Anda di halaman 1dari 18

Tasnim Mufidah 11150140000028 4A

Title : Berpetualang

Publisher/Year : PT Eexa Media Komputindo, Jakarta 2003

Genre : Fantasy (Fables)

Selain mendidik, di samping itu, buku anak juga haruslah menyenangkan dan tidak
terlalu formal ataupun monoton. Karena, itulah poin penting untuk membuat seorang anak
gemar membaca. Dan peran seorang ibu sangatlah penting, karena mereka harus pintar dalam
memilih buku untuk anak usia dini. Karena memperkenalkan dan memilih buku bacaan untuk
anak usia dini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Namun sebelum memberikan buku,
harus diperhatikan buku apa yang diberikan kepada anak, bentuknya, dan isinya. Jangan sampai
buku yang diberikan kepada anak bisa membahayakan mereka. Dalam memilih buku untuk
anak, baiknya yang bergambar, karena dengan memberikan anak buku bergambar akan
membuat mereka menjadi lebih senang. Di samping itu, juga terdapat unsur edukasi untuk
membantu proses perkembangan mereka, sehingga membuat mereka tertarik untuk membaca.

Buku berjudul Berpetualang juga bisa menjadi contoh dari buku anak yang menarik.
Dalam buku ini berisi cerita yang menarik dari Pooh dan teman-temannya yang berpetualang
ke hutan dan pegunungan. Buku ini terdapat juga puzzle 4 keping ditiap halamannya, dan
puzzle-puzzle tersebut dapat digabung dengan puzzle dari halaman yang lain sehingga menjadi
puzzle besar yang menarik. Dalam buku ini mengajak pembaca cilik agar lebih aktif dan gemar
membaca.

Pada suatu hari, Eeyore, Tigger, Piglet dan Pooh pergi berpetualang ke hutan dan
pegunungan. Di tengah jalan mereka menikmati indahnya pemandangan alam. Dalam cerita
ini, disampaikan dengan narasi yang tidak terlalu panjang namun pas untuk anak usia dini. Di
belakangnya, terdapat Pooh yang tersusun dalam sebuah puzzle yang menarik.

Di tengah perjalanan Piglet kelelahan, Pooh menolong dengan menggendong Piglet di


atas tasnya. Selain disajikan dengan gambar yang penuh warna, di balik cerita tersebut
terselipkan nilai-nilai edukasi yang baik untuk anak. Dalam cerita di atas, karakter yang
digambarkan dalam cerita tersebut adalah gemar menolong sehingga mengajarkan pembaca
untuk senantiasa membatu sesama ketika mengalami kesulitan.
Karena lelah Pooh tertidur sementara itu Piglet menikmati istirahatnya dengan mencium
harumnya bunga pegunungan. Sampai sini, penulis menggambarkan betapa indahnya
pegunungan yang memiliki bunga-bunga nan indah dan harum. Dan secara tidak langsung,
pembaca cilik diajak untuk mencintai alam.

Pada halaman terakhir dalam buku ini menceritakan tentang persahabatan dan perjalanan
mereka dalam berpetualang di hutan dan pegunungan. Di situ, Tigger dan Eeyore menikmati
istirahatnya sambil bermain dengan burung dan kupu-kupu.

Dengan jumlah teks yang sedikit, buku ini cocok untuk anak usia dini, sekelas TKA
ataupun TK-B. Cerita ini juga dilengkapi dengan puzzle yang membuat pembaca cilik lebih
tertarik dan tidak bosan. Menurut saya buku ini kurang cocok untuk dijadikan dongeng sebelum
tidur. Karena selain ceritanya yang terlalu singkat, buku ini dilengkapi puzzle yang membuat
mereka ingin memainkannya, sehingga memperlambat mereka untuk tidur.
Buku ini merupakan koleksi pribadi dari kakak sepupu saya. Beliau kebetulan tinggal
persis disebelah rumah saya. Kakak sepupu saya ini seorang guru TK di Yasporbi (sekolah
dekat rumah) sehingga koleksi buku anak lumayan banyak di rumahnya. Beliau ini memiliki
seorang anak laki-laki berumur satu setengah tahun, dan anaknya sangat senang dibacakan
buku-buku koleksi ibunya. Tugas ini sangatlah bermanfaat untuk kita semua terlebih untuk
saya pribadi. Karena kelak insha Allah ketika saya memilik anak, saya menjadi lebih jelih
dalam memilih sebuah buku yang baik untuk anak saya nanti. Dan tugas ini membantu saya
dalam menambah bahan bacaan yang nantinya akan saya bacakan ke anak-anak saya. Dan
selain itu membuat saya lebih bisa membandingkan genre antar buku-buku yang lain.
Tasnim Mufidah 11150140000028 4A

Title : Berpetualang

Publisher/Year : Gema Insani, Jakarta 2016

Genre : Fiction (Fantasy)

Tidak dapat dipungkiri bahwa cover atau sampul sebuah buku menjadi salah satu
pemicu ketertarikan para pembaca anak. Sebab cover atau sampul adalah bagian pertama dari
sebuah buku yang bisa dilihat oleh mata mereka sebelum dirinya mengetahui isi dan
kandungannya. Buku anak juga haruslah mendidik. Yang dimaksud mendidik ialah cerita yang
ditulis mengandung pelajaran-pelajaran akhlak berbudi, baik, serta mengajarkan perbuatan-
perbuatan yang terpuji.

Seperti halnya dalam buku Ada Apa dengan Mataku?. Buku berseri karya Fitri
Restiana ini menjadi contoh buku yang baik untuk anak. Dalam buku yang penuh warna ini
menceritakan seorang anak bernama Nisa yang tengah curiga kepada temannya yang bernama
Adian, karena ia selalu meyipitkan matanya ketika ada yang memanggilnya. Begitu juga ketika
membaca dari jarak agak jauh. Dan Nisa pun curiga kalau ada yang salah dengan mata Adian.
Di halaman kedua ini menceritakan liburan Nisa ke rumah sepupunya bernama Adian
yang berbeda kota dengannya. Nisa senang sekali saat dibolehkan menginap di sana. Pada
halaman awal saja jika kita jelih, banyak megandung nilai-nilai yang baik. Salah satunya adalah
mengajarkan kita untuk menjalin silahturahmi kepada saudara kita.

Adian anak yang pendiam. Ia jarang sekali bermain di luar. Adian lebih suka membaca
buku di rumah. Dalam cerita tersebut dijelaskan karakter utama seorang Adian adalah pendiam
tak jarang bersosialisasi dengan teman-temannya. Kegemarannya adalah membaca buku.
Kegemarannya dengan membaca dibuktikan dari koleksi buku Adian di rumahnya yang
tersusun rapih di dalam lemari bukunya. Mata Nisa berbinar ketika melihat isi lemari ruang
tengah yang penuh dengan buku-buku.

Adian sangat menyukai buku, terutama buku cerita. Ia menyukai cerita tentang robot
kembar. Namun berbeda dengan Nisa yang menyukai buku cerita tentang putri atau hewan
lucu. Dalam cerita di atas mereka memiliki perbedaan terhadap tema bacaan mereka.
Nisa dan Aldian jadi lebih sering main di dalam rumah daripada di luar bersama teman-
teman. Mereka keasyikan membahas buku-buku cerita dan mengobrol. Di sini dijelaskan
kebiasaan mereka setelah membaca adalah saling sharing atau bertukar pikiran dari buku yang
sudah di baca. Dan ini bagus untuk menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan
mereka.

Selain kebiasaan baik seorang Adrian yang gemar membaca, di situ dijelaskan pula
kebiasaan buruknya yaitu membaca sambil tiduran. Dalam cerita tersebut Adrian senang
membaca sembari tiduran walaupun sudah dibingin oleh ibunya. Di sini terdapat pelajaran yang
bisa di ambil yaitu kita tidak boleh membaca sambil tiduran. Karena akan membuat mata kita
sakit. Dan penulis menyisipkan pesan yang baik untuk anak-anak dengan harapan mereka tidak
mengikuti kebiasaan yang tidak baik dari seorang Adrian ini.
Di atas Nisa membujuk Adrian untuk bermain di lapangan bersama teman-temannya.
Dan akhirnya merekapun bermain di sana. Di jelaskan kalau Nisa berusaha untuk mengajak
Adrian untuk lebih bersosialisasi dengan teman-temannya di luar.

Setelah bermain bersama teman-temannya, Nisa merasa curiga dengan Adrian yang
seringkali menyipitkan matanya ketika temannya menghampirinya dan ketika Adrian
membaca dari jarak agak jauh. Akhirnya Nisa menyarankan kepada Adrian untuk pergi ke
Dokter. Di sini kepedulian Nisa terhadap saudaranya terlihat. Dan sehingga mengajak kita
untuk salingpeduliterhadap sesama.
Adrian pun pergi ke Dokter. Dan mulai sekarang ia tidak boleh membaca di tempat
yang terlalu terang, dengan jarak terlalu dekat, dan juga tidak boleh membaca sambil tiduran.
Di sini dijelaskan bahwasanya setiap perbuatan yang kurang baik pastilah berdampak kepada
kita nantinya.

Dan di akhir terdapat tips-tips yang dapat pembaca lakukan untuk mata lebih sehat. Dan
ini sangat bagus untuk anak-anak, karena di dalamnya terdapat pesan yang dapat kita petik dan
diterapkan di kehidupan mereka.

Buku ini sangat bagus untuk anak-anak belum ataupun yang sudah sekolah. Di
gambarkan dengan ilustrasi yang menarik, penuh warna dan penuh dengan pesan moral yang
baik untuk anak-anak. Teks-teks yang terdapat di setiap halamnnya juga sedikit sehingga
membuat sang anak tidak bosan ketika membacanya.
Buku ini saya temukan di Gramedia, Pejaten Village. Saya memilih buku ini karena
menurut saya buku ini bagus untuk anak-anak. Dari covernya pun menarik dan membuat saya
memilih buku ini untuk dijadikan tugas akhir saya. Saya merasa enjoy mengerjakan tugas ini,
karena menurut saya sangat beguna untuk saya ke depannya. Saya jadi lebih dapat memilah-
milih buku apa saja yang baik untuk anak-anak. Karena selain sebagai sarana melatih anak
untuk gemar membaca, buku cerita juga harus mampu memberikan contoh atau tuntunan nilai-
nilai kebaikan kepada anak-anak. Sehingga tak hanya jalan ceritanya saja yang diingat oleh si
anak, tetapi juga nilai-nilai kebaikan di dalamnya bisa tertanam kuat dan bisa dipraktekkan
langsung dalam kehidupan anak di usianya saat ini dan menjadi bekal di masa depannya.
Tasnim Mufidah 11150140000028 4A

Title : Kisah Penemu Dunia

Publisher/Year : PT Elex Media Komputindo

Genre : Biography

Seperti yang kita tahu, membaca adalah jendela dunia. Lewat membaca, setiap orang
akan mengenal ilmu baru bahkan mempraktikkannya. Membaca juga akan memperluas
pandangan tentang dunia. Namun terkadang anak-anak cenderung memilih kegiatan yang
menyenangkan dan menggembirakan dibandingkan membaca, padahal membaca adalah
kegiatan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pada anak nantinya. Tetapi jika kita dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan dan menggembirakan maka mereka akan
bersemangat untuk memulai kegiatan tersebut.

Bacaan anak-anak banyak jenisnya. Tiap jenis bacaan mempunyai nilai masing-masing.
Makin beragam bacaan anak makin baik, karena makin beragam pula hal yang dapat
didapatnya, dan ini akan meluaskan wawasan, minat, serta pengalamannya. Contoh yang dapat
saya ambil adalah buku biografi. Mengapa buku biografi? Karena buku jenis ini akan
memperluas kesempatan anak-anak untuk identifikasi, tidak hanya dengan yang hidup
sekarang, tetapi juga dengan yang hidup pada masa lampau. Biografi mengisi kebutuhan anak-
anak untuk identifikasi dengan seseorang yang lebih "besar" dari mereka. Yang paling banyak
didapatkan di sini adalah cerita tentang para pahlawan ataupun seorang penemu-penemu.

Saya mengambil contoh buku biografi yang berjudul Kisah Penemu Dunia karya
Sahanjaya & Dwi S. Buku ini sangat cocok untuk anak-anak. Karena disajikan dengan ilustrasi
bergambar yang penuh warna sehingga tidak akan membosankan untuk mereka. Karena
kebanyakan buku seperti biografi cendrung terlalu banyak teks dan sedikit pula gambar yang
ditampilkan sehingga terkesan membosankan.

Di dalam buku ini terdapat banyak biografi penemu-penemu yang disajikan, namun
saya ambil salah satu tokoh penemu dalam buku ini, yaitu Thomas Alva Edison. Karena
menurut saya ini yang paling mengispirasi. Dalam cerita ini, sejak kecil Thomas adalah orang
yang memiliki keingintahuan yang tinggi. Ia selalu memperhatikan apa pun yang ada di
sekitarnya. Seperti halnya cerita di atas. Disaat teman-teman sebayanya sedang asyik bermain,
ia hanya sibuk memperhatikan seekor ayam yang sedang memberikan kehangatan untuk telur-
telurnya. Dan ia berfikir bahwa kehangatan yang diberikan induknya akan membuat telur-telur
tersebut menetas.
Karena rasa penasaran yang sangat tinggi, ia pun melakukan percobaan. Namun sayang,
percobaan Thomas berakhir dengan terbakarnya kandang milik ayahnya sehingga membuat
sang ayah memarahinya habis-habisan. Pada halaman setelahnya, terdapat gambar Thomas
sedang dihukum. Disitu menceritakan bahwa ia memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga
gurunya tidak dapat memahaminya. Ia pun mendapat surat dari wali kelasnya, namun hanya
orang tuanya yang boleh membacanya, ia tidak boleh.

Dengan polosnya Thomas pun memberikan surat tersebut kepada ibunya. Namun tiba-
tiba sang ibu meneteskan air mata. Karena ternyata isi surat tersebut menyatakan bahwa
Thomas adalah anak yang sangat jenius, kelak ia akan menjadi penemu hebat sehingga pihak
sekolah meluluskannya sekarang. Dan akhirnya sang ibu melatihnya dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan sesuai bidang pelajaran yang ia kuasai, dan hal ini membuatnya menjadi
lebih kritis. Dari cerita di atas mengajarkan kita bahwa jika ingin menjadi seseorang yang
hebat, dimulai dengan usaha yang keras dan kedisiplinan.

Ketika beranjak remaja Thomas menyadari kalau ia terlalu sibuk dengan penemuannya.
Ia pun mulai mencari pekerjaan untuk membantu orang tuanya. Dan ia pun mendapatkan
pekerjaan menjadi tukang korang di kereta api. Namun ia masih penasaran. Di waktu
senggangnya ia masih melakukan percobaan-percobaan. Ia membawa kotak percobaannya ke
atas kereta api dan melakukan percobaan sehabis berjualan. Namun berakhir dengan
terbakarnya salah satu gerbong kereta api yang menyebabkan ia tidak boleh melakukannya lagi
di atas kereta api. Tapi untungnya tidak ada korban. Kecerobohan Thomas ini bisa diambil
pelajaran bahwa lakukanlah sesuatu sesuai tempatnya. Karena percobaan yang dilakukan
Thomas tidak seharusnya ia lakukan di kereta, karena resikonya yang akan dia dapat
berhubungan dengan nyawa orang lain pula.
Namun sebuah peristiwa penting mengubah nasib Thomas. Suatu hari tak sengaja
Thomas berhasil menyelamatkan anak kepala masinis yang hampir saja ditabrak kereta api. Ia
mempertaruhkan nyawanya sehingga kepala masinis merasa berhutang budi dan memberikan
pekerjaan yang layak pada Thomas. Ia memberikan Thomas pekerjaan di salah satu perusahaan
penyedia jasa telegram. Dan disini lah kegeniusan Thomas mulai berkembang. Ia sangat
tertarik dengan dunia elekronik dan mesin-mesin pengirim pesan.

Lagi-lagi percobaannya tidak selalu berjalan lancar. Ia masih penasaran dan tetap ingin
melakukan percobaan. Ia pun melakukannya di termpat kerjanya dan membuatnya dipecat dari
pekerjaannya karena membuat tempat kerjanya terbakar. Namun ia terus berusaha dan akhirnya
ia pun berhasil menemukan penemuan pertamanya yaitu alat perekam suara. Namun bukannya
memuji, ia malah di tertawakan karena terlalu hebat pada zaman itu sehingga tidak ada yang
mau membeli penemuannya. Keteguhan dan kesabaran serta kegigihan Thomas patut di contoh
untuk para pembaca. Dan hal ini mengajarkan kita untuk terus berusaha, dan percaya
bahwasanya setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Tapi ia tak mau menyerah dan tetap gigih untuk mempromosikan penemuannya.
Akhirnya seorang pengusaha kaya berminat untuk membeli penemuan hebat Thomas. Dengan
uang penjualan yang ia dapat, ia pun mulai merintis laboratoriumnya sendiri dan disitulah ia
bebas melakukan percobaannya sendiri.

Setelah memiliki tempat yang layak dan lebih baik untuknya. Thomas berniat pindah.
Ia mengunjungi rumah lamanya untuk memindahkan barang-barang. Namun tak sengaja ia
menemukan sepucuk surat lama yang pernah gurunya berikan untuk orang tuanya. Setelah di
buka, surat itu ternyata berbanding terbalik seperti saat ibunya mmbacakannya dahulu. Thomas
pun menangis, menyadari betapa sayangnya ibunya terhadapnya. Selama ini sang ibu
menyimpan rahasia rapat-rapat darinya karena ibunya yakin bahwa Thomas adalah orang yang
sangat genius. Namun ia yakin, ia mampu menjadi seorang yang genius pada abad ini. Dan dari
sini kita harus belajar bahwa kita harus percaya pada diri sendiri dan percaya setiap hal yang
tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika kita yakin, percaya dan disertai dengan usaha dan
juga doa.

Pada akhirnya dengan usaha keras Thomas, ia pun berhasil menemukan 100
penemuannya yang banyak membantu umat manusia. Salah satu penemuannya yang mengubah
dunia adalah bola lampu. Berkat penemuannya itu dunia menjadi terang benderang dan
tentunya berkat ketekunan, kerja keras dan doa dari seorang ibu.

Buku ini sangat bagus untuk anak-anak dan juga remaja. Sangat menginspirasi dan
sangat tidak membosankan, karena disertai gambar di setiap halamannya. Sangat cocok untuk
dijadikan panutan kita semua bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil.

Buku ini saya dapatkan di Gramedia, Pejaten Village. Dari cover depan pun menarik
dipandang. Sehingga saya memilih buku ini untuk dijadikan review saya. Selain menginspirasi,
buku ini bisa juga dibaca untuk kalangan remaja-remaja. Dan setelah kita mengetahui adanya
berbagai jenis bacaan anak, maka jalan terbaik untuk lebih mengerti tentang bacaan-bacaan ini
adalah dengan membacanya sendiri dengan membacakan dan mendorongnya menyukai
bacaan. Peranan orang tua amat penting, dan sikap orang tua terhadap buku akan memengaruhi
sikap anaknya juga.

Anda mungkin juga menyukai