Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi, dan ruang lingkup permasalahan di
lingkungan Smk Bina warga serta tujuan perencanaan dan sistematika penulisan.

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Persaingan dunia bisnis pada saat ini sangatlah ketat, dimana tingkat mobilitas
yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat, dimana
perkembangan ini membawa dampak ke berbagai bidang salah satunya adalah
lembaga Pendidikan. Keadaan demikian menuntut stakeholder untuk lebih
cermat lagi dalam melakukan strategi pemasaran dalam mempertahankan
bisnisnya. Dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang baru dan inovatif, dalam
meningkatkan pemasaran dan nilai jual sekolah sehingga dapat bersaing dengan
kompetitor smk lainnya. Kegiatan mengenalkan nilai jual sekolah menggunakan
internet disebut dengan e-marketing. Dengan menggunakan e-marketing
hubungan dengan calon siswa dapat memangkas biaya dan waktu, karena dapat
diakses selama 24 Jam, dimana saja kapan saja selama ada koneksi internet.
SMK Bina Warga merupakan salah satu dari beberapa sekolah kejuruan yang ada
di kota Bandung, yang memiliki program keahlian Komputer Akuntansi,
Komputer Administrasi bisnis, Pemasaran dan Multimedia.
Dalam rangka meningkatkan daya saing, maka diperlukan salah satu strategi
yang dipakai untuk menarik minat siswa. Oleh karena itu diperlukan sebuah
aplikasi e-marketing untuk menunjang kebutuhan smk tersebut.
I.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, adapun identifikasi masalah dari
hasil analisa di SMK adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat strategi E-Marketing di SMK Bina Warga?


2. Bagaimana mempromosikan nilai jual sekolah kepada calon siswa baru?

1.3. Ruang Lingkup Permasalahan


Batasan masalah di maksudkan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan,
agar perencanaan strategi dan sistem yang dirancang lebih terarah. Pada
penelitian ini permasalahan dibatasi dengan membahas yaitu:

1. Aplikasi yang dibangun berbasis web.

2. Perencanaan strategi yang digunakan menggunakan SWOT.

I.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan teknologi internet sebagai salah satu strategi E-Marketing.

2. Meningkatkan daya saing minat dan jumlah calon siswa baru yang mendaftar
ke SMK Bina Warga Bandung.

I.5. Metodologi Penelitian


1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,
beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Observasi
Melalui Observasi atau pengamatan langsung dilakukan di SMK Bina
Warga Bandung.
2. Wawancara
Dilakukan dalam mengumpulkan informasi untuk kebutuhan analisis data
data terhadap pihak yang terkait di SMK Bina Warga.
3. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi akan teoriteori yang diperlukan, dilakukan
studi pustaka dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi
untuk dapat dijadikan acuan pembahasan yang diperlukan.

4. Studi Literatur
Mempelajari dan melakukan analisis pada dari jurnal-jurnal penelitian
sejenis yang telah ada sebelumnya.

I.5.3 Metodologi Analisis Perencanaan Strategi


Analisa SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weakness), Peluang (opportunities), Ancaman (threats) yang ada
dilingkungan Smk Bina Warga.

I.5.4 Metodologi Pengembangan Sistem


Dalam metode pengembangan sistem ini digunakan metode Prototype karena
metode ini cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang
jelas. Prototype merupakan salah satu metode pengembangan sistem yang
banyak digunakan. Prototype model adalah suatu proses pembuatan software
yang bersifat berulang dan dengan perencanaan yang cepat yang dimana
terdapat umpan balik yang memungkinkan terjadinya perulangan dan
perbaikan software sampai dengan software tersebut memenuhi kebutuhan
dari pengguna. Prototype model juga adalah salah satu model sederhana
pembuatan software yang dimana mengijinkan pengguna memiliki suatu
gambaran awal/dasar tentang program serta melakukan pengujian awal yang
didasarkan pada konsep model kerja (working model). Kunci agar model
prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-
aturan main pada saat awal, yaitu pengguna dan pengembang harus setuju
bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan.
I.6. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan dalam skripsi ini terdiri atas 5 (lima) bab utama. Secara garis
besar penjelasan untuk setiap bab yang terdapat dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah Penelitian,
Tujuan&Manfaat Penelitian, Batasan Masalah Dalam Penelitian, Metodologi
Pengumpulan Data, Metodologi Pengembangan Sistem, dan Sistematika
Penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Dasar teori berfungsi mencakup telah teori yang relevan dengan judul atau pokok
permasalahan. Landasan ini akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam
bentuk teori-teori sehingga mempermudah dalam pembahasan serta penyelesaian
kasus atau suatu penelitian. Berisi tentang teori-teori yang menjadi landasan atau
dasar dalam melakukan penelitian di SMK Bina Warga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas mengenai analisis kelemahan sistem, analisis terhadap sistem
yang berjalan saat ini, semua prosedur-prosedur yang sedang berjalan, analisis
dokumen dan evaluasi sistem yang sedang berjalan. Bab ini juga membahas
tentang perancangan sistem, tahap perancangan sistem meliputi perancangan
berorientasi object use case, activity diagram, class diagram, dan sequence
diagram.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Berisi tentang uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan


rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi konstruksi
(coding), pengujian perangkat lunak, dan instalasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penerapan sistem


yang baru, juga berisi saran-saran dari penelitian yang dibuat.
BAB II
DASAR TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori permasalahan yang dibahas dalam proyek
akhir sampai dengan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem.

II.1 Teori Tentang Permasalahan


Sub bab ini merupakan penjelasan tentang permasalahan yang dihadapi di SMK
Bina Warga Bandung, diantaranya belum adanya strategi e-marketing untuk
menjual nilai sekolah kepada calon siswa sehingga menyebabkan kekalahan
dalam bersaing dengan smk lainnya.

II.1.1. Pemasaran
II.1.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran harus mencakup kebutuhan dan keinginan calon siswa baru. Arti
kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasan dasar
tertentu. Arti keinginan adalah dorongan-dorongan akan pemuas tertentu dari
kebutuhan yang lebih dalam. Keinginan dari setiap individu-individu berbeda,
sehingga sekolah harus pintar dalam melihat keinginan-keinginan mereka yang
berbeda. Pemasaran berarti segala usaha yang meliputi penyaluran nilai jual
lingkungan sekolah kepada eksternal agar dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan calon siswa baru. Sekolah harus mempersiapkan berbagai macam
strategi yang baik untuk menyampaikan kelebihan nilai jual sekolah kepada
calon/orangtua siswa baru.

Gambar II.1 menjelaskan konsep pemasaran menurut Kotler (2004), bahwa


untuk mencapai tujuan organisasi bergantung pada menentukan kebutuhan dan
keinginan dari target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan kompetitor, disebut konsep
empat pilar pemasaran.
Gambar II.1 Empat Pilar Konsep Pemasaran

Menurut (Ebert dan Griffin, 2009) Pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian
institusi dan proses menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan
menawarkan peningkatan yang memberikan nilai kepada pelanggan, client,
partners, dan masyarakat luas.

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2004) Marketing adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain.

Menurut (Mohammaed et al, 2003) Marketing adalah proses perencanaan dan


pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, distribusi ide, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan kebutuhan individu dan
organisasi

II.1.1.2. Pengertian E-marketing


Menurut Judi Strauss (2009) E-marketing:
Hanyalah salah satu bagian dari aktivitas E-businnes suatu perusahaan.
E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses
pembuatan, komunikasi dan penyampaian nilai kepada pelanggan dan
untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan bagi perusahaan dan stakeholder.

Menurut Kotler dan Armstrong (2004) e-marketing: Menggambarkan usaha-


usaha perusahaan untuk menginformasikan, berkomunikasi, mempromosikan,
dan memasarkan produk dan jasanya lewat internet.
Menurut (Chaffey et al., 2009) e-marketing: Internet marketing (E-marketing)
secara sederhana diartikan sebagai salah satu cara tujuan pemasaran melalui
penerapan teknologi digital.

Menurut Mohammed et al (2003) adalah proses membangun dan memelihara


hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan online untuk memfasilitasi
pertukaran, ide, barang, dan jasa yang dapat memuaskan tujuan dari kedua belah
pihak.
Terdapat 7 langkah pada internet marketing menurut Muhammed et al:
Tahap 1: Menentukan Peluang Pasar.
Tahap ini meliputi analisa peluang pasar dan langkah awal utama dalam konsep
bersaing, dimana merupakan kegiatan mengumpulkan data online dan offline
yang cukup menentukan kesimpulan dari bukti penilaian terhadap peluang. Cara-
cara analisa peluang pasar dapat dilihat dari enam langkah yang terdapat di
bawah ini:

Gambar II.2 Menentukan peluang pasar


(Sumber: Mohammed et al., 2003)
Tahap 2: Menyusun Strategi Pemasaran

Kunci konsep dalam strategi pemasaran ada Gambar II.3, secara tradisonal berisi
segmentation, targeting, dan positioning Strategi ini kemudian didukung oleh
program marketing mix price (harga), product (produk), promotion ( promosi),
dan distribution (distribusi). Semua keputusan ini saling berhubungan dan saling
bergantung.

Gambar II.3 Marketing-Strategy Decision (Sumber: Mohammed et al.(2003)

Melayani semua kebutuhan customer (siswa/calon siswa) yang terdiri dari


berbagai segmen yang sangat beragam. Masing-masing siswa memiliki
kebutuhan yang berbeda dan bervariasi keinginannya. Suatu sekolah perlu
mengidentifikasikan keinginan siswa/calon siswa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dengan lebih efektif.
Tahap 3: Merancang Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu ungkapan atau persepsi dari terhadap semua
ketertarikan yang dialami siswa pada saat berada dilingkungan sekolah. Pada
tahap ini kita akan berusaha untuk merancang pengalaman yang kita harapkan
didapatkan oleh siswa dari sekolah.
Hirarki pengalaman terdiri dari tiga tahap pengalaman siswa, yaitu:
a. Exprience Functionality Lingkungan sesuai dengan keinginan
b. Experience Intimacy Mereka mengerti saya
c. Experiencing Evangelism-Saya suka membagi cerita

Tahap 4: Menyusun Customer Interface


a. Internet telah mengubah konsep tempat pertukaran dari konsep marketplace
(interaksi face-to-face) menjadi konsep marketspace (interaksi screen-to-
face). Perbedaan utamanya adalah bahwa pertukaran sekarang ini telah
diperantarai dengan teknologi sebagai interface. Interface ini dapat berupa
peralatan seperti PC (Personal Computer) desktop, subnotebook,
Community:Adalah hubungan yang dibangun berdasarkan ketertarikan yang
sama terhadap sesuatu, antara calon siswa dengan sekolah
b. Customization: Adalah kemampuan sebuah website untuk dapat
dimodifikasi baik oleh sekolah. Personal digital assitant, mobile phone,
wireless application protocol (WAP), atau alat-alat lain yang dapat
terkoneksi dengan internet.
c. Context: Dua dimensi dari context adalah nilai estetika dan nilai fungsional.
d. Content: Empat dimensi dari dua content adalah offering mix (menawarkan
campuran), appeal mix (pendekatan campuran), multimedia mix (multimedia
campuran), dan content type (jenis isi).
e. Communication: Adalah dialog yang terjadi antara sebuah sekolah dan
siswanya.
f. Connection: Jaringan yang menghubungkan antara satu situs dengan situs
lain.
g. Commerce :Adalah kapasitas transaksional dari suatu situs

Tahap 5: Merancang Program Pemasaran


Tahap ini sangat merupakan perancangan kombinasi khusus dari tindakan
pemasaran untuk memindahkan target calon siswa baru dari awareness menjadi
commitment. Kerangka kerja pada gambar 2.4, digunakan untuk mengerjakan
tugas pada tahapan ini adalah menggunakan Marketspace Matrix. Pada matriks
ini, pemasaran melalui internet memiliki enam golongan pendukung, yaitu
produk (product), harga (price), komunikasi (communication), komunitas
(community), distribusi (distribution), dan merek (branding), yang dapat
digunakan untuk menciptakan kewaspadaan (awareness), penjelajahan
(exploration), dan diharapkan berkomitmen pada sekolah.

Gambar II.4 Stages of Customer Relationship


(Sumber: Mohammed et al.(2003))
Tahap 6: Pengumpulan informasi tentang calon siswa baru
Bagaimana dengan menggunakan teknologi dapat lebih memahami dan
mempengaruhi calon siswa baru melalui Marketing Research, Database
Marketing dan Customer Relationship Management (CRM). Penelitian pasar
merupakan alat yang membantu sekolah untuk memahami dan memenuhi
keinginan dan kemauan dari siswa, dimana dapat menyediakan informasi
mengenai kualitas siswa dan layanan yang dibutuhkan oleh calon siswa baru
sehingga sekolah dapat menentukan nilai jual yang sesuai. Dengan adanya
marketing research, sekolah dapat mengurangi kegagalan dari persaingan atau
marketing yang menghabiskan biaya tinggi.

Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran


Mengevaluasi semua program marketing apakah mencapai sasaran.
Menggunakan parameter untuk mengukur kesuksesan dari program marketing
online dan apakah cocok dengan objektif dari sekolah. Dalam tahap ini,
digunakan Marketing Metrics Framework yang terdiri dari Financial Metrics,
Customer-Based Metrics, Implementation Metrics. Financial Metrics digunakan
untuk mengukur hasil dasar dan merupakan level keseluruhan. Metric ini
meliputi pengukuran Sales, Revenue, Gross Margin, Profits, Marketing Spend.
Customer-Based Metrics digunakan untuk melihat kinerja marketing dalam
membangun aset yang berorientasi pada calon siswa baru yang akan
diterjemahkan ke dalam hasil secara financial. Metric ini berhubungan dengan
calon siswa baru yaitu Awareness, Exploration, Commitment, dan Dissolution.
Marketing Implementation Metrics digunakan untuk melihat seberapa efektif dan
baiknya kinerja elemen-elemen dalam program marketing dalam hal membangun
aset berorientasi siswa. Elemen-elemen tersebut adalah Pricing, Communication,
Distribution, dan Branding.
Menurut Mohammed et al(2003) internet akan terus mempengaruhi strategi
pemasaran pada suatu sekolah dengan sistem perekonomiannya yang baru.
Pengaruh internet terhadap pemasaran tersebut, antara lain :
a. Tingkatan segmentasi yang lebih baik.
Dengan berkurangnya biaya dalam pengumpulan dan pemrosesan informasi
pada internet, sekolah dapat lebih akurat lagi dalam melakukan segmentasi
calon siswa baru.
b. Perputaran waktu yang lebih cepat dalam mengambil keputusan tentang
strategi pemasaran.
Dengan adanya internet, strategi pemasaran akan terpengaruh karena
sekolah akan lebih cepat dan mudah mengumpulkan informasi, sehingga
strategi pemasaran yang disusun akan lebih cepat direncanakan.
c. Meningkatkan usaha pemasaran.
Karena dengan adanya internet pengumpulan informasi menjadi lebih cepat
dan mudah, maka pelacakan terhadap usaha pemasaran yang dilakukan juga
semakin cepat dan mudah.
d. Meningkatkan integritas antara strategi pemasaran dengan strategi bisnis dan
operasi. Strategi pemasaran akan meningkatkan dan menjadi lebih
terintegritasi ke dalam fungsi yang berbeda dari lingkungan sekolah,
sehingga strategi pemasaran akan lebih searah dengan strategi bisnis dan
operasi.
Pemasaran merupakan proses manajemen yang bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan siswa secara
menguntungkan.
Tiga proses operasional pada e-marketing:
1. Customer acquisition: menarik pengunjung ke situs website atau promosi
sebuah brand melalui search engines atau advertising.
2. Customer conversion: menarik pengunjung untuk mencapai hasil dari
capaian dari pemilik, seperti penjualan atau browsing content lain.
3. Customer retention and growth = mendorong penggunaan berulang dari
saluran digital dan untuk transaksional, penjualan berulang.

Proses perencanaan e-marketing:


1. Situation where are we now?
Tujuan dari menganalisis situasi adalah untuk memahami lingkungan saat
ini dan masa depan yang berada dimana sekolah beroperasi.
2. Objectives where do we want to be?
Rencana e-marketing yang efektif didasarkan pada tujuan yang jelas karena
ini akan menginformasikan strategi dan taktik dan membantu dalam
mengkomunikasikan tujuan strategis untuk tenaga kerja dan investor.
3. Strategy - how do we get there?
Unsur strategi rencana e-marketing mendefinisikan bagaimana tujuan e-
marketing akan tercapai. Strategi definisi harus terintegrasi ke dalam proses
perencanaan e-marketing sejak perencanaan e-marketing adalah proses
berulang-ulang dari analisa situasi untuk pengaturan tujuan untuk definisi
strategi.
4. Tactics how exactly do we get there?
Taktik pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan secara tradisional
berbasis di sekitar elemen dari bauran pemasaran (product, price, place,
promotion, people, process, and physical evidence)
5. Action what is our plan?
Tindakan komponen perencanaan e-marketing mengacu pada aktivitas yang
dilakukan oleh manajer untuk melaksanakan rencana tersebut.
6. Control did we get there?
Unsur kontrol rencana e-marketing dapat dicapai melalui kombinasi teknik
tradisional seperti riset pemasaran untuk mendapatkan pandangan calon
siswa baru, dan opini dan teknik baru seperti analisis file log web server yang
menggunakan teknologi untuk memantau apakah tujuan sudah tercapai.
Brand = nama sekolah, logo atau simbol yang secara khas dapat membantu
seseorang mengidentifikasi sekolah.
Brand equity = nilai yang tampak atau tidak nampak sebuah nilai jual, seperti
prestasi akademik/non akademik, testimoni siswa / alumni.
Brand identity Totalitas asosiasi daya saing atau kualitas siswa termasuk nama
dan simbol-simbol yang harus dikomunikasikan.
Brand experience
Frekuensi dan kedalaman interaksi dengan merek yang dapat ditingkatkan
melalui Internet.
Internet marketing research Vs Traditional marketing research
- Internet marketing research membantu menemukan dan menganalisis pilihan
secara cepat, informasi siswa dan kompetitor.
- Traditional marketing research melalui focus groups, wawancara, survei
tertulis dan telepon, kuesioner, dan data sekunder.
Keuntungan Marketing Research
Marketing research dapat mengevaluasi hasil promosi melalui pengukuran
banyaknya peminat hasil dari promosi sehingga dapat menentukan keberhasilan
atau kegagalan.
Marketing research membantu kita untuk melakukan riset dan pengembangan
lebih lanjut dan target pasar dapat dicapai secara lebih efektif.
Online focus groups dapat dilakukan untuk memungkinkan calon siswa baru saat
ini atau potensial untuk mempresentasikan pendapat mereka tentang nilai jual
sekolah, kualias atau ide. Umpan balik ini dapat berguna ketika membuat
keputusan penting pada inovasi sekolah.
Membantu kita dalam mengidentifikasi segmen pasar yang mungkin dapat
tumbuh atau yang mungkin paling menguntungkan.
Riset dan segmentasi pasar dapat membantu pemasar dalam menentukan sistem
distribusi yang tepat dan pelayanan. Contoh amazon Membantu memahami
trend industri yang sedang berkembang.
II.1.2. Teknologi Internet
II.1.2.1. Pengertian Internet
Menurut (Ebert dan Griffin, 2009) Internet: Sebuah sistem raksasa pada
komputer yang saling berhubungan, lebih dari 100 juta komputer di lebih 100
negara yang kita ketahui sekarang.

(Haag et al, 2005) Internet: Adalah jaringan komputer yang sangat luas
menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia. Sekolah, bisnis, agen
pemerintahan dan lain lain yang terhubung dalam jaringan dalam mereka
sendiri ke Internet, membuat jaringan yang benar benar sangat besar dari
jaringan komputer yang terhubung.

(Kotler dan Armstrong, 2004) Internet: Jaringan global dari jaringan-jaringan


Komputer yang luas dan berkembang tanpa ada manajemen atau kepemilikan
terpusat. Saat ini internet menghubungkan individu dan perusahaan satu sama
lain dan dengan informasi di seluruh dunia. Internet menyediakan koneksi ke
informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun dan dimanapun.

(Coupey, 2001) Internet:Komunikasi antara pelanggan, pasar dan jutaan


organisasi. Internet memungkinkan seseorang untuk menentukan cara mereka
berkomunikasi, baik dengan orang lain maupun seluruh target pasar secara cepat
dan mudah.

II.1.2.3. Strategi
Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steinter dan Miner (1977) mengatakan bahwa
strategi: Merupakan respon secara terus menerus, maupun adaptasi terhadap
peluang dan ancaman eksternal, ataupun kekuatan dan kelemahan internal yang
dapat mempengaruhi organisasi.
Hamel dan Prahalad (1995), mengatakan bahwa strategi:
Tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian,
perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi,
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inoasi pasar
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti pada bisnis yang
dilakukan.
Porter (1985) mengatakan bahwa strategi: Alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing.

Leaned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965) mengatakan bahwa strategi:


Alat untuk menciptakan keunggulan bersaing.Dengan demikian salah satu
fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak
ada.

II.2. Metodologi Yang Digunakan


Sub bab ini menjelaskan tentang landasan teoritis dari metodologi yang
digunakan yakni model proses prototyping untuk mengembangkan
sistem/perangkat lunak dan analisis swot sebagai perencanaan strategi. Pada sub
bab ini juga dijabarkan tools dan alat yang digunakan untuk tahapan
pengembangan menggunakan UML dan dasar teori untuk pemodelan UML
tersebut.

II.2.1. Metodologi Pengembangan sistem


Metode yang digunakan dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah dengan
menggunakan prototyping, menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) dalam
bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak mengemukakan bahwa
metode prototyping dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan
dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan objektif keseluruhan system
(perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang
diketahui, dan area garis besar dimana lebih jauh merupakan keharusan
kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat berfokus pada
penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan Nampak bagi
pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).
Perancangan kilat membawa kepada kontruksi sebuah prototype. Prototype
tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring
kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Interaksi terjadi pada saat prototype
diatur untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama
memungkinkan pengembangan untuk secara lebih baik memahami apa yang
harus dilakukan. Berikut gambar prototype paradigman :

Gambar II.5 Metode Pengembangan Prototype Paradigma

Sumber : Roger. S. Pressman, Ph. D (Rekayasa Perangkat Lunak, 2002)

Keterangan :

1. Mendengarkan Pelanggan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara
mendengarkan keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai
kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang sedang
berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.
2. Membuat dan Merancang Prototype
Pada tahap ini, dilakukan perancangan pembuatan prototype sistem. Prototype
yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah didefinisikan
sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.

3. Uji coba
Pada tahap ini, prototype pada sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna.
Kemudian dilakukan evalusai kekurangan-kekurangan dari kebutuhan
pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari
pelanggan untuk memperbaiki Prototype yang ada.

II.2.2 Metode Analisis Perencanaan Strategis


Analisis SWOT disebut juga dengan analisis KEKEPAN (Kekuatan, kelemahan-
kelemahan, dari sumber daya digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemaha, peluang-peluang, ancaman). Digunakan untuk menilai
kekuatan-kekuatan, dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki
Smk Bina Warga dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan
yang dihadapi (Jogiyanto, 2005). Adapun alat dipakai untuk menyusun faktor-
faktor strategis lembaga pendidikan Smk Bina Warga adalah matrik SWOT.
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi oleh Smk Bina Warga dapat disesuaikan dengan
kekuatan dalam kelemahan yang dimilikinya (Jogiyanto, 2005)
Tabel II.1 Matrix SWOT (Ward and Peppard, 2003)

Internal Kekuatan Kelemahan


Eksternal
Peluang (opportunities) Strategi SO: Strategi WO:
Strategi yang Strategi yang
menggunakan Kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
Ancaman Strategi ST: Strategi WT:
Strategi yang Strtegi yang
menggunakan Kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi kelemahan untuk
ancaman menghindari ancaman

Keterangan dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
menguasai ancaman
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
II.2.Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan
II.2.1 Observasi
Menurut Jogiyanto (2008) Observasi Merupakan teknik atau pedekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

Menurut Basrow (2012) Observasi Suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara diteliti serta pencatatan sistematis.

Menurut Sudjana (2011) Observasi Pengamatan sebagai alat penilaian banyak


digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan.

II.2.2 Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013) wawancara Merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Menurut Lexy J. Moeleong (1995) wawancara Percakapan dengan maksud-


maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan
langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan
mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

Menurut Sutrisno Hadi (1989) wawancara Sebagai sesuatu proses tanya-jawab


lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat
melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya,
tampaknya merupakan alat pengumpulan informasi yang langsung tentang
beberapa jenis data social, baik yang terpendam maupun yang memanifes.
II.2.3. Studi Pustaka
Menurut Sarwono (2008) Studi pustaka: Mempelajari berbagai buku referensi serta hasil
penelitan sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti

Menurut Nazir (2008) Studi Pustaka: Teknik pengumpulan data dengan melakukan
penelaahan terhadap berbagai buku, literature, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan
dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Menurut Sugiyono (2012) Studi Pustaka: Referensi serta literatur ilmiah lainnya yang
berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti.

II.2.4. Studi Literatur


Menurut Nazir (2005) Studi literatur: Merupakan kegiatan menelusuri literatur
yang ada serta menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap
data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah berkembang
dalam bidang ilmu yang diteliti, mencari metode-metode serta teknik penelitian,
baik dalam pengumpulan data atau dalam analisis data yang pernah dilakukan
oleh peneliti-peneliti terdahulu.

Sedangkan pengertian literatur menurut (ALA Glosary of Library and


information Science (1983)) Yaitu bahan bacaan yang dapat digunakan dalam
berbagai aktifitas, baik secara intelektual maupun rekreasi literatur sendiri dapat
digolongkan menjadi literatur primer dan literatur sekunder, dan tersier. Dimana
tingkat ketajaman analisis setiap literatur berbeda. Literatur primer yaitu karya
tulis asli yang memuat sebuah teori atau sebuah gagasan dalam berbagai bidang,
misalnya laporan penelitian, paten, disertasi, makalah seminar dan lain-lain.
Sedangkan literatur sekunder yaitu yaitu literatur yang meringkas, atau
mengindeks literatur primer, jadi tidak berisi literatur baru. Pada literatur tersier
memuat petunjuk untuk mendapatkan literatur sekunder, misalnya blibliografi
direktori.
II.2.3. Alat Bantu Yang Digunakan
II.2.3. PHP
Menurut Converse dan Park dalam Simarmata (2010) dalam buku Rekayasa
Web menerangkan bahwa,

PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP


mengijinkan pengembang untuk menempelkan kode di dalam HTML
dengan menggunakan bahasa yang sama, seperti Perl dan UNIX shells.
Objek sumber tersusun sebagai halaman HTML, tetapi dengan
generasi konten dinamis yang programmatic.

Menurut Converse dan Park dalam Simarmata (2010), kelebihan PHP dari
bahasa pemograman lain adalah:

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak


melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif
mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah
karena memiliki referensi yang banyak.
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux,
Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console
serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
II.3.2. Unified Modeling Language (UML)
Dalam penyusunan proyek akhi ini digunakan metode berorientasi obyek dalam
analisis dan perancangan sistem, dan alat bantu yang digunakan dalam
pengembangan sistem adalah dengan Unified Modeling Language (UML).
Menurut (Adi Nugroho : 2005). Unified Modeling Language (UML) adalah alat
bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek.

Menurut (Adi Nugroh o:2005). Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling


Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti
(ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML)
menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan
analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa
perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling
Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-
model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa
pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping)
langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language
(UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java,
Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah


yaitu :

a) Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling


Language (UML) forward engineering.
b) Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna,
pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari
implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat
sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan
pengembang.
Menurut Budiyanto, S.kom, M.kom dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar
Framework Yii, Framework Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP
berbasis komponen untuk pengembangan aplikasi web berskala besar.
Framework Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web
dan mampu meningkatkan kecepatan dalam membuat aplikasi web. (Budiyanto,
S.kom, M.kom, 2013).
c) Masih dalam buku Budiyanto, S.kom, M.kom mengatakan bahwa aplikasi
yang dibangun menggunakan Framework Yii membutuhkan beberapa file
pustaka (lib) yang telah disediakan oleh framework Yii sendiri, dan
menggunakan metode pemrograman berorientasi objek atau OOP (Object
Oriented Programming).
d) Kelebihan dari Framework Yii antara lain:
e) 1. Dilengkapi dengan generator kode,
f) 2. Akses aplikasi lebih cepat,
g) 3. Lebih aman

II.2.1.3. Yii Framework


Menurut Wardana (2012) dalam bukunya Menjadi Master PHP dengan
Framework Codeigniter mengatakan bahwa Framework adalah kumpulan
perintah atau fungsi dasar yang membentuk aturan-aturan tertentu dan saling
berinteraksi satu sama lain sehingga dalam pembuatan aplikasi website, kita
harus mengikuti aturan dari framework tersebut. Dengan framework (dalam hal
ini framework PHP), kita tidak perlu memikirkan kode perintah/fungsi dasar dari
aplikasi website.

Menurut Sharive (2013) dalam bukunya Menguasai Framework PHP Terbaik


mengatakan bahwa Yii (Yes it is) adalah sebuah framework PHP berbasis
komponen dengan performa tinggi untuk pengembangan aplikasi web, Yii
menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu
meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.
Yii juga dirancang dengan prinsip pengembangan DRY (Dont Repeat Yourself).
DRY merupakan konsep kunci dari konsep agile application development yang
bertujuan untuk mengurangi pengulangan. Yii melampaui framework PHP lain
dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi.

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja


tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan
reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan
kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/)
singkatan dari "Yes It Is!".
II.2.1.3.1 Gambaran Arsitektur MVC Yii Framework
Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii menangani
permintaan pengguna.

Gambar II 1 Struktur statis Yii Framework


II.2.1.3.2 Alur Kerja Umum
Diagram berikut memperlihatkan alur kerja umum sebuah aplikasi Yii .

Gambar II.2 Alur Kerja Umum


Penjelasan Deskriptif:

1. Pengguna membuat permintaan dengan URL


http://www.example.com/index.php?r=post/show&id=1 dan server Web
menangani permintaan dengan menjalankan skrip boot strap index.php.

2. Skrip bootstrap membuat sebuah instance Aplikasi dan menjalankannya.

3. Aplikasi mendapatkan rincian informasi permintaan pengguna dari


komponen aplikasi bernama request.

4. Aplikasi menentukan controller dan aksi yang diminta dengan bantuan


komponen aplikasi bernamaurlManager. Dalam contoh ini, controller
adalah post yang merujuk pada kelas PostController; dan aksi
adalah show yang arti sebenarnya ditentukan oleh controller.

5. Aplikasi membuat instance controller yang diminta untuk selanjutnya


menangani permintaan pengguna. Controller menentukan
aksi show merujuk pada sebuah metode bernama actionShow dalam kelas
controller. Kemudian membuat dan menjalankan filter (contoh kontrol
akses, pengukuran) terkait dengan aksi ini. Aksi dijalankan jika diijinkan
oleh filter.

6. Aksi membaca Post model di mana ID adalah 1 dari database.

7. Aksi meyiapkan view (tampilan) bernama show dengan model Post.

8. View membaca dan menampilkan atribut model Post.

9. View menjalankan beberapa widget.

View menyiapkan hasil yang dipasangkan dalam layout (tata letak). Aksi
mengakhiri pembuatan view dan menampilkan hasil akhir kepada pengguna.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Gambaran Umum Sekolah


III.1.1. Profil Sekolah
SMEA Bina Warga di bawah naungan yayasan pendidikan Bina Warga Bandung
yang didirikan pada tanggal 11 MEI 1979 dan menumpang pada bangunan
gedung SMEA 2 filial Jl. Buah Batu No. 135 yang telah dikosongkan karena
siswanya ditarik ke bangunan gedung baru di Jl. Selontongan No. 10 Bandung
mampu menampung seluruh siswa.

Maksud dan tujuan didirikannya SMEA Bina Warga tiada lain untuk menampung
para calon siswa yang tidak tertampung di sekolah-sekolah Negeri sebagaimana
yang diinginkan oleh para pendiri. Untuk pertama kali, kegiatan opersionalnya
adalah penerimaan siswa tahun 1979 ditugaskan Drs. Prawoto sebagai
Penanggung jawab.

Demi tertibnya administrasi pelaksanaan sekolah serta tanggung jawab maka


pada tahun 1980 ditugaskan Bapak Drs. Saleh Suradinata sebagai Kepala SME
Bina Warga. Pada tahun 1984 pimpinan sekolah diserah terimakan kepada Bapak
Drs. R. Usman sebagai Kepala Sekolah, berhubung Bapak Saleh Suradinata
mendapat tugas baru menjadi Kepala SMEA Negeri 3 Cimahi.

Pada tahun 1986, terjadi pula pergeseran pimpinan dari Drs. R. Usman kepada
Drs. Soenarto. Karena mendapat tugas baru sebagai Kepala SMEA Negeri 1
Bogor. Drs. Soenarto diangkat oleh pemerintah sebagai Kepala sekolah yang
diperbantukan (DPK) pada SMEA Bina Warga dengan tugas menata manajemen
sekolah kea rah yang lebih baik.
Pada tahun 1988 Drs. Soenarto mengemban tugas melanjutkan perjuangan yang
dirintis oleh ketua Yayasan yang pada waktu itu dijabat oleh Drs. Memed Basar,
melanjutkan permohonan untuk memiliki gedung SMEA 2 yang telah
dikosongkan Dengan perjuangan yang penuh rintangan maka dengan gigih Drs.
Soenarto berhasil memperjuangkan SMEA Negeri 2 memenjadi SMEA Bina
Warga Bandung, dibuktikan dengan acara Hibah nomor 2501/102/R/1990
tanggal 16 Juni 1990.

Mengingat gedung ruang belajar kondisinya kurang memadai, maka pada tahun
1991 pihak Yayasan dan Sekolah sepakat untuk merenovasi bangunan tersebut
secara bertahap.

A. Lingkup Aplikasi
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 diterapkan pada seluruh fungsi yang
mencakup seluruh proses kegiatan Belajar Mengajar dan proses sistem yang
ada dalam setiap unit kerja, sebagaimana digambarkan dalam peta proses.

B. Visi dan Misi

Visi :
Mewujudkan lulusan yang memilki dasar-dasar
keimanan, keilmuan, kemandirian dan berprestasi serta
siap berkompetensi dalam memenuhi tuntutan Dunia
Usaha dan Dunia Industri/Dunia Kerja, menguasai
IPTEK dan siap bersaing di era Globalisasi.

Misi :

Mewujudkan lulusan sebagai insan yang berkualitas,


berprestasi, berkepribadian luhur, berahlak mulia serta
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual,
bertanggung jawab, disiplin, jujur, terampil/cekatan,
serta berjiwa wirausaha.

C. Potensi Internal dan Eksternal


1. Potensi Internal
Potensi yang dimiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Warga
Bandung, antara lain sebagai berikut;

a. Memiliki lebih dari 48 (empat puluh Delapan) orang guru yang


berjenjang strata satu dan strata dua, dan telah mengikuti berbagai
macam penataran/pelatihan.
b. Animo masyarakat terhadap SMK Bina Warga Bandung yang
cukup tinggi, ditandai dengan jumlah pendaftar lebih dari 300 orang.
c. Memiliki bangunan seluas 1.669 (seribu enam ratus enam puluh
sembilan)meter persegi, yang berdiri di atas tanah seluas 1.664
(seribu enam ratus enam puluh empat) meter persegi. Terletak pada
lokasi yang strategis, karena berada di pusat kota dan mudah
terjangkau oleh kendaraan umum dari berbagai jurusan. Memiliki 13
ruang teori yang cukup luas. Memiliki 3 Ruang praktek yang
memadai, R. Komputer dengan sistem jaringan LAN dan terkoneksi
internet, Laboratorium Bahasa, R. Praktek Mengetik (Manual dan
Elektronik). Dan Ruang Penunjang, antara lain R. Tata Usaha, R.
Kepala Sekolah, R. Wakil Kepala Sekolah, R. Yayasan,
Perpustakaan, Pusat Kegiatan Siswa (Sanggar OSIS dan enam
Sanggar ekstra kurikuler) R. BP/BK, R. Bursa Kerja, R. Toko dan
Kantin
d. Lingkungan sekitar adalah lingkungan pendidikan dan lingkungan
bisnis. Lingkungan pendidikan antara lain SMP Negeri 13,
SMK/SMP Muhamadyah, SMP Bhayangkari SMK Putra Padjajaran,
SMK Medina, Universitas Nasionla , Universitas Langlang Buana
dan pusat bimbingan belajar Ganesha Operation, Tridaya,
Primagama, Sony Sugema College sedangkan lingkungan bisnis
antara lain Toko Kue Kartikasari dan Prima rasa, Griya Yogya
Departemen Store, Hero Departemen Store, Borma Departemen
Store, Mac Donal, Kentucky, Dealer, Toko Pakaian Muslim Rabani,
Toyota, Bank BTN, Bank Mega, Bank BCA, Bank BRI, Bank
Bukopin, dan arena bisnis lainnya.
e. Taman yang Indah, Asri dan Rindang.
f. Memiliki Parkir yang luas.
g. Memiliki alat komunikasi yang modern, seperti telephone, facsimile,
internet.
h. Adanya ikatan alumni yang senantiasa mendukung program
pengembangan sekolah.

D. Potensi Eksternal
1.Kota Bandung yang merupakan kota Vocasional dan jasa, dimana
belakangan ini berdiri berbagai pusat perbelanjaan yang besar, megah,
dan modern, antara lain Bandung Super Mall, Bandung Electronic
Centre, International Trade Centre, Mall Holis (Carrefour), Bandung
Trade Centre, Pasar Baru, dan World Trade Centre, Studio Trans 7.
2.Banyaknya institusi pasangan yang berstandar Nasional dan
Internasional, baik yang tidak terikat maupun yang telah terikat MoU
yang memfasilitasi pengembangan SMK Bina Warga Bandung melalui
Pendidikan Sistem Ganda.
3.Peluang kerja yang berstandar Nasional dan Internasional bagi tamatan
cukup luas.
4.Beberapa perusahaan pemakai tenaga kerja datang dan langsung
menyelenggarakan test (rekruitmen) di SMK Bina Warga Bandung.
Dengan melaksanakan Sistem menejemen mutu ISO 9001: 2008
SMK Bina Warga Bandung dapat :

1. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang telah


dibangun tiga tahun sebelumnya.
2. Terwujudnya pelayanan prima dalam pengelolaan pendidikan untuk
menjadikan sekolah yang unggul dan mengembangkan sikap
profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan untuk
peningkatan produktivitas kinerja
3. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif, serta menciptakan
lingkungan yang kondusif agar peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang mempunyai budi pekerti luhur dan berakhlak mulia
serta memiliki kompetensi yang mampu bersaing di dunia
internasional.

E. Sasaran
Sasaran pengembangan Manejeman mutu ISO 9001 : 2008 adalah
seluruh Unit kerja yang ada pada SMK Bina Warga Bandung, dari mulai
Top Manajemen (Kepala Sekolah) sampai unit-unit yang ada
dibawahnya, diantaranya:

1. Bidang Kurikulum
2. Bidang Kesiswaan
3. Bidang Hubungan Industri
4. Bidang Sarana dan Prasarana
5. Bidang Ketatausahaan
6. Program (Kompetensi) Keahlian Administrasi Perkantoran
7. Program (Kompetensi) Keahlian Akuntansi
8. Program (Kompetensi) Keahlian Pemasaran
9. Unit Kerja Pengembangan Sumber Belajar dan Perpustakaam
10. Unit Kerja BP/BK

Diraihnya sertifikat ISO 9001 : 2008 dan berjalannya sistem mulai dari
tingkat yang terendah atau hal-hal yang terkecil sampai pada tingkat yang
paling tinggi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, serta
wewenangnya masing masing dapat berdampak pada peningkatan mutu,
khususnya pada:

1. Penerimaan Peserta Didik Baru baik dari kualitas maupun kuantitas.


2. Sumberdaya pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Manajemen Sarana dan prasarana.

III.1.2. Struktur Organigram Smk Bina Warga

Gambar III.1 Struktur Organigram SMK Bina warga


III.1.2.1. Job Desk
Job desk yang menjadi tujuan kerja masing-masing unit dalam struktur
organigram sekolah yaitu:

a. Kepala Sekolah. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Merencanakan Program Kerja Tahunan, RAPBS dan RENSTRA
2. Menyusun RAPBS dengan yayasan
3. Merencanakan dan membina pengembangan karier guru dan staf
4. Memonitor dan mengevaluasi program kerja sekolah
5. Membina dan mengawasi pengelolaan, penyesuaian dan pelaksanaan
kurikulum
6. Membina penyelenggaraan administrasi sekolah dibidang keuangan,
ketenagaan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum
7. Membina kegiatan KBM, tes formatif, tes sumatif, Uji Kompetensi, Ujian
Nasional dan Ujian Akhir Sekolah
8. Membina dan mengawasi pelaksanaan Prakerin
9. Melaksanakan KBM 6 jam pelajaran dan melaksanakan bimbingan
minimal untuk 40 siswa
10. Merencanakan pengembangan sarana dan prasarana
11. Membina pelaksanaan pemeliharaan perbaikan sarana dan prasarana
sekolah
12. Mengatur dan mengelola keuangan sekolah
13. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan PPDB dan MPLS
14. Membina Kesiswaan
15. Membina pelaksanaan bimbingan konseling
16. Membina kegiatan penelusuran lulusan
17. Menjalin kerjasama dengan Ketua Yayasan, DU/DI
18. Membina BKK
19. Mempromosikan, memasarkan tamatan sekolah
b. Wakil Kepala Sekolah. Tugas dan tanggung Jawab
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RENSTRA
2. Menyusun program kerja Hubungan Industri/ Hubungan Masyarakat
(semester dan tahunan)
3. Merencanakan program kerja hubungan industri setiap pragram keahlian
untuk Praktek Kerja Industri
4. Mengkoordinasikan program prakerin dengan Ketua Kompetensi
Keahlian
5. Melaksanakan promosi
6. Mendata DU/DI atau intitusi pasangan yang relevan dengan program
sekolah
7. Mengadakan kerjasama dengan DU/DI atau instansi terkait baik tingkat
regional, nasional maupun internasional
8. Mengawasi pelaksanaan Prakerin, Unit Produksi, dan BKK
9. Mengkoordinasikan permasalahan dan pemecahan dari setiap kegiatan
10. Mengkoordinasikan laporan hasil kegiatan Prakerin, Unit Produksi dan
BKK
11. Mendokumentasikan kegiatan Prakerin, Unit Produksi dan BKK
12. Membuat laporan hasil kegiatan praskerin
13. Mengkoordinir kegiatan Unit Produksi dan BKK
14. Mengajar 12 jam per minggu
15. Mendata dan menelusuri tamatan
16. Mengelola Unit Produksi
17. Membuat laporan secara berkala / incidental
c. BKK. Bertugas dan Bertanggung jawab
1. Menyusun jadwal kegiatan

2. Menginventarisasi data lulusan

3. Pemetaan lulusan

4. Penyaluran lulusan

5. Menjalin kerjasama dengan DU/DI atau instansi terkait

6. Penulusuran lulusan

d. Guru Piket. Bertugas dan Bertanggung Jawab.

1. Mencatat siswa yang terlambat masuk dan yang keluar dengan alasan
yang jelas
2. Memberi tanda waktu mulai pembelajaran sampai setiap akhir
pembelajaran
3. Menyampaikan tugas dari guru yang berhalangan hadir
4. Menginval guru yang tidak hadir
5. Mencatat serta menangani kejadian-kejadian tertentu selama proses
pembelajaran
6. Melaporkan hasil pelaksanaan piket

e. Guru. Tugas dan Tanggung Jawab:

1. Mempersiapkan Administrasi seperti : Silabus, RPP, Program


Semester, Program Tahunan, Daftar nilai, Kisi-kisi dan Perangkat
Evaluasi, Buku absensi siswa, Buku catatan kemajuan dan masalah
siswa
2. Melaksanakan proses pembelajaran 12 jam/minggu
3. Mengevaluasi hasil proses Pembelajaran berdasarkan aturan yang
berlaku
4. Bertanggung jawab atas keutuhan dan keberadaan sarana/alat bantu
yang digunakan dalam pembelajaran
5. Bekerja sama dengan BP/BK dan Wali Kelas dalam penanganan siswa
yang bermasalah
6. Memberikan hasil evaluasi/nilai siswa kepada wali kelas setiap akhir
semester

f. Wali Kelas. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Menyusun program kerja wali kelas
2. Menjalin hubungan dengan orang tua siswa
3. Memahami karakter siswa
4. Mengumpulkan nilai dari para guru dan memasukannya ke dalam daftar
kumpulan nilai
5. Mengisi dan membagikan raport
6. Menangani masalah siswa bersama BP / BK
7. Membantu merencanakan, membina dan mengawasi Prakerin /
Penyadapan
8. Membantu bendahara sekolah dalam mengkoordinasikan pembayaran
SPP dan sumbangan lainnya
9. Memotivasi siswa dalam pelaksanaan 5k - 7K
10. Membuat laporan berkala dan incidental

g. TU (Bendahara, Kesekretariat, Keungan). Tugas dan Tanggung Jawab


Bendahara
1. Merubah daftar honor apabila ada perubahan
2. Membuat daftar honor
3. Membagikan gaji/honor guru dan staf tata usaha
4. Membuat laporan pajak kekator pajak
5. Mengarsipkan gaji/honor
6. Membantu tugas lain dari pimpinan
7. Membuat SPJ dana bantuan (UN, Uji kompetensi, BOS, BOMM)
Kesekretariat
1. Mengagendakan dan mengarsipkan surat masuk dan keluar serta
mendistribusikannya
2. Melaksanakan kegiatan untuk kelancarana dministrasi kantor
3. Menyelesaikan proses guru dan pegawai yang akan mengikuti penataran
atau diklat
4. Mengadakan koordinasi setiap urusan yang ada disekolah
5. Pengetikan administrasi sekolah
6. Pelaporan

Keuangan

- Memungut dan mengumpulkan dana SPP dari siswa


- Mencatat dana SPP dari siswa
- Memberikan Surat Tanda Pembayaran dana SPP kepada siswa
- Melaporkan pungutan dana SPP dari siswa ke Bendahara
h. Kesiswaan
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RENSTRA
2. Menyusun Program kerja Kesiswaan
3. Mengkordinir pelaksanaan PPDB dan MPLS
4. Menyusun instrument tes bakat dan minat bersama KAKOMLI dan
Koordinator BP/BK
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan seleksi bakat dan minat
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS dan
kepengurusan lainnya
7. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan luar
sekolah/ekskul
8. Mengkoord. pelaksanaan pemilihan calon siswa teladan, penerima bea
siswa dan Bidik Misi
9. Mengarahkan para pembina untuk melaksanakan program
10. Mengajar 12 jam per minggu
11. Mengkoordinasikan kegiatan upacara-upacara di sekolah
12. Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak ada di tempat
13. Menyusun dan mengkoordinasikan program kerja 5K 7K serta
pelaksanaannya
14. Membuat strategis dalam PPDB
15. Membuat laporan secara berkala dan incidental
i. WK Kurikulum. Bertugas dan Bertanggung Jawab
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RESNTRA
2. Menyusun program kerja Kurikulum
3. Mengkoordinir kegiatan pokja kurikulum, KBM, wali kelas dan guru piket
4. Mengkoordinir pemasyarakatan dan pengembangan kurikulum
5. Menyusun program pengajaran (semester dan tahunan)
6. Mengkoordinir pelaksanaan kurikulum
7. Menyusun pembagian tugas guru, jadwal pelajaran dan evaluasi belajar
8. Menganalisa pencapaian target kurikulum dan daya serap
9. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan ujian tengah semester, ujian
semester, UN, UAS, UJIKOM.
10. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama Kepala
Sekolah dan Ketua Kompetensi Keahlian
11. Kegiatan penyesuaian kurikulum dalam kegiatan Praktek Kerja Industri
kepada Kepala Sekolah dan waka lainnya
12. Mendokumentasikan administrasi kurikulum
13. Mewakili Kepala Sekolah dalam kegiatan yang berhubungan dengan
kurikulum
14. Mengajar 12 jam pelajaran per minggu
15. Mengkoordinir pelaksanaan IHT
16. Mengkoordinir penyusunan modul/bahan ajar, LKS dan buku pelajaran
17. Menyusun laporan secara berkala dan insidental
j. WK SAPRAS. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Membantu Kepala Kekolah dalam menyusun RENSTRA
2. Menyusun program kerja pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan
perbaikan sarana/prasarana (semester dan tahunan)
3. Mewakili Kepala Sekolah sesuai kewenangannya atau penugasan dari
Kepala Sekolah
4. Mengajar 12 jam per minggu
5. Mengkoordinir kebutuhan sarana/prasarana
6. Mengkoordinasikan infentarisasi sarana/prasarana baik per unit maupun
keseluruhan
7. Mengajukan dana pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana/prasarana
8. Membuat laporan secara berkala dan incidental
k. SAPRAS. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Menyusun Rencana Pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan
2. Menyusun Rencana Pembangunan gedung/bangunan berikut kebutuhan
dananya
3. Menyusun Rencana perawatan dan perbaikan gedung / bangunan dan sarana
prasarana lainnya
4. Menyusun kebutuhan biaya perawatan gedung/bangunan dan sarana
prasarana lainnya
5. Melaksanakan perawatan dan perbaikan gedung/bangunan sarana prasarana
lainnya
6. Melakukan koordinasi dengan Waka bidan Sarana Prasarana
7. Menyusun laporan.
III.1.3. Analisis Kondisi Organisasi Saat Ini
III.1.3.1. Observasi
Melalui Observasi atau pengamatan langsung terhadap operasional sekolah,
dapat menemukan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan penelitian. Observasi pertama dilakukan pada bulan Februari 2017
yaitu di SMK Bina Warga yang berlokasi di Jl. Buahbatu No 135 kota
Bandung. Dari hasil observasi yang dilakukan, didapat yaitu sejarah singkat,
profil dan visi misi SMK Bina Warga.

III.1.3.2. Wawancara
Wawanacara dilakukan terhadap pihak yang terkait di SMK Bina Warga
dengan Bapak Dadang Sofyan S.pd sebagai wakil kepala sekolah. Dari hasil
wawancara tersebut dikumpulkan data dan informasi berupa permasalahan
yang dihadapi kondisi saat ini di SMK Bina Warga.

Tabel III.1 Hasil Wawancara

No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah jumlah siswa/i yang mendaftar ke SMK Tidak naik malah menurun, terutama di
Bina Warga dari tahun ke tahun selalu meningkat? jurusan multimedia yang mendaftar hanya 50
orang (2 kelas)
2 Apakah ada strategi/solusi untuk memperbaiki Tentu saja ada, dengan cara promosi dan
penurunan siswa yg dilakukan oleh pihak sekolah? kerja sama dengan pihak SMP negeri/swasta
yang kami kunjungi.
3 Media apa aja yang digunakan untuk promosi? Baru tahun ini kami promosi dengan
membuat pamflet dan promosi ke smp
terdekat saja
4 Apakah Smk Bina Warga sudah menggunakan Belum, sebenarnya sekolah ingin membuat
strategi e-marketing? Seperti website atau media website cuman disini ga ada sdm yang
sosial seperti facebook, twiiter, instagram, line? mampu untuk membuat sebuah website dan
jika menggunakan media sosial belum ada
yang mampu untuk mengelolanya.
5 Fasilitas apa saja yang ada di SMK Bina Warga? Labkomputer 2, Lab Bahasa 1, Lab APH 1,
Lab Multimedia 1, AC, Wifi/Internet, dan
Proyektorr
6 Apakah Fasilitas yang ada di smk bina warga Ada yang berjalan dengan baik ada yang
berjalan dengan baik? tidak, hanya suka ada beberapa komputer lab
Seperti Komputer, Wifi / internet, projector, ac yang terkena virus Karena ulah dari Usb
dll? flasdisk siswa, dan sebagian koomputer ada
yg suka hank atau restart sendiri dan itu ga
ada yang memperbaiki (jika bagian
hardware), jadi kami suka memanggil teknisi
luar untuk memperbaikinya.
Kalo internet kadang lemot kalo banyak yang
pakai, padahal speed internet nya kami pakai
yang 10mbps.
Untuk projector dan ac Alhamdulillah masih
berjalan dengan baik

7 Bagaimana dengan SDM di SMK Bina Warga Alhamdulillah untuk SDM disini ada 48
guru. dan guru-gurunya lulusan strata 1 dan
strata 2, akan tetapi kami kekurangan SDM
yang ahli di Bidang TI seperti Teknisi,
Pengelola jaringan.
8 Bagaimana dengan lingkungan sekolah? Untuk lingkungan sendiri terawat dan bersih,
dan juga kami mempunyai tempat parkir
yang luas mampu menampung kendaran roda
empat dan dua..
Namun sangat rawan juga pencurian helm
dan kendaraan.
Tabel III.2 Evaluasi dari hasil Wawancara

No Permasalahan Yang Muncul Evaluasi dari :


1 Jumlah minat calon siswa menurun di jurusan Jawaban Pertanyaan No 1:
multimedia Tidak naik malah menurun, terutama di
jurusan multimedia yang mendaftar
hanya 50 orang (2 kelas)
2 Belum ada Strategi E-marketing Jawaban No 4:
Belum, sebenarnya kami ingin membuat
website cuman disini ga ada sdm yang
mampu untuk membuat sebuah website
dan jika menggunakan media sosial
belum ada yang mampu untuk
mengelolanya.
3 Gangguan Software/Hardware Jawaban Pertanyaan No 6:
Ada yang berjalan dengan baik ada yang
tidak, hanya suka ada beberapa komputer
lab yang terkena virus Karena ulah dari
Usb flasdisk siswa, dan sebagian
koomputer ada yg suka hank atau restart
sendiri dan itu ga ada yang memperbaiki
(jika bagian hardware), jadi kami suka
memanggil teknisi luar untuk
memperbaikinya.
Kalo internet kadang lemot kalo banyak
yang pakai, padahal speed internet nya
kami pakai yang 10mbps.

4 Kekurang tenaga Kerja di Bidang TI Jawaban Pertanyaan no 7:


Alhamdulillah untuk SDM disini ada 48
guru. dan guru-gurunya lulusan strata 1
dan strata 2, akan tetapi kami kekurangan
SDM yang ahli di Bidang TI seperti
Teknisi, Pengelola jaringan.
5 Rawan Pencurian Kendaraan Jawaban Pertanyaan No 8:
Untuk lingkungan sendiri terawat dan
bersih, dan juga kami mempunyai tempat
parkir yang luas mampu menampung
kendaran roda empat dan dua..
Namun sangat rawan juga pencurian
helm dan kendaraan.
III.1.3.3 Analisis SWOT
Teknis dalam analisis data menggunakan SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, dan Threats). Analisis SWOT telah menjadi sebagai alat
bantu pembuatan keputusan. Analisis SWOT secara sederhana dipahami
sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah
organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT
adalah perangkat umum yang di desain dan digunakan sebagai langkah awal
dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam
berbagai terapan termasuk permasalahan yang dihadapi stasiun monitoring
(Johnson, dkk 1989; Bartrol dk., 1991).

Analisis SWOT merupakan sebuah alat analisis yang cukup baik, efektif
dan efisien serta sebagai alat yang cepat dalam menemukali kemungkinan-
kemungkinan yang berkaitan dengan dengan pengembangan, pengambilan
keputusan dan juga untuk memperluas dan mengembangkan visi dan misi
organisasi. Analisis SWOT dapat melihar seluruh kemungkinan perubahan
masa depan melalui pendekatan sistematik melalui proses introspeksi dan
mawa s diri dalam cakupan internal.

Makna dari pesan yang paling mendalam dari analisis SWOT adalah
apapun cara-cara serta tindakan yang diambil, proses pembuatan keputusan
harus mengandung dan mempunyai prinsip Kembangkan kekuatan,
minimalkan kelemahan, tangkap kesempatan, dan hilangkan ancaman

Data sebagai bahan analisis selain didapatkan dari dokumen-dokumen


yang ada, didapatkan juga dari hasil kegiatan observasi dan wawancara
berupa data dan informasi mengenai Kelebihan (Strength), Kekurangan
(Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) di Smk Bina
Warga.
Tabel III.4 Analisis SWOT SMK Bina Warga

Strength Weakness Opportunities Threats


Memiliki 48 Guru Tidak Bekerja sama Banyaknya kompetitor
Strata 1 dan Strata mempunyai dengan banyak didaerah tersebut seperti
company profile perusahaan SMK Negeri dan Swasta
2
ternama lainnya
Lokasi sekolah Kurangnya Citra di Berkurangnya minat calon
berada promosi masyarakat baik siswa ke smk bina warga
kegiatan di
dilingkungan
media sosial
bisnis strategis
Fasilitas memadai Kekurangan Company Profile Rawan pencurian fasilitas
( AC,WIFI, SDM di bidang dapat menjadi sekolah maupun
TI daya Tarik minat kendaraan.
Proyektor,
calon siswa/i
Labkom,
Perpustakaan
Memilik tempat Jaringan internet Fasilitas yang
parkir yang luas terkadang lemot lengkap dapat
karna tidak menarik minat
adanya manage calon siswa/i
bandwith di
setiap bagian
UNBK Sudah
Mandiri
Mempunyai
program ikatan
alumni
III.1.3.4. Kondisi Organisasi yang diharapkan
Setelah menganalisa permasalahan yang terdapat di SMK Bina Warga, berikut
adalah solusi yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang ada
di Smk Bina Warga. TOWS Matrix merupakan analisa bisnis yang paling
menguntungkan untuk menciptakan design strategi bisnis yang cocok untuk
diterapkan di SMK Bina Warga agar sesuai dengan harapan. Analisa TOWS
Matrix akan menghasilkan strategi bisnis terbaik jika dikombinasikan dengan
pola kerjasama, dimana satu sama lain saling membangun jaringan bisnis, saling
mengisi dan menerima, serta sama-sama fokus pada bisnis dan tujuan yang sama.
SWOT Matrix selalu digunakan dalam analisa untuk strategi perencanaan dan
pemasaran. SWOT Matrix merupakan akronim dari Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (kesempatan) dan Threats (ancaman).
Metode analisa tersebut lebih menekankan pada faktor kondisi dan situasi
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan diri sendiri yang berada di smk (SW).
Setelah itu baru dipelajari dan diperhitungkan faktor external, ancaman dan
kesempatan (OT).

Metode analisa SWOT Matrix memanfaatkan secara maksimal kekuatan internal


berupa sumber daya dan pengalaman untuk mencapai target. Adapun alat yang
dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matrik SWOT. Matrik ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiilikinya (Jogiyanto, 2005)
Tabel III.3 Matrik SWOT Smk Bina Warga

INTERNAL Strength Weakness


EKSTERNAL Strategi SO : Strategi WO:

Menjaga relasi yang baik dengan alumni Membuat Company Profile sebagai
e-marketing.
Opportunities Menambah relasi mitra kerja sama dengan
perusahaan yang lebih banyak yang ada Aktif dimedia sosial dengan
dikota Bandung. membuat akun official.

Mengadakan kegiatan goes to


school.

Strategi ST: Strategi WT:

Menjaga fasilitas sekolah dengan adanya Merekrut SDM Khususnya dibidang


Threats penjagaan secara shift oleh security. TI, yang mrmiliki keahlian di bidang
An
jaringan, programmer dan teknisi
Mengelola fasilitas sekolah secara rutin
komputer.
bulanan/mingguan setiap fasilitas yang
sudah ada.

Berdasarkan analisa TOWS Matix itu juga dihasilkan 4 strategi pencapaian target,
yaitu;

SO (Aggressive Strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk mengambil


kesempatan yang ada di luar.
ST (Diversification strategy): Menggunakan kekuatan internal untuk
menghindari ancaman yang ada di luar.
WO (Turn Around) Menggunakan kesempatan eksternal yang ada untuk
mengurangi kelemahan internal.
WT (Defensive strategy) Meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
III.1.4. Perancangan Model Solusi
Pada sub bab ini dibuat dengan maksud memberikan gambaran mengenai
dialog screen aplikasi di Smk Bina Warga..

III1.4.1 Sruktur Menu


APLIKASI

Home Jurusan Tentang Kami GALERI Fasilitas Kontak Kami Login

Kelola Konten

Uraian:

Pada struktur menu aplikasi terdapat menu HOME, Jurusan, Tentang kami,
Galeri, Fasilitas, Kontak Kami dan Login Admin.

a. Menu Home berfungsi sebagai ke menu utama halaman website.


b. Menu Jurusan untuk menampilkan jurusan dan deskripsi seperti Akuntansi,
Pemasaran, Perhotelan dan Multimedia
c. Menu Tentang kami mengenai profile smk dan visi misi sekolah.
d. Menu Galeri menampilkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh smk
bina warga.
e. Fasilitas menampilkan fasilitas apa saja yang ada di Smk Bina warga
f. Kontak kami berfungsi untuk mengirim pesan dan mengetahui lokasi
dimana SMK Bina Warga berada.
g. Login admin untuk diakses oleh admin/operator sekolah.
III.1.4.2 Dialog Screen
1. Halaman Home

Nama Dialog Screen : Halaman Home

Fungsi : Digunakan sebagai halaman awal website

Bentuk :

Gambar III.2 Home aplikasi

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunaan halaman home ini cukup mudah, jalankan aplikasi maka ketika
running tampilan awal langsung menampilkan home.
Nama Dialog Screen : Halaman Login

Fungsi : Digunakan sebagai halaman login website

Bentuk :

Gambar III.3. Login aplikasi

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunaan login, mejalankan aplikasi lalu Klik menu Login Admin di
sebelah kanan. Maka akan menampilkan halaman Login. Masukan username
dan password lalu tekan tombol masuk.
Nama Dialog Screen : Halaman Jurusan

Fungsi : Digunakan sebagai halaman Deskripsi Jurusan

Bentuk :

Gambar III.4. Jurusan

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunan menu jurusan, Klik menu jurusan, maka akan menampilkan
halaman jurusan.
Nama Dialog Screen : Halaman Tentang Kami

Fungsi : Sebagai halaman Tentang Sekolah

Bentuk :

Gambar III.4. Tentang Kami

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunana menu Tentang Kami, Pilih Menu Tentang kami. Maka
aplikasi akan menampilkan halaman Tentang Kami.
Nama Dialog Screen : Halaman Galleri

Fungsi : Sebagai halaman menampilkan kegiatan sekolah

Bentuk :

Gambar III.5. Galleri

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunaan Menu Galleri, Pilih Menu Galleri lalu aplikasi akan
menampilkan halaman galleri.
Nama Dialog Screen : Halaman Fasilitas

Fungsi : Sebagai halaman menampilkan Fasilitas sekolah

Bentuk :

Gambar III.6. Fasilitas

Uraian cara penggunaan:

Cara Penggunaan Fasilitas, Klik menu Fasilitas, maka aplikasi akan


menampilkan halaman fasilitas.
Nama Dialog Screen : Halaman Kontak Kami

Fungsi : Sebagai halaman menampilkan Kontak Kami

Bentuk :

Gambar III.7 Kontak Kami

Uraian cara penggunaan:

Cara penggunaan Kontak Kami, Pilih Menu kontak kami, lalu klik Kontak
kami, maka aplikasi akan menampilkan halaman.
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan


rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi konstruksi
(coding), pengujian perangkat lunak, dan instalasi.

IV.1. Implementasi
Sub bab ini akan menjelaskan cara, langkah-langkah serta jadwal pelaksanaan
untuk mengimplementasikan rancangan perangkat Smk Bina warga yang telah
dirancang pada bab sebelumnya. Pada jadwal implementasi ini menjelaskan
mengenai aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan (mulai dari konstruksi/coding,
pengujian sistem dan instalasi/pindah sistem), serta penggambaran jadwal
pelaksanaan pada Gantt Chart.

1. Jadwal Kegiatan
Tabel IV.1 Daftar Aktivitas
No Aktifitas yang Penjelasan
dilakukan
1. Instalasi software Instalasi perangkat lunak merupakan suatu
(tools) kegiatan dalam pemasangan serta konfigurasi
perangkat lunak dengan tujuan menyiapkan
keperluan dalam perancangan dan pembuatan
program.
2. Design Fungsi Membuat gambargambar untuk tampilan
antarmuka menu dan menu lainya yang
dipergunakan dalam aplikasi.
No Aktifitas yang Penjelasan
dilakukan
3. Penulisan kode Penulisan kode program pada tahapan ini
program terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan
class diagram yang telah dirancang
sebelumnya, yaitu penulisan kode untuk class :

1. Halaman Data Karyawan, artikel, forum,


thread, dan informasi perusahaan
2. Fungsi lainya yang akan dijadikan sebagai
menu tampilan antarmuka.
3. Koneksi dari PHP ke database MySql

4. Testing dan perbaikan Testing terhadap kode program dan perbaikan


pada aplikasi kesalahan saat program dieksekusi dan
perbaikan kesalahan logika.

5. Implementasi Setelah aplikasi bebas dari kesalahan -


penggunaan aplikasi kesalahan langkah selanjutnya adalah tahapan
penerapan dan pengujian aplikasi pada web
browser apakah aplikasi ini sesuai harapan atau
tidak.

6. Evaluasi perangkat Evaluasi perangkat lunak adalah kegiatan akhir


lunak dimana setiap fasilitas serta fungsi yang telah
dibuat didalam perangkat lunak sesuai dengan
tujuan serta berfungsi dengan baik yang
tentunya di lakukan dengan suatu evaluasi
secara keseluruhan.
Tabel IV.2 Aktivitas Implementasi
Waktu
Kode Aktivitas Predecessor
(minggu)
A Instalasi software (tools) 1 -
B Pembuatan gambar dan A
1
desain
C Penulisan kode program 8 A
D Testing dan perbaikan B, C
6
pada aplikasi
E Implementasi D
4
penggunaan aplikasi
F Evaluasi perangkat lunak 4 D

2. Gantt Chart
Gantt Chart adalah alat tradisional untuk menjelaskan waktu pelaksanaan dari
tugas. Chart memuat garis waktu horisontal yang dibuat dengan menggambar
kotak horisontal yang menggambarkan permulaan dan akhir dari tiap tugas. Garis
vertikal memperlihatkan waktu.

Tabel IV.3 Gantt Chart Aktivitas Kegiatan


Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5
Aktifitas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A
B
C
D
E
F
IV.1.1. Lingkup Dan Batasan Implementasi
Penjelasan mengenai ruang lingkup dan batasan implementasi, termasuk modul
program yang akan diimplementasikan, fungsional sistem dan lain sebagainya
termasuk lingkungan implementasi.

1. Validasi setiap textfield dan button pada setiap form yang ada di dalam
program.
2.

Anda mungkin juga menyukai