Latar Belakang
Materi adalah objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang
disebut massa. Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan
menempati volume. Massa merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu
benda terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa juga merupakan ukuran yang
menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan massa biasanya dalam gram (g).
Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda yang
bermassa m dengan percepatan grafitasi (g) atau biasa disebut gaya gravitasi.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin mengetahui :
a. Pengertian Materi
b. Macam-macam Wujud Materi
c. Sifat materi
d. Perubahan materi
e. Unsur, molekul, senyawa
C. Tujuan
Dengan memperhatikan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan masalah adalah :
a. Untuk mengetahui sifat sifat materi.
b. Untuk mengetahui perubahan materi.
c. Untuk mengetahui apa itu unsur, molekul, dan senyawa
A. Pengertian
Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang
mempunyai massa dan menempati ruang. Materi merupakan sesuatu yang memiliki masa dan volume
serta menempati ruang, benda-benda di sekitar kita misalnya meja, mobil, buku, air dan udara juga
merupakan materi selain menempati ruang juga mempunyai masa.
C. Sifat Materi
Berdasar kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi:
a. Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang biasanya dapat
diamati dari luar materi. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya zat lain. Contoh: warna, bau,
rasa, titik didih, massa jenis.
b. Sifat kimia, yaitu sifat khas yang menjadi identitas dasar materi yang dapat diamati
didalam materi tersebut. Sifat kimia ini berhubungan dengan perubahan menjadi zat lain (menyebabkan
terbentuknya zat lain). Contoh: keelektronegatifan, kereaktifan, energi ionisasi, energi ikatan.
Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat
dibedakan menjadi:
a. Sifat ekstrinsik, yaitu sifat yang besarnya bergantung pada jumlah/ukuran materi.
Contoh: massa, berat, volume
b. Sifat intrinsik, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi.
Contoh: bau, warna, rasa, massa jenis, titik didih, sifat kimia (misalnya: keelektronegatifan, kereaktifan,
energi ikatan).
D. Perubahan Materi
Menurut Einstein massa (m) dapat berubah menjadi energi (E), atau sebaliknya.
E = m . c2
c = cepat rambat cahaya (kecepatan cahaya).
Energi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan materi. Tidak ada yang abadi , kecuali Tuhan
Yang Maha Esa, pencipta materi tersebut. Dengan demikian materi di alam ini selalu mengalami
perubahan. Perubahan terjadi karena berubah massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau
berubah menjadi materi lain. Perubahan tersebut sering kali kita lihat, seperti : Air mendidih manjadi
uap, Besi berkarat, Susu menjadi basi, Ledakan mercon, Kapur barus menyublim.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri. Perubahan sifat ini
ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja, dan ada juga yang melibatkan perubahan sifat
kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisikanya.
Para ahli kimia mengelompokkan menjadi 2 perubahan yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru, tidak berubah zat
asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan ukuran. Pada perubahan
wujud, wujud dapat dikembalikan ke wujud dan bentuk asalnya. Contoh : jika air dipanaskan akan
berubah menjadi uap air, sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan
uap adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda.
a) Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud
1. Benda atau zat padat berubah menjadi benda cair, Mencair atau Pencairan Contoh:
es krim yang berubah menjadi cair terkena suhu panas.
permen atau coklat yang mencair terkena suhu panas.
2. Benda atau zat cair berubah menjadi benda padat = Membeku atau Pembekuan Contoh :
membuat es kebo dari air sirup dalam plastik.
membuat agar-agar atau jelly.
3. Benda atau zat padat berubah menjadi benda gas = Menyublim atau Penyubliman atauSublim,
Contoh :
kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi.
biang es didalam kotak es tongtong untuk mendinginkan es.
4. Benda atau zat gas berubah menjadi benda padat = Menghablur atau Penghabluran atau hablur
atau mengkristal atau pengkristalan, Contoh :pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat bahan
pupuk.
5. Benda atau zat gas berubah menjadi benda cair = Mengembun atau Pengembunan, Contoh :
Hujan di malam minggu berasal dari uap awan yang menjadi air. Udara lembab dan dingin di pagi hari
membuat embun di pucuk daun.
6. Benda atau zat cair berubah menjadi benda gas = Menguap atau Penguapan, Contoh :Air comberan
menguap menjadi uap terkena sinar matahari.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih zat yang
jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia. Contoh : Besi berkarat, proses
fotosintesis, pembuatan tempe (fermentasi), indutri asam sulfat, industri alkohol dan lain-lain.
Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu :
a) Proses Pembakaran
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan oksigen dan adanya api. Pada
proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru yang berbeda sifatnya dari zat asal. Contoh
proses pembakaran :
Kertas dibakar akan berubah menjadi gas, asap, ataupun abu. Bensin terbakar, Lilin menyala, Petasan
meledak.
Pada pembakaran sempurna bahan bakar dihasilkan karbondioksida dan uap air. Jadi pada proses
pembakaran dihasilkan zat baru, yaitu karbondioksida, uap air, asap dan arang. Pada pembakaran yang
tidak sempurna dihasilkan gas beracun yaitu karbon monoksida yang menyebabkan sesak napas.
b) Proses Peragian
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung karbohidrat/protein dengan
bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi zat-zat lain. Contohnya : Singkong , beras
diubah menjadi tape, Kedelai diubah menjadi kecap, tempe tauco, tepung gandum diubah menjadi roti
c) Proses Perusakan Atau Pelapukan
Proses perusakan atau pelapukan yaitu kerusakan yang terjadi karena
aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia. Contohnya : Makanan menjadi basi
minyak menjadi tengik, pelapukan kayu, buah-buahan membusuk.
d) Dari Proses Mahluk Hidup
Proses fotositesis, terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun). Dengan bantuan sinar matahari
tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dan gas oksigen.
Proses pencernaan makanan. Nasi (karbohidrat) dalam tubuh kita dengan bantuan enzim diubah
menjadi glukosa enzim Karbohidrat glukosa. Proses pernapasan, terjadi di mana glukosa dari hasil
pencernaan dalam tubuh akan dibakar dengan oksigen menghasilkan karbondioksida, air, dan energi.
Reaksi :
Glukosa + Oksigen karbondioksida + air + energi
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + energi
Bagaimana membedakan perubahan kimia dari perubahan fisika selain dengan jalan membuktikan
terjadinya zat yang jenisnya baru? Reaksi kimia (perubahan kimia) sering disertai gejala atau tanda-
tanda terbentuknya zat baru. Ada empat macam petunjuk yang menandai berlangsungnya suatu reaksi
kimia yaitu :
1) Pembentukan gas
2) Pembentukan endapan
3) Perubahan warna
4) Perubahan suhu
Dari uraian tentang perubahan materi di atas, maka kita bisa membedakan antara perubahan fisika
dengan perubahan kimia sebagai berikut.
Perubahan fisika
a. Bersifat sementara
b. Tidak menyebabkan terbentuknya materi baru
c. Hanya melibatkan perubahan pada sifat fisika materi
Perubahan kimia
a. Bersifat kekal (permanen)
b. Menyebabkan terbentuknya materi baru
c. Melibatkan perubahan pada sifat fisika maupun sifat kimia
F=K
F : Gaya tarik menarik atau tolak menolak
Q1 dan Q2 : Muatan partikel 1 dan 2
r : Jarak antara partikel 1 dan 2
k : Konstante dielektrik
Bila Q1 dan Q2 bermuatan sama, maka keduanya akan tolak-menolak, sebaliknya bila Q1 dan Q2
bermuatan berlawanan akan terjadi tarik menarik.
Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur memiliki ruang kosong dan orbit luar berenergi
rendah. Makin rendah energi suatu orbit, nakin tinggi stabilitas elektron yang ada di dalamnya. Semua
unsur non-logam memiliki paling tidak 4 dari 8elektron yang mungkin berada pada orbit luar, kecuali: H,
He, dan B.
Perbedaan unsur non-logam dengan logam adalah tidak memiliki kelebihan ruang kosong yang
berenergi rendah untuk penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam
unsur non-logam tidak mengalami delocalised seperti pada ikatan metalik (ikatan logam). Jadi elektron
ini tinggal terlokalisir dalam kedekatan antar 2 inti (ikatan kovalen).
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2 ada 3 gaya yang bekerja yaitu:
a. Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b. Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c. Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari atom yang lainnya. Besarnya
gaya c ini lebih besar dari jumlah gaya a dan b.
b) Valensi atau kekuatan penggabungan
Valensi suatu atom adalah jumlah ikatan kovalen yang dapat terbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0, F
= 1, O = 2, Li =1.
3. Ikatan non-logam dengan logam
Pasangan elektron yang membentuk suatu ikatan antara atom logam dan non-logam terletak pada orbit
yang overlap antara 2 atom tersebut. Karena atom non logam tidak mempunyai ruang kosong dengan
energi rendah, maka elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.
Atom dari unsur yang berbeda memiliki kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektron
dalam suatu ikatan kovalen.
F, O, Cl : kemampuan menariknya kuat
Na, K : kemampuan menariknya lemah.
Elektro-negativitas: kemampuan relatif suatu unsur untuk memenuhi muatan listrik yang nega
Kesimpulan
Energi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan materi. Tidak ada yang abadi , kecuali Allah
S.W.T, pencipta materi tersebut. Dengan demikian materi di alam ini selalu mengalami perubahan.
Perubahan terjadi karena berubah massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau berubah
menjadi materi lain. Perubahan tersebut sering kali kita lihat, seperti : Air mendidih manjadi uap, Besi
berkarat, Susu menjadi basi, Ledakan mercon, Kapur barus menyublim.
Prubahan fisika
Prubahan kimia