1
STEP 1
IDENTIFYING UNFAMILIAR WORDS
1. Depapilasi multiple
Jawab: hilangnya papila pada beberapa bagian
2
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa lidah pasien saat memakan makanan yang tajam dan minuman
bersoda terasa pedih?
5. Mengapa rasa sakit pada pasien baru dirasakan saat berusia 20 tahun?
6. Apa saja etiologi dan faktor predisposisi yang mempengaruhi kelainan pada
lidah?
3
12. Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan terhadap kelainan pada
skenario tersebut?
13. Bagaimana fungsi fisiologi dan struktur anatomi lidah berdasarkan pada usia
seseorang?
14. Apakah benjolan pada posterior lidah yang sudah ada sejak lahir merupakan
kelainan pada saat proses pembentukan lidah? Apakah termasuk kelainan
kongenital atau herediter?
15. Apakah ada keterkaitan antara depapilasi lidah multiple dengan rasa pedih
yang dirasakan pasien?
4
STEP 3
BRAINSTORMING
1. Mengapa lidah pasien saat memakan makanan yang tajam dan minuman
bersoda terasa pedih?
Rasa pedih yang dialami pasien dapat disebabkan karena kondisi pada lidah
yaitu adanya depapilasi multiple. Depapilasi multiple terjadi karena sel-sel
epitel pada lidah mengalami atrofi. Lidah yang lapisan epitelnya tipis ini dapat
terjadi karena adanya kelainan kongenital maupun herediter. Akibatnya, ketika
ada makanan pedas maka dapat menjadi bahan iritan pada lidah. Selain itu
reseptor pada lidah itu juga mempunyai ambang reseptor untuk merasakan
berbagai rasa, jika ambangnya sudah melewati batas maka akan
diterjemahkan oleh nosiseptor sebagai rasa nyeri, oleh karena itu mengapa
ketika dirangsang oleh makanan tajam dapat menyebabkan lidah menjadi
perih.
5
Geographic tongue, merupakan bentukan seperti pulau-pulau berwarna
merah pada lidah. Umumnya terasa perih saat dirangsang oleh
makanan dan minuman tajam.
Atrophy papilla dan hypertrophy papilla. Dapat terjadi karena
penggunaan obat-obatan antibiotika yang mempengaruhi keadaan
sistemik. Atrophy papilla biasanya terjadi pada papila filiformis.
Stomatitis, merupakan kedaan patologis disertai ulser dan terasa nyeri.
Dapat disebabkan karena stres, dan defisiensi vitamin C. Selain itu,
fase menstruasi pada wanita juga dapat memicu terbentuknya
stomatitis.
Bentukan benjolan pada posterior lidah gambar 1 bukan merupakan
pembesaran dari papila, mungkiin merupakan pembesaran dari
kelenjar saliva dibaawah lidah. Atau mungkin juga merupakan
pembesaran dari otot-otot ekstrinsik dan instrinsik lidah.
5. Mengapa rasa sakit pada pasien baru dirasakan saat berusia 20 tahun?
Rasa sakitnya disebabkan karena fissure, karena benjolan pada posterior lidah
itu sudah ada sejak kecil dan hanya bersifat mengganggu saja. Selain itu
fissure tongue yang kedlamannya 6 mm itu mungkin sudah mencapai lamina
6
propria sehingga ketika mendapat iritan dapat menjadi sakit dan ditandai juga
dengan munculnya eritema.
6. Apa saja etiologi dan faktor predisposisi yang mempengaruhi kelainan pada
lidah? (menjadi LO)
12. Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan terhadap kelainan pada
skenario tersebut? (menjadi LO)
13. Bagaimana fungsi fisiologi dan struktur anatomi lidah berdasarkan pada usia
seseoranng? (menjadi LO)
14. Apakah benjolan pada posterior lidah yang sudah ada sejak lahir merupakan
kelainan pada saat proses pembentukan lidah? Apakah termasuk kelainan
kongenital atau herediter? (menjadi LO)
7
15. Apakah ada keterkaitan antara depapilasi lidah multiple dengan rasa pedih
yang dirasakan pasien? (menjadi LO)
8
STEP 4
MAPPING
kongenital
Etiologi
infeksi
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
Patogenesis
HPA Mikrobiologi
b. Fungsi Fisiologi Lidah
c. Gambaran Histologi Lidah
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi dan faktor
predisposisi kelaianan pada lidah
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam-macam kelainan
lidah meliputi kelainan bentuk (morfologi), ukuran, dan struktur.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patogenesis masing-masing
kelainan pada lidah.
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan gejala klinis kelainan pada
lidah.
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hasil pemeriksaan penunjang
pada kelainan lidah secara:
a. HPA
b. Mikrobiologi.
10
STEP 6
SELF-STUDY
11
STEP 7
REPORTING GENERALIZATION
12
anterior lidah, sel-sel ektoderm berproliferasi dan tumbuh ke inferior ke dalam
mesenchym yang ada di bawahnya.Kernudian, sel-sel ini berdegenerasi
sehingga bagian lidah ini menjadi bebas.Sebagian sel-sel entoderm tetap ada
di garis tengah dan membantu membentuk frenulum lnguae.Papilla
circumvalata terletak pada membrane mucosa tepat di anterior sulcus
terminalis dan kuncup pengecapnya dipersarafi oleh nervus cranialis
kesembilan.Diduga selama perkembangan, membrana mucosa darj seperiiga
bagian posterior lidah ditarik sedikit ke anterior, sehingga serabut-serabut
nervus cranialis ke sembilan menyilang sulcus terminalis uniuk menyarafi
kuncup pengecap ini (Gambar 7-1).
Otot-otot lidah berasal dari mrotom oksipital.yang pada awalnya
berhubungan erat dengan perkembangan otak belakang, yang kemudian
bermigrasi ke inferior dan anterior dl sekeliiing pharynx dan masuk ke Iidah.
Miotom yang bermigrasi membawa bersamanya saraf yang menyarafinya,
saraf otak keduabelas. Keadaan ini menjelaskan mengapa nervus hypoglossus
memiliki perjalanan yang pan.lang pada saat berjalan ke bawah dan depandi
dalam trigonum caroticum di daerah leher
13
Gambar 7-1 Pembentukan lidah
14
Gambar 7-2Bagian Anterior lidah potongan longitudinal
15
Gambar 7-5 Bagian posterior lidah terdapat taste bud
16
bentukan retpegnya lebih membulat.Pengetahuan tentang bentukan spesifik
retpeg normal berguna dalam mengetahui gambaran patologis pada jaringan
lidah.
Bagian histologis dari tiga jenis papila lidah A, filiform papilla dan B,
papilla fungiform dari bagian anterior dari lidah. Epitel papila filiform adalah
lapisan keratin; sedangkan papilla fungiform adalah keratinisasi tipis atau
mukosanya tidak berkeratin. C.Papila Foliata, Epitel mukosanya tidak
berkeratin meliputi papila yang berisi berbagaitaste buds dan terletak
lateral.D, bagian histologis papilla sirkumvalata dari dorsum lidah. Sebuah
alur berjalan sekitar papilla, Kepala panah menunjukkan berbagai taste bud
pada dinding lateral papilla. Inset, Pembesaran pandangan taste bud dengan
penampilan seperti tong dan pori apikal.
A. Papilla Fungiformis
Bagian anterior lidah terdapat papilla fungiform (yang mempunyai bentuk
seperti jamur) dan filiform (seperti rambut) papila. Papila Fungiform tersebar
diantara banyak filiform papila di ujung lidah. Struktur papilla fungiform
yang Halus dan bulat yang tampak merah karena sangat dekat dengan
jaringan vaskular, terlihat tipis, mukosanya tidakberkeratin meliputi epitel.
Taste bud terdapat dalam epitel pada permukaan superior.
B. Papilla Filiformis
Filiform papila menutupi seluruh bagian depan lidah dan terdiri dari struktur
berbentuk kerucut, masing-masing dengan inti jaringan ikat ditutupi oleh
epitel keratin tebal. Bersama-sama mereka permukaan yang terlibat dalam
mengompresi dan melanggar makanan ketika lidah apposed ke langit-langit
keras. Jadi punggung mukosa fungsi lidah untuk mengunyah .Terdapat
beberapapenumpukan hasil keratin di pemanjangan filiform yang papila pada
beberapa pasien. Dorsum lidah kemudian memiliki penampilan berbulu
17
disebuthairy tongue . Lidah sangat extensible, dengan perubahan bentuknya
ditampung oleh daerah mukosanya tidak berkeratin.
C. Papilla Foliate
Papilla Foliate (leaflike) kadang-kadang terdapat di lateral margin dari bagian
posterior lidah, meskipun mereka terlihat lebih sering pada mamalia selain
manusia. Ini papila merah muda terdiri dari pegunungan paralel yang
alternatif dengan alur yang mendalam di mukosa, dan beberapa rasa tunas
yang hadir dalam epitel dinding lateral ridges.
D. Papilla circumvalata
Berdekatan dan anterior ke sulkus terminalis yang 8 sampai 12 papila
sirkumvalata (berdinding) , struktur besar masing-masing dikelilingi oleh
cekungan mendalam, alur melingkar ke yang membuka saluran kelenjar ludah
minor (kelenjar Ebner).Papila ini memiliki jaringan ikat inti yang ditutupi
pada permukaan superior oleh keratin epitel. Epitel yang menutupi dinding
lateral mukosanya tidak berkeratin dan berisi selera.
18
Gambar 7-7 Struktur anatomi lidah
Lidah manusia terdiri atas dua bagian bagian lidah yaitu bagian
anterior dan bagian posterior. Bagian anterior adalah bagian yang terlihat dan
terletak di depan. Dua pertiga bagian dari panjang lidah kita merupakan
bagian anterior. Puncak anterior lidah berciri sempit dan tipis dan mengarah
kedepan.Otot-otot lidah dapat dibagi dalam dua jenis: intrinsik dan ekstrinsik.
Otot-Otot lntrinsik
Otot-otot ini seluruhnya terletak di dalam lidah dan tidak dihubungkan ke
tulang.Terdiri dari serabut-serabut longitudinal transversal, dan vertikal.
Persarafan: Nervus hypoglossus.
Gerakan: Mengubah bentuk lidah.
Otot-Otot Ekstrinsik
Otot-otot ini dilekatkan ke tulang dan palatum molle.Otot-otot ekstrinsik
lidah adalah musculus.genioglossus, musculus hyoglossus, musculus
styloglossus, dan musculus palatoglossus.
Persara{an: nervus hypoglossus.
Gerakan: mengubah posisi lidah di dalam rongga mulut.
19
Gambar 7.9 Otot ekstrinsik lidah
Bentukan foramen caecum merupakan suatu bentukan bekas
muara ductus thyroglossus.Duktus tyroglossus merupakn suatu saluran yang
menghubungkan lidah dengan kelenjar thyroid saat masa pembetukan.Pada
masa pembentukan, pembentukan lidah dan pembentukan kelenjar thyroid
terjadi bersamaan.Awalnya kelenjar thyroid terbentuk diantara copula dan
tuberculum impar. Seiring berjalannya waktu kelenjar thyroid akan bermigrasi
ke bawah os hyoid dan ductus thyroglossus akan menghlang.
20
meneruskan makanan dari mulut ke kerongkongan untuk pencernaan
makanan lebih lanjut. Peristiwa ini di namakan dengan gerakan peristaltic.
21
merangsang makanan tersebut agar segera keluar. Jika tidak ada bantuan
lidah, maka selipan makanan tersebut tidak akan bisa keluar dari gigi.
Indera Pengecap
Pengecapan diperankan oleh kuncup kecap (taste bud) yang terletak pada
papil-papil lidah. Papil yang mengandung kuncup kecap ini yaitu papil
sirkumvalata dan papil fungiformis. Papil sirkumvalata terletak pada
pangkal lidah, dan membentuk susunan seperti huruf V. Sedangakan, papil
fungsiformis terletak pada bagian ujung anterior lidah. Selain itu, kuncup
kecap ini juga terdapat pada palatum, tonsila, epiglotis, dan esofagus
proksimal. Kuncup kecap ini mengandung sel kecap dan sel sustentakular.
Sel kecap tersebut beregenerasi setiap 10 hari, digantikan oleh sel
sustentakular yang menjadi sel kecap. Pada usia di atas 45 tahun, terjadi
degenerasi kuncup kecap sehingga terjadi penurunan dari kemampuan
mengecap (Guyton dan Hall, 2006).
22
Rangsang dari tastan, yaitu senyawa kimia yang dapat merangsang sel
kecap, menimbulkan depolarisasi pada sel kecap. Namun, cara untuk
menimbulkan depolarisasi tersebut berbeda-beda pada setiap rasa.
Depolarisasi pada sel kecap tersebut menyebabkan eksositosis dari vesikel
sinaps yang menyebabkan pelepasan neurotransmiter. Neurotransmiter
tersebut menyebabkan potensial aksi pada sel saraf first-order yang bersinaps
dengan sel kecap (Tortora, et al., 2009)
Terdapat lima rasa yang dapat dikenali oleh sel kecap, yaitu:
1) Rasa asin, yang diperankan oleh reseptor EnaC dan distimulasi oleh
NaCl. Reseptor ini dapat diinhibisi oleh amilorid. Ion Na+ pada
NaCl masuk melalui kanal Na+ dan menyebabkan depolarisasi pada
sel kecap, sehingga menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde
pertama.
1) Rasa asam, yang diperankan oleh reseptor EnaC, kanal kation HCN
(hyperpolarization-activated cyclic nucleotide-gated), dan beberapa
reseptor lainnya. Reseptor tersebut sensitif terhadap ion H+sehingga
adanya ion tersebut menyebabkan terbukanya reseptor dan terjadi
influks H+. Influks ini menyebabkan depolarisasi dari sel kecap dan
menimbulkan potensial aksi pada sel saraf orde pertama.
2) Rasa manis, yang diperankan oleh reseptor gustducin. Reseptor ini
teraktivasi oleh beberapa molekul, seperti gula, glikol, alkohol,
aldehid, keton, amida, ester, beberapa asam amino, beberapa
protein sederhana, asam sulfonat, asam halogenasi, garam
inorganik, dan beryllium. Molekul tersebut berikatan dengan
reseptor gustducin dan reseptor tersebut mengaktivasi protein G
untuk menimbulkan depolarisasi. Depolarisasi tersebut akan
melepaskan neurotransmiter dan menyebabkan potensial aksi pada
sel saraf orde pertama.
23
3) Rasa pahit, yang juga diperankan oleh reseptor gustducin. Sama
dengan rasa manis, rasa pahit ini juga dapat ditimbulkan oleh
beberapa molekul, yaitu molekul organik rantai panjang yang
mengandung nitrogen dan alkaloid. Rasa pahit ini juga ditimbulkan
oleh aktivasi dari protein G. Selain itu, rasa pahit juga dapat
ditimbulkan oleh inhibisi fosfolipase yang menguraikan cGMP dan
peningkatan pembentukan DAG dan fosfat inositol.
4) Rasa umami, yang diperankan oleh reseptor mGluR4. Reseptor ini
diaktivasi oleh molekul L-glutamat (Tortora, et al., 2009; Ganong,
2003; Guyton dan Hall, 2006).
24
proteksi diri terhadap senyawa yang beracun, karena senyawa tersebut
mengandung alkaloid. Tak hanya senyawa beracun dan berbahaya bagi tubuh,
kafein, strychnine, nikotin, dan beberapa obat memiliki kandungan alkaloid.
Ambang batas yang terendah setelah rasa pahit yaitu rasa asam. Kemudian,
rasa manis dan asin memiliki ambang batas yang hampir sama namun lebih
tinggi daripada rasa asam (Tortora, et al., 2003; Guyton dan Hall, 2006).
1. Jaras pengecapan
Sinyal pengecapan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui tiga jalur berbeda,
yaitu:
1) Dua pertiga anterior lidah dipersarafi oleh saraf fasialis, yang awalnya
melewati saraf lingualis, menuju korda timpani, lalu ke saraf fasialis.
2) Satu pertiga posterior lidah dipersarafi oleh saraf glosofaringeus.
3) Epiglotis, tonsila, proksimal esofagus dipersarafi oleh saraf vagus.
Ketiga jaras tersebut kemudian bersinaps di nukleus traktus solitarius
dan diproyeksikan oleh sel saraf orde kedua. Kemudian, sel saraf ini menuju
nukleus talamus bagian ventral posterior medial dan bersinaps dengan sel
saraf orde ketiga. Sel saraf tersebut kemudian menuju korteks serebral, yaitu
pada area insular opercular yang terletak pada bagian bawah girus
postsentralis pada korteks parietalis serebral. Selain ke talamus, beberapa jaras
saraf ini menuju sistem limbik dan hipotalamus (Tortora, et al., 2009; Guyton
dan Hall, 2006)
Sedangkan, jaras untuk refleks terhadap pengecapan, seperti sekresi
saliva selama ingesti makanan, diperankan oleh jaras saraf yang menuju
nukleus salivatorius superior dan inferior setelah melewati nukleus traktus
solitarius. Sama seperti sistem olfaktorius, terdapat adaptasi pada pengecapan
yang terjadi dalam waktu 1 menit. Adaptasi ini sebagian besar diperankan oleh
sistem saraf pusat, sedangkan pada kuncup kecap, adaptasi diperankan oleh
mukus yang segera menyapu molekul yang terdapat pada mikrovili tersebut.
25
Gambar 7-12 Jaras pengecapan
26
dari lidah, maka keadaan itu disebut ankiloglosia atau tongue tie. Keadaan
congenital ini ditandai oleh frenulum lingualis yang pendek dan salah posisi,
serta lidah yang tidak dapat dijulurkan atau ditarik masuk. Perlekatan dapat
sebagian atau seluruhnya. Perlekatan sebagian lebih umum. Jika keadaan
tersebut parah, maka dapat mengganggu bicara. Koreksi bedah (frenektomi)
dan terapi wicara diperlukan jika bicaranya terganggu atau jika direncanakan
pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Ankiloglosia terjadi dengan
kekerapan yang diperkirakan satu kasus setiap 1000 kelahiran.Kelainan ini
terjadi secara kongenital dimana lapisan endoderm dasar mulut gagal bepisah
dengan bagian bawah lidah.
27
terdapat inflamasi atau infeksi karena banyak sisa makanan yang terjebak
dalam fisur dan membusuk, maka akan menimbulkan gejala rasa sakit dan
pasien baru menyadari keberadaan fisured tongue. Fissure yang terjadi bukan
Karen variasi normal lidah tetapi karena suatu keadaan patologis disebabkan
kebersihan rongga mulut yang buruk sehingga sisa-sisa makanan yang juga
terdapat bakteri dapat bersembunyi diantara papilla-papila yang nantinya dapat
terjadi inflamasi yang menyebabkan terbentuknya fissure.
28
Gambar 7-15 Median Rhomboid Glositis
4. Makroglossia
Makroglossia merupakan kelainan lidah dimana ukuran lidah lebih besar dari
normal.Pembesaran lidah juga dapat terjadi karena hemangioma atau
lymphangioma. Lidah yang besar pada masa kanak-kanak akan menimbulkan
problem pada pertumbuhan rahang dan oklusi gigi. Perawatan tergantung pada
penyebabnya.Makroglossia dapat dibedakan menjadi true dan aqquired.True
Makroglossia biadanya terkait dengan kelainan-kelainan genetic seperti
gigantism, syndrome down dll.Aquirred Makroglossia biasanya terkait dengan
hiperpalsia otot-otot lidah, neoplasia lidah, inflamasi dan kista lidah.
5. Mikroglossia
29
Merupakan kelainan yang jarang dijumpai, dimana ukuran lidah lebih kecil
dari normal.Biasanya terkait dengan kelainan genetic yaitu dwarfism.
6. Aberrant thyroid gland
Kelenjar thyroid mengalami aberrasi , berkembang dibagian anterior dari
inverted V shaped dari papila circumvallate. Hal ini disebabkan karena
kegagalan migrasi kelenjar thyroid pada masa pembentukannya.
7. Geographic tongue
30
Geographic tongue merupakan suatu kelainan pada permukaan lidah berupa
daerah kemerahan, tidak berpapila dengan penipisan epitel dorsal lidah,
biasanya dikelilingi zona sempit dari papila yang beregenerasi, berwarna lebih
putih dari daerah yang dikelilinginya.Etiologinya tidak diketahui dengan pasti,
tetapi diperkirakan berhubungan dengan stress emosional, defisiensi nutrisi,
herediter, dan hormonal. Lesi ini biasanya sembuh dengan sendirinya dan
muncul kembali di tempat lain. Biasanya kelainan ini asimtomatis, tetapi rasa
terbakar atau iritasi pada lidah umumnya terjadi, terutama akibat makanan
yang panas atau pedas. Ketidaknyamanan yang muncul akibat geographic
tongue hilang dan timbul serta dapat memburuk pada saat-saat tertentu ketika
wanita sedang haid atau selama kehamilan.
31
8. Bald Tongue
Bald tongue merupakan kelainan lidah yang mempunyai gambaran klinis
berupa tidak adanya papila filiformis pada lidah yang mengakibatkan
permukaan lidah menjadi licin dan berwarna merah yang disertai rasa sakit.
Kondisi ini menyebabkan terganggunya fungsi pengecapan dan dapat juga
menimbulkan sensasi terbakar pada lidah.Atropi papilla lidah dapat disebabkan
oleh trauma kronis, defisiensi nutrisi dan abnormalitas hematologi, dan obat-
obatan. Namun kondisi ini tidak hanya disebabkan oleh satu jalur.Biasanya
kelainan ini disebbkan oleh faktor local seperti trauma, infeksi bakteri dan
faktor sistemik seperti defisiensi nutria, aging dll. Pada pasien lanjut usia,
atropi papilla lidah dianggap sebagai perubahan akibat pertambahan usia
32
yang berusia di atas 30 tahun dan prevalensinya meningkat seiring dengan
bertambahnya usia.
33
negatif sebelum pemeriksaan mikroskopis atau dengan pemeriksaan kultur
untuk menentukan kuantitas dan kualitas jumlah dan jenis candida. Dalam
kondisi patologis, pseudohyphae tampaknya menembus ke epithelium. Gejala
infeksi jamur melibatkan pembakaran dan sensasi sensitif. Jika melibatkan
faring atau esofagus, disfagia dapat terjadi. Deskripsi klinis intraoral dari
infeksi jamur adalah berbagai dari kemerahan (eritematosa) ke
pseudomembran putih (thrush), dengan atau tanpa cheilitis angular.
Eritematosabiasanya ditemukan pada permukaan dorsal lidah ditandai dengan
hilangnya filliform papila. Sementara itu, bentuk pseudomembran biasanya
ditemukan di koloni organisme yang melekat pada permukaan yang bisa
hilang jika dipoles, tapi biasanya meninggalkan permukaan kemerahan dan
pendarahan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan swab langsung di laboratorium,
yang kemudian diketahui bahwa ada sel-sel ragi yang positif. Kelainan yang
dapat menunjukkan adanya infeksi candida antara lain median rhomboid
glossitis, kandidiasis, geographic tongue dan lain-lain
34
DAFTAR PUSTAKA
35
36