Anda di halaman 1dari 16

1.

1LATAR BELAKANG MASALAH


Bisnis tidak bisa lepas dari peraturan dan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah di suatu
Negara. Aturan tersebut harus ditaati dan dijalankan demi kelangsungan usaha. Untuk itu manajer harus
mampu memahami situasi dan kondisi politik dan harus ikut serta aktif dalam proses kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah. Mereka harus memastikan ikut terlibat langsung untuk mempengaruhi kebijakan
pemerintah dalam mengambil keputusan. Peluang bisnis untuk ikut berpartisipasi dalam proses kebijakan
tiap Negara sangatlah berbeda-beda, tergantung seberapa besar Negara tersebut melibatkan bisnis untuk ikut
serta dalam menentukan kebijakan yang sangat mempengaruhi ekonomi suatu Negara.
Di era modernisasi sekarang ini dengan semakin berkembangnya teknologi internet, maka orang
semakin mudah untuk mengakses salinan digital film dan hiburan lainnya tanpa harus membayar royalty ke
perusahaan dan artis, hal ini berdampak pada berkurangnya pendapatan perusahaan. Untuk itu peran
manajer perusahaan sangat penting untuk mempengaruhi pemerintah dalam membuat peraturan atau
undang-undang yang dapat melindungi hak dan kekayaan perusahaan, sehingga perusahaan tetap dapat
eksis dalam menjalankan bisnisnya.
Bisnis melihat dirinya sebagai penyeimbang kekuatan di arena politik sehingga mereka percaya
tidak akan bisa bertahan jika tidak berperan aktif dalam politik. Tetapi ada yang tidak percaya bahwa
keberadaan bisnis dapat mempengaruhi proses politik, dalam pandangan ini bisnis memiliki pengaruh yang
tidak proporsional. Meskipun banyak perdebatan apakah bisnis dapat mempengaruhi lingkungan politik
tetapi jika dilihat berdasarkan fakta di Negara-negara di dunia banyak yang memberi kesempatan bisnis
terlibat langsung dalam diskusi politik, memperkenalkan dan memberikan kontribusi dalam pembuatan draf
hukum dan peraturan yang sangat berpengaruh dalam kelancaran bisnis itu sendiri.

1.2RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan peran serta pelaku organisasi bisnis dalam lingkungan politik !
2. Jelaskan perang politik bisnis dalam hubungannya dengan pemerintah !
3. Jelaskan taktik dan tingkatan dalam lingkungan politik untuk organisasi bisnis !
4. Jelaskan Antitrust, Mergers dan Kebijakan Organisasi Bisnis !
5. Bagaimana peranan pemerintah dalam membuat peraturan dalam organisasi bisnis ?

1.3TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui peran serta pelaku organisasi bisnis dalam lingkungan politik.
2. Mengetahui perang politik bisnis dalam hubungannya dengan pemerintah.
3. Mengetahui taktik dan tingkatan dalam lingkungan politik untuk organisasi bisnis.
4. Mengetahui tentang Antitrust, Mergers dan Kebijakan Organisasi Bisnis.
5. Mengetahui peranan pemerintah dalam membuat peraturan dalam organisasi bisnis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERAN SERTA PELAKU ORGANISASI BISNIS DALAM LINGKUNGAN POLITIK
2.1.1. Hubungan Kelompok dalam Politik
Banyak kelompok dan golongan yang mempunyai suara di politik dan sangat berpengaruh dalam
pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Kelompok itu sering menggunakan taktik yang
sama dalam bisnis untuk mempengaruhi pejabat pemerintah, hasil pemilu dan peraturan yang dibuat demi
kepentingan kelompok tersebut.

2.1.2. Kegiatan Koalisi Politik


Bisnis dan kelompok yang berkepentingan tidak selalu bertindak sendiri dalam proses politik, tetapi
sering ada dua atau lebih kelompok yang bergabung bersama-bersama untuk mengatur dan menentang
undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menurut kepentingan mereka berdampak negatif
bagi perkembangan usahanya.

2.1.3. Strategi Politik Perusahaan


Strategi politik perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk memperoleh,
mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan, sebagai contoh mengubah
atau tidak mengubah alokasi sumber daya tertentu dan dukungan pemerintah untuk sebuah proyek yang
dilakukan oleh bisnis.
Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan, untuk menghalangi pesaing
mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Beberapa perusahaan pada dasarnya menunggu masalah kebijakan publik, untuk muncul sebelum
membangun strategi dalam mengatasi masalah tersebut.
Sebagian besar perusahaan memahami pentingnya memiliki strategi politik perusahaan, yaitu
apakah perusahaan memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para politisi atau hanya mencoba
untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas,
pesan dan rencana untuk terlibat dalam lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang
juga bisa menjadi gagal.Strategi bisnis dalam mempengaruhi pemerintah adalah:
1. Strategi Informasi :
a. Melobi,
b. Komunikasi langsung, dan
c. Mengambil informasi dari pakarnya.
2. Strategi Imbalan Keuangan:

2
a. Berkontribusi dalam politik,
b. Membangun ekonomi,
c. Bantuan konsultasi politik, dan
d. Perwakilan perusahaan dalam politik.
3. Membangun strategi :
a. Koalisi stakeholder
b. Dukungan iklan
c. Hubungan masyarakat
d. Tantangan hukum

2.2 PERANG POLITIK BISNIS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PEMERINTAH


2.2.1. Kerjasama Pemerintah dengan Bisnis
Pemerintah menjaring kerja samadengan perusahaan untuk membangun hubungan kooperatif dan
tujuan yang saling menguntungkan. Dasar dari kerjasama ini terletak pada inti nilai-nilai sosial bangsa dan
adat istiadat. Bekerja secara bersama-sama sebagai sebuah keluarga mengarahkan dua kekuatan ini untuk
menghasilkan keuntungan bagi masyarakat dan perusahaan.

2.2.2. Konflik Pemerintah dengan Bisnis


Dalam kondisi tujuan pemerintah dan tujuan bisnis yang tidak lagi sejalan, maka ini
akanmengakibatkan pertentangan. Setelah terjadi skandal Enron, sebagai salah satu bentuk kegagalan dari
industri pengauditan, badan pengawas pasar modal dan sekuritas Amerika (SEC) menerbitkan Sarbanes-
Oxley Act pada tahun 2003. Aturan ini membatasi kemampuan kantorakuntan publik untuk menawarkan
jasa konsultasi dan pengauditan kepada kliennya.
Pemerintah mungkin bertentangan terhadap bisnis dalam eksternalitas negatif. Eksternalitas negatif,
atau efek berlebih, disebabkan dalam manufaktur atau pendistribusian produk yang meningkatkan biaya-
biaya tidak terencana atau tidak diinginkan (ekonomis, fisik atau psikologi) yang ditanggung oleh
konsumen, pesaing, komunitas dekat, atau stakeholder bisnis lainnya.
Untuk mengendalikan biaya-biaya tersebut, pemerintah bertindak mengatur tindakan bisnis.
Hubungan pemerintah dan bisnis dapat mencangkup dari salah satu kerja sama sampai dengan salah satu
konflik, dengan berbagai tahap diantaranya. Akan tetapi, hubungan ini dapat berubah secara drastis.
Hubungan kooperatif pada satu isu tidak menjamin adanya kerjasama pada isu lainnya. Hubungan
pemerintah-bisnis merupakan hal yang perlu diperhatikan secara hati-hati oleh para manajer untuk
diarahkan menjadi kekuatan yang dapat mendorong hubungan positif bisnis dan pemerintah

2.2.3. Isu-Isu Legitimasi

3
Dalam berhubungan dengan ekonomi global, bisnis dapat menghadapi pemerintah yang mempunyai
kekuasaan atau hak berkuasa. Para pemimpin politik dapat secara ilegal membuat undang-undang atau
kekuatan legislatif, yang dapat menjadi kekuatan ekonomi atas bisnis. Pemilihan dapat dilakukan dengan
curang, atau kekuatan militer yang digunakan sebagai alat kendali pemerintahan.
Para manajer bisnis mungkin dihadapkan dalam kondisi untuk melakukan bisnis di suatu negara
yang dipimpin oleh kekuasaan yang tidak sah. Kadangkala, mereka memilih untuk menjadi aktif secara
politik, atau menolak untuk melakukan bisnis di negara tersebut sampai dengan pemerintahan yang sah
dibentuk. Kemampuan pemimpin pemerintahan dapat dipengaruhi oleh tindakan bisnis.
Bisnis dapat melakukan pemboikotan hubungan ekonomi dengan sebuah negara atau memutuskan
untuk menarik operasinya dari negara itu, sebagimana banyak dilakukan perusahaan Amerika di Afrika
Selatan untuk memprotes apertheid tahun 1970. Beberapa bisnis diperintahkan oleh negara mereka untuk
tidak melakukan bisnis dengan negara lain karena perang atau dalam protes karena pemerintahan yang tidak
sah.

2.3 TAKTIK DAN TINGKATAN DALAM LINGKUNGAN POLITIK UNTUK ORGANISASI


BISNIS
2.3.1. Pengaruh Bisnis dalam Hubungannya dengan Pemerintah
Strategi politik perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk memperoleh,
mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan, sebagai contoh mengubah
atau tidak mengubah alokasi sumberdaya tertentu dan dukungan pemerintah untuk sebuah proyek yang
dilakukan oleh bisnis.
Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan, untuk menghalangi pesaing
mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Beberapa perusahaan pada dasarnya menunggu masalah kebijakan publik, untuk muncul sebelum
membangun strategi dalam mengatasi masalah tersebut.
Sebagian besar perusahaan memahami pentingnya memiliki strategi politik perusahaan, yaitu
apakah perusahaan memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para politisi atau hanya mencoba
untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas,
pesan dan rencana untuk terlibat dalam lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang
juga bisa menjadi gagal. Strategi bisnis dalam mempengaruhi pemerintah adalah:
1. Informasi strategi :
a. Melobi,
b. Komunikasi langsung, dan
c. Mengambil informasi dari pakarnya.
2. Keuanganstrategi imbalan :

4
a. Berkontribusi dalam politik,
b. Membangun ekonomi,
c. Bantuan konsultasi politik, dan
d. Perwakilan perusahaan dalam politik.
3. Membangun strategi :
a. Koalisi stakeholder,
b. Dukungan iklan,
c. Hubungan masyarakat, dan
d. Tantangan hukum.

2.3.2. Gerakan Taktik Politik


1. Mempromosikan Informasi dan Strategi
Beberapa perusahaan mencoba mengejar strategi politik untuk mempengaruhi pembuat kebijakan
pemerintah demi kepentingan kelancaran usaha mereka. Lobi adalah salah satu alat politik yang sering
dipakai, tetapi beberapa perusahaan kadang juga menggunakan komunikasi secara langsung dengan
pembuat kebijakan di pemerintahan untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang yang dibuat.
Berikut uraiannya :
a. Melobi
Melobi melibatkan hubungan langsung dengan pemerintah untuk mempengaruhi pemikiran dan
tindakan tentang suatu masalah publik. Pelobi berkomunikasi untuk membujuk orang lain untuk
mendukung kepentingan organisasi agar mereka mempertimbangkan regulasi, hukum dan peraturan.
b. Komunikasi Langsung
Bisnis juga dapat mempromosikan langsung strategi informasi melalui komunikasi langsung dengan
pembuat kebijakan.Bisnis sering mengundang pejabat pemerintah untuk mengunjungi tempat usaha
untuk memberikan pidato kepada karyawan, menghadiri upacara penghargaan dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial perusahaan.
Selain itu bisnis biasanya juga diundang dalam forum oleh pemerintah untuk memberikan informasi
ekonomi yang berguna dalam pertimbangan yang diambil untuk mengambil kebijakan publik, sehingga
itu menjadi kesempatan para pebisnis untuk mengemukakan keinginan dan tujuannya.
c. Mengambil informasi dari pakarnya
Sebuah metode yang umum memberikan infomasi kepada legislator untuk CEO dan eksekutif untuk
memberikan informasi di forum bisnis mungkin dapat memberikan fakta-fakta dan alasan tertentu yang
dapat mempengaruhi pemimpin pemerintah, salah satunya adalah dengan caramembantu kampanye atau
dukungan politik.

5
2. Promosi Keuangan dalamStrategi Imbalan
Bisnis mungkin dapat mempengaruhi pembuat kebijakan pemerintah dengan menyediakan insentif
keuangan, yaitu dengan memberikan imbalan kepada pembuat peraturan dan undang-undang dengan
harapan bisa membujuk untuk menitipkan kepentingan dalam peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
a. Komite aksi politik
Adalah salah satu alat yang digunakan bisnis untuk membentuk dan berkontribusi ke komite politik
secara hukum, karena berpidato secara langsung untuk mendukung salah satu calon kandidat penguasa
tidak diperbolehkan. Perusahaan tidak boleh menyumbangkan dananya untuk kampanye melainkan
harus memberikan sumbangan atas namaindividu.
b. Memperluas pengaruh ekonomi
Memperluas pengaruh ekonomi terjadi ketika bisnis menggunakan kekuatan ekonomi untuk
mengancam pemerintah dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan permasalahan bisnis, ancaman
itu seperti meninggalkan kota atau sebuah Negara apabila kebijakan yang dikeluarkan sangat
memberatkan bisnis dalam menjalankan usahanya. Dan cara-cara ini juga dapat digunakan untuk
membujuk pemerintah untuk mendukung bisnis.

3. Mempromosikan Strategi Membangun Konstitusi


Strategi terakhir yang digunakan bisnis dalam mempengaruhi kebijakan politik adalah dengan
caramencari dukungan kepada orang, masyarakat atau organisasi yang kekuatan di politik. Seperti
dukungan para stakeholder atau dengan cara lain yaitu menggunakan media periklanan dalam mendukung
kampanye politik sebagai bukti dukungannya bisnis kepada partai tertentu.
a. Hubungan Masyarakat dan Asosiasi
Bisnis juga dapat mengambil keuntungan dari hubungan masyarakat dan publik mengenai isu-isu
permasalahan politik, seperti komentar masalah politik untu k mengusulkan undang-undang atau
peraturan yang memihak pada kepentingan bisnis.

b. Tantangan hukum
Tantangan hukum adalah sebuah taktik politik bisnis, dalam pendekatan ini bisnis berusaha untuk
menentang peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

2.3.3.Tingkat Pengaruh Politik


Eksekutif muda mungkindapat mempengaruhi perusahaan dan pemangku kepentingan untuk
mendorong mereka untuk meminta kepada pemegang saham untuk berkontribusi dalam politik. Sehingga
para politikus tersebut dapat berkontribusi untuk kepentingan perusahaan. Teknik ini sering disebut dengan

6
bandling. Beberapa eksekutif muda sering dibebani tugas dengan menulis undang-undang yang akan
diajukan kepihak legislatif agar dapat mempengaruhi kebijakan yang dibuat agar peraturan tersebut tidak
membatasi kesempatan bagi perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis.

2.4 ANTITRUST, MERGERS DAN KEBIJAKAN ORGANISASI BISNIS


2.4.1. ANTITRUST
Undang-undang Antitrust Industri
Tujuan undang-undang antitrust dan persaingan adalah menjaga persaingan atau melindungi
konsumen terhadap iklan yang menipu terutama ekonomi dalam karakter lain. Meskipun lebih peduli
dengan masalah sosial dan etika, seperti keinginan untuk mengekang kekuatan besar atau bahkan ingin
kembali ke masyarakat petani kecil dan bisnis. Hasilnya adalah terjadi tumpang tindih dan bertentangan
dengan tujuan.
I. Tujuan ekonomi yang paling penting dari undang-undang antitrust adalah sebagai berikut :
perlindungan dan pemeliharaan anti monopoli adalah tujuan utama. Undang-undang antitrust
melakukan hal ini dengan melarang monopoli, melarang kompetisi yang tidak adil, dan
menghilangkan diskriminasi harga dan kolusi. Mereka juga melindungi persaingan dengan
memblokir merger yang akanmemungkinkan sebuah perusahaan tunggal untuk mendominasi pasar.
II. Tujuan kedua dari kebijakan antitrust adalah untuk melindungi kesejahteraan konsumen yang
melakukan penipuan dan tidak adil. Undang-undang antitrust asli ditujukan terutama untuk
memelihara persaingan seakan-akan bahwa konsumen akan dijaga selama kompetisi yang kuat,
meskipun pembuat kebijakan menyadari bahwa beberapa metode bisnis dapat digunakan untuk
menyesatkan konsumen, terlepas dari jumlah kompetisi tersebut.
Untuk melindungi perusahaan bisnis kecil yang mandiri dari tekanan ekonomi yang diberikan
persaingan usaha besar. Undang-undang antitrust melarang harga yang bersaing, praktek menjual di bawah
biaya produsen untuk mengusir saingan keluar dari bisnis.
Kunci dari Isu Antitrust
Komunitas bisnis, kebijakan pemerintah, dan masyarakat umum harus mencari jawaban untuk
beberapa isu kunci jika undang-undang antitrust dan peraturan untuk melayani keperluan bisnis dan
masyarakat dengan baik. Beberapa yang paling penting secara singkat dibahas:
Monopoli
Inovasi
Teknologi Bisnis yang Tinggi

2.4.2.Merger

7
Merger perusahaan adalah kombinasi dari satu perusahaan dengan yang lain. Karena merger
kadang-kadang menyebabkan monopoli dan mengurangi persaingan, regulator antitrust sangat terlibat
dalam memutuskan merger yang harus diterima atau yang tidak diterima.

Konsekuensi Merger Perusahaan


Merger sering membawa manfaat besar bagi kedua perusahaan, termasuk skala ekonomi dan akses
ke teknologi baru dan pasar. Kadang-kadang, merger dapat merusak tanggung jawab perusahaan untuk
berbagai stakeholder. Karyawan sering kehilangan pekerjaan mereka ketika perusahaan bergabung, sebagai
posisi duplikat dihilangkan dan masyarakat setempat menderita ketika sebuah perusahaan besar bergerak
keluar atau bergeser kegiatannya ke daerah lain.
Nilai saham sering naik ketika merger atau akuisisi diumumkan jika pemegang saham merasakan
manfaat dari sinergi (kekuatan yang saling melengkapi) antara dua perusahaan. Tapi pemegang saham juga
bisa terluka, khususnya di mana akuisisi terlalu mahal. Atau tidak dipikirkan dengan baik. Merger dan
akuisisi dapat berfungsi sebagai stimulus yang dinamis, yang menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham dan seluruh ekonomi dari peningkatan efisiensi dan tekanan pasar. Pengalaman menunjukkan bahwa
kombinasi bisnis tersebut dapat mahal dalam hal ekonomi dan sosial bagi beberapa stakeholder.

Perbandingan Kebijakan Persaingan


Bangsa-bangsa lain memiliki versi mereka sendiri undang-undang antitrust, sering disebut sebagai
kebijakan persaingan. Pada tahun 2000, 80 negara, 80 persen dari perdagangan dunia, telah mengadopsi
beberapa bentuk PoIicy of antitrust. Eropa memiliki sejarah tentang antitrust sedangkan Amerika Serikat
tertinggal dalam peraturan antitrust, tetapi telah dengan cepat menangkap. Pada akhir 1960, hanya satu
negara di Eropa, Jerman, memiliki lembaga penegakan antitrust.
Hari ini, Uni European (UE) memiliki set lengkap kebijakan persaingan, mencakup banyak masalah
yang samasebagai hukum antitrust AS. Karena pengalaman yang unik sejarah Eropa, penekanan penegakan
ada beberapa yang berbeda dari Amerika Serikat. Regulator telah memberikan perhatian khusus pada
dominasi pasar dengan negara sebelumnya perusahaan di timur dan negara-negara Eropa Tengah, misalnya.
Mereka juga telah khawatir tentang diskriminasi harga di seberang perbatasan nasional di Eropa.
Negara-negara berkembang di seluruh dunia juga telah pindah untuk mengadopsi kebijakan
persaingan, karena mereka telah semakin memasuki ekonomi global. Regulator antitrust AS telah bekerja
dengan para pejabat di Kazakhstan, Zimbabwe, misalnya untuk membantu mereka mengembangkan
undang-undang antitrust mereka sendiri. Kebijakan persaingan bahkan telah diusulkan di negara-negara
yang lama dijauhi mereka.

Globalisasi dan Kebijakan Persaingan

8
Globalisasi bisnis telah menciptakan tantangan baru bagi penegakan antitrust di semua negara.
Regulator, pembuat kebijakan, dan pengadilan sekarang harus menjawab pertanyaan sulit dan kompleks,
sering tidak diantisipasi oleh para perumus undang-undang antitrust.
I. Penegakan antitrust dan Daya Saing Nasional
Baik di Amerika Serikat dan di tempat lain, regulator telah menjadi semakin sensitive terhadap
dampak dari penegakan pada kemampuan perusahaan domestic untuk bersaing secara efektif dalam
ekonomi global. Mereka telah enggan untuk memblokir merger, memecah monopoli, atau mencegah
upaya-upaya penelitian bersama di mana ini akan memperkuat daya saing nasional. Hal ini kadang-
kadang menciptakan dilema untuk regulator, ketika tujuan dari sebuah pasar, bebas dan kompetitif
secara nasional bertentangan dengan tujuan ekonomi yang kuat terhadap negara-negara lain.
II. Menegakkan Hukum Antitrust terhadap Perusahaan Asing
Dalam beberapa tahun terakhir, regulator telah semakin bersedia untuk mengatasi kemungkinan
pelanggaran hukum antitrust oleh perusahaan asing.
Dalam beberapa kasus, regulator telah pindah untuk menuntut perusahaan-perusahaan internasional
yang telah menyiapkan operasi atau membeli sebuah anak perusahaan di Negara mereka.

2.5 PERANAN PEMERINTAH DALAM MEMBUAT PERATURAN DALAM ORGANISASI


BISNIS
Pemerintah melaksanakan peran vital dan penting dalam masyarakat modern. Masyarakat tidak dapat
berfungsi secara baik tanpa aktivitas pemerintah. Masyarakat melihat pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar yang penting. Hal-hal yang penting diantaranya mengenai keamanan dan
perlindungan yang diberikan oleh keamanan dalam negeri, polisi, dan departemen kebakaran.
Selain itu pemerintah juga diharapkan memberikan keamanan ekonomi, layanan sosial, dan hal-hal yang
berkaitan dengan masalah sosial yang membutuhkan tindakan kolektif, atau kebijakan publik.Pemerintah
menggunakan alat kebijakan publik yang berbeda untuk mencapai tujuan kebijakan. Alat dari kebijakan
publik meliputi kombinasi insentif dan hukuman yang digunakan oleh pihak pemerintah untuk mendorong
masyarakat, bisnis, untuk bertindak dalam mencapai tujuan kebijakan.
Kekuatan peraturan pemerintah dimaksudkan untuk mencapai tujuan publik. Pengaruh kebijakan publik
merupakan outcome yang muncul dari peraturan pemerintah. Karena kebijakan publik mempengaruhi
banyak orang, organisasi, dan pihak lain yang berkepentingan, kebijakan publik tersebut
akanmenyenangkan sebagian orang dan tidak menyenangkan sebagian yang lain.
Peraturan dapat menyebabkan bisnis untuk memperbaiki carapengolahan benda beracun, sehingga
mengurangi resiko berbahaya bagi karyawan. Meskipun tujuan lain mungkin dimaksudkan sebagai
pengaruh yang tidak diharapkan dalam kesesuaian peraturan tersebut.

9
Didalam globalisasi ekonomi dunia ini bergerak sangat dinamis yang juga mendorong masuknya
barang/jasa dari negara lain dan membanjiri pasar domestik dari berbagai negara, dalam suasana persaingan
tidak sempurna. Memperhatikan persaingan antar pelaku usaha yang bertambah ketat dan tidak sempurna
maka dalam kondisi pasar, pelaku usaha secara individual atau melalui concerted action dapat menetapkan
harga dan alokasi sumber daya ekonomi.
Struktur monopoli dan oligopoly sangat mendominasi sektor-sektor ekonomi saat itu bahkan
berkembang menjadi konglomerasi. Akibatnya, kinerja ekonomi nasional cukup memprihatinkan karena
dalam pasar yang hanya dikuasai oleh sejumlah pelaku usaha maka terbuka peluang untuk menghindari atau
mematikan bekerjanya mekanisme pasar (marketmechanism) sehingga harga-harga ditetapkan secara
sepihak dan merugikan konsumen.
Pelaku usaha yang jumlahnya sedikit dapat membuat berbagai kesepakatan untuk membagi wilayah
pemasaran, mengatur harga, kualitas, dan kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan guna memperoleh
keuntungan yang setinggi-tingginya dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi tersebut pada akhirnya
mendorong dilakukannya reformasi di sektor ekonomi, sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan,
seperti :
1. Membangun sistem politik yang demokratis melalui perbaikan peraturan perundangan tentang Pemilu,
Partai Politik dan pembentukan Komisi Pemilihan Umum.
2. Membuat kebijakan ekonomi yang pro persaingan sehat, dengan pengesahan Undang-undang serta
hukum yang ada.
Pembuat kebijakan persaingan pada berbagai jenjang pemerintahan perlu memiliki pemahaman yang
jelas mengenai keuntungan persaingan sehingga perlunya peranan pemerintah dalam melindungi persaingan
bisnis. Upaya pemberdayaan terhadap usaha kecil adalah peningkatan aspek permodalan, kebebasan pasar
dan penguasaan tekonologi oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan mengubah orientasi
politik-ekonomi yang mendasar.
Karena persaingan usaha yang sehat (fair competition) merupakan salah satu syarat bagi negara-negara
mengelola perekonomian yang berorientasi pasar. Agar persaingan dapat berlangsung, maka kebijakan
ekonomi nasional di negara-negara berkembang pertama-tama harus menyediakan sejumlah persyaratan
yang diperlukan adalah mewujudkan pasar yang berfungsi dan mekanisme harga.
Persaingan di antara para pelaku usaha banyak yang terjadi secara curang (unfair competition), sehingga
merugikan konsumen bahkan negara. Oleh karena itu, pengaturan hukum untuk menjamin terselenggaranya
pasar bebas secara adil mutlak diperlukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Regulasi Pemerintah Terhadap Bisnis


Regulasi adalah carautama mendapatkan kebijakan publik. Karena pemerintah beroperasi pada banyak
tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten) bisnis modern menghadapi sejumlah regulasi yang kompleks.

10
Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi untuk
masyarakat dan organisasi.

Kegagalan Pasar
Pasar gagal untuk menyesuaikan harga untuk biaya sesungguhnya dari tingkah laku perusaaan. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan biasanya tidak mempunyai insentif untuk dialokasikan pada peralatan
pengendali polusi jika konsumen tidak memintanya. Pasar gagal untuk memasukan biaya bahaya
lingkungan kedalam persamaan ekonomi bisnis, karena biaya tersebut ditanggung pihak lain.
Pemerintah dapat mengunakan regulasi untuk memaksa semua pesaing dalam industri untuk
menerapkan standar minimun anti-polusi. Perusahaan kemudian memasukkan biaya tambahan untuk
mematuhi aturan tersebut ke dalam harga produk. Perusahaan akan secara berhati-hati dalam menerima
regulasi yang telah ditetapkan, karena regulasi tersebut memaksa para pesaing untuk menanggung beban
yang sama.

Monopoli Alami
Beberapa industri, monopoli alami akan terjadi. Industri pemanfaatan listrik memberikan sebuah contoh.
Suatu kali satu perusahaan membangun sistem tiang dan kawat atau menaruh kabel bawah tanah bermil-mil
jauhnya untuk memasok listrik konsumen lokal, hal tersebut menjadi tidak efisien untuk perusahaan kedua
seandainya membangun sistem lain disamping perusahaan pertama.
Tetapi, perusahaan pertama telah menjadikannya monopoli alami, perusahaan lalu menaikkan harga
sesuai keinginannya, karena tidak terdapat pesaing. Pemerintah seringkali ikut campur dan mengatur harga
serta akses. Industri lain yang kadang-kadang mengembangkan monopoli alami meliputi TV kabel, layanan
internet broadband, sofware, dan jalan kereta api.

Argumen Etika
Terdapat juga dasar etika dalam regulasi. Sebagai contoh, argumen utilitarianisme etika dalam
mendukung kondisi kerja yang aman : terdapat biaya yang mahal untuk melatih dan mendidik karyawan
hanya untuk kehilangan layanan mereka karena terdapat kecelakan yang dapat dihindari. Terdapat pula
argumen kejujuran dan keadilan bagi pemerintah untuk menetapkan standar dan mengembangkan regulasi
untuk melindungi para pekerja, konsumen, dan stakeholder lainnya.
Dalam perdebatan mengenai regulasi, pihak yang mendukung dan melawan usulan regulasi seringkali
menggunakan argumen ekonomi dan etika untuk mendukung pandangannya. Dalam teknologi internet dan
aplikasinya menjadi semakin mutakhir, perhatian terhadap masalah privasi akan meningkat. Menjadi hal

11
yang tidak etis, pada sudut pandang kritikan, bagi perusahaan untuk menjual inforamsi pribadi tanpa
persetujuan konsumen.
Dihadapkan dengan tekanan pemerintah dan masyarakat, perusahaan seperti Cisco System, dell, intel,
Microsoft, dan Sun Microsystem, bekerja melalui dewan industri informasi teknologi (sebuah asosiasi
dagang), kesepakatan untuk menetapkan sejumlah prinsip yang dimaksudkan untuk memberikan rasa
percaya diri kepada konsumen dan kepercayaan terjaganya hak privasi dalam mereka melakukakan
transaksi elektronik.

Jenis - jenis Kebijakan Publik


I. Kebijakan Ekonomi
Satu hal yang penting dari kebijakan publik berkaitan langsung dengan ekonomi. Kebijakan fiskal
mengacu pada pola perpajakan dan pengeluaran yang dimaksudkan untuk menstimulasi atau
mendukung ekonomi. Sebaliknya, istilah kebijakan moneter mengacu pada kebijakan yang
berpengaruh terhadap penawaran, permintaan, dan nilai mata uang suatu negara yang berpengaruh
terhadap bisnis dan masyarakat.
Bentuk lain dari kebijakan ekonomi meliputi kebijakan pajak (menaikan atau mengurangi pajak
pada bisnis dan perorangan), kebijakan industri (alokasi sumber daya ekonomi terhadap
perkembangan industri tertentu), dan kebijakan perdagangan (mendukung atau tidak mendukung
perdagangan dengan negara lain).
II. Kebijakan Bantuan Sosial
Negara-negara industri maju mengembangkan sistem layanan sosial untuk warganya. Perkembangan
ekonomi telah memperbaiki wilayah kunci pelayanan bantuan sosial (seperti layanan kesehatan dan
pendidikan) dan akanberlanjut mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Regulasi Pemerintah Terhadap Bisnis


Regulasi adalah cara utama mendapatkan kebijakan publik. Karena pemerintah beroperasi pada
banyak tingkatan (pusat, povinsi, kabupaten), bisnis modern menghadapi sejumlah regulasi yang
komplek. Masyarakat mengandalkan pemerintah untuk menetapkan aturan tingkah laku atau regulasi
untuk masyarakat dan organisasi.
Dalam regulasi pemerintah terdapat bentuk yang berbeda. Beberapa langsung dibebankan; yang lain
bersifat tidak langsung. Beberapa ditujukan untuk industri tertentu (misal perbankan); lainya, seperti
hal-hal yang berkenaan dengan diskriminasi pekerjaan atau polusi, diterapkan untuk semua industri.
Badan regulasi menghadapi tantangan untuk menetapkan aturan-aturan yang adil dan efektif dalam
mencapai tujuan publik.

12
Regulasi Ekonomi
Regulasi ekonomi bertujuan untuk memodifikasi operasi normal pasar bebas dan kekuatan
penawaran dan permintaan. Regulasi ekonomi meliputi regulasi yang mengendalikan harga atau gaji,
alokasi sumber daya publik, penetapan area layanan, penetapan banyaknya peserta, dan penjatahan
sumber daya.

Regulasi Sosial
Regulasi sosial dimaksudkan pada pentingnya tujuan sosial seperti perlindungan konsumen dan
lingkungan serta menyediakan para karyawan dengan kondisi kerja yang aman dan sehat. Kesempatan
kerja yang sama,perlindungan terhadap imbalan pensiun, dan perawatan kesehatan bagi para karyawan
merupakan area lain yang penting dalam regulasi sosial.
Regulasi sosial tidak terbatas pada satu jenis bisnis atau industri. Hukum memperhatikan polusi,
keamanan, kesehatan, dan diskriminasi pekerjaan yang diterapkan untuk semua bisnis, hukum
perlindungan konsumen diterapkan untuk semua bisnis terkait dengan produksi dan penjualan barang-
barang konsumsi.

Pengaruh Regulasi
Regulasi mempengaruhi banyak stakeholder, termasuk bisnis. Kadang kala konsekuensinya
diketahui dan diinginkan, tetapi pada keadaan yang berbeda tidak diinginkan atau konsekuensi muncul
secara kebetulan dari tindakan regulasi. Secara umum, pemerintah mengharapkan keuntungan yang
diperoleh dari regulasi melebihi pengorbanannya.
I. Biaya Regulasi
Pengeluaran regulasi sosial merefleksikan pertumbuhan di area kesehatan lingkungan, keamanan kerja,
dan perlindungan konsumen. Walaupun biaya regulasi meningkat, beberapa orang berargumen bahwa
manfaat melebihi biayanya. Kebutuhan regulasi harus diseimbangkan dengan biaya dan taksiran
berkenaan dengan apakah hal tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan. Pemerintah bertugas
mengatur tindakan bisnis tertentu, dan menderegulasi hal-hal (aturan) yang dipercaya tidak lagi
dibutuhkan oleh industri, pemerintah berlaku sebagai pengendali (misalnya : tekanan pasar dari para
pesaing).
II. Perbaikan Regulasi yang Berkesinambungan
Pemerintah melakukan regulasi pada beberapa aturan, sementara disisi lain pemerintah juga membuat
aturan baru. Reregulasi adalah penambahan dan perluasan regulasi pemerintah, terutama di wilayah
(aturan) yang sebelumnya dikurangi. Jelasnya, bisnis tidak efektif untuk mengatur dirinya sendiri dan
pasar tidak dapat mencegah kejahatan bisnis. Pemerintah dan masyarakat harus tetap bekerja keras

13
untuk mencapai keseimbangan antara kebebasan pasar dan pengawasan pemerintah terhadap tindakan
bisnis.

Regulasi Dalam Konteks Global


Perdagangan internasional menyatukan orang dan bisnis dengan cara baru dan komplek. Pola
perdagangan internasional tumbuh lebih komplek, pemerintah merasa perlu untuk menetapkan aturan
yang melindungi kepentingan warganya. Tidak ada negara yang mau menerima produk-produk
manufaktur yang berbahaya bagi warganya dan tidak ada pemerintah yang ingin melihat ekonominya
rusak karena persaingan yang tidak jujur dari para pesaing luar negeri. Hal-hal inilah yang menjadi
perhatian untuk dijadikan dasar adanya kerjasama dan kesepakatan regulasi internasional.

Regulasi Terhadap Produk Impor


Setiap negara mempunyai kekuasaan terhadap produk yang dijual dinegaranya. Contoh: Mainan
yang diproduksi diluar negeri tapi dijual di Amerika haruslah memenuhi standar keaman yang berlaku
seperti halnya yang berlaku bagi industri sejenis yang berasal dari dalam negeri.

Regulasi Terhadap Produk Ekspor


Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengetahui apakah produk-produk bisnis di ekspor
keseluruh dunia. Pemerintah pusat memperhatikan produk yang dibuat Di Amerika merupakan
produk berkualitas bagus. Perusahaan Amerika kadang-kadang mengekspor produknya ke suatu negara
yang dilarang oleh negara (Amerika) untuk melakukan transaksi penjualan karena masalah keamanan.
Meskipun praktek semacam itu mungkin tidak ilegal, perusahaan tersebut bertindak tidak etis.
Pemerintah Amerika juga memperhatikan perusahaan Amerika untuk tidak menjual teknologi militer
kepada negara yang tidak bersahabat. Hukum Amerika yang membatasi penjualan teknologi militer
tertentu yang hanya disetujui oleh departemen pertahanan.

Regulasi Terhadap Perilaku Bisnis Internasional


WTO (World Trade Organization), yang bertugas membentuk aturan -aturan pelaksanaan
perdagangan internasional. Aturan ini dapat dipertimbangkan sebagai regulasi multinasional. Mengutip
sebuah contoh, WHO sebuah badan PBB bekerja dengan industri farmasi untuk menciptakan database
mengenai efek samping produk obat, penetapan standar kualitas, dan memecahkan konflik praktek
pemasaran dan manufaktur yang dapat membahayakan masyarakat.
Pembuatan regulasi bilateral atau multilateral menyebabkan perundingan panjang lebar diantara para
pemimpin bisnis, pemerintahan, dan organisasi non pemerintah (seperti kelompok konsumen). Interaksi
ini diperlukan karena banyaknya stakeholder yang terlibat. Pemasaran internasional WHO

14
mengkodifikasi produk-produk formula bayi, sebagai contoh : membutuhkan dalam hampir tiga tahun
untuk rapat dan perundingan sebelum pengodean yang sesuai siap untuk diterapkan oleh pemerintah
negara.
Negara juga bekerja sama untuk menetapkan standar penggunaan sumberdaya global yang tidak
dimiliki oleh negara manapun. Dalam setiap kasus, pengetahuan pemerintah terhadap masalah tidak
dapat diselesaikan melalui tindakan satu negara. Hal ini menghasilkan kerangka kesepakatan
internasional, standar, dan pemahaman terhadap usaha untuk mengharmonisasikan aktifitas bisnis dan
kepentingan publik.

KESIMPULAN

Beberapa percaya bahwa bisnis harus terlibat dalam politik karena saham ekonomi mereka dalam
keputusan pemerintah besar dan mereka memiliki hak untuk berpartisipasi, seperti melakukan pemangku
kepentingan lainnya besarbesaran sistem politik apluralistic. Tapi lain percaya bahwa bisnis harus besar, kuat,
dan egois, dan mereka memegang terlalu banyak pengaruh di bidang politik.
Bisnis mengelola interaksi pemerintah mereka melalui departemen urusan publik. Petugas urusan publik
yang paling melapor ke CEO atau pejabat tingkat tinggi, namun bagaimana departemen ini disusun secara luas
bervariasi.
Berbobot peraturan nasional dan praktek pemerintahan kegiatan politik membuat kompleks keterlibatan
politik bisnis dalam lingkungan global. Banyak pemerintah, seperti negara-negara bersatu, berusaha untuk
membatasi kontribusi politik atau membuat pendanaan kampanye lebih transparan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lawrence, Anna T. Weber, James. Business and Society Stakeholder, Ethics, Public Policy. 2011.
McGraw Hill International Edition.
http://ikasamsumantri.wordpress.com/2011/01/20/perlunya-peranan-pemerintah-dalam-melindungi-
persaingan-bisnis/
http://rudipost.wordpress.com/2012/02/04/hubungan-bisnis-pemerintah/
http://asdarmunandar.blogspot.com/2012/02/antitrust-penggabungan-usaha-dan.html
http://memebali.blogspot.com/2013/04/lingkungan-bisnis-dan-lingkungan.html
https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis

16

Anda mungkin juga menyukai