Anda di halaman 1dari 2

BAB II

Geologi Regional
Pulau Jawa terletak di bagian selatan dari Paparan Sunda dan terbentuk dari
batuan yang berasosiasi dengan suatu aktif margin dari lempeng yang konvergen. Pulau
tersebut terdiri dari komplek busur pluton-vulkanik, accretionary prism, zona subduksi,
dan batuan sedimen.
Pada Zaman Kapur, Paparan Sunda yang merupakan bagian tenggara dari
Lempeng Eurasia mengalami konvergensi dengan Lempeng Pasifik. Kedua lempeng ini
saling bertumbukan yang mengakibatkan Lempeng Samudra menunjam di bawah
Lempeng Benua. Zona tumbukan (subduction zone) membentuk suatu sistem palung
busur yang aktif (arc trench system). Di dalam palung ini terakumulasi berbagai jenis
batuan yang terdiri atas batuan sedimen laut dalam (pelagic sediment), batuan
metamorfik (batuan ubahan), dan batuan beku berkomposisi basa hingga ultra basa
(ofiolit). Percampuran berbagai jenis batuan di dalam palung ini dikenal sebagai batuan
bancuh (batuan campur-aduk) atau batuan melange. Singkapan batuan melange dari
paleosubduksi ini dapat dilihat di Ciletuh (Sukabumi, Jawa Barat), Karangsambung
(Kebumen, Jawa Tengah), dan Pegunungan Jiwo di Bayat (Yogyakarta). Batuan tersebut
berumur Kapur dan merupakan salah satu batuan tertua di Jawa yang dapat diamati
secara langsung karena tersingkap di permukaan.

Geologi Lokal
Zona Bogor terletak di sebelah selatan Zona Dataran Pantai Jakarta, membentang
mulai dari Tangerang, Bogor, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, dan Kuningan. Zona
Bogor umumnya bermorfologi perbukitan yang memanjang barat-timur dengan lebar
maksimum sekitar 40 km. Batuan penyusun terdiri atas batuan sedimen Tersier dan
batuan beku baik intrusif maupun ekstrusif. Morfologi perbukitan terjal disusun oleh
batuan beku intrusif, seperti yang ditemukan di Komplek Pegunungan Sanggabuana,
Purwakarta. Van Bemmelen (1949), menamakan morfologi perbukitannya sebagai
antiklinorium kuat yang disertai oleh pensesaran.

Fisiografi Regional
Berdasarkan pembagian zona fisiografi daerah Jawa Barat oleh van Bemmelen
(1949) lembar Bogor termasuk dalam zona Bogor dan Zona Pegunungan Selatan.
Zona Bogor, zona ini membentang mulai dari Rangkasbitung melalui Bogor,
Purwakarta, Subang, Sumedang, Kuningan dan Manjalengka. Daerah ini merupakan
perbukitan lipatan yang terbentuk dari batuan sedimen tersier laut dalam membentuk
suatu Antiklonorium, dibeberapa tempat mengalami patahan yang diperkirakan pada
zaman Pliosen-Plistosen sezaman dengan terbentuknya patahan Lembang dan
pengangkatan Pegunungan Selatan. Zona Bogor sekarang terlihat sebagai daerah yang
berbukit-bukit rendah di sebagian tempat secara sporadis terdapat bukit-bukit dengan
batuan keras yang dinamakan vulkanik neck atau sebagai batuan intrusi seperti Gunung
Parang dan Gunung Sanggabuwana di Plered Purwakarta, Gunung Kromong dan
Gunung Buligir sekitar Majalengka. Batas antara zona Bogor dengan zona Bandung
adalah Gunung Ciremai (3.078 meter) di Kuningan dan Gunung Tampomas (1.684 meter)
di Sumedang.
Zona Pegunungan Selatan, terbentang mulai dari teluk Pelabuhan ratu sampai
Pulau Nusa kambangan. Zone ini mempunyai lebar 50 km,tetapi di bagian Timur
menjadi sempit dengan lebar hanya beberapa km. Pegunungan Selatan telah mengalami
pelipatan dan pengangkatan pada zaman Miosen dengan kemiringan lemah ke arah
Samudera lndonesia. Pegunungan Selatan dapat di katakan suatu plateau dengan
permukaan batuan endapan Miosen Atas, tetapi pada beberapa tempat permukaannya
tertoreh-toreh dengan kuat sehingga tidak merupakan plateau lagi. Sebagian besar dari
pegunungan Selatan mempunyai dataran erosi yang letaknya lebih rendah, disebut
dataran Lengkong yang terletak di bagian Baratnya dan sepanjang hulu sungai CiKaso.
Pada waktu pengangkatan Pegunungan Selatan (Pleistosen Tengah) dataran Lengkong
ikut terangkat pula, sehingga batas Utara mencapai ketinggian 800 m dan bukit-bukit
pesisir mencapai 400 m. Di pegunungan Selatan terdapat bagian-bagian Plateau
Jampang, Plateau Pangalengan dan Plateau Karangnunggal. Di Tenggara Sukaraja
terdapat bukit Pasirkoja setinggi 587 m, di daerah ini perbatasan antara
zona Bandung dan pegunungan Selatan (yang berupa flexure) tertimbun oleh
endapan muda alluvial dan vulkanis. Di sebelah Timur Gunung Bongkok (1.114 m), suatu
bukit intrusi terdapat pula escarpment sebagai batas plateau itu dengan lembah Citanduy
di zona Bandung. Pegunungan Selatan itu di Timur tertimbun dataran alluvial yang
sempit, karena sebagian masuk ke laut dan berakhir di dekat Pulau Nusa kambangan.

Anda mungkin juga menyukai