1. Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluahan rasa terbakar di epigastrium sejak
2 hari yang lalu. Keluhan ini sudah sering terjadi setahun terakhir, terutama bila terlalu
banyak pekerjaan dan terlambat makan. Makanan apa yang harus di hindari pasien ini?
a. Minuman berkafein
b. Makanan rendah lemak
c. Makanan tinggi KH
2. Anak laki-laki 2 tahun di bawah ibunya ke Poliklinik dengan keluhan hidung tersumbat
sebelah kanan disertai sekret yang berbau sejak dua hari yang lalu. Diagnosa yang
memungkinkan
a. Septum deviasi
b. Sinus frontaslis
c. Benda Asing
d. Polip nasal
3. Wanita 24 tahun G1P0 dikirim bidan ke Puskesmas dengan persalinan tidak maju sejak 7 jam
yang lalu. Keadaan umum pasien baik perkiraan kehamilan aterm dengan tafsiran berat
janin 2700 gr, frekwensi detak jantung janin 150 , reguler, kontraksi uterus 3x setiap 10
menit dan masing-masing kontraksi berlangsung 50-60 detik. Pada pemeriksaan Leopold
teraba kepala di sebelah kiri dan bagian kecil di bagian kanan. Dilatasi serviks 8 cm,
pendataran 75%, ketuban (+). Dokter Puskesmas akan meerujuk pasien tersebut
a. Letak lintang dengan gawat janin
b. Letak lintang dengan intersia uteri
c. Letak sungsang dengan gawat janin
d. Letak sungsang dengan intersia uteri
e. Letak lintang dengan persalinan Kala I
5. Wanita 32 tahun G2P1A0 hamil 12 minggu datang dengan keluahan mengalami bercak
perdarahan pervaginam selama satu minggu. KU baik. Tinggi fundus uteri 1 jari dibawah
pusat. Tidak teraba balotemen dan tidak terdengar detak jantung. Pada USG ada gambaran
Snow Storm
a. Abortus Iminens
b. Mola hidotidosa
c. Kehamilan ektopik
7. Perempuan melahirkan anak pertama di dukun lalu dirujuk ke RS karena plasenta belum
lahir sejak 2 jam pasca melahirkan. Tindakan selanjutnya ?
a. Masase uterus
b. Injeksi metergin
c. Plasenta manual
Jawaban : plasenta manual
Pembahasan :
Penanganan retensio plasenta atau sebagian plasenta adalah:
o Resusitasi. Pemberian oksigen 100%. Pemasangan IV-line dengan kateter yang
berdiameter besar serta pemberian cairan kristaloid (sodium klorida isotonik atau
larutan ringer laktat yang hangat, apabila memungkinkan). Monitor jantung, nadi,
tekanan darah dan saturasi oksigen. Transfusi darah apabila diperlukan yang
dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan darah.
o Drips oksitosin (oxytocin drips) 20 IU dalam 500 ml larutan Ringer laktat atau NaCl
0.9% (normal saline) sampai uterus berkontraksi.
o Plasenta coba dilahirkan dengan Brandt Andrews, jika berhasil lanjutkan dengan drips
oksitosin untuk mempertahankan uterus.
o Jika plasenta tidak lepas dicoba dengan tindakan manual plasenta. Indikasi manual
plasenta adalah: Perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc, retensio
plasenta setelah 30 menit anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit seperti
forsep tinggi, versi ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir, tali
pusat putus.
o Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat dikeluarkan
dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuretage sisa plasenta. Pada umumnya
pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase. Kuretase harus dilakukan di
rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan
kuretase pada abortus.
o Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian
obat uterotonika melalui suntikan atau per oral.
o Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi
sekunder.
8. Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan terjadi kelemahan
pada jari-jari tangan kanan, kesulitan dalam berjalan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
didiagnosis kusta tipe ENL sebelumnya. PF : region manuns dextra ditemukan dominasi aksi
otot ekstensi digitorum komunis pada digiti 4 & 5. Pada region tibia dan pedis terdapat
beberapa ulkus dan kalus. Kelemahan pada n.peroneus dan n.tibialis posterior. Tipe
kecacatan ?
a. Ape hand
b. Drop hand
c. Claw hand
d. Prayer hand
e. Benedict hand
Jawaban : ?
Pembahasan :
9. Perempuan muntah darah 2 jam SMRS. Pemeriksaan lab : PT memanjang, aPTT memanjang.
Menderita hepatitis sejak 10 tahun lalu.
Faktor koagulasi yang mempengaruhi ?
a. Factor intriksik
b. Factor ekstrinsik
c. Hemostasis primer
d. Hemostasis sekunder
Jawaban : ?
Pembahasan :
Jalur intrinsik, yaitu semua zat yang terikat dengan pembekuan darah berasal dari darah.
Jalur ini memerlukan faktor IX, faktor X, faktor XI, dan faktor XII, selain itu juga memerlukan
prekalikrein dan HMWK, begitu juga ion kalsium dan fosfolipid yang disekresi dari trombosit.
Darah yang mengalami kontak dengan serat kolagen pembuluh darah yang kasar secara
bertahap akan mengaktifkan faktor XII, XI, dan IX. Selanjutnya faktor IX akan mengaktifkan
faktor X yang aktif bereaksi dengan faktor V, Ca2+ dan fosfolipid dari trombosit
untuk mengatur aktifator protrombin. Jalur intrinsik terjadi apabila prekalikrein, HMWK,
faktor XI dan faktor XII terpapar ke permukaan pembuluh darah adalah stimulus primer
untuk fase kontak. Kumpulan komponen-komponen fase kontak merubah prekallikrein
menjadi kallikrein, yang selanjutnya mengaktifasi faktor XII menjadi faktor XIIa. Faktor XIIa
kemudian dapat menghidrolisa prekallikrein lagi menjadi kallikrein, membentuk kaskade
yang saling mengaktifasi. Faktor XIIa juga mengaktifasi faktor XI menjadi faktor XIa dan
menyebabkan pelepasan bradikinin, suatu vasodilator yang poten dari HMWK. Dengan
adanya Ca2+, faktor XIa mengaktifasi faktor IX menjadi faktor IXa, dan faktor IXa
mengaktifasi faktor X menjadi faktor Xa.
Jalur ekstrinsik dengan menggunakan zat-zat yang bukan nerasal dari darah. Jaringan dan
pembuluh yang rusak akan menghasilkan tromboplastin (faktor III suatu kompleks protein-
fosfolipid) yang secara langsung dapat mengubah faktor X menjadi faktor VII dan faktor V.
Jalur ekstrinsik lebih cepat dari jalur intrinsik . Jalur ekstrinsik dimulai pada tempat yang
trauma dalam respons terhadap pelepasan tissue factor (faktor III). Kaskade koagulasi
diaktifasi apabila tissue factor dieksresikan pada sel-sel yang rusak atau distimulasi ( sel-sel
vaskuler atau monosit), sehingga kontak dengan faktor VIIa sirkulasi dan membentuk
kompleks dengan adanya ion kalsium. Tissue factor adalah suatu kofaktor dalam aktifasi
faktor X yang dikatalisa faktor VIIa. Faktor VIIa, suatu residu gla yang mengandung serine
protease, memecah faktor X menjadi faktor Xa, identik dengan faktor IXa dari jalurinstrinsik.
Aktifasi faktor VII terjadi melalui kerja trombin atau faktor Xa.
10. Perempuan 19 tahun demam sejak 4 hari lalu, nyeri kepala, lemah, tidak nafsu makan.
Rumple leed +. Hb 17, Ht 56%, leukosit 3000, trombosit 80.000. Pemeriksaan penunjang
selanjutnya ?
a. Tubex
b. Widal
c. IgG, IgM dengue
Jawaban : IgG, IgM dengue
Pembahasan :
Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virus
dengue. Kedua antibodi ini muncul 5-7 hari setelah infeksi. Hasil negatif bisa saja muncul
mungkin karena pemeriksaan dilakukan pada awal terjadinya infeksi. IgM akan tidak
terdeteksi 30-90 hari setelah infeksi, sedangkan IgG dapat tetap terdeteksi seumur hidup.
IgM yang positif memiliki nilai diagnostik bila disertai dengan gejala yang mendukung
terjadinya demam berdarah. Pemeriksaan IgG dan IgM ini juga bisa digunakan untuk
membedakan infeksi dengue primer atau sekunder.
11. Tsh meningkat, ft4 normal, benjolan leher 1 tahun, merata, tidak nyeri .
A. Hipotiroid subklinis
B. Hipertiroid primer
C. Hipotiroid sekunder
D. Hipertiroid subklinis
E. Hipertiroid primer
Hipotiroid dapat dibedakan antara yang klinis jelas (overt) dan klinis tidak jelas (subklinis).
Hipotiroid subklinis didefinisikan sebagai keadaan dengan kadar TSH meningkat ringan dan
kadar fT3 dan T4 normal disertai dengan sedikit / tanpa gejala klinis. Prevalensinya
meningkat dengan bertambahnya usia baik pada laki-laki maupun perempuan. Ada banyak
variasinya tetapi sebagian besar pasien dengan antibodi TPO positif dan akan berkembang
menjadi hipotiroid klinis.
Hipotiroid klinis (overt) atau tiroid kurang aktif merupakan kelainan klinis yang paling umum,
terbaik didefinisikan sebagai kadar TSH tinggi dan fT4 rendah dalam serum. Penyebab
utamanya kadar yodium yang tidak cukup atau asupan yodium rendah. Di daerah dengan
asupan yodium cukup, penyebab utama adalah tiroiditis Hashimoto, yaitu suatu penyakit
otoimun disebabkan oleh otoantibodi terhadap TPO. Penyebab lainnya penyakit otoimun
lain dan radiasi. Perempuan lebih banyak yang terkena.
Berdasarkan penyebabnya dapat dibeda-kan hipotiroid primer dan sekunder. Yang primer
misalnya penyakit Hashimoto atau tiroiditis otoimun kronis, pengang-katan kelenjar tiroid
karena pembedahan, pengobatan tiroid dengan yodium radio-aktif, radiasi eksternal,
gangguan meta-bolisme yodium, kelebihan atau keku-rangan yodium, limfoma kelenjar
tiroid, tiroiditis pasca partus, pengobatan (obat antitiroid, litium, interferon, atau bahan
kimia penyebab goiter (goitrogenic). Hipo-tiroid sekunder disebabkan penyakit hipofisis dan
hipotalamus
Pengobatan Taeniasis
Penderita taeniasis diobati secara massal dengan prazikuantel dosis tunggal 100 mg/kg berat
badan (BB). Satu hari sebelum pemberian obat cacing penderita dianjurkan untuk memakan
makanan yang lunak tanpa minyak dan serat. Pada malam harinya setelah makan malam
penderita harus menjalani puasa. Pemberian obat diberikan keesokan harinya dalam
keadaan perut pasien masih kosong. Dua jam setelah pemberian obat, penderita diberi
garam Inggris (MgSO4) yang telah dilarutkan dalam sirup. Dosisnya 30 gram untuk dewasa
dan 15 gram atau 7,5 gram untuk anak-anak. Selama itu penderita tidak boleh makan sampai
buang air besar yang pertama. Setelah buang air besar penderita diberi makan bubur.
13. Kemoprofilaksis malaria untuk ibu hamil
A. Doxycyclin
B. Meflokuin (kayaknya ini)
C. Lupa
Doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia < 8 tahun. Bila tidak ada doksisiklin,
dapat digunakan tetrasiklin. Tetrasiklin diberikan 4 kali per hari selama 7 hari, dengan dosis
4-5 mg/kg bb/kali. Seperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak
dengan umur di bawah 8 tahun dan ibu hamil.
14. Perempuan 20 tahun, haid gak teratur, sebulan 2x , siklus 26 hari, diagnosis?
A. Metroragia
B. Oligomenoragia
C. Polimenoragi
D. Menoragia
E. Normal
Klasifikasi
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:
1. Kelainan siklus : Amenorea, Oligomenorea, Polimenorea
2. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid: Hipermenorea atau
menoragia dan Hipomenorea
3. Perdarahan di luar haid : Metroragia
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari,
sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan
mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya siklus haid
berlangsung lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.
Polimenorea
Definisi
Ketika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat
dari 21 hari), hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea akan
mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan
jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.
Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia.
Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid.
Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang
dikeluarkan lebih sedikit.
16. Seorang anak 13 tahun. Dokter mencurigai demam jantung rematik. Pemeriksaan
penunjang?
a. ASTO menurun
B. ASTO meningkat
Pemeriksaan ASTO adalah tata cara pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar
Anti streptolisin O secara kualitatif / semi kuantitatif
ASTO ( anti-streptolisin O) merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering
digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. Lebih kurang 80 % penderita
demam reumatik / penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer ASTO ini;
bila dilakukan pemeriksaan atas 3 antibodi terhadap streptococcus, maka pada 95 % kasus
demam reumatik / penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi
terhadap streptococcus.
Uji Laboratoriom:
Diagnosa penyakit demam rematik (ASTO) perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, di
antaranya berupa pemeriksaan kadar LED (laju endap darah), CRP (C reaktive protein), dan
ASTO (anti-streptolysin titer O). Pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan sinar X, EKG, dan echocardiography.
17. Remaja post KLL ro. Fraktur iga 6-8 Air fluid level (+) Diagnosis:
(seinget gw ini bukan air fluid level tapi gambaran radioopaque merata di lapang paru kanan,
sorry kalo salah inget)
a. Hematothorax
b. Atelektasis
c. Pnemonia
18. Pria kencing nanah. Leukosit 30-40 lpb. Tidak ditemukan diplokokus gram negatif.
Diagnosis?
A. Non GO uretritis
B. Gonorhea uretritis
C. Sistitis
Pertanyaan menjebak banget sis bro. Itu di bilang tidak di temukan diplokokos gram negatif
nah itu kan buat neissericia gonnorhea. Nah kalo gak d temukan berarti yang non
19. Keluhan kencing sering sejak 3 hari. Kemudian minum obat warung. Pemeriksaan penunjang
untuk mendiagnosis?
A. Urin 24 jam
B. Urin 2 jam post makan
C. Urin puasa
20. Perepuan 30an tahun lemah, lesu sudah 1 bulan. sebelumnya ada kemerahan di kelopak
mata, dahi, dan batang hidung, dan nyeri sendi sudah 4 bulan. Hb 10, leukosit 3.000,
trombosit 125.000. PP lanjutannya ?
a. Anti DNs dan ANA
B. C3 c4
Kemungkinan SLE.
Pemeriksaan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Adanya ANA (antinuclear antibodies) merupakan pendukung diagnosis yang kuat,
tetapi ANA (+) tidak selalu spesifik pada SLE. Pemeriiksaan laboratorium termasuk:
pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah (LED), antinuclear antibodies (ANA) dan
subtipenya (antibodi dsDNA, ssDNA, Sm, Ro, La, histone), kadar komplemen (C3, C4,
CH50), imunoglobulin serum, VDRL (pemeriksaan sifilis), PT, PTT,
antibodi antikardiolipin, antikoagulan lupus, analisis urin.
Pemeriksaan radiografik
ECG (electrocardiogram)
Pertimbangan dilakukan biopsi ginjal jika dicurigai gromerulonefritis
21. Pasien datang dengan gejala meningitis , pada pemeriksaan LCS didapatkan bakteri
diplokokus gram negatif, pathogen penyebabnya ?
a. Streptococcus pneumoniae : diplokokus gram positif
b. Neisseria meningitidis : diplokokus gram negatif
c. Haemophilus influenzae : batang gram negatif pleomorfik
22. Pasien naik pesawat saat mengalami pilek dan hidung kiri tersumbat, pasien mengeluhkan
penurunan pendengaran, pada tes penala didapatkan ? (pasien mengalami tuli konduktif)
23. Anak kecil dipanggil oleh orang tuanya tetapi tidak menengok, dibawa oleh ortunya
kedokter, pada pemeriksaan didapatkan membrane timpani suram, reflek cahaya (-),
mukosa cavum nasi dan konka pucat, faring merah muda, tonsil T1-T1, apa diagnose pada
kasus diatas?
Otitis media dengan efusi (OME) dapat terjadi selama resolusi otitis media akut (OMA) sekali
peradangan akut telah teratasi. Terdapat 3 fungsi utama tuba eustachius yaitu ventilasi
untuk menjaga agar tekanan udara antara telinga tengah dan telinga luar selalu sama,
pembersihan sekret dan sebagai proteksi pada telinga tengah. Gangguan fungsi yang dapat
disebabkan oleh sejumlah keadaan dari penyumbatan anatomi peradangan sekunder
terhadap alergi , infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) atau trauma.
a. otitis media serosa akut : pada otoskopi terlihat mebrana timpani retraksi. Kadang-
kadang tampak gelembung udara (air bubles) atau permukaan cairan dalam kavum
timpani (air-fluid level).
b. otitis media serosa kronik : pada otoskopi terlihat mebrana timpani utuh, retraksi,
suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan.
24. Pasien pada pemeriksaan didapatkan membrane timpani hiperemis dan bulging, OMA
stadium apa?
a. Stadium Oklusi
Tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah gambaran retraksi membrane tympani akibat
terjadinya tekanan negative dalam telinga tengah, akibat absorbsi udara, hal ini diakibatkan
oleh adanya radang di mukosa hidung dan nasofaring karena infeksi saluran nafas atas
berlanjut ke mukosa tuba eustachius. Keadaan ini mengakibatkan fungsi tuba eustachius
dan mukosa cavum tympani. Akibatnya mukosa tuba eustachius mengalami edema yang
akan menyempitkan lumen tuba eustachius. Keadaan ini mengakibatkan fungsi tuba
eustachius terganggu (fungsi ventilasi dan drainase). Gangguan fungsi ini antara lain
menyebabkan berkurangnya pemberian oksigen kedalam cavum tympani berkurang
(hipotensi), menjadi kurang dari 1 atm dan disebut vacum.
b. Stadium Hiperemis.
Pada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di membrane tympani atau
seluruh membrane tympani tampak hiperemis serta edema secret yang telah terbentuk
mungkin masih bersifat eksudat yang serousa sehingga masih sukar terlihat.
c. Stadium Supurasi
Edeme yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial, serta
terbentuknya eksudat yang purulen di cavum tympani, menyebabkan membrane tympani
menonjol (bulging) kearah liang telinga luar. Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit,
nadi dan suhu meningkat, seerta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.
Apabila tekanan nanah di cavum tympani tidak berkurang, maka terjadi iskemia, akibat
tekanan pada kapiler-kapiler, serta timbul tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis
mukosa dan sub mukosa. Nekrosisi ini pada membrane tympani terlihat sebagai daerah
yang lebih lembek dan kekuningan. Ditempat ini akan terjadi rupture.
d. Stadium Perforasi
terlambatnya pemberian antibiotic atau virulensi kuman yang tinggi, maka terjadi rupture
membrane tympani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar,
akibatnya nyeri yang dirasakan penderita berkurang. Selain itu disebabkan oleh tekanan
yang tinggi pada cavum tympani akibat kumpulan mucous akhirnya menimbulkan perforasi
pada membrane timpani.
Keluhan yang di rasakan sudah banyak berkurang, karena tekanan di cavum tympani sudah
banyak berkurang, selain itu keluar cairan dari telinga, penurunan pendengaran dan
keluhan infeksi saluran nafas atas masih di rasakan, pada pemeriksaan otoskopi meatus
externus masih didapati banyak mukopus dan setelah dibersihkan akan tampak membrane
tympani yang hiperemis dan perforasi paling sering terletak di sentral.
e. Stadium Resolusi
Bila membrane tympani tetap utuh, maka keadaan membrane tympani berlahan-lahan
akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan berkuran dan
mongering. Bila daya tahan tubuh baik dan virulensi kuman rendah maka resolusi dapat
terjadi walaupun tanpa pengobatan. Pada stadium ini kebanyakan yang masih dirasakan
adanya gangguan pendengaran, keluhan sebelumnya sudah tidak dirasakan lagi. Pada
pemeriksaan otoskopi meatus akustikus externus bersih dari secret, membrane tympani
tidak tampak lagi, warnanya sudah kembali lagi seperti mutiara, yang masih tampak adalah
perforasi pars tensa.
25. Pilek, bersin2 >5x tiap pagi hari atau saat membersihkan rumah, pemeriksaan penunjang
yang perlu dilakukan? Tes Cukit Kulit
Macam tes kulit untuk mediagnosis alergi antara lain :
a. Puncture, prick (cukit kulit) dan scratch test biasa dilakukan untuk menentukan alergi oleh
karena allergen inhalan, makanan atau bisa serangga.
b. Tes intradermal biasa dilakukan pada alergi obat dan alergi bisa serangga.
c. Patch test (epicutaneus test) biasanya untuk melakukan tes pada dermatitis kontak.
Indikasi Tes Cukit ( Skin Prick Test ) :
o Rinitis alergi : Apabila gejala tidak dapat dikontrol dengan medikamentosa sehingga
diperlukan kepastian untuk mengetahui jenis alergen maka di kemudian hari alergen tsb bisa
dihindari.
o Asthma : Asthma yang persisten pada penderita yang terpapar alergen (perenial).
o Kecurigaan alergi terhadap makanan. Dapat diketahui makanan yang menimbulkan reaksi
alergi sehingga bisa dihindari.
o Kecurigaan reaksi alergi terhadap sengatan serangga.
26. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam, mual, sesekali
muntah dan buang air kecil berwarna kuning tua sejak 7 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan bilirubin total 5 mg/dl, SGOT 650 U/L SGPT 350 U/L.
Diet apa ang sesuai untuk pasien ini?
a. Gizi seimbang
b. Tinggi serat rendah protein
c. Tinggi Kalori tinggi protein
d. Tinggi kalori rendah protein
e. Rendah kalori rendah lemak
27. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ibunya ke klinik umum RS dengan keluhan
timbul bercak-bercak merah di wajah sejak hari yang lalu. Keluhan diawali demam, batuk
dan pilek. Pada pemeriksaan fisik anak tampak sakit sedang terdapat konjuntivits bilateral
tanpa diserai secret. Manakah yang merupakan bagian dari tatalaksanan kasus tersebut?
a. Antibiotik oral
b. Salep antiviral
c. Antiviral oral
d. Vitamin A
e. Antitusif
28. Seorang perempuan berusia 35 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu datang ke IGD RS dengan
keluhan nyeri kepala hebat, pandangan kabur dan mual. Pasien ANC hanya 1 x pada saat
umur kehamilan 28 minggu, di temukan tekanan darah 145/95mmhg protein +1. Sebelum
hamil pasien mengatakan tidak pernah kena tekanan darah tinggi. Gerakan janin masih aktif
di rasakan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100 mmhg
denyut nadi 8x mnt, napas 22x/mnt, afebris. Lab protein uri +3 Hb 13g/dl, HT 40% leu 8500
trombo 100.000 SGOT 110 / SGPT 125 / LDH 800 . diagnosis kasus ini
a. Hipertensi kronis
b. Preeklamsia ringan
c. Gestational hipertensi
d. Preeklampsia berat dengan sindrome HELLP
e. Superimposed preeclamsia dengan HELLP
Pembahasan :
HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis (pecahnya sel darah merah), Elevated Liver
enzyme (meningkatnya enzim hepar) dan Low Platelet count (menurunnya kadar sel
trombosit). Kondisi ini merupakan komplikasi dari preeklampsia/eklampsia. Kondisi ini sering
timbul pada trimester III kehamilan.
29. Seorang pada pemeriksaan lab ditemukan HbsAg (+) anti HbC (+).............. setelah 6 bulan
untuk mengetahui hepatitis kronis mengunakan ?
a. HbsAg +
b. Anti Hbc +
c. ...
d. ...
e. ...
30. Seorang bayi laki-laki berusia 15 bulan datang dengan ibu dengan keluhan demam tinggi
suhu >40OC, tidak batuk, mencret + 3x/hari ampas +. Pasien sering mengejan pada saat
buang air kecil dan sering menggunakan popok dispossible. Pemeriksaan fisik ditemukan
phimosis dan kemerahan pada ujung penis . Hb 12,4 Ht 38% leuko 27.000 tr 367.000
pemeriksaan urin lengkap , warna merah protein eritrosit 5-10/lbp, leukosit 25-50/LBP
bakteri ++. Komplikasi pada kasus ini?
a. Glomerulonefritis kronis
b. Pielonefritis kronis
c. Gagal ginjal kronik
d. Hipertensi
e. Sepsis
31. Seorang ibu khawatir kepada suami dan anaknya kalau belum pulang ke rumah. Pasien juga
susah tidur tiap malam, dada berdebar karena khawatir akan keselamatan keluarganya.
Keluhan terasa mendingan jika anak dan suaminya berada di rumah. PF normal.
Diagnosisnya?
a) Gangguan cemas menyeluruh
b) Ggn depresi
c) Ggn panic
Cemas menyeluruh
Penderita mungkin datang dengan keluhan fisik yang berhubungan dengan
ketegangan atau dengan insomnia
Gejala anxietas atau ketegangan yang multiple
Ketegangan mental: Kawatir, merasa tegang atau was-was, konsentrasi buruk
Ketegangan fisik: Tidak tenang, nyeri kepala, tremor, tak bisa relaks
Keterjagaan fisik (physical arousal): Pusing, berkeringat, jantung berdebar, mulut
kering, nyeri perut
Depresi
Gejala utama: Mood sedih atau murung Kehilangan minat & kesenangan
Gejala penyerta yang sering didapatkan: Tidur terganggu Rasa bersalah atau
kehilangan percaya diri Perlambatan gerak atau bicara; atau sebaliknya malah
agitasi Gangguan nafsu makan Konsentrasi buruk Pikiran atau tindakan bunuh
diri
Panik
Serangan anxietas atau ketakutan yang tidak dapat dijelaskan, timbulnya mendadak,
menghebat dengan cepat dan sering hanya berlangsung beberapa menit saja.
Sering disertai gejala fisik berupa: Perasaan tidak nyata Atau merasa ada
bencana pribadi: (kehilangan kontrol, menjadi gila, serangan jantung, akan mati)
Palpitasi Nyeri dada Rasa seperti tercekik Perut seperti terbakar Pusing
32. Laki-laki 30 tahun nyeri kepala hebat 1 minggu yang lalu. Padangan kabur dan muntah
hebat. riwayat cidera kepala (-), MRI gambaran massa. Diagnosis ?
a) Stroke
b) Tumor
c) Perdarahan intraserebral
d) Malformasi arteri-vena
Pembahasan :
dari gejalanya kemungkinan tumor. Dari onsetnya 1 mgg gak mungkin A & C, dan D gak
bikin TTIK. Hasil MRI memperlihatkan adanya masa
33. Lupa keluhannya -_- Fotothoraks kardiomegali, EKG penurunan fungsi diastole, tap ifs sistol
normal. Diagnosisnya ?
a) tamponade jantung
b) cor pulmonale
c) gagal jantung diastole (ga yakin)
Dengan gagal jantung diastolik, tanda-tanda dari terjadinya penyumbatan paru seperti sesak
nafas, batuk-batuk, dan nafas cepat. Lebih dari itu, untuk melihat perbedaan pola khas
gangguan pernafasan yang memburuk pada pasien dengan gagal jantung, orang dengan
gagal jantung diastolik terkadang mengalami gejala tersebut sebagai bagian yang muncul
tiba-tiba, biasanya terjadi tanpa adanya peringatan. Bagian yang tiba-tiba dari kesulitan
bernafas disebut dengan flash pulmonary edema.
Flash pulmonary edema dapat terjadi saat kondisi medis yang utama memburuk, yang dapat
mengantarkan kepada reduksi fungsi diastolik otot jantung. Deteriorasi tiba-tiba pada fungsi
diastolik dapat menyebabkan sudden lung congestion.
34. Perempuan 56 tahun, 1 bulan lalu operasi ileus diberi PRC + FFP. Sekarang operasiileotomi
dikasih PRC karna Hb 6. 2 jam post op pasien sesak, takikardi, dll. Efek sampingnya ?
a) Infeksi
b) Hipotermia
c) overload
d) transfusion related acute lung injury
e) hemolysis akut
35. Seorang laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan BAB terdapat darah segar sejak 1
hari, tidak nyeri. Sejak 6 bulan lalu pasien mengalami perubahan pola defekasi dan BB
menurun. Pada USG ditemukan pseudokidney di region rekto-sigmoid. Pemeriksaan
radiologi yang dianjurkan
A. Barium meal
B. Colon in loop
C. BNO 3 posisi
D. Foto polos abdomen
Indikasi pemeriksaan radiologi colon in loop
Pemeriksaan Colon in loop dipertukan pada kasus-kasus yang secara klinis diduga terdapat
kelainan pada kolon, yaitu pasien dengan:
1. Diare kronis
2. Hematokezia
3. Umum: obstipasi kronis, penibahan pola defekasi
Indikasi menurut klinis yaitu untuk mendiagnosis penyakit pada kolon baik itu karena infeksi,
kongenital, trauma, neoplasia, maupun metabolik. yang meliputi kolitis, neoplasma benigna
(adenoma, lipoma), neoplasma maligna (karsinoma), divertikel, polip, invaginasi, ileus
obstruksi Ictak rendah (misalnya volvulus), tumor intra abdominal di luar kolon.
36. Seorang wanita 20 tahun, G1P0A0 20minggu, muntah sejak 2 hari lalu, 1-2kali/ hari, mual..
Pada pemeriksaan fisik, laboratorium dan elektrolit normal. Saran dan tindakan yang
dilakukan?
Diagnosis: Emesis gravidarum
a. Terapi cairan
b. Terapi nutrisi
c. Makan sedikit tapi sering
d. Pemberian vitamin dll
37. Puskesmas A kurang cakupan imunisasi, tablet besi dan KIA. Sering terjadi KLB campak di
wilayah tersebut. Ketua PKM meningkatkan program imunisasi untuk mengurangi KLB
campak. Untuk mengetahui keberhasilan program:
A. Pemantauan wilayah setempat
B. Survei epidemiologi
C. Lokakarya
D. Evaluasi program
Tujuan lokakarya: meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerjasama dalam tim dan
membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral
PWS: Suatu alat pemantauan hasil imunisasi berupa grafik atau gambar pencapaian hasi!
imunisasi dan kecenderungannya di masing-masing wilayah (Desa, Posyandu, atau lainnya).
Dengan PWS dapat menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan, sehingga hasil imunisasi
dapat diperbaiki dan akhirnya secara kumulatif dapat mencapai target.
38. Perempuan 27 tahun nyeri perut kanan atas sejak 2 jam yang lalu, disertai mual muntah. Pf :
perut kembung, timpani, defans muscular (+). Anjuran pemeriksaan radiologi?
a. BNO 3 posisi
b. BNO/IVP
c. CT Scan Abdomen
d. MRI
e. USG Abdomen
39. Studi Kros seksional dgn tujuan melihat hubungan antara anemia ibu hamil dengan BBLR. Ho
yang digunakan sebaiknya?
a. Ada hub antara anemia dgn BBLR
b. Tidak ada hub antara anemia dgn BBLR
c. Ada hub antara kadar hb dengan BB bayi
d. Tidak ada hub antara kadar hb dengan BB bayi
e. Lupa
Pembahasan:
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan mengumpulkan data yang relevan dengan
variable-variabel bersangkutan. Hipotesis nol merupakan asas praduga tak bersalah
dalam penelitian ilmiah. Hipotesis seperti ini, kita temukan pula pada hubungan antara
dua bilangan, misalnya a dan b, hubungan itu bisa a>b, maka hipotesis nol adalah
negasinya, dan pernyataan yang mengatakan bahwa a>b adalah tidak benar. Ini berarti
a<b atau a=b. Dengan kata lain, jika hipotesis nol itu ditolak, maka alternatifnya adalah
hipotesis peneliti harus diterima. Pada kasus ini, tujuan penelitian adalah untuk melihat
hubungan antara anemia ibu hamil dengan BBLR, maka hipotesis nol adalah tidak ada
hubungan antara kadar hb dengan bb bayi.
40. Perempuan G2P0A1 hamil 40 minggu di rawat di RS. Pemeriksaan dalam didapatkan :
pembukaan 4-5cm, cervix tipis, ketuban intake, posisi kepala S-1, dilakukan CTG sebagai
berikut, interpretasi??
a. Normal
b. Bradikardi
c. Deselerasi dini
d. Deselerasi lambat
e. Deselerasi variable
41. Perempuan 30 tahun dengan keluhan sering berdebar & tangan gemetar sejak 1 mggu ini. 2
bln terakhir pasien mengaku bb menurun 8kg, keringat banyak, lelah, lesu, tidak tahan
panas, kulit terasa hangat/lembab, rambut sering rontok. Dx?
a. Hiperparatiroid
b. Hipoparatiroid
c. Hipertiroid
d. Hipotiroid
e. Tirotoksikosis
42. Perempuan 27 tahun datang konsultasi karena sudah 5 tahun nikah tapi blm punya anak.
Riwayat hub seksual dengan suami teratur. Suaminya juga udah periksa sperma hasilnya
normal. Pasien punya riwayat salphingitis 7 tahun yang lalu. Pemeriksaan yg dianjurkan?
a. Ct scan d. HSG
b. MRI e. BNO IVP
c. USG
Pembahasan:
HSG (hysterosalpingography) yaitu suatu jenis pemeriksaan radiologi untuk memeriksa
kavitas uterus dan patensi tuba falopii. Pasien mempunyai riwayat salphingitis 7 thn
yang lalu, jd untuk ngelihat tuba nya paten/tidak paten harusnya pake HSG. Kalo tidak
paten hasil HSG nya : tidak ada pengisian di kedua cavum.
Tata Cara Pemberian Vaksin Rabies dengan atau tanpa RIG (Rabies Immuno Globulin) :
Prinsip adalah : Jika korban pernah mendapatkan vaksinasi lengkap rabies (pada pre
Exposure Prophylaxis Vaksinasi) atau paling sedikit 3 dosis vaksin rabies pada post exposure
prophylaxis sebelumnya, maka korban ini hanya perlu 2 dosis vaksin anti rabies saja pada
waktu hari 0 (hari pertama kejadian) dan hari ke 3 setelah kejadian. Tanpa perlu diberikan
RIG lagi.
Dosis Vaksin Anti Rabies untuk Post Exposure Prophylaxis Untuk Orang Yang Pernah
Mendapat Vaksinasi Rabies atau Kebal :
Setelah proses tata laksana perawatan luka gigit seperti yang tertera diatas, maka
dilanjutkan dengan :
1. Pemberian vaksin anti rabies jenis HDCV atau jenis PCECV (tergantung jenis vaksin anti
rabies yang tersedia)
2. Diberikan 2 dosis vaksin, secara Intra Muskular atau IM didaerah deltoid atau daerah
bahu, pada hari 0 atau hari kejadian gigitan dan pada hari ke 3 setelah kejadian.
3. Pada korban golongan ini tidak perlu diberikan RIG
Dosis Vaksin Anti Rabies untuk Post Exposure Prophylaxis Untuk Orang Yang Belum
Pernah Mendapat Vaksinasi Rabies atau Tidak Kebal :
Setelah proses tata laksana perawatan luka gigit seperti yang tertera diatas, maka
dilanjutkan dengan :
1. Pemberian RIG (Rabies Immuno Globulin) yang disuntikan secara infiltrasi sekitar atau
mengelilingi luka gigitan, usahakan semua luka gigitan mendapatkan suntikan inflitrasi
RIG ini
2. Bila masih ada sisa RIG, disuntikkan secara Intra Muskular ditempat lain dari tempat yang
akan kita suntikkan vaksin anti rabies
3. Pemberian vaksin anti rabies jenis HDCV atau jenis PCECV (tergantung jenis vaksin anti
rabies yang tersedia) secara intra muskular atau IM
Diberikan suntikan vaksin anti rabies sebanyak 5 dosis pada hari 0 waktu kejadian, hari ke 3,
hari ke 7, hari ke 14 dan hari ke 2
44. Seorang laki-laki usia 67 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas yang semakin
memberat sejak 2 hari lalu. Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Sejak didiagnosis
hipertensi dan mendapat terapi pasien lebih sering mengalami serangan asma. Pada pf
ditemukan frekuensi nafas 26x/menit dan mengi pada auskultasi paru. Antihipertensi apakah
yang mungkin dapat menyebabkan hal di atas?
a. Losartan
b. Amlodipine
c. Captopril
d. Propranolol
e. Hct
45. Laki-laki usia 74 tahun, datang untuk kontrol hipertensi. Pasien memiliki riwayat
hipertensi 10 tahun. TD: 170/100.
a. Right ventricle hypertrophy
b. Left ventricle hypertrophy
c.
d.
e.
47. Seorang pasien laki-laki 46 tahun dating dengan keluhan nyeri di pinggang tidak tertahankan
sejak 6 jam lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar ke perut depan dan testis. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan CVA (+). Pemeriksaan urinalisis didapatkan hematuria
mikroskopik. Apakah pemeriksaan radiologi awal yang dianjurkan pada pasien ini?
a. Barium enema
b. BNO 3 posisi
c. BNO IVP
d. SIstografi
e. Ureterografi
Pembahasan:
a. barium enema adalah pemeriksaan x-ray pada usus besar (colon) yang sebelumnya colon
diisi dengan barium sulfate.
Tujuan pemeriksaan:
- Membantu menegakkan diagnosis dari ca colon dan penyakit inflamasi kolon
- Mendeteksi adanya polip, inflamasi dan perubahan structural pada colon.
b. BNO 3 posisi. Abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah
abdomen khususnya untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus /
gastrointestinal yang dilakukan dalam 3 posisi pemotretan. Indikasi:
- perforasi
- ileus obstruktif
- ileus paralitik
- invaginasi
c. BNO IVP. Merupakan pemeriksaa radiologi untuk menilai kelainan pada system urinarius.
Indikasinya:
- Renal agenesis
- Poliuria
- BPH
- Kelainan kongenital: Duplikasi ureter dan pelvis renalis, ectopia kidney, horseshoe kidney,
malrotasi
- Hidronefrosis
- pielonefritis
- Hipertensi renal
d. sistografi adalah pemeriksaan tr. Urinarius secara radiografi dalam menilai keadaan vesica
urinaria (buli-buli dengan memasukkan kontras melalui uretra memakai kateter voley.
Indikasi:
- Tumor buli-buli
- Rupture buli-buli
- Divertikel
- Neurogenic bladder
- Prostat hipertrofi
- Sistisis kronik
- Tumor-tumor sekitar buli
e. ureterografi. Pemeriksaan Uretrografi adalah pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan
menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra proksimal secara retrograde,
dengan tujuan untuk melihat anatomi, fungsi dan kelainan pada uretra. Indikasi
Striktur
Retensi urine
Kelainan kongenital
Fistule
Tumor
Batu uretra
48. Pasien demam kemudian beli obat di warung. Pada pemeriksaan fisik generalisata
didapatkan adanya bula, vesikel, erosi dan ekskoriasi. Apa diagnosis pasien tersebut?
a. Eritroderma
b. Pemvigus vulgaris
c. SJS
d. Nekrolisis Epidermal Toksik
e. Staphylococcal Scalded Skin Syndrom
Pembahasan:
a. eritroderma
definisi: Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema di seluruh
tubuh atau hampir seluruh tubuh, biasanya disertai skuama.
Etiologi: genetic, obat, infeksi
Gejala klinis Ertroderma akibat alergi obat: Untuk menetukan diagnosa di perlukan
anamnesa yang teliti, yang di maksud dengan alergi obat adalah masuknya obat kedalam
tubuh dengan cara apa saja. Waktu masuknya obat hingga timbul penyakit biasanya
bervariasi dapat segera sampai dengan 2 minggu. Gambaran klinis nya adalah eritema yang
universal.
b. pemvigus vulgaris
etiologi: autoimun
Gejala klinis: - Keadaan umum biasanya buruk.
- lesi dimulai di kulit kepala yang berambut atau di rongga mulut berupa
erosi yang disertai pembentukan krusta.
-bula berdinding kendur, mudah pecah, diikuti pembentukan krusta
- tanda nikolsky positif
d. NET
etiologi: alergi obat antibiotic, oains, antikonvulsan, dan allupurinol
gejala klinis: -kelainan kulit: eritema, vesikel, dan bula yang jika pecah menjadi erosi
- kelainan selaput lendir di orifisium: lesi paling sering terdapat pada mukosa
mulut berupa vesikel dan bula yang jika pecah menjadi erosi, ekskoriasi,
dan krusta.
- kelainan mata: tersering berupa konjungtivitis kataralis.
e. SSSS
Etiologi: Staphylococcus aureus grup II
Epid: anak dibawah 5 tahun
Gejala klinis: - Demam tinggi disertai ISPA
- Kelainan kulit yang pertama timbul ialah eritema yang timbul mendadak
pada wajah, leher, ketiak, dan lipat paha, kemudian menyeluruh dalam
waktu 24 jam
- dalam wwaktu 24-48 jam akan tampak bula-bula besar berdinding
kendur. Jika kulit yang normal ditekan dan digeser kulit tersebut akan
terkelupas -> nikolsky sign
- dalam 2-3 hari terjadi pengeriputan spontan disertai pengelupasan
lembaran-lembaran kulit sehingga tampak daerah erosif
- daerah tersebut akan mongering dalam bebarapa hari dan terjadi
deskuamasi
-penyembuhan penyakit terjadi setelah 10-14 hari tanpa disertai sikatrik
- sering mengenai bibir, tp mukosa jarang diserang
49. Pasien merasa seperti duduk di atas bola. Setiap akan BAB pasien harus memasukkan jarinya
ke vagina dan di dorong ke belakang. Diagnosis pasien tersebut adalah?
a. Kistokel
b. Sistokel
c. Rectokel
d. Enterokel
Pembahasan
b. sistokel.
Gejala dari sistokel antara lain perasaan penuh pada panggul dan vagina terutama setelah
berdiri lama, perasaan seperti duduk di atas telur yang menghilang ketika berbaring dan rasa
nyeri ketika berhubungan seksual. Pada kasus yang berat, hal ini dapat menyebabkan
hilangnya kemampuan untuk mengendalikan berkemih, menyebabkan keluarnya urin ketika
batuk, tertawa, bersin, dan saat berhubungan seksual. Kasus sistokel ringan biasanya tidak
menunjukkan gejala apapun. Ada derajat yang berbeda dari sistokel, tergantung dari
beratnya keadaan tersebut. Derajat 1 (ringan) adalah ketika kandung kemih sedikit turun ke
vagina. Derajat 2 (lebih berat) adalah ketika kandung kemih turun jauh kedalam vagina yang
mencapai lubang vagina. Derajat 3 (paling berat) terjadi ketika kandung kemih menonjol ke
luar dari lubang vagina.
c. rectokel. Cacat dalam fasia antara rectum dan vagina. Dalam hal ini bagian dinding rectum
tonjolan ke dlaam vagina. Gejalanya:
- Nyeri atau tekanan di vagina;
- Nyeri selama hubungan seksual;
- Nyeri atau tekanan di rektum;
- Kompleksitas berlalunya tinja;
- Kebutuhan untuk menekan vagina, untuk membantu berjalannya tinja;
- Perasaan dari bagian tinja lengkap;
- Perasaan jaringan, menonjol dari vagina.
e. enterokel
Enterokel adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan menurunnya usus halus ke
rongga panggul bagian bawah dan mendorong bagian atas dari vagina. Kondisi ini
disebabkan karena melemahnya otot-otot dan ligamen-ligamen dinding panggul yang
menyokong usus halus yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti persalinan melalui
vagina yang terlampau sering, penuaan, mengangkat beban yang berat dalam jangka
panjang dan batuk kronis. Kasus ringan dari enterokel mungkin tidak menimbulkan tanda
dan gejala apapun. Pada kasus yang berat, penderita enterokel dapat mengalami perasaan
tertarik pada panggul yang hilang ketika berbaring, nyeri pada panggul dan
ketidaknyamanan pada vagina ketika melakukan hubungan seksual.
50. Pria 50 thn datang dengan keluhan sering pipis, tetapi tidak lampias, pancarn urin kecil, pada
cystografi tampak indentasi di posterior inferior vesika urinaria, gambar cystorgafi
a. Clot blood
b. Sistitis kronis
c. BPH
d. Ca intravesika
e. Batu luscent intravesika
51. Seorang dokter menerapkan 3 thn pendekatan system program PHBS ingin mengetahui
presentasi penduduk mengkonsumsi alcohol dan kecanduan narkoba, maka dapat
menemukan masalah
a. Input
b. Proses
c. Output
d. Lingkungan
e. Dampak
52. Anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibu dengan keluhan nafsu makan biasa malah
meningkat, tetapi berat badan turun, sering BAK, dilakukan pemeriksaan GDS 130, GDP 170,
Pemeriksaan lanjutan untuk menegakan diagnosis
a. Tes toleransi glukosa 2 jam pp
b. CT Scan pancreas
c. USG pancreas
d. Darah rutin
e. glukosa urin 24 jam
53. Laki-laki usia 30 thn post kll 30 menit SMRS, datang dengan penurunan kesadaran, dan sakit
kepala, pemeriksaan CT Scan tampak luscent bikonveks subcranial pada temporal dextra
a. Perdarahan intraventrikel
b. Perdarahan intracerebral
c. Perdarahan subarachnoid
d. Perdarahan epidural akibat rupture a meningea media, gejala klinis trauma tidak sadar,
sadar, tidak sadar
e. Perdarahan subdural akibat rupture bridging vein
54. Seorang laki-laki usia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak, nyeri dan sakit pada
pergelangan tangan kiri, setelah jatuh dari motor 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan tangan
kiri ditemukan gambaran berikut:
56. Perempuan 18 tahun datang dgn keluhan bersin-bersin dan meler terutama pada musim
hujan. Keluhan dirasakan sejak SD. Ibunya ada alergi seafood. Neneknya pengidap asma.
Reseptor apa yang teraktivasi dan mendominasi saat asma neneknya kambuh?
A. Reseptor H1 B. Reseptor H2 C. Reseptor H3 D. Reseptor H4 E. F2R1
57. Wanita 28 tahun, P2A0, datang dengan keluhan keluar cairan putih kekuningan dari
kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Disertai bau tidak enak, gatal dan nyeri saat berhubungan
dengan suami. Pemeriksaan cairan vagina dijumpai protozoa berflagella. Obat utk kasus ini?
A. Erithromycin B. Azithromycin C. Ceftriaxon
D. Miconazole E. Metronidazole
58. Perempuan 45 tahun datang dgn keluhan BAB berdarah, tapi tidak nyeri seja 1 hari yg lalu.
USG: Pseudokidney di regio recto-sigmoid. Px radiology yg sesuai utk pasien ini?
A. Barium meal B. Colon in loop C. BNO 3 posisi
D Foto polos abdomen
59. Perempuan 45 tahun, dtg dgn keluhan keringat dingin sejak 1 jam yg lalu. Tak bisa
komunikasi, jari-jari gementaran. Pasien sempat minum glibenclamide 1x5 mg selama 2 hari
(dapat dari dr puskesmas). 10 menit diobservasi di IGD, kesadaran semakin memburuk. Lb:
Hb 12, L 6500, Tr 250000, GDS 45 mg/dl. Penatalaksanaan awal pada pasien ini?
A. Injeksi antibiotik B. Dextrose 40%
C. Infus Nacl 0,9% D. Infus RL
60. Pada suatu daerah, jumlah penduduknya 1500 orang. Didapatkan penderita goiter grade 1a
& 1b sebanyak 80 org, grade II 150 org, grade III 80 orang. Program penanggulangan GAKY
pada daerah ini?
A. Perbaikan KKP
B. Perbaikan lingkungan
C. Pemberian kapsul beryodium
D. Fortifikasi garam beryodium
E. Imunisasi
2. Surveillans
Kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkesinambungan terhadap beberapa
indikator untuk dapat melakukan deteksi dini adanya masalah yang mungkin timbul agar
dapat dilakukan tindakan/intervensi sehingga keadaan lebih buruk dapat dicegah. Kegunaan
surveillans yaitu mengetahui luas dan beratnya masalah pada situasi terakhir, mengetahui
daerah yang harus mendapat prioritas, memperkirakan kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk intervensi, mengetahui sasaran yang paling tepat dan mengevaluasi
keberhasilan program.
3. Iodisasi garam
Kegiatan fortifikasi garam dengan Kalium Iodat (KOI3). Tujuan kegiatan ini agar semua
garam yodium yang dikonsumsi masyarakat mengandung yodium minimal 30 ppm. Target
program ini 90% masyarakat mengkonsumsi garam beryodium yang cukup (30 ppm).
61. Wanita , 40 tahun, dating dengan keluhan kuning sejak 2 minggu yang lalu. Pasien pernah
operasi mastektomi 1 tahun yang lalu karena Ca mammae. Pada pemeriksaan radiologis
ditemukan space occupying lesion 2 cm di lobus kanan hati. Apa diagnose?
a. Metastasis
b. Sirosis hati
c. Abses hati
d. Hepatoma
e. Kista hati
62. Ny 16 tahun, marah-marah dan tidak mau memakai baju selama 3 hari. Pasien berbicara
kacau. Pasien menderita demam, mual, muntah, tidak bisa BAB dan lidah kotor. TTV : suhu
:40,5. Diagnosis?
a. Delirium
63. Ny 29 tahun, tiba-tiba tidak sadarkan diri. Ada riwayat disengat lebah di punggung. TTV : TD
:70/palpasi, nadi lemah cepat. Diagnosis?
a. Shock anafilaktik
64. Ny x pembengkakan leher 1 tahun dan semakin membesar. Dari pemeriksaan FNAB : sel
pleomorfik, inti kasar, kromatin mencolok. Diagnosis ?
a. Limfoma Hodgkin
b. Limfona Non-Hodgkin
65. Seorang perempuan berusia 45 tahun, setelah dirawat selama 2 hari di ruang intensif RS
dengan luka bakar luas, kondisinya makin memburuk, ditandai oleh adanya demam yang
sangat tinggi, sesak napas, dan kesadarannya mulai menurun. Pemeriksaan fisik: terdapat
bula, TD 90/60 mmHg, Nadi 120x/m, RR 24x/m, suhu 40o C. Terdengar ronkhi basah di kedua
paru. Leukosit 14.000.
C. Procalcitonin
D. Hemoglobin
E. Hematokrit
66. Seorang perempuan berusia 80 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan perut terasa
kembung, perih uluh hatinya, mual, kadang muntah yang bila diberi obat oleh dokter
keluhannya berkurang. Hal ini sudah dirasakan 3 tahun. Sebulan terakhir ia juga mengeluh
lemas dan mudah letih.
A. Vitamin A
B. Vitamin B1
C. Vitamin B2
D. Vitamin B3
E. Vitamin B12
67. Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kulit terasa gatal
pada hampir seluruh tubuh disertai bercak merah dan sisik yang halus sejak 2 hari yang lalu.
Pasien bekerja sebagai supir. Pada pemeriksaan dermatologikus didapatkan lesi berbentuk
bulat dan lonjong, tepi aktif dengan gambaran sebagian polisiklik, arsinar, sirsinar. Pada
bagian tepi tampak eritem disertai papul-papul dan vesikel.
A. Pitiriasis rosea
B. Tinea korporis
C. Psoriasis vulgaris
D. Morbus hansen tipe tubekuloid
E. Lues stadium II
68. Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke poliklinik dokter umum dengan keluhan nyeri
pinggang kanan sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai demam dan jarang buang air kecil.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan balotement (+) pada regio flank dextra. Pemeriksaan urin
rutin: Leukosit 10/LPB, bakteri +3, ureum 92 mg/dL, kreatinin 2,4 mg/dL
69. Seorang pasien laki-laki berusia 37 tahun datang dengan keluhan demam, mual, tidak nafsu
makan, mata kekuningan, kencing seperti teh. Pada pemeriksaan faal hati didapatkan SGOT
dan SGPT meningkat 10 kali nilai normal. Pada pemeriksaan penanda serologi didapatkan
IgM anti HAV (+), HbSAg (-), anti HbS (-), anti HCV (+), HCV RNA(-).
A. Hepatitis A akut
B. Hepatitis B akut
C. Hepatitis C akut
D. Hepatitis B kronis
E. Hepatitis C kronis
70. Ceritanya ada ibu kena ca ovarium, ditanya gambaran pada xray
a. Peritonitis
b. Asites
c. Ileus obstruktif
d. Ileus paralitik
71. Seorang ibu G2P1A0 keluar darah dari kemaluannya disertai mules yang semakin hebat sejak
12 jam lalu. Kondisi skg pembukaan 4 cm, ketuban (-), bayi station 3/5, kepala molase 2,
ubun-ubun kecil di posterior. Diagnose?
a. KPD
b. Distosia kala 1
c. CPD
d. Plasenta previa
72. Bayi lahir berwarna biru, tidak menangis kuat tapi meringis, extremitas sedikit flexi, detak
jantung 50x/menit
APGAR?
a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
73. Pada apus darah tepi ditemukan parasite berbentuk seperti pisang
a. P. vivax
b. P. ovale
c. P. malariae
d. P. falciparum
75. Seorang anak mudah lelah, bibir kebiruan. Ditemukan sistolik murmur pada ics 2 sternalis
sinistra menjalar ke precordial kiri. Kelainan apa?
a. TOF
b. VSD
c. ASD
d. PDA
e. Sindroma Eisenmenger
76. Seorang dokter memberikan paracetamol dengan jeda waktu (kurang afal soalnya). Efek
samping apa yang dihindari?
a. Hepatotoksik
77. Pasien 6 bulan dengan keluhan sesak nafas. 3 hari lalu pasien demam. Tidak pernah sesak
nafas sebelumnya. Pf didapatkan wheezing. Diagnosis?
a. Efusi pleura
b. Bronkiolitis
c. Asma bronkiale
d. Pneumothorax
e. Bronkopneumoniae