Proposal Pusing
Proposal Pusing
Oleh:
LISHA AZUWARA
072001300118
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
DAFTAR PUSTAKA 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku
tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh
geoteknis sudah sangat terbiasa dengan prinsip-prinsip mekanika tanah. Ini disebabkan
karena hampir seluruh tujuan dari para insinyur ini selalu berkaitan dengan sifat-sifat
tanah,apakah tanah itu dipergunakan sebagai bahan kontruksi ataupun sebagai sarana di
mana suatu struktur ditempatkan di atasnya. Studi mekanika tanah merupakan studi
yang penting pula dari segi ekonomi oleh karena tanah merupakan bahan konstruksi
yang tersedia langsung di lapangan pada tempat pembangunan. Pada suatu bahan
konstruksi teknik, tanah adalah bahan yang tidak dapat menahan tarik, dan juga
diperhitungkan tidak dapat menahan desak. Semua bahan yang bekerja pada tanah
dilawan oleh kuat geser tanah. Kuat geser tanah adalah kemampuan ultimit tanah
melawan tegangan geser yang timbul akibat beban yang bekerja pada tanah. Tanah
dapat melawan geser dengan dua komponen, yaitu gesekan intern dan kohesi, sesuai
dengan persamaan Coulomb. Kuat geser tanah ini diperlukan untuk berbagai macam
dinding penahan dan kestabilan lereng. Untuk menyelesaikan soal praktis daya dukung
tanah,tegangan tanah terhadap dinding penahan dan kestabilan lereng pada daerah
longsoran jalan masuk PLTA upper Cisokan maka penulis melakukan penelitian
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah mengolah sumber data yang ada untuk
menentukan nilai s, dan u agar dapat menentukan koefisien geser tanah pada daerah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis koefisien geser tanah pada
Pada penelitian ini, permasalahan yang dibahas dibatasi oleh perizinan pemilik
sumber data dalam hal pengambilan data ,penentuan nilai s, dan u, kelengkapan
2
BAB II
TEORI DASAR
Keruntuhan geser (shear failure) dalam tanah adalah akibat gerak relative antara
butirnya,bukanlah karena butirnya sendiri hancur. Oleh karena itu kekuatan tanah
tergantung kepada gaya-gaya yang bekerja antara butirnya. Dengan demikian kekuatan
1. Bagian yang bersifat kohesi yang tergantung kepada macam tanah dan
kepadatan butirnya
Maka dari itu kekuatan geser tanah dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
s = c + (-u) tan
c : Kohesi
3
2.2 Pengukuran Kekuatan Geser
rupa sehingga nilai s, dan u dapat diketahui selama percobaan dilakukan. Penentuan
s dan tidaklah sulit dan nilainya dapat diukur secara langsung. Penentuan nilai u juga
1. Keadaan pengaliran air dari contoh : yaitu apakah contoh tertutup selama
percobaan sehingga air tidak dapat mengalir atau terbuka sehingga air dapat
mungkin tidak dapat mengalir walaupun ada jalan pengaliran air yang
terbuka.
Percobaan kekuatan geser biasanya dilakukan dalam dua tingkat sebagai berikut :
Pada percobaan ini air tidak diperbolehkan mengalir dari contoh sama sekali
baik pada tingkat pertama maupun kedua. Tegangan air pori biasanya tidak
diukur pada percobaan semacam ini. Dengan demikian hanya kekuatan geser
kemudian.
4
2. Consolidated Undrained Test
konsolidasi selesai,yaitu sampai tidak terjadi lagi perobohan pada isi contoh
tanah. Kemudian jalan air dari contoh ditutup dancontoh diberi tegangan geser
secara undrained yaitu secara tertutup. Tegangan normal masih tetap bekerja,
biasanya tegangan air pori diukur selama tegangan geser ini diberikan.
Pada percobaan ini contoh diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan
dengan jalan air tetap terbuka, yaitu penggeseran dilakukan secara drained
(secara terbuka). Untuk menjaga supaya tegangan air pori tetap nol, ma
Pada percobaan consolidated undrained dan drained kita mengetahui nilai tegangan
air pori sehingga kita dapat menghitung tegangan-tegangan efektif. Dengan demikian
nilai c dan dapat ditentukan. Jadi kedua macam percobaan ini dimaksudkan untuk
Faktor faktor yang mempengaruhi kuat geser di lapangan adalah sebagai berikut :
5
3. Kadar air terutama untuk lempung (sering berkisar dari sangat lunak
4. Jenis beban dan tingkatnya. Dari teori konsolidasi dapat kita ketahui bahwa
berikut :
3. Kadar air
Dengan alat geser langsung kekuatan geser dapat diukur secara langsung. Contoh
yang akan dicoba dipasang dalam alat dan diberikan tegangan vertikal (yaitu tegangan
normal) yang konstan. Kemudian contoh diberikan tegangan geser sampai tercapai nilai
strainrate) yang konstan, yang cukup perlahan-lahan sehingga tegangan air pori selalu
tetap nol. Yaitu hanyalah percobaan drained yang dapat dilakukan dengan alat geser
langsung. Untuk mendapat nilai c dan maka perlu dilakukan beberapa percobaan
dengan memakai nilai tegangan normal berbeda. Dengan demikian hasilnya dapat
digambar dalam grafik seperti terlihat pada Gambar 2.2. Grafik ini adalah nilai
6
tegangan geser maksimum terhadap tegangan normal dari masing-masing percobaan.
Nilai c dan diambil dari garis yang paling sesuai dengan titik-titik yang dimasukkan
b. Percobaan Triaxial
Sel dari alat triaxial dengan contoh yang dipasang didalamnya dapat dilihat pada
gambar 2.3. Contoh tanah yang dipakai dalam hal ini berbentuk bulat dengan
kepanjangan dua kali diameternya. Cara memasang contoh adalah sebagai berikut :
1. Contoh tanah ditaruh diatas dasar sel dengan penutup ditaruh diatasnya.
2. Bagian atas dari sel dipasang pada tempatnya dan dibaut. Sel diisi air
(kadang-kadang udara juga dipakai) dan tegangan air ini dinaikkan sampai
mencapai nilai yang diperlukan. Tegangan sel yang ini (3) dibiarkan
keruntuhan (failure).
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data geokimia, data seismik dan
data log. Nilai dari isotop Karbon dari data geokimia diintegrasikan dengan interpretasi
data seismik dan data log. Hasil analisa diharapkan dapat memberikan gambaran
terhadap distribusi CO2. Terdapat empat tahapan yang dilakukan dalam pengerjaan
penelitian ini, yaitu :
a. Studi Pustaka
Tahap ini, meliputi studi dari beberapa pustaka yang berkaitan dengan kondisi
geologi daerah penelitian dan konsep-konsep terbentuknya senyawa CO2.
b. Pengambilan Data
Tahap ini meliputi pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian, yakni
pengambilan data geokimia, data seismik dan data log.
c. Analisis Data
Tahap analisis yang pertama kali dilakukan adalah analisa data geokimia berupa
nilai isotop Karbon. Kemudian interpretasi dari data seismik untuk mendapatkan
framework dari area yang diteliti. Dan data log untuk membedakan antara gas CO2
dengan gas lainnya.
d. Penyusunan Laporan
Merupakan tahap akhir dari rangkaian penelitian. Setelah dilakukan
pengumpulan data, analisis data, dan penghitungan data, tujuan utamanya peta
distribusi
9
BAB IV
HASIL YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini difokuskan pada analisis koefisien kuat geser. Hasil penelitian berupa peta
analisis koefisien kuat geser pada daerah longsoran PLTA upper Cisokan ini nantinya dapat
digunakan sebagai soal praktis untuk menghitung daya dukung tanah,tegangan tanah
10
BAB V
RENCANA KERJA
Pengumpulan
2 Data Kuat
Geser Tanah
Pengolahan
3 Data Kuat
Geser Tanah
Analisis dan
4 Presentasi
Data
Penyusunan
5
Laporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Bowles, E.J. 1989. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. PT. Erlangga. Jakarta
Erlangga, Jakarta.
Erlangga. Jakarta
Terzaghi, K., dan Peck, R.B. 1987. Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa.
Verhoef, P.N.W. 1994. Geologi Untuk Teknik Sipil. PT. Erlangga. Jakarta