidat penguasa
tidak diperbolehkan. Perusahaan tidak boleh menyumbangkan dananya untuk kampanye melainkan
harus memberikan sumbangan atas namaindividu.
b. Memperluas pengaruh ekonomi
Memperluas pengaruh ekonomi terjadi ketika bisnis menggunakan kekuatan ekonomi untuk
mengancam pemerintah dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan permasalahan bisnis, ancaman
itu seperti meninggalkan kota atau sebuah Negara apabila kebijakan yang dikeluarkan sangat
memberatkan bisnis dalam menjalankan usahanya. Dan cara-cara ini juga dapat digunakan untuk
membujuk pemerintah untuk mendukung bisnis.
b. Tantangan hukum
Tantangan hukum adalah sebuah taktik politik bisnis, dalam pendekatan ini bisnis berusaha untuk
menentang peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
6
bandling. Beberapa eksekutif muda sering dibebani tugas dengan menulis undang-undang yang akan
diajukan kepihak legislatif agar dapat mempengaruhi kebijakan yang dibuat agar peraturan tersebut tidak
membatasi kesempatan bagi perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis.
2.4.2.Merger
7
Merger perusahaan adalah kombinasi dari satu perusahaan dengan yang lain. Karena merger
kadang-kadang menyebabkan monopoli dan mengurangi persaingan, regulator antitrust sangat terlibat
dalam memutuskan merger yang harus diterima atau yang tidak diterima.
8
Globalisasi bisnis telah menciptakan tantangan baru bagi penegakan antitrust di semua negara.
Regulator, pembuat kebijakan, dan pengadilan sekarang harus menjawab pertanyaan sulit dan kompleks,
sering tidak diantisipasi oleh para perumus undang-undang antitrust.
I. Penegakan antitrust dan Daya Saing Nasional
Baik di Amerika Serikat dan di tempat lain, regulator telah menjadi semakin sensitive terhadap
dampak dari penegakan pada kemampuan perusahaan domestic untuk bersaing secara efektif dalam
ekonomi global. Mereka telah enggan untuk memblokir merger, memecah monopoli, atau mencegah
upaya-upaya penelitian bersama di mana ini akan memperkuat daya saing nasional. Hal ini kadang-
kadang menciptakan dilema untuk regulator, ketika tujuan dari sebuah pasar, bebas dan kompetitif
secara nasional bertentangan dengan tujuan ekonomi yang kuat terhadap negara-negara lain.
II. Menegakkan Hukum Antitrust terhadap Perusahaan Asing
Dalam beberapa tahun terakhir, regulator telah semakin bersedia untuk mengatasi kemungkinan
pelanggaran hukum antitrust oleh perusahaan asing.
Dalam beberapa kasus, regulator telah pindah untuk menuntut perusahaan-perusahaan internasional
yang telah menyiapkan operasi atau membeli sebuah anak perusahaan di Negara mereka.
9
Didalam globalisasi ekonomi dunia ini bergerak sangat dinamis yang juga mendorong masuknya
barang/jasa dari negara lain dan membanjiri pasar domestik dari berbagai negara, dalam suasana persaingan
tidak sempurna. Memperhatikan persaingan antar pelaku usaha yang bertambah ketat dan tidak sempurna
maka dalam kondisi pasar, pelaku usaha secara individual atau melalui concerted action dapat menetapkan
harga dan alokasi sumber daya ekonomi.
Struktur monopoli dan oligopoly sangat mendominasi sektor-sektor ekonomi saat itu bahkan
berkembang menjadi konglomerasi. Akibatnya, kinerja ekonomi nasional cukup memprihatinkan karena
dalam pasar yang hanya dikuasai oleh sejumlah pelaku usaha maka terbuka peluang untuk menghindari atau
mematikan bekerjanya mekanisme pasar (marketmechanism) sehingga harga-harga ditetapkan secara
sepihak dan merugikan konsumen.
Pelaku usaha yang jumlahnya sedikit dapat membuat berbagai kesepakatan untuk membagi wilayah
pemasaran, mengatur harga, kualitas, dan kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan guna memperoleh
keuntungan yang setinggi-tingginya dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi tersebut pada akhirnya
mendorong dilakukannya reformasi di sektor ekonomi, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan,
seperti :
1. Membangun sistem politik yang demokratis melalui perbaikan peraturan perundangan tentang Pemilu,
Partai Politik dan pembentukan Komisi Pemilihan Umum.
2. Membuat kebijakan ekonomi yang pro persaingan sehat, dengan pengesahan Undang-undang serta
hukum yang ada.
Pembuat kebijakan persaingan pada berbagai jenjang pemerintahan perlu memiliki pemahaman yang
jelas mengenai keuntungan persaingan sehingga perlunya peranan pemerintah dalam melindungi persaingan
bisnis. Upaya pemberdayaan terhadap usaha kecil adalah peningkatan aspek permodalan, kebebasan pasar
dan penguasaan tekonologi oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan mengubah orientasi
politik-ekonomi yang mendasar.
Karena persaingan usaha yang sehat (fair competition) merupakan salah satu syarat bagi negara-negara
mengelola perekonomian yang berorientasi pasar. Agar persaingan dapat berlangsung, maka kebijakan
ekonomi nasional di negara-negara berkembang pertama-tama harus menyediakan sejumlah persyaratan
yang diperlukan adalah mewujudkan pasar yang berfungsi dan mekanisme harga.
Persaingan di antara para pelaku usaha banyak yang terjadi secara curang (unfair competition), sehingga
merugikan konsumen bahkan negara. Oleh karena itu, pengaturan hukum untuk menjamin terselenggaranya
pasar bebas secara adil mutlak diperlukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
10
Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk
masyarakat dan organisasi.
Kegagalan Pasar
Pasar gagal untuk menyesuaikan harga untuk biaya sesungguhnya dari tingkah laku perusaaan. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan biasanya tidak mempunyai insentif untuk dialokasikan pada peralatan
pengendali polusi jika konsumen tidak memintanya. Pasar gagal untuk memasukan biaya bahaya
lingkungan kedalam persamaan ekonomi bisnis, karena biaya tersebut ditanggung pihak lain.
Pemerintah dapat mengunakan regulasi untuk memaksa semua pesaing dalam industri untuk
menerapkan standar minimun anti-polusi. Perusahaan kemudian memasukkan biaya tambahan untuk
mematuhi aturan tersebut ke dalam harga produk. Perusahaan akan secara berhati-hati dalam menerima
regulasi yang telah ditetapkan, karena regulasi tersebut memaksa para pesaing untuk menanggung beban
yang sama.
Monopoli Alami
Beberapa industri, monopoli alami akan terjadi. Industri pemanfaatan listrik memberikan sebuah contoh.
Suatu kali satu perusahaan membangun sistem tiang dan kawat atau menaruh kabel bawah tanah bermil-mil
jauhnya untuk memasok listrik konsumen lokal, hal tersebut menjadi tidak efisien untuk perusahaan kedua
seandainya membangun sistem lain disamping perusahaan pertama.
Tetapi, perusahaan pertama telah menjadikannya monopoli alami, perusahaan lalu menaikkan harga
sesuai keinginannya, karena tidak terdapat pesaing. Pemerintah seringkali ikut campur dan mengatur harga
serta akses. Industri lain yang kadang-kadang mengembangkan monopoli alami meliputi TV kabel, layanan
internet broadband, sofware, dan jalan kereta api.
Argumen Etika
Terdapat juga dasar etika dalam regulasi. Sebagai contoh, argumen utilitarianisme etika dalam
mendukung kondisi kerja yang aman : terdapat biaya yang mahal untuk melatih dan mendidik karyawan
hanya untuk kehilangan layanan mereka karena terdapat kecelakan yang dapat dihindari. Terdapat pula
argumen kejujuran dan keadilan bagi pemerintah untuk menetapkan standar dan mengembangkan regulasi
untuk melindungi para pekerja, konsumen, dan stakeholder lainnya.
Dalam perdebatan mengenai regulasi, pihak yang mendukung dan melawan usulan regulasi seringkali
menggunakan argumen ekonomi dan etika untuk mendukung pandangannya. Dalam teknologi internet dan
aplikasinya menjadi semakin mutakhir, perhatian terhadap masalah privasi akan meningkat. Menjadi hal
11
yang tidak etis, pada sudut pandang kritikan, bagi perusahaan untuk menjual inforamsi pribadi tanpa
persetujuan konsumen.
Dihadapkan dengan tekanan pemerintah dan masyarakat, perusahaan seperti Cisco System, dell, intel,
Microsoft, dan Sun Microsystem, bekerja melalui dewan industri informasi teknologi (sebuah asosiasi
dagang), kesepakatan untuk menetapkan sejumlah prinsip yang dimaksudkan untuk memberikan rasa
percaya diri kepada konsumen dan kepercayaan terjaganya hak privasi dalam mereka melakukakan
transaksi elektronik.
12
Regulasi Ekonomi
Regulasi ekonomi bertujuan untuk memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan
penawaran dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau gaji,
alokasi sumber daya publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan
sumber daya.
Regulasi Sosial
Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti perlindungan konsumen dan
lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan kondisi kerja yang aman dan sehat. Kesempatan
kerja yang sama,perlindungan terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan bagi para karyawan
merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial.
Regulasi sosial tidak terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi,
keamanan, kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua bisnis, hukum
perlindungan konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait dengan produksi dan penjualan barang-
barang konsumsi.
Pengaruh Regulasi
Regulasi mempengaruhi banyak stakeholder, termasuk bisnis. Kadang kala konsekuensinya
diketahui dan diinginkan, tetapi pada keadaan yang berbeda tidak diinginkan atau konsekuensi muncul
secara kebetulan dari tindakan regulasi. Secara umum, pemerintah mengharapkan keuntungan yang
diperoleh dari regulasi melebihi pengorbanannya.
I. Biaya Regulasi
Pengeluaran regulasi sosial merefleksikan pertumbuhan di area kesehatan lingkungan, keamanan kerja,
dan perlindungan konsumen. Walaupun biaya regulasi meningkat, beberapa orang berargumen bahwa
manfaat melebihi biayanya. Kebutuhan regulasi harus diseimbangkan dengan biaya dan taksiran
berkenaan dengan apakah hal tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pemerintah bertugas
mengatur tindakan bisnis tertentu, dan menderegulasi hal-hal (aturan) yang dipercaya tidak lagi
dibutuhkan oleh industri, pemerintah berlaku sebagai pengendali (misalnya : tekanan pasar dari para
pesaing).
II. Perbaikan Regulasi yang Berkesinambungan
Pemerintah melakukan regulasi pada beberapa aturan, sementara disisi lain pemerintah juga membuat
aturan baru. Reregulasi adalah penambahan dan perluasan regulasi pemerintah, terutama di wilayah
(aturan) yang sebelumnya dikurangi. Jelasnya, bisnis tidak efektif untuk mengatur dirinya sendiri dan
pasar tidak dapat mencegah kejahatan bisnis. Pemerintah dan masyarakat harus tetap bekerja keras
13
untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan pengawasan pemerintah terhadap tindakan
bisnis.
14
mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh : membutuhkan dalam hampir tiga tahun
untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang sesuai siap untuk diterapkan oleh pemerintah
negara.
Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak
dimiliki oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap masalah tidak
dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini menghasilkan kerangka kesepakatan
internasional, standar, dan pemahaman terhadap usaha untuk mengharmonisasikan aktifitas bisnis dan
kepentingan publik.
KESIMPULAN
Beberapa percaya bahwa bisnis harus terlibat dalam politik karena saham ekonomi mereka dalam
keputusan pemerintah besar dan mereka memiliki hak untuk berpartisipasi, seperti melakukan pemangku
kepentingan lainnya besarbesaran sistem politik apluralistic. Tapi lain percaya bahwa bisnis harus besar, kuat,
dan egois, dan mereka memegang terlalu banyak pengaruh di bidang politik.
Bisnis mengelola interaksi pemerintah mereka melalui departemen urusan publik. Petugas urusan publik
yang paling melapor ke CEO atau pejabat tingkat tinggi, namun bagaimana departemen ini disusun secara luas
bervariasi.
Berbobot peraturan nasional dan praktek pemerintahan kegiatan politik membuat kompleks keterlibatan
politik bisnis dalam lingkungan global. Banyak pemerintah, seperti negara-negara bersatu, berusaha untuk
membatasi kontribusi politik atau membuat pendanaan kampanye lebih transparan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Lawrence, Anna T. Weber, James. Business and Society Stakeholder, Ethics, Public Policy. 2011.
McGraw Hill International Edition.
http://ikasamsumantri.wordpress.com/2011/01/20/perlunya-peranan-pemerintah-dalam-melindungi-
persaingan-bisnis/
http://rudipost.wordpress.com/2012/02/04/hubungan-bisnis-pemerintah/
http://asdarmunandar.blogspot.com/2012/02/antitrust-penggabungan-usaha-dan.html
http://memebali.blogspot.com/2013/04/lingkungan-bisnis-dan-lingkungan.html
https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis
16