Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak
mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama. I.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu :
Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup
banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha
secara maksimal.
Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran
yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah
pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak
ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan
oleh beberapa kemungkinan, seperti : Akibat permintaan berkurang Akibat
kemajuan dan pengguanaan teknologi Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran
yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari
kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat
pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan
atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran
siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENGGANGURAN
Terungkap dari berbagai jajak pendapat yang dilakukan Kompas semenjak tahun
1999 hingga kini.Semakin besarnya tingkat kekhawatiran yang diekspresikan publik ini
sekaligus kian menipiskan sikap optimisme mereka terhadap upaya pemerintah dalam
mengatasi persoalan lain, mereka merasa tidak yakin akan niat dan kemampuan
pemerintah dalam mengatasi persoalan lapangan kerja di negeri ini.Lebih spesifik lagi,
penganggur berpendidikan tinggi tersebut ternyata didominasi oleh sarjana dari beberapa
cabang utama ilmu-ilmu sosial. Sedikit banyak, kondisi ini sebenarnya juga dipengaruhi
oleh cara pandang sebagian masyarakat kita sendiri terhadap output sebuah sistem
pendidikan tinggi. Fenomena penganggur bergelar sarjana berpotensi untuk memicu
penilaian masyarakat luas bahwa intelektualitas kesarjanaan belum terlalu dibutuhkan
oleh pasar tenaga kerja di Indonesia.
Apalagi biaya pendidikan tinggi di Indonesia ternyata masih tergolong mahal, bahkan
makin lama makin tidak terjangkau.Bisa-bisa masyarakat kita makin menempatkan
pendidikan, khususnya pendidikan tinggi sebagai prioritas terakhir dalam kebutuhan
hidup di era persaingan tanpa batas ini,Buat apa mengenyam pendidikan tinggi, kalau
ujung-ujungnya hanya menjadi pengangguran?
. Dari sisi karakteristik konsumen pendidikan misalnya.Masih ada konsumen produk
pendidikan yang berkuliah hanya demi memiliki gelar sarjana dalam waktu cepat dengan
biaya tidak terlalu besar.Jumlahnya konsumen seperti ini masih sangat besar, bahkan
hingga hari ini.
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.
Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi pengangguran jenis ini
adalah
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
Meningkatkan daya beli Masyarakat.
Kelima, membuka akses ekonomi secara luas baik di tingkat regional maupun global.
Ada dua hal mendasar lain yang perlu segera dilakukan saat ini.
Kedua, peristiwa korban bom Bali yang menambah panjang barisan pengangggur
di Tanah Air. Tidak kurang dari 150 ribu calon penganggur baru, yang merupakan pekerja
di industri wisata adalah salah satu dampak ekonomi negatif dari peristiwa tersebut.
Ketiga, di pengujung November 2002 kita dihentakkan oleh keinginan salah satu raksasa
industri asing di Indonesia, PT Sony Electronics Indonesia, yang menyebabkan tidak
kurang dari 1.100 orang terpaksa akan dipecat. Sebelumnya telah hengkang pula
beberapa raksasa industri asing seperti Aiwa Korea dan Nike Internasional yang
berdampak ribuan karyawan kehilangan pekerjaan.
Dengan pertumbuhan ekonomi hanya 3,3 persen pada 2002, 3 persen pada 2003
dan 2004, Centre for Labor and Development Studies (CLDS) memperkirakan total
penganggur menjadi 40,1 persen atau 42 juta pada 2002. 41,2 persen atau 43,6 juta pada
2003 dan 42,5 persen atau 45,2 juta pada 2004
Sedangkan Pengelola ekonomi Mikro yang kebanyakan masyarakat kecil dengan modal
kecil dan cara mendapatkan modalnya-pun terbatas walaupun sama-sama dapat fasilitas
dari Bank,tertapi jumlah uang yang dapat dipinjam itu kecil sehingga peluang untuk
merampok bank itu juga tidak ada karena pengawasannya juga ketat,terlambat membayar
itu sudah di nilai kondite nya jelek dan di persulit oleh Bank untuk meminjam
lagi,apalagi kalau sampai tidak bisa membayar langsung di eksekusi,asetnya di
sita.sehingga para pengelola ekonomi makro itu akhirnya terjerat uang riba kepada Lintah
darat hanya untuk menutupi ke Bank.Dalam hal ini Negara tidak mau peduli dan tidak
ada perlindungan seperti halnya kepada para pengelola Ekonomi Makro yang jelas-jelas
merampok dan selalu bermasalah tetapi selalu mendapat perlindungan dari negara yang
beridiologi kapitalis tersebut seperti halnya di Indonesia.
Oleh karena itu Para pengelola ekonomi mikro tersebut tidak menimbulkan Krisis yg
berdampak sistemik kepada negara atau dunia,karena memang tidak ada ketergantungan
besar kepada Bank,dan tidak ada peluang untuk melarikan aset negara karena mayoritas
pengelola nya adalah rakyat pribumi yang tidak punya perusahaan di luar negri.Negara
pun tidak di rugikan sebab kebanyakan para pengelola ekonomi makro itu sifatnya
Mandiri dan cukup dengan modal kecil(!00 ribuan) juga jadi.(lihat Krisis Ekonomi th
1997 semua pengusaha kecil itu dapat bertahan).
Inilah bentuk Ekonomi yang real yang dapat mengatasi masalah pengangguran,hanya saja
Pemerintah selalu berlaku diskriminasi dan menghancurkan para pengelola ekonomi
Mikro tersebut,alias tidak ada keberpihakan kepada mereka(Kami),lihat saja pasar
tradisional yang selalu di kepung oleh Supermarket dan Mall,ini adalah salah satu bentuk
ketidak berpihakannya Pemerintah kepada rakyat kecil sehingga bebas memberi surat
perijinan kepada para Pemilik Modal besar untuk bersaing dengan rakyat yg ekonominya
lemah.Bahkan saat ini Pemerintah membuka Kran Perdagangan Bebas dengan negara
Cina yang Produk-produknya lebih murah di banding dengan produk Lokal,artinya ini
secara Kasat mata negara membunuh perekonomian rakyatnya sendiri dengan alasan
yang di rasionalkan supaya ada persaingan,ini jelas bentuk ketidak adilan kepada rakyat
pengusaha kecil,ibarat becak dengan motor BMW secara fhsikologis itu jelas sudah kalah
duluan sebelum bertanding.
Sempurnalah sudah keberpihakan Negara kapitalis ini kepada Asing,dari dalam negara
dirampok oleh para Bankir dan Pengusaha yang berstatus WNI keturunan Cina
sedangkan bebannya di pikul oleh Rakyat semua melalui kenaikan kebutuhan pokok
penggenjotan Pajak,dari Luar Negara di ludesi oleh para kapitalis Asing sumber daya
alamnya,dan perekonomian rakyat nya di hancurkan oleh Pemerintah sendiri melalui
Perdagangan Bebas dengan Cina DLL.
Oleh sebab itu cara mengatasi pengangguran tidak bisa di ukur oleh Ekonomi makro dan
Mikro sebab itu semuanya adalah cara Pandang Kapitalis,tapi yang benar adalah Sistem
yang saat ini dijalankan itu harus di rubah total menjadi Sistim Syariat Islam yang
memiliki keberpihakan kepada semua warga negara secara adil baik yang kaya atau yang
miskin,dan mensejahterakan rakyat secara maksimal karena itu adalah kewajiban Negara
dan Pemimpin yang bertanggung jawab di hadapan ALLAH SWT kelak.
TigaTugas Pemerintah
Ada tiga tugas pemerintah yang berkaitan dengan upaya menghidupkan kembali
investasi dalam rangka menyediakan lapangan kerja baru yang sebanyak-banyaknya bagi
puluhan juta pencari kerja domestik. Pertama, menggairahkan kembali investasi swasta
(baik asing atau domestik) melalui kebijakan-kebijakan berikut:
Ide awal tentang investasi pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja lahir
dari solusi Keynes untuk mengatasi pengangguran yang masif di era Great Depression
pada 1936-an di Eropa dan Amerika. Logikanya sederhana, jika pengeluaran modal
(investasi) sektor swasta tidak mencukupi, yang menyebabkan sempitnya kesempatan
kerja, maka mengapa tidak pemerintah saja yang melakukan pengeluaran-pengeluaran
modal yang diperlukan.
PENGANGGURAN SARJANA
Pertama adalah faktor eksternal, yaitu menyempitnya lapangan kerja yang ada,
pesatnya lulusan PT tidak diimbangi dengan permintaan dari dunia usaha.
Kedua dari PT, kebanyakan PT tidak mempersiapkan para lulusan untuk memiliki
kompetensi yang memadai dan menjadikan mahasiswa mandiri.
Dan, yang terakhir adalah faktor internal, yaitu dari sarjana itu sendiri, ketika kuliah
mereka justru tidak memanfaatkan waktu untuk mengambil ilmu semaksimal mungkin.
UPAYA PEMERINTAH
MENGATASI PENGANGGURAN
GURU PEMBIMBING :
BU. RETNO R.
KELAS VIII C
NAMA KELOMPOK :
1. GANDAZETA WIKANDANA(23)
2. DENI EKO PRASETYO (08)
3. FAJAR BAYU PRIAMBODO (20)
SMPN 1 SUMBERGEMPOL
TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2009/2010